Pengertian : Sekelompok gangguan metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia, hal ini terkait dengan
abnomalitas metabolisme KH, lemak dan protein yang menyebabkan komplikasi mikro dan
makrovaskular serta neuropati.
Klasifikasi DM
Patofisiologi
Normal
Glukosa darah tinggi pankreas akan mensekresi insulin uptake
glukosa ke sel target (otot, otak, lemak), glikogen & disimpan
dihati kadar glukosa darah turun
Glukosa darah rendah pankreas akan melepaskan glukagon
glikogen menjadi glukosa peningkatan kadar glukosa darah
Algoritma terapi
Komplikasi Diabetes
Mikrovaskular
1. Neuropati
2. Retinopati
3. Nefropati
Makrovaskular
1. Penyakit kardiovaskular
Insulin Onset (Menit) Puncak (Jam) Durasi (Jam)
Rapid-Acting Insulin
Lispro 15-30 0.5-2.5 3-4
Aspart 15-30 1-3 3-5
Gluisine 15-30 1-2 3-4
Recombinant 12-15 1 2.5-3
Human Insulin
Regular
Short-Acting Insulin
Regular 30-60 2-3 3-6
Intermediate-Acting Insulin
Neutral 2-4 jam 4-6 8-12
Protamine
Hagedorn
Long-Acting Insulin
Glargine 4-5 jam 22-24
Detemir 3-4 jam >24
Combination Insulin Product
Neutral 30-60 1.5-16 10-16
Protamine 30-60 2-12 10-16
Hagedorn
Regular
Neutral 15-30 1-6.5 15-18
Protamine
Lispro and
Lispro
Neutral 15-30 1-4 >24
Protamine
Aspart and
aspart
FARMASI KLINIK DAN KOMUNITAS
Resep : Permintaan tertulis dari dokter dokter gigi atau dokter hewan kepada apoteker, baik dalam
bentuk kertas maupun electronik untuk menyediakan dan menyerahkan sediaan farmasi
dan/atau alkes bagi pasien.
Pelayanan farmasi : Suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang
berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk
meningkatkan mutu kehidupan pasien.
Sediaan Farmasi : Obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetika.
Obat : Bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang digunakan untuk mempengaruhi
atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis,
pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan
kesehatan dan kontrasepsi untuk manusia.
Alat kesehatan : Instrumen, aparatus, mesin dan/atau implan yang tidak mengandung obat yang
digunakan untuk mencegah, mendiagnosis, menyembuhkan dan meringankan penyakit,
merawat orang sakit, memulihkan kesehatan pada manusia, dan/atau membentuk struktur dan
memperbaiki fungsi tubuh.
Apoteker : Sarjana farmasi yang telah lulus sebagai apoteker dan telah mengucapkan sumpah
jabatan apoteker.
TTK : Tenaga yang membantu apoteker dalam menjalani Pekerjaan Kefarmasian, yang terdiri atas
Sarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi, dan Analis Farmasi.
RUMAH SAKIT
(UU No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit)
Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat.
Jenis RS
Keterangan
Jenis pelayanan RS umum: memberikan pelayanan kesehatan pada semua bidang dan jenis penyakit
RS Khusus: memberikan pelayanan utama pada satu bidang atau satu jenis penyakit
tertentu berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, organ, jenis penyakit, atau
kekhususan lainnya.
Pengelolaannya RS publik: dapat dikelola oleh Pemerintah, Pemerintah
Daerah, dan badan hukum yang bersifat nirlaba.
RS Privat: dikelola oleh badan hukum dengan tujuan profit yang berbentuk Perseroan
Terbatas atau Persero
Klasifikasi RS
Kelas Keterangan
Kelas A 4 (empat) spesialis dasar
1 Apoteker Ka Farmasi 5 (lima) spesialis penunjang medik, Spesialis dasar : penyakit dalam,
14 Apoteker 12 (dua belas) spesialis lain dan Anak, Bedah, Obgin
13 (tiga belas) subspesialis dasar. Penunjang medik: pelayanan
Kelas B 4 (empat) spesialis dasar anestesiologi, radiologi, rehabilitasi
1 Apoteker Ka Farmasi 4 (empat) spesialis penunjang medik medik, patologi klinik
12 Apoteker 8 (delapan) spesialis lain dan Spesialis lain: pelayanan mata, THT,
2 (dua) subspesialis dasar.
syaraf, kulit dan kelamin, paru, bedah
Kelas C 4 (empat) spesialis dasar dan
syaraf
1 Apoteker Ka Farmasi 4 (empat) spesialis penunjang medik.
7 Apoteker
Kelas D 2 (dua) spesialis dasar.
