Gambar 1. Captopril
b. Pada penggunaan pengenceran darah aspirin (contoh: aspilet). Aspirin biasa digunakan
pada pengobatan gejala atau pada serangan jantung, juga terapi tambahan pada pasca
stroke. Stroke tersebut terkecuali stroke berkaitan perdarahan seperti stroke perdarahan
otak karena aspirin malah berbahaya. Penggunaan yang sebaiknya adalah setelah
konsultasi dengan dokter. Apoteker harus menginformasikan bahwa aspirin harus
digunakan secara hati-hati pada pemakaian jangka panjang dapat menyebabkan tukak
lambung, pendarahan lambung, dan efek samping seperti gangguan fungsi hati dan ginjal.
Obat diminum sebaiknya bersamaan dengan makan atau sesaat setelah makan.
Gambar 2. Aspilets
c. Pada pengobatan diabetes mellitus, obat dikonsumsi sesuai dengan dosis dan anjuran
dokter. Beritahu pasien kalau kepatuhannya mengonsumsi obat merupakan kunci
kehidupan normal dan tidak terjadinya komplikasi yang memperparah
d. Pada penggunaan vasodilator ISDN (isosorbid dinitrat) tablet sublingual. Informasikan
cara penggunaan tablet ini adalah dengan tablet diletakkan di bawah lidah dan dibiarkan
meleleh. Obat akan bekerja dalam 2 menit dan bekerja bertahan selama 2-3 jam.
Informasikan untuk menyimpan obat di tempat yang mudah terjangkau missal di kantung
pakaian.
Konsumsi alcohol dan grapefruitjuice harus dihindari karena dapat terjadi interaksi
obat dengan alcohol tersebut.
Efek samping: peningkatan enzim di hati, gangguan GI, sakit kepala, myalgia, dan
ruam kulit.
Sakit pada otot pada pasien dewasa muda dapat mengindikasikan efek samping
langka yaitu rhabdomyolysis
Efek samping miopati dan rhabdomyolysisis dapat dihindari dengan cara tidak
menggunakan obat lain yang dapat menurunkan katabolisme statin.
Beberapa obat yang dimaksud antara lain adalah fibrate, siklosporin, digoxin,
warfarin, makrolida, dan antifungi azol.
Jika statin ingin dikombinasikan dengan obat golongan fibrat, kombinasi yang
oaling aman adalah fenifibrate.
Golongan Fibrat
N OBAT INFORMASI KEPADA PASIEN
O
1 Gemfibrosil 1. Tujuannya untuk menurunkan kelebihan lemak jahat
2. Diminum dua kali sehari, 30 menit sebelum sarapan dan
makan malam
3. Tetap membutuhkan diet dan olahraga teratur
4. Tidak mengonsumsi alkohol
5. Efek sampingnya ada rasa tidak nyaman pada perut,
mual,muntah,konstipasi,diare,sakit kepala
6. Cek kadar lemak secara berkala (4-6 minggu)
2 Fenofibrate 1. Tujuannya untuk menurunkan kelebihan lemak jahat
2. Dikonsumsi setelah makan
3. Diminum 1x/hari pada malam hari
4. Tetap membutuhkan diet dan olahraga teratur
5. Tidak mengonsumsi alkohol
6. Efek sampingnya adalah gangguan pencernaan, nyeri
punggung, sakit kepala
7. Cek kadar lemak secara berkala (4-6 minggu)
3 Clofibrate 1. Tujuannya untuk menurunkan kelebihan lemak jahat
2. Diminum 2 – 4 kali sehari (setiap pasien berbeda)
3. Diminum bersama dengan makanan atau setelah makan
4. Tetap membutuhkan diet dan olahraga teratur
5. Tidak mengonsumsi alkohol
6. Efek sampingnya ada rasa tidak nyaman pada perut,
mual,muntah, diare
7. Cek kadar lemak secara berkala (4-6 minggu)
4 Bezafibrate 1. Tujuannya untuk menurunkan kelebihan lemak jahat
2. Diminum tiga kali sehari
3. Diminum bersama dengan makanan atau setelah makan
4. Tetap membutuhkan diet dan olahraga teratur
5. Tidak mengonsumsi alkohol
6. Efek sampingnya adalah gangguan GI,pusing, lelah, sakit
kepala,ruam kulit, nyeri otot/persendian
7. Cek kadar lemak secara berkala (4-6 minggu)
Obat fibric acid dapat meningkatkan potensi dari antikoagulan oral seperti
prothrombin.
Selain itu, penggunaannya pada pasien yang sedang menjalankan terapi diabetes
dengan obat sulfonylurea harus diwaspadai karena dapat terjadi peningkatan efek
hipoglikemik, namun mekanisme belum jelas
Efek samping yang dapat muncul antara lain adalah miopati.
