Anda di halaman 1dari 3

PPK SMF/Bagian Penyakit Dalam RSUDZA/FK Unsyiah Endokrin Metabolik

NAMA DISLIPIDEMIA
PENYAKIT
DEFINISI Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan
peningkatan atau penurunan fraksi lipid dalam plasma.
ANAMNESIS
PEMERIKSAAN
FISIK
PEMERIKSAAN Profile lipid plasma darah vena
PENUNJANG
KRITERIA  Untuk menegakkan diagnosis, perlu pemeriksaan kadar kolesterol
DIAGNOSIS total, HDL. LDL dan TG plasma darah vena.
 Persiapan puasa 12 jam sebelumnya diperlukan untuk pemeriksaan
TG dan LDL indirek yang menggunakan rumus Friedwald
 Pemeriksaan penyaring dianjurkan untuk setiap orang usia > 20
tahun (bila normal perlu diulang tiap 5 tahun)
 Pemeriksaan lain dapat disesuaikan dengan klinis untuk mencari
adakah penyakit lain yang menyertai atau menjadi penyebabnya
(misalnya glukosa darah, tes fungsi hati, urin lengkap, tes fungsi
ginjal, TSH, EKG)
 Penting untuk menilai seberapa besar faktor risiko penyakit jantung
koroner (PJK) sebelum memulai terapi dislipidemia. Faktor risiko
utama (selain kolesterol LDL) yang menentukan sasaran kolesterol
LDL yang ingin dicapai
DIAGNOSIS Dislipidemia
KERJA
DIAGNOSIS  Hiperkolesterolemia sekunden karena hipotiroidisme, penyakit hati
BANDING obstruksi, sindrom nefrotik, anoreksia nervosa, porfiria intermiten
akut, obat (progestin, siklosporin, thiazide)
 Hipertrigliseridemia sekunder, karena obesitas, DM, penyakit ginjal
kronik, lipodistrofi, glycogen storage disease, alkohol, bedah
bypass ileal, stres, sepsis, kehamilan, obat (estrogen, isotretinoin,
penyekat beta, glukokortikoid, resin pengikat bile-acid, thiazide)
hepatitis akut, lupus eritematosus sistemik, gammopati monoklonal:
myeloma multipel, limfoma AIDS: inhibitor protease
 HDL rendah sekunder, karena malnutrisi, obesitas, merokok,
penyekat beta, steroid anabolik
TERAPI Non farmakologis (Perubahan Gaya Hidup/PGH):
Terapi nutrisi medis, dengan:
 Mengurangi asupan lemak jenuh dan lemak trans tidak jenuh
sampai< 7 — 10 % total energi.
 Mengurangi asupan kolesterol sampai < 250 mg/hari
 Menggantikan makanan sumber kolesterol dan lemakjenuh
dengan makanan Alternatiflainnya (misal produk susu rendah
lemak, karbohidrat dengan indeks glikemik rendah)
 Mengkonsumsi makanan padat gizi dan kardioprotektif [sayuran,
PPK SMF/Bagian Penyakit Dalam RSUDZA/FK Unsyiah Endokrin Metabolik

kacang-kacangan, buah, ikan, dsb]


 Menghindari makanan tinggi kalori [makanan berminyak, soft
drink]
 Mengkonsumsi suplemen yang dapat menurunkan kadar lipid
(seperti asam lemak omega 3, makanan tinggi serat, dan sterol
sayuran.
 Mengurangi berat badan dan meningkatkan aktivitas fisik
 Aktivitas fisik diperbanyak atau rutin berolahraga
 Menghentikan rokok dan minuman beralkohol, terutama bila
disertai hipertensi,hipertrigliseridemia, atau obesitas sentral
 Mempertahankan atau menurunkan berat badan
Bila setelah 6 minggu berikutnya terapi non-farmakologis tidak berhasil
menurunkan kadar kolesterol LDL,maka terapi farmakologis mulai
diberikan, dengan tetap meneruskan pengaturan makan dan latihan
jasmani.

Farmakologis
Predominan
Golongan statin
- Simvastatin 5 - 40 mg
- Lovastatin 10 — 80 mg
- Pravastatin 10 - 40 mg
- Fluvastatin 20 - 80 mg
- Atorvastatin 10 — 80 mg
- Rosuvastatin 10 - 40 mg
- Pitavastatin 1- 4 mg
Golongan bile acid sequestrant
- Kolestiramin 4 — 16 g
Golongan nicotinic acid
- Nicotinic acid (immediate release] 2 x 100 mg s.cl. 1,5 - 3 g

Terapi hiperkolesterolemia untuk pencegahan primer, dimulai


dengan statin atau bile acid sequestrant atau nicotinic acid. Pemantauan
profil lipid dilakukan setiap 6 minggu.
Bila target sudah tercapai [lihat tabel target di atas], pemantauan
setiap 4-6 bulan. Bila setelah 6 minggu terapi, target belum tercapai:
intensifkan atau naikkan dosis statin atau kombinasi dengan yang lain.
Bila setelah 6 minggu berikutnya terapi non-farmakologis tidak berhasil
menurunkan kadar kolesterol LDL, maka terapi farmakologis
diintensifkan. Pasien dengan PJK, kejadian koroner mayor atau dirawat
untuk prosedur koroner, diberi terapi obat saat pulang dari RS jika
kolesterol LDL > 100 mg/dL.
EDUKASI
PROGNOSIS Risiko menjadi PJK dalam 10 tahun ke depan berdasarkan Skor
Framingham yaitu meniumlahkan pain-poin dari faktor usia, nilai
kolesterol, nilai HDL, tekanan darah sistolik.
PPK SMF/Bagian Penyakit Dalam RSUDZA/FK Unsyiah Endokrin Metabolik

PENELAAH
KRITIS
DAFTAR 1. Adam JMF. Soegondo S. Semiordii G. Adrionsyah H. Editor.
RUJUKAN Petunjuk Praktis Penatalaksanaan Dislipidemia. PB PERKENI.
April 2004
2. Serniardji G. National Cholesterol Education Program - Adult
Treatment Panel lll (NCEP-ATP Ill): Adakah hal yang baru ?
Makalah Siang Klinik Bagian Metabolik Endokrinologi. Bagian
llmu Penyakit Dalam, 2002.
3. Reiner Z, Catapono A. Booker G et all. ESC/EAS Guidelines for
the management of dyslipidemias : The Task Force for the
management of dyslipidiemias of the European Society of
Cardiology (ESC) and the European Atherosclerosis Society (EAS).
Europeon Heart Journal (2011) 32, 1769-1818.

Anda mungkin juga menyukai