1 Apoteker Ka Farmasi
2 Apoteker
Pengkajian resep/drug utilization review (Pro DUR) : kegiatan dalam pelayanan kefarmasian yang dimulai dari
kajian administrasi, kajian farmasetik dan kajian klinis.
Kajian administrasi Kajian farmasetik Kajian klinis
1. Nama pasien 1. Bentuk dan kekuatan sediaan 1. Ketepatan indikasi dan dosis
2. Umur 2. Jumlah obat 2. Aturan, cara dan lama penggunaan
3. Jenis kelamin 3. Stabilitas dan ketersediaan obat
4. BB 4. kompatibilitas 3. Duplikasi/polifarmasi
5. Nama dokter 4. Reaksi obat tidak diinginkan (alergi
6. Nomor SIP dan ESO)
7. Alamat dokter 5. Kontraindikasi
8. No telp dokter 6. Interaksi
9. Paraf
10. Tanggal penulisan resep
Swamedikasi/Self Medication/upaya pengobatan sendiri
Pengertian: upaya pengobatan diri sendiri oleh masyarakat dengan menggunakan obat-obatan nonresep atas inisiatif
sendiri untuk mengobati penyakit ringan atau gejala yang dikenali sendiri.
Faktor yang mendorong swamedikasi:
1. Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit dan gejala serta pengobatannya
2. Motivasi masyarakat untuk mencegah atau mengobati penyakit ringan
3. Ketersediaan dan mudahnya mendapatkan obat non resep
4. Gencarnya promosi obat-obatan
5. Terbatas atau sulitnya sarana pelayanan kesehatan
6. Menghemat waktu dan biaya
Penyakit yang diobati swamedikasi : Jenis obat :
1. Batuk 1. Obat bebas
2. Demam 2. Obat bebas terbatas
3. Flu 3. OWA (obat wajib Apotek )
4. Konstipasi 4. Suplemen
5. Diare
Metode Swamedikasi
W (Who) : Siapa yang akan menggunakan obat
W (What) : Apa gejalanya ?
H (How ) : Berapa lama gejalanya ?
A (Action) : Apa yang telah dilakukan terhadap gejala
M (Medicine for other condition) : Obat yang sedang digunakan untuk kondisi lain ?
Penggolongan Obat
Lingkaran hijau Obat yang dapat dijual bebas kepada masyarakat tanpa resep dokter, tidak
dengan garis termasuk dalam daftar narkotika, psikotropika, obat keras, dan obat bebas
tepi warna terbatas, dan sudah terdaftar di Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
hitam
Contoh : Promag, parasetamol, tablet Vit C
Obat Bebas
lingkaran biru Obat yang sebenarnya termasuk obat keras tetapi masih dapat dijual dan dibeli
dengan garis bebas tanpa resep dokter, dan disertai dengan tanda peringatan.
tepi berwarna
hitam.
Contoh :
P1: Ultraflu, Decolgen, Antimo, Paramex
P2: Enkasari, Listerin, Alpadine
P3: Calpanax, Betadine, Neoultrasilin
P4: Sediaan asma berbentuk rokok sudah tidak ada
P5: Sulfanilamid steril, bufasentin
P6: Sediaan suppositoria (dulcolax)
Lingkaran Golongan obat yang hanya boleh diberikan atas resep dokter, dokter gigi dan
berwarna merah dokter hewan.
dengan garis
tepi berwarna Contoh:
hitam dengan Antibiotik, obat diabetes
huruf K yang
Obat Keras menyentuh garis
tepi
Lingkaran Psikotropika adalah zat atau obat baik alamiah atau sintetis, bukan narkotik yang
berwarna merah berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada SSP (Susunan Saraf Pusat)
dengan garis yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan prilaku.
tepi berwarna Golongan I : hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak
hitam dengan digunakan dalam terapi, mempunyai potensi amat kuat mengakibatkan sindroma
Psikotropika
huruf K yang ketergantungan. Psikotropika terdiri dari 26 macam, antara lain Brolamfetamin,
(UU RI No. 5 tahun
menyentuh garis Etisiklidina, Psilobina, Tenosiklidina.
