SPO
No. Kode
Terbitan
:01
No. Revisi
:0
Ditetapkan Oleh
Kepala Puskesmas
Mojogedang I
Drg. Bambang M
Halaman
NIP: 196903262003121003
E78.5 Hiperlipidemia
Dislipidemia adalah kelainan metabolism lipid yang di
tandai dengan peningkatan maupun penurunan satu
atau lebih fraksi lipid dalam darah.
Beberapa kelainan fraksi lipid yang utama adalah
kenaikan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, dan atau
trigliserida, serta penurunan kolesterol HDL. Dislipidemia
merupakan faktor risiko terjadinya aterosklerosis
sehingga dapat menyebabkan stroke, Penyakit Jantung
Koroner (PJK), Peripheral Arterial Disease (PAD),
Sindroma Koroner Akut (SKA).
3.Anamnesa
Keluhan
Pada anamnesis biasanya didapatkan pasien dengan
faktor risiko seperti konsumsi tinggi lemak, merokok,
riwayat keluarga dengan dislipidemia dan DM, kurang
beraktivitas fisik, konsumsi alkohol, riwayat diabetes
sebelumnya.
Pada
umumnya
dislipidemia
tidak
kolesterol HDL 60
mg/dl maka mengurangi satu faktor risiko dari jumlah
total.
4.Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaaan antropometri (lingkar perut dan IMT/Indeks
Massa Tubuh) dan tekanan darah. Cara pengukuran
IMT(kg/m2)= BB(kg)/TB2(m)
5.Pemeriksaan
Penunjang
6.Penegakan Diagnosa
Diagnosis klinis
Diagnosis
ditegakkan
pemeriksaan
Fredricson
I
IIa
fisik
berdasarkan
anamnesis,
dan penunjang.
Klasifikasi
Terapeutik
Klasifikasi Generik
Dislipide
mia
eksogen
Hiperkolesterolemia
Peningkatan
Lipoprotein
Hipertrigliseridem
ia eksogen
Kilomikron
Hiperkolseterolemia
LDL
Hiperkolsetero
IIb
Dislipidemia
Kombinasi
Endogen +
Dislipidemia
kombinasi
LDL + VLDL
Partikel-partikel remnant
III
Dislipidemia
Remnant
Hipertrigliseridemia
IV
Dislipidemia
Endogen
Endogen
VLDL
Hipertrigliseridem
ia endogen
VLDL + Kilmikron
Dislipide
mia
campura
(Beta VLDL)
memiliki
dislipidemia
penyebab
sekunder
yang
memiliki
tidak
jelas
penyakit
sedangkan
dasar
seperti
Kolesterol Total
Ideal
Batas Tinggi
LDL
200 mg/dl
240 mg/dl
160 mg/dl
Tinggi
Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan
dalam
dislipidemia
dimulai
dengan
penyakit
jantung
koroner
pada
pasien
untuk
ini
adalah faktor
risiko
(selain
kolesterol
Riwayat
keluarga
PAK
(Penyakit
Arteri
Kebiasaan merokok
atau
sedang
fibrat
untuk
sasaran
utama pencegahan
reductase
dengan statin
empedu
atau
nicotic
atau
acid.
sekuestran
asam
minggu
terapi
intensifkan/naikkan
target
dosis
belum
tercapai,
atau
kombinasi
statin
Setiap
obat
hipolipidemik
memiliki
kekuatan
kerja
kemampuan
tiap
Kebanyakan
obat
hipoglikemik
dapat
dikombinasikan
perlu
pemantauan
lebih
asam
ketat.
Sebaiknya
statin
dapat
digunakan
(statin
dapat
sasaran
pengobatan.
dislipidemia campuran
yaitu
Pada
pasien
dengan
hiperkolesterolemia
dan
kombinasi
Pemantauan
efek
samping
obat
harus
dilakukan
Obat Hipolipidemik
diantaranya adalah:
a.
Golongan
menurunkan
Statin,
sangat
efektif
dalam
kol-LDL
demikian
akan
menurunkan
kolesterol
2%
kasus,
biasanya
berupa
nyeri
makin
besar
Makin
tinggi
dosis
samping.
-Simvastatin 5-40 mg
-
Lovastatin 10-80 mg
-Pravastatin 10-40 mg
-
Fluvastatin 20-80 mg
- Atorvastatin 10-80 mg
b. Golongan
Asam
Fibrat,
meningkatkan
aktivitas
mempunyai
lipoprotein
efek
lipase,
LDL.
Golongan
ini
terutama
gangguan
transaminase,
dan
turunnya
meningkatnya
kol-LDL
kol-HDL.
dan
Efek
yang
trigliserida
sampingnya
gastrointestinal,
hiperurisemia.
seperti
Asam
nikotinat
niaspan mempunyai
hiperglikemia,
lepas
efek samping
dan
lambat
yang
lebih
rendah.
Nicotinic
mengikat
asam
menghambat
empedu
resirkulasi
di
dalam
usus,
entero-hepatik
asam
aktivitas
reseptor
LDL
dan
sintesis
tetap
atau
naik
kolesterol
sedikit.
Pada
penderita
Efek
sampingnya
gastrointestinal
sakit
seperti
perut
Kolestiramin
8-16
dan
adalah
kembung,
keluhan
konstipasi,
perburukan
gram/hari,
hemoroid.
colestipol
10-20
8.Referensi
vitamin
yang
1x10 mg/hari.
Rencana Tindak Lanjut
a. Perlu adanya motivasi dari pasien dan keluarga
untuk mengatur diet pasien dan aktivitas fisik yang
sangat membantu keberhasilan terapi.
b. Pasien harus kontrol teratur untuk pemeriksaan
kolesterol lengkap untuk melihat target terapi dan
maintenance jika target sudah tercapai.
10.
Distribusi