Miopati dapat terjadi pada pasien yang menggunakan kombinasi gemfibrozil dan
dosis tinggi statin. Guna menghindari efek samping tersebut, sebaiknya dosis statin
diturunkan
Bile acid resin(BARs) digunakan 1 jam sebelum makan atau 6 jam setelah makan
Cara penggunaan cholestyramine dan colestipol yaitu dengan mencampurkannya
dengan air dan kemudian diminumsebelum makan pagi dan malam. BARs memiliki
tekstur yg gritty, sehingga untuk meningkatkan kenyamanan penggunaan, serbuk
BARs dapat dicampur dengan orange juice atau bisa dipilih sediaan dalam bentuk
tablet
Bentuk sediaan kapsul Colesevelam bisa dipilih guna meminimalisir iritasi GI
Efek samping dari penggunaan BARs berupa gangguan GI, antara lain konstipasi,
kembung, epigastric fullness, mual, dan flatulensi dapat diatasi dengan
meningkatkan input cairan dengan banyak minum, modifikasi diet, menggunakan
pelunak feses.
Interaksi dengan obat lain dapat dihindari dengan memberi jarak paling sedikit 6 jam
antara penggunaan BAR dan obat lain
Cholestyramine dan colestipo dapat mempengaruhi adsorpsi dari beberapa obat
termasuk obat tiazid, digoxin, warfarin. Interaksi tersebut dapat dicegah dengan
caramemberi jarak waktu penggunaan obat lain 1 jam sebelum atau 4-3 jam setelah
penggunaan obat cholestyramine dan colestipo.
Dosis BARs yang tinggi juga dapat meningkatkan efek samping yang dapat terjadi,
oleh karena itu, BARs sering kali dikombinasikan dengan obat yang lain
Golongan Niasin
N OBAT INFORMASI KEPADA PASIEN
O
1 Niasin 1. Tujuan penggunaannya adalah untuk menghambat produksi
Extended- lemak jahat dan meningkatkan produksi lemak baik
Release (ER) 2. untuk pemakaian sehari sekali saat waktu tidur dengan tujuan
mengurangi kejadian kulit menjadi kemerahan
3. Penggunaan aspirin atau obat-obatan anti inflamasi non
steroid 30 menit sebelum mengkonsumsi niasin dapat
mengurangi reaksi kulit kemerahan.
4. Diminum sehari sekali saat jam tidur
5. Tidak mengonsumsi alkohol
6. Dapat menyebabkan Kulit menjadi kemerahan (flushing), rasa
gatal, gangguan pencernaan, sakit kepala, hepatoksisitas,
hiperglikemia dan hiperurisemia
2 Niasin 1. Tujuan penggunaannya adalah untuk menghambat produksi
Immediate- lemak jahat dan meningkatkan produksi lemak baik
Release (IR) 2. untuk pemakaian sehari sekali saat waktu tidur dengan tujuan
mengurangi kejadian kulit menjadi kemerahan
3. Penggunaan aspirin atau obat-obatan anti inflamasi non
steroid 30 menit sebelum mengkonsumsi niasin dapat
mengurangi reaksi kulit kemerahan.
4. Diminum tiga atau lebih dosis terbagi dalam sehari
5. Tidak mengonsumsi alkohol
6. Dapat menyebabkan Kulit menjadi kemerahan (flushing), rasa
gatal, gangguan pencernaan, sakit kepala, hepatoksisitas,
hiperglikemia dan hiperurisemia
3 Niasin 1. Tujuan penggunaannya adalah untuk menghambat produksi
Sustained- lemak jahat dan meningkatkan produksi lemak baik
Release (SR) 2. untuk pemakaian sehari sekali saat waktu tidur dengan tujuan
mengurangi kejadian kulit menjadi kemerahan
3. Penggunaan aspirin atau obat-obatan anti inflamasi non
steroid 30 menit sebelum mengkonsumsi niasin dapat
mengurangi reaksi kulit kemerahan.
4. Diminum sehari sekali saat jam tidur tidak melebihi 2
gram/hari
5. Tidak mengonsumsi alkohol
6. Dapat menyebabkan Kulit menjadi kemerahan (flushing), rasa
gatal, gangguan pencernaan, sakit kepala, hepatoksisitas,
hiperglikemia dan hiperurisemia
Jika muncul efek samping pada penggunaan obat golongan niasin berupa cutaneous
flushing dan rasa gatal, cara mengatasinya yaitu dengan pemberian aspirin 325 mg
sebelum penggunaanniasin.