1997)
tepi Golongan II : berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan dalam terapi dan/atau
ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma
ketergantungan. Psikotropika golongan II terdiri dari 14 macam, antara lain,
Amfetamin, Deksanfentamin, Levamfetamin, Metamfetamin.
Golongan III : berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi
dan/atau ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan
sindroma ketergantungan. Psikotropika golongan III terdiri dari 9 macam, antara
lain: Amobarbital, Pentobarbital, Siklobarbital, Butalbital.
Golongan IV : berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi
dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan
mengakibatkan sindroma ketergantunagn. Psikotropika golongan IV terdiri dari
60 macam, antara lain: Allobarbital, Bromazepam, Diazepam, Nitrazepam.
Lingkaran OWA merupakan obat keras yang dapat diberikan oleh Apoteker Pengelola
berwarna merah Apotek (APA) kepada pasien. Walaupun APA boleh memberikan obat keras,
dengan garis namun ada persyaratan yang harus dilakukan dalam penyerahan OWA.
tepi berwarna
hitam dengan Contoh:
huruf K yang obat antiinflamasi (asam mefenamat), obat alergi kulit (salep hidrokortison),
OWA (Obat Wajib menyentuh garis infeksi kulit dan mata (salep oksitetrasiklin), anti alergi sistemik (CTM), obat KB
Apotek) tepi hormon.
Palang Medali narkotika adalah obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis
Merah maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan
menimbulkan ketergantungan.
Golongan I : Adalah narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta
(UU No. 35 Tahun mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contohnya
yaitu Tanaman Papaver Somniferum L, Opium Mentah, Tanaman Ganja, Heroina.
2009)
Golongan II : Adalah narkotika yang berkhasiat pengobatan digunakan sebagai
pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan
ketergantungan. Contohnya yaitu Morfina, Opium, Petidina, Tebaina, Tebakon.
Golongan III : Adalah narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak
digunakan dalam terapi dan/atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta
mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan. Contohnya yaitu
Kodeina, Nikodikodina, Nikokodina.
Pelayanan Informasi obat : Kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh apoteker untuk memberikan informasi secara
akurat dan terkini kepada dokter, apoteker dan profesi kesehatan lainnya serta pasien.
Konseling
Pengertian :Kegiatan interaktif antara apoteker dengan pasien atau keluarga pasien untuk meningkatkan
pengetahuan, pemahaman, kesadaran dan kepatuhan sehingga terjadi perubahan perilaku dalam
penggunaan obat dan menyelesaikan masalah yang dihadapi pasien.
Kriteria pasien :
1. Pasien dengan kondisi khusus pediatri dan geriatri
2. Pasien dengan penyakit jangka panjang/ kronis (DM, TB, AIDS)
3. Pasien yang menggunakan obat dengan instruksi khusus
4. Pasien duplikasi/ polifarmasi
5. Pasien yang menggunakan obat dengan indeks terapi sempit
6. Pasien dengan kepatuhan rendah
Pelaksanaan konseling
1. Menyapa pasien
2. Memperkenalkan diri
3. Meminta waktu untuk memberi konseling
4. Menyampaikan tujuan konseling
5. Menanyakan Three Prime Question ?
1) Apakah dokter sudah menjelaskan kegunaan obat ?
2) Apakah dokter sudah menjelaskan cara penggunaan ?
3) Apakah dokter sudah menjelaskan harapan setelah mengkonsumsi obat ?
6. Menanyakan riwayat alergi ?
7. Menanyakan kebiasaan hidup dan kondisi hidup pasien
8. Memberikan informasi obat
1) Nama obat
2) Indikasi
3) Cara pemakaian
4) Buat jadwal minum obat
5) Efek samping yang umum
6) Hal-hal yang perlu dihindari selama minum obat
7) Jika lupa minum obat
8) Interaksi obat yang relevan
9) Cara penyimpananan
10) Informasi pengulangan resep
11) Informasi non farmakologi
9. Meringkas dan mengevaluasi informasi dari pasien
10. Mengakhiri konseling
TEKNOLOGI FARMASI
Syarat Obat:
1) Effective : Obat harus berkhasiat
2) Safety : Tidak memberikan efek samping yang tidak dikehendaki pada dosis normal
3) Quality : Obat memiliki mutu yang baik.
Tablet
Pengertian : Tablet adalah sediaan padat kompak yang berbentuk tabung pipih atau sirkuler, kedua
permukaannya rata atau cembung, mengandung satu jenis atau lebih zat aktif dengan atau tanpa zat tambahan
Komponen Tablet
1. Zat aktif
2. Zat tambahan
1) Bahan pengisi/diluen : memperbesar volume masa agar mudah dicetak atau dibuat. Bahan pengisi
digunakan jika ZA sedikit atau sulit dikempa. Cth: laktosa, pati
2) Bahan pengikat/Binder: memberikan gaya adhesi pada masa serbuk waktu granulasi dan daya kohesi
pada bahan pengisi. Cth : CMC, gom, gelatin
3) Bahan penghancur/ disentegran: digunakan untuk membantu hancurnya tablet setelah ditelan.
Cth : amprotab
4) Bahan pelicin/Lubrican atau antiadheren : berfungsi untuk mengurangi gesekan selama pengempaan
dan mencegah melekatnya tablet pada saat pengempaan. Cth: as. Stearat.
5) Bahan pelincir/Glidan :bahan yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan mengalir
serbuk. Cth: talkum
KEUNTUNGAN SEDIAAN TABLET KERUGIAN SEDIAAN TABLET
Volume sediaan cukup kecil. Bbrpa pasien tdk dpt menelan obat.
Ketepatan ukuran pemakaian Formulasi Tablet cukup rumit :
Dapat mengandung zat aktif dlm jumlah besar - Sulit dikempa krn sifat amorf
Sediaan kering sehingga zat aktif stabil - Zat aktif sulit terbasahi, lambat
Cocok utk zat aktif yang sukar larut dalam air melarut dlsb
Mudah memberikan identitas - Rasa pahit & bau yg sulit dibuang
Mudah ditelan - Zat yg peka trhdp oksigen, atmosfir &
Produk dengan profil lepas khusus lembab
Dapat disalut
Mudah diproduksi secara masal
3) Kekerasan Tablet
4) Friksibilitas & Friabilitas: Melihat ketahanan tablet selama pengemasan dan penghantaran.
Friksibilitas: saat bergesekan sesama tablet
Friabilitas: saat dijatuhkan pada ketinggian tertentu
3. Zat Tambahan
Pelarut :
Pengawet : mencegah pertumbuhan mikroorganisme pada dosis ganda
Pengisotonis : mengurangi rasa nyeri saat penyuntikan, contoh; NaCl
Penstabil : mencegah obat mengalami oksidasi
Formulasi insulin
Simplisia : Bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun juga dan
kecuali dikatakan lain, berupa bahan yang telah dikeringkan (MMI)
Pembuatan Simplisia
1. Pengumpulan bahan
2. Sortasi basah : membersihkan dari kotoran dan bahan asing
(akar, bahan asing, kerikil, pasir, rumput, tanah)
3. Pencucian : membersihkan atau menghilangkan tanah dan kotoran lain yang melekat
4. Perajangan : memperkecil ukuran untuk mempemudah proses selanjutnya
5. Pengeringan : mengurangi kadar air supaya awet
sinar matahari: bagian yang keras, kulit kayu, biji, zat yang stabil dg panas,
tergantung iklim
angin-angin: bagian tanaman yang lunak seperti bunga; mudah menguap; tidak
stabil; mudah menguap.
Menggunakan alat yang dapat diatur suhu, kelembapan, udara
Lebih cepat, menghemat waktu, mutu simplisia lebih baik
Tidak efisien jika jumlahnya banyak
6. Sortasi kering : membersihkan dari kotoran dan benda asing
7. Pengepakan & penyimpanan
Faktor yang mempengaruhi mutu simplisia : cahaya, oksigen, kadar air, serangga dan hewan pengerat.
