Anda di halaman 1dari 19

HORMON INSULIN

DAN
HORMON GLUKAGON
NAMA KELOMPOK :
1. FAIZATUSSHOLIHAH (P27820117072)
2. ALVAN YACOB F (P27820117078)
PENGERTIAN HORMON
INSULIN
Insulin adalah hormon utama yang
mengendalikan glukosa dari darah ke
dalam sebagian besar sel (terutama sel
otot dan lemak, tetapi tidak pada sel
sistem saraf pusat). Oleh karena itu,
kekurangan insulin atau kekurang pekaan
reseptor-reseptor memainkan peran
sentral dalam segala bentuk diabetes
mellitus.
Patofisiologi hormon insulin

 Defisiensi Insulin
Diabetes melitus ialah suatu keadaan yang timbul karena
defisiensi insulin relatif maupun absolut,hiperglikemia timbul karen
penyerapan glukosa kedalam sel terlambat serta metabolismenya
diganggu ,dalam keadaan normal kira-kira 50% glukosa yang
dimakan mengalami metabolisme sempurna menjadi CO2 dan air ,
5% diubah menjadi glikogen dan kira-kira 30-40% diubah menjadi
lemak.Pada diabetes melitus semua proses tersebut
terganggu,glukosa tidak dapat masuk kedalam sel,sehingga energi
terutama diperoleh dari metabolisme protein dan lemak.pada suatu
bentuk diabetes yang disebut diabetes lipoatropik,pada penyakit ini
simpanan lemak dibawah kulit sedikit sekali,kelainanya mungkin
sekali terletak pada lipogenesis yang terganggu sehingga 30-40%
glukosa yang dalam keadaan normal diubah menjadi lemak tetap
dalam bentuk glukosa hingga sesudah makan selalu terjadi
hiperlikemia yang hebat,perangsangan terus-menerus terhadap sel
β pulau langerhans oleh hiperglikemia tersebut menyebabkan
kelelahan sehingga insulin makin lama makin berkurang hal inilah
yang menyebabkan timbulnya diabetes.

 Kelebihan Insulin

Insulin yang berlebihan dalam tubuh dapat disebabkan oleh


berbagai hal :karena insulin atau derivat sulfonilurea (2) pada
diabetes dewasa dan obesitas mungkin karena sensitivitas resepor
terhadap insulin berkurang sedangkan produksi insulin terus
menerus dirangsang oleh adanya hiperglikemia,dalam hal ini tidak
dapat gejala-gejala hipoglikemia : (3) tumor fungsional dari sel β
pulau langerhans dengan gejala berupa trias yang disebut trias
whipple.Pada hipoglikemia fungsional atau reaktif gejