Anda di halaman 1dari 26

SINDROM METABOLIK

Kelompok 4
Skenario

Seorang laki-laki 45 thn datang dengan keluhan sering merasa


cepat lelah, juga merasa BB meningkat 1 tahun terakhir. Pasien
sering lapar, sering haus, sering BAK, jarang berolahraga. Status
antropometri IMT 31kg/m2. LP: 112cm. Pemfis: TD:
160/100mmHg. Pem.Lab: GDP 143mg/dL, G2JPP
2015mg/dL dan HbA1C: 8,6 , Kolesterol total: 226mg/dL,
LDL: 140mg/dL, HDL: 36mg/dL,Trigliserida 180mg/dL.
LO
1. Defenisi dan etiologi sindrom metabolik
2. Kriteria diagnosis
3. Patofisiologi
4. Alur penegakan diagnosis
5. Diagnosis diferensial dan diagnosis pasti
6. Terapi
7. Tatalaksana farmakologi
8. Tatalaksana non farmakologi
9. KIE
1. Defenisi dan etiologi
Sindroma metabolik merupakan suatu kumpulan
faktor risiko metabolik yang berkaitan langsung
Sindrom terhadap terjadinya penyakit kardiovaskuler
artherosklerotik.
metabolik
Faktor risiko tersebut antara lain terdiri dari
dislipidemia aterogenik, peningkatan tekanan darah,
peningkatan kadar glukosa plasma, keadaan
prototrombik, dan proinflamasi
Sindroma Metabolik (SM) merupakan
kelainan metabolik kompleks yang
diakibatkan oleh peningkatan obesitas.

Komponen utama SM adalah obesitas,


resistensi insulin, dislipidemia, dan
hipertensi.

Sindrom metabolik merupakan


kumpulan dari faktor–faktor resiko
terjadinya penyakit kardiovaskular
Etiologi
a. Gangguan fungsi sel β dan hipersekresi insulin untuk
mengkompensasi resistensi insulin. Hal ini
memicu terjadinya komplikasi makrovaskuler (komplikasi
jantung).
b. Kerusakan berat sel β menyebabkan penurunan progresif
sekresi insulin,sehingga menimbulkan hiperglikemia. Hal ini
menimbulkan komplikasi mikrovaskuler
(nephropathy diabetica).
2. Kriteria diagnosis Sindrom metabolik menurut WHO
(World Health Organization), NCEP-ATP III dan IDF
3. Patofisiologi
4. Alur Penegakan Diagnosis
RIWAYAT
PENYAKIT
SEKARANG

RIWAYAT
RIWAYAT
 ANAMNESIS KELUARGA ANAMNESIS PENYAKIT
DAHULU

RIWAYAT
PRIBADI
Pemeriksaan fisik
- Keadaan umum: sadar
- TTV : TD: 160/100mmHg
Nadi
Frekuensi Napas
Suhu
- Antropometri:
IMT 31kg/m2.
LP: 112cmPem.Lab: GDP 143mg/dL, G2JPP 2015mg/dL
dan HbA1C: 8,6 , Kolesterol total: 226mg/dL, LDL:
140mg/dL, HDL: 36mg/dL, Trigliserida 180mg/dL
Pemeriksaan penunjang