Alkaloid Flavonoid
Tanin Saponin
Ekstraksi adalah pemisahan senyawa dari suatu bahan campuran menggunakan pelarut tertentu
Syarat pelarut :
Selektif
Tidak toksik
Volalitas tinggi
Viskositas rendah
Non korosif
Dapat diregeransi
Relatif tidak mahal
Penggolongan ekstraksi
Metode Pemisahan
Kromatografi
KLT (Kromatografi Lapis Tipis)
a) Mekanisme : Adsorpsi (penjerapan), desorpsi (kompetesi antara FG dan FD), elusi
(pengembangan)
b) Fase Diam : Silica gel, alumina, kiselgur
Penyangga : Alumunium, plastik, kaca
Fase gerak : Pelarut tunggal/campuran
c) Penampak bercak : umum (H2SO4) memunculkan semua senyawa organik dengan cara
mengoksidasi semua senyawa organik
khusus memunculkan golongan senyawa tertentu
Flavonoid (AlCl3), Alkaloid (Dragendorf), Fenol (FeCl3)
d) Deteksi UV karena plat KLT mengandung indikator flouresensi solut yang memiliki ikatan rangkap
terkonjugasi akan terlihat bercak gelap dengan latar flouresensi
e) RF (Retardation Factor) : Jarak bercak/jarak pengembangan
hRF : RF x 100
Ciri-ciri Flavonoid
1. Struktur utama C6-C3-C6
2. Umumnya bersifat semi polar/polar (gugus –OH) kelompok polifenol
3. Banyak berupa glikosida (O-Glikosida (C3-C7)& C-Glikosida (C6-C8))
4. Banyak flavonoid yang berwarna
5. Memiliki 2 gugus kromofor 2 puncak
Pita I : 300-550 nm (cincin B) sinamoil
Pita II : 240-285 nm (cincin A) Benzoil
6. Umumnya memiliki aktivitas antioksidan
Fungsi Flavonoid
Flavonoid sering digunakan sebagai pigmen dan zat warna, banyak dijumpai pada antosianin dan bagian tumbuhan
lain yang memilki warna orange, merah, biru, violet dan scarlet. Secara tidak langsung mengatur pertumbuhan pada
akar dan pucuk dan dormansi. Penangkal serangan penyakit dan obat-obatan.
Bentuk Flavonoid
1. Aglikon (non polar)
2. Terikat/ Glikosida
a) O-Glikosida (C3-C7): Cth : Flavon, Flavonol, Isoflavon
b) C-Glikosida (C6-C8) cth : Apigenin
Pereaksi geser berfungsi untuk karakterisasi dan identifikasi flavonoid dengan spektrofotometri uv-vis.
Pereaksi geser akan beRx dengan salah satu gugus fungsi flavonoid strukturnya dapat diprediksi
menyebabkan pergeseran pita serapan
Alkaloid
Ciri-ciri alkaloid
1. Mempunyai N heterosiklik dengan pasang elektron bebas
2. Bersifat basa
3. Rasanya pahit
4. Memiliki efek farmakologi
5. Berasal dari tanaman
Klasifikasi Alkaloid
1. True alkaloid : berasal dari asam amino heterosiklik
2. Proto alkaloid : berasal dari asam amino alifatik
3. pseudo alkaloid : bukan berasal dari asam amino
Steroid : Solasidin, Tomatidin
Purin : Kafein, teobromin, teofilin
Bentuk Alkaloid
Alkaloid beba sifat non polar
Alkaloid dalam bentuk garamnya polar
Obat Tradisional : bahan atau ramuan bahan, yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan
mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan
untuk pengobatan berdasarkan pengalaman.
Klasifikasi
Gugus Fungsi :
1. Amin Primer R-NH2
2. Amin Sekunder R-NH-R
3. Amin Tersier R-N-R
R
Jenis Ikatan
1. Ikatan kovalen : C-H, C-N
2. Ikatan Ion H.Cl
3. Ikatan Hidrogen N-H Gluquidone
Gugus Kromofor C-NH2
Spektrofotometer
Pengertian : alat yang digunakan untuk mengukur absorbansi dengan cara melewatkan cahaya dengan panjang
gelombang tertentu pada suatu obyek kaca atau kuarsa yang disebut kuvet. Sebagian dari cahaya tersebut
akan diserap dan sisanya akan dilewatkan. Nilai absorbansi dari cahaya yang dilewatkan akan sebanding
dengan konsentrasi larutan di dalam kuvet.
Komponen Spektrofotometer
1. Sumber Cahaya :
2. Monokromator : Mengubah cahaya polikromatis menjadi monokromatis
3. Sel : Tempat sampel yang akan dianalisis
4. Detektor : Mengubah cahaya menjadi sinyal listrik yang selanjutnya akan ditampilkan oleh penampil
data dalam bentuk jarum penunjuk atau angka digital.
Prosedur: ekstraksi tablet metformin dalam 100 ml air saring dan pisahkan bagian yang tidak larut
ukur absorbansi larutan pada panjang gelombang 232 nm.
y−a
Perhitungan Kadar : x= b
Metode Titrimetri: analisis kuantitatif yang mengukur volume sejumlah zat yang ingin diketahui
direaksikan dengan larutan baku yang kadarnya telah diketahui secara pasti.
Uji Karbohidrat :
a. Uji Molisch sebagai uji pendahuluan untuk golongan karbohidrat
sampel+alfanaftol+H2SO4 Cincin warna merah pekat (+)
b. Uji benedict untuk menganalisis gugus karbonil bebas
sampel + (CuSO4 + Na2CO3) Endapan merah bata (+) gula pereduksi
c. Uji barfoed untuk membedakan mono dan disakarida
sampel + tembaga (ii) asetat Cu2 (ch3coo4) endapan merah jingga (+) monosakarida
d. Uji Seliwanof untuk yg gugus keton (ketosa)
sampel + HCL + Resonisol 0,5% Warna merah (+)
e. Uji Iodin sampel + iodium biru (+) amilum, merah ungu (+) amilopektin, merah coklat (+) glukosa dan
(+) dekstrin
f. Uji fehling sampel + CuSO4 + NaK tartrat endapan merah bata (+) gula pereduksi
2. Disakarida
Sukrosa Glukosa + Fruktosa
Maltosa Glukosa + Glukosa Gula pereduksi
Laktosa Glukosa +Galaktosa
3. Polisakarida
Amilum Pati : amylase (rantai lurus) dan amilopektin (rantai bercabang)
Glikogen Gula dalam otot
Selulosa Dinding sel dan serat tumbuhan
b. Berdasarkan gugus
1. Aldosa
2. Ketosa
c. Berdasarkan jumlah atom C
1. Pentosa
2. Hexosa
B. Protein (C2H5NO2)
Uji Ninhidrin : untuk protein dan asam amino sampel + ninhidrin ungu (+) protein
Uji Biuret : untuk ikatan peptide sampel +NaOH +CuSO4 ungu (+) protein
Uji Santo Proteat : gugus fenil (Cincin Benzena) sampel + Basa jingga
Uji belerang : Belerang sample + NaOH + Pb(CH3)COO)2 Endapan hitam
Perbedaan asam amino dan protein : asam amino adalah molekul sederhana penyusun protein
Sel adalah kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup dan merupakan unit penyusun semua makhluk hidup.
Prokariot Eukariot
Ukuran sel lebih kecil Ukuran sel lebih besar
Tidak memiliki membran inti sel Memiliki membran inti sel
Memiliki dinding sel dalam bentuk yang kompleks Ketika memiliki dinding sel, bentuknya sederhana
DNA (Deoksiribo Nukleotid Acid) deoksiribosa : menyimpan dan transmisi informasi genetik
RNA (Ribose Nukleotid Acid) ribose:ekspresi informasi genetik
Kromosom : Penentu sifat MH xy (laki2) & xx (perempuan) ada 23pasang 46 kromosom, hanya 2 yang
menentukan jenis kelamin.
DNA : penyimpanan informasi
Gen : pembawa sifat
Sintesis protein
1. Replikasi
DNA double heliks dengan enzim helikasi untai tunggal dibuat komplemen 3’-5’ (leading strand) &
Pada ujung 5’-3’ (lagging strand) komplemen tetap dibuat dari ujung 3’-5’ sehingga terdapat fragmen2
okazaki enzim ligase menjadi DNA rantai panjang.
2. Transkripsi
DNA dengan RNA polymerase mRNA transkripsi akan dimulai saat ada promotor dan akan berhenti
saat ada terminator mRNA keluar dari inti sel sitoplasma
3. Translasi
mRNA sitoplasma ribosom translasi akan dimulai pada start kodon dan berhenti saat ada stop kodon
Start kodon : AUG
Stop kodon : UAG, UAA, UGA
Folding (pelipatan protein) protein dapat digunakan
Struktur protein
1. Struktur primer : protein yang tersusun atas asam amino yang dihubungkan dengan ikatan peptida
2. Struktur sekunder : α-helix dan β-sheet yang dihubungkan dengan ikatan hidrogen
3. Stuktur tersier : bentuk 3 dimensi dari protein
4. Struktur kuartener : terdiri dari 2/lebih protein tersier.