Konsumsi alkohol seharusnya dihindari saat pemberian niasin karena dapat memperjelas
flushing
flushing dapat terjadi berulang ketika niasin digunakan bersama minuman panas (teh,
kopi) atau minuman beralkohol, serta dapat lebih terlihat di waktu awal terapi atau ketika
dosis niasin ditingkatkan.
Umumnya efek samping flushing hilang setekah 1 – 2 minggu setelah penggunaan dosis
niasin yang stabil.Acanthosis nigricans dapat diatasi dengan menggunakan lotion atau
krim yang mengandung asam salisilat
Cara lain untuk meminimalisir efek samping (Acanthosis nigricans) yaitu dengan
pemberian produk sustained release (pada beberapa pasien), akan tetapi, jenis sediaan
sustained release dapat mengganggu kesehatan hati dan harganya lebih mahal. Jika tidak
perlu, maka sediaan regular release harus diberikan terlabih dahulu
efek samping berupa kulit kering dapat diatasi dengan menggunakan pelembab kulit.
Penggunaan obat niasin setelah makan juga dapat meminimalisir kemungkinan terjadinya
efek samping berupa dyspepsia, mual, muntal, dan diare.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah bahwa niasin dapat meningkatkan kadar asam
urat dan tidak untuk pasien dengan penyakit ulcer.
Penggunaan obat niasin pada pasien diabetes harus secara hati-hati karena niacin-induced
insulin resistance dapat menyebabkan hiperglikemia berat pada pasien, sehingga kadar
glukosa darah pasien harus dimonitor tiap minggu
Terapi Kombinasi
N OBAT INFORMASI KEPADA PASIEN
O
1. Ezetimibe dan statin Efek maksimum kombinasi ini terjadi dalam waktu 2-6
minggu. Pasien perlu diberikan edukasi terkait kepatuhan
penggunaan obat.
2. Fibrati dan statin Efek samping kombinasi dapat meningkatkan risiko
miopati. Dibutuhkan monitoring berkala dan edukasi
terhadap pasien untuk mengonsultasikan kepada dokter
terkait pergantian dosis atau pergantian terapi jika efek
samping mengganggu aktivitas sehari-hari.
3. Fibrat dan niasin Efek samping kombinasi dapat meningkatkan risiko
miopati. Dibutuhkan monitoring berkala dan edukasi
terhadap pasien untuk mengonsultasikan kepada dokter
terkait pergantian dosis atau pergantian terapi jika efek
samping mengganggu aktivitas sehari-hari.
4. Statin dan Resin 1. Efek samping terhadap GI.
2. Kemampuan penurunan trigliserida lebih rendah
dibandingkan terapi kombinasi resin dan ezetimibe.
Tabel 1. Intervensi gaya hidup yang dapat dilakukan untuk mengurangi kolesterol LDL,
kolesterol HDL dan TG.
Diet
Tujuan dari diet adalah untuk menurunnkan total lemak, lemak jenuh, dan kolesterol. Selain
itu diet juga bertujuan untuk mencapai berat badan yang diinginkan.
Aktivitas Fisik
Tujuan melakukan aktivitas fisik secara teratur adalah mencapai berat badan ideal,
mengurangi risiko terjadinya sindrom metabolik, dan mengontrol faktor risiko PJK.
Pengaruh aktivitas fisik terhadap parameter lipid terutama berupa penurunan TG dan
peningkatan kolesterol HDL.
Olahraga aerobik dapat menurunkan konsentrasi TG sampai 20% dan meningkatkan
konsentrasi kolesterol HDL sampai 10%.
olahraga resisten hanya menurunkan TG sebesar 5% tanpa pengaruh terhadap konsentrasi
HDL.
Efek penurunan TG dari aktivitas fisik sangat tergantung pada konsentrasi TG awal,
tingkat aktivitas fisik, dan penurunan berat badan.
Tanpa disertai diet dan penurunan berat badan, aktivitas fisik tidak berpengaruh terhadap
kolesterol total dan LDL.
Aktivitas fisik yang dianjurkan adalah aktivitas yang terukur seperti jalan cepat 30 menit
per hari selama 5 hari per minggu atau aktivitas lain setara dengan 4-7 kkal/menit atau 3-
6 METs.
Beberapa jenis latihan fisik lainnya antara lain:
• Berjalan cepat (4,8-6,4 km per jam) selama 30-40 menit
• Berenang – selama 20 menit
• Bersepeda untuk kesenangan atau transportasi, jarak 8 km dalam 30 menit
• Bermain voli selama 45 menit
• Menyapu halaman selama 30 menit
• Menggunakan mesin pemotong rumput yang didorong selama 30 menit
• Membersihkan rumah (secara besar-besaran)
• Bermain basket selama 15 hingga 20 menit
• Bermain golf tanpa caddy (mengangkat peralatan golf sendiri)
• Berdansa selama 30 menit