Kelompok 4
Skenario
RIWAYAT
RIWAYAT
ANAMNESIS KELUARGA ANAMNESIS PENYAKIT
DAHULU
RIWAYAT
PRIBADI
Pemeriksaan fisik
- Keadaan umum: sadar
- TTV : TD: 160/100mmHg
Nadi
Frekuensi Napas
Suhu
- Antropometri:
IMT 31kg/m2.
LP: 112cmPem.Lab: GDP 143mg/dL, G2JPP 2015mg/dL
dan HbA1C: 8,6 , Kolesterol total: 226mg/dL, LDL:
140mg/dL, HDL: 36mg/dL, Trigliserida 180mg/dL
Pemeriksaan penunjang
1. Laboratorium Pem.Lab:
GDP 143mg/dL,
- Glukosa darah G2JPP 2015mg/dL
HbA1C: 8,6
- Profil lipid
Kolesterol total: 226mg/dL
- Urin LDL: 140mg/dL
HDL: 36mg/dL
Trigliserida 180mg/dL
2. lain-lain
5. Diagnosis diferensial
- Sindrom metabolik
- Diabetes melitus tipe 2
Diabetes melitus
Berdasarkan definisi American Diabetes Association (ADA)
tahun 2010. diabetes melitus (DM) merupakan suatu kelompok
penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi
karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya.
Sindroma metabolik
Sindroma metabolik merupakan suatu kumpulan faktor
risiko yang terdiri atas obesitas, hipertensi, hiperglikemia dan
dislipidemia yang dapat menyebabkan peningkatan risiko terjadinya
penyakit kardiovaskuler.
Alberti dan Zimmet menyatakan sindroma metabolik
merupakan sindroma yang meliputi:
(i) gangguan pengaturan glukosa atau diabetes;
(ii) resistensi insulin;
(iii) hipertensi;
(iv) dislipidemia dengan trigliserida plasma >1,7 mmol/L dan
atau kolesterol HDL ≤0,9 mmol/L pada laki-laki dan ≤1
mmol/L pada wanita;
(v) obesitas sentral (laki-laki : waist to hip ratio > 0,9; wanita
waist to hip ratio >0,85 dan atau BMI > 30 kg/m2 dan
(vi) mikroalbuminuria.
Sindrom metabolik menurut National Cholesterol
Education Program Adult Treatment Panel III (NCEP
ATP III) ditegakkan dengan adanya minimal tiga dari
kriteria berikut:
1. Lingkar pinggang ≥90 cm untuk laki-laki atau ≥80 cm untuk perempuan
(ras Asia selain Jepang)
2.Trigliserida plasma ≥150 mg/dL atau sedang mengkonsumsi obat
penurun kolesterol (kriteria Asia Pasifik)
3. HDL plasma <40 mg/dL pada laki-laki atau <50 mg/dL pada
perempuan
4. Tekanan darah ≥130/85 mmHg atau sedang mengkonsumsi obat
antihipertensi
5. Glukosa darah puasa ≥100 mg/dL
6. Terapi
Faktor Resiko Gaya
• Obesitas Abdomen : kurangi BB 7%-10%
Hidup
• Aktifitas fisik intensitas sedang, secara teratur; minimal 30
Inaktivitas Fisik
menit secara kontinu maupun intermiten
• Dislipidemia Aterogenik
• Target Primer : LDL-C meningkat
• Target Sekunder : non-HDC-L meningkat
• Target Tersier:
• HDL-C Berkurang : Tingkatkan HDL-C sebisa mungkin
Faktor Resiko • TD meningkat: TurunkanTD serendah mungkin
Metabolik setidaknya mencapai TD <I40190 mmHg (atau <
I30180 mmHg bila terdapat diabetes).
• Kadar glukosa meningkat
• Kondisi protrombotik: Kurangi faktor-faktor risiko
trombotik danfibrinolitik
• Kondisi proinflamasi: Tidak ada terapi spesifik yang
melebihi terapi gaya hidup
7. Terapi farmakologi
Obesitas : Sibutramin dan Orlistat
statin
8. Terapi non farmakologi
Mengonsumsi medikamentosa
sesuai anjuran dokter.