1. Laboratorium Pem.Lab:
GDP 143mg/dL,
- Glukosa darah G2JPP 2015mg/dL
HbA1C: 8,6
- Profil lipid
Kolesterol total: 226mg/dL
- Urin LDL: 140mg/dL
HDL: 36mg/dL
Trigliserida 180mg/dL
2. lain-lain
5. Diagnosis diferensial
- Sindrom metabolik
- Diabetes melitus tipe 2
Diabetes melitus
Berdasarkan definisi American Diabetes Association (ADA)
tahun 2010. diabetes melitus (DM) merupakan suatu kelompok
penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi
karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya.
Sindroma metabolik
Sindroma metabolik merupakan suatu kumpulan faktor
risiko yang terdiri atas obesitas, hipertensi, hiperglikemia dan
dislipidemia yang dapat menyebabkan peningkatan risiko terjadinya
penyakit kardiovaskuler.
Alberti dan Zimmet menyatakan sindroma metabolik
merupakan sindroma yang meliputi:
(i) gangguan pengaturan glukosa atau diabetes;
(ii) resistensi insulin;
(iii) hipertensi;
(iv) dislipidemia dengan trigliserida plasma >1,7 mmol/L dan
atau kolesterol HDL ≤0,9 mmol/L pada laki-laki dan ≤1
mmol/L pada wanita;
(v) obesitas sentral (laki-laki : waist to hip ratio > 0,9; wanita
waist to hip ratio >0,85 dan atau BMI > 30 kg/m2 dan
(vi) mikroalbuminuria.
Sindrom metabolik menurut National Cholesterol
Education Program Adult Treatment Panel III (NCEP
ATP III) ditegakkan dengan adanya minimal tiga dari
kriteria berikut:
1. Lingkar pinggang ≥90 cm untuk laki-laki atau ≥80 cm untuk perempuan
(ras Asia selain Jepang)
2.Trigliserida plasma ≥150 mg/dL atau sedang mengkonsumsi obat
penurun kolesterol (kriteria Asia Pasifik)
3. HDL plasma <40 mg/dL pada laki-laki atau <50 mg/dL pada
perempuan
4. Tekanan darah ≥130/85 mmHg atau sedang mengkonsumsi obat
antihipertensi
5. Glukosa darah puasa ≥100 mg/dL
6. Terapi
Faktor Resiko Gaya
• Obesitas Abdomen : kurangi BB 7%-10%
Hidup
• Aktifitas fisik intensitas sedang, secara teratur; minimal 30
Inaktivitas Fisik
menit secara kontinu maupun intermiten
• Dislipidemia Aterogenik
• Target Primer : LDL-C meningkat
• Target Sekunder : non-HDC-L meningkat
• Target Tersier:
• HDL-C Berkurang : Tingkatkan HDL-C sebisa mungkin
Faktor Resiko • TD meningkat: TurunkanTD serendah mungkin
Metabolik setidaknya mencapai TD <I40190 mmHg (atau <
I30180 mmHg bila terdapat diabetes).
• Kadar glukosa meningkat
• Kondisi protrombotik: Kurangi faktor-faktor risiko
trombotik danfibrinolitik
• Kondisi proinflamasi: Tidak ada terapi spesifik yang
melebihi terapi gaya hidup
7. Terapi farmakologi
 Obesitas : Sibutramin dan Orlistat

 Hipertensi : ACE inhibitor, Angiotensin receptor blocker

 Gangguan toleransi Glukosa :Tiazolidindion dan metformin

 Displidemia : Gemfibrozil dan kombinasi fenofibrat dan

statin
8. Terapi non farmakologi

 Latihan Fisik : Dengan meningkatkan aktivitas fisik terbukti


dapat menurunkan kadar lipid dan resistensi insulin di dalam
otot

 Diet : Sasaran utama dari diet terhadap sindrom adalah dapat


menurunkan resiko penyakit kardiovaskuler
9. KIE
 Perbaikan Gaya Hidup : berhenti merokok, olahraga, konsumsi
sayur dan buah, dll
 Rajin mengonsumsi obat yang dianjurkan oleh dokter dengan
waktu dan cara penggunaan obat yang tepat
Konseling informasi
dan edukasi

- Hindari makanan berminyak dan


manis, kurangi asupan garam
Perbaikan Gaya Hidup - Mengontrol berat badan
- Berhenti merokok
- Perbiasakan olahraga minimal 30
menit tiap hari

Mengonsumsi medikamentosa
sesuai anjuran dokter.

Anda mungkin juga menyukai