Anda di halaman 1dari 20

Sindrom Metabolik

By Ridwan, S.Ked
Definisi Menurut WHO (World Health
Organization)
Sindrom metabolik adalah bila kadar gula darah abnormal dan ada 2 kriteria
tambahan berikut:
- Intoleransi glukosa, DM tipe 2, resistensi insulin
- IMT >30 dan rasio lingkar pinggang banding panggul (HWR) >0,9 untuk
pria dan >0,85 untuk wanita
- TG >150 mg/dl atau HDL <35 untuk pria dan <39 untuk wanita
- Dalam pengobatan hipertensi atau TD >160/90 mmHg
- Microalbuminuria >20 mcg/min
Definisi Menurut IDF (International Diabetes
Federation)
Sindrom metabolik adalah jika kadar gula darah abnormal dam ada 2 kriteria
tambahan berikut:
- GDP 100-125 atau riwayat DM tipe 2
- Lingkar pinggang >94 cm untuk pria, >80 cm untuk wanita
- TG >150 mg/dl atau HDL <40 untuk pria dam <50 untuk wanita
- Dalam pengobatan hipertensi
- TD >130/85 mmHg
Patofisiologi Sindrom Metabolik

Pengetahun mengenai patofisiologi masing-masing komponen sindrom


metabolik sebaiknya diketahui untuk dapat memprediksi pengaruh gaya
hidup dan medikamentosa dalam penatalaksanaan sindrom metabolik.
Prevalensi Sindrom Metabolik di Beberapa Daerah di
Indonesia
Kriteria
Sindrom
Metaboli
k
Kriteria Sindrom Metabolik
- Resistensi insulin: mendasari kelompok kelainan pada sindrom metabolik.
Diukur dengan teknik clamp, pemeriksaan glukosa plasma puasa dan
pengukuran homeostasis model asessment (HOMA) dan quantitative
insulin check index (QUICKI).
- Dislipidemia: peningkatan trigliserida dan penurunan kolesterol HDL.
- Peran serta sistem imunitas pada resistensi insulin: marker inflamasi
berperan pada progresifitas DM dan komplikasi kardiovaskuler.
- Hipertensi: resistensi insulin dapat menyebabkan hipertensi yang terjadi
akibat ketidakseimbangan antara efek pressor dan depressor.
Pemeriksaan Penunjang
1. Profil lipid, glukosa darah, tes fungsi hati, urin lengkap, tes fungsi ginjal,
TSH, EKG.
2. Skrining dianjurkan pada semua pasien berusia >20 tahun, setiap 5 tahun
sekali
Tatalaksana
Modifikasi gaya hidup
- Diet, dengan komposisi: lemak jenuh <7%; PUFA 10%; MUFA 10%; lemak
total 25-35%; karbohidrat 50-60%; protein 15%; serat 20-30 g/hari;
kolesterol <200 mg/hari.
- Latihan jasmani dan penurunan berat badan bagi yang gemuk.
- Menghentikan kebiasaan merokok, minuman alkohol
Tatalaksana
Farmakologis
- Golongan statin: simvastatin 5-40 mg/hr (↓kolesterol;ES:mialgia,
↑SGOT/PT; KI: kehamilan).
- Golongan resin: kolestiramin 4-16 g/hr (kombinasi dengan statin
↓kolesterol dan TG; interaksi dengan aspirin; ES: gout, ↑glukosa).
- Golongan asam fibrat: gemfibrasil 2x600 atau 1x900 mg/hr (↓TG; jangan
kombinasi dengan statin ↑resiko ES miopathy).
- Penghambat absorpsi kolesterol: Ezetimibe 10 mg/hr.
Target Tatalaksana
Hiperkolesterolemia
• Evaluasi profil lipid tiap 6 minggu. Bila tercapai → setiap 4-6 bulan.
• 6 minggu modifikasi gaya hidup, bila target belum tercapai intensifkan penurunan lemak
jenuh dan kolesterol, tambahkan stanol/steroid nabati, tingkatkan konsumsi serat, dan
kerjasama dengan dietisien.
• 6 minggu berikutnya non farmakologis tidak berhasil → farmakologis.
• Pencegahan primer (tanpa PJK), dimulai dengan nutrisi medis dan latihan fisik → 3 bulan
tidak mencapai sasaran → ditambahkan statin. 6 minggu → target belum tercapai →
naikkan dosis statin atau kombinasi dengan yang lain.
• Pasieng dengan PJK atau yang setara (pencegahan sekunder), segera diberi tatalaksana non
farmakologis dan farmakologis, jika kolesterol LDL > 100 mg/dl.
Target Tatalaksana
Hipertrigliseridemia
• Batas tinggi atau tinggi. Tujuan utama tatalaksana adalah mencapai target
kolesterol LDL.
• Pasieng dengan trigliserida tinggi, target sekunder → kadar kolesterol non HDL
sebesar 30 mg/dl lebih tinggi dari target kadar kolesterol LDL (lihat tabel LDL
target)
• Pendekatan tatalaksana obat: obat penurun kadar kolesterol LDL, atau tambah
obat fibrat atau asam nikotinat.
Kesimpulan
Sindrom metabolik merupakan kumpulan gejala yang keberadaannya
menunjukkan peningkatan resiko kejadian penyakit kardiovaskuler dan
diabetes melitus. Obesitas sentral memiliki korelasi paling erat dengan
sindrom metabolik dibandingkan dengan komponen yang lain.
Penatalaksanaan sindrom metabolik masih mengacu pada tiap komponen,
sejauh ini belum ada penatalaksanaan yang berbeda bila dibandingkan
dengan komponen secara individual.
Terima kasih dan mohon maaf atas segala
khilaf dan kekurangan

Anda mungkin juga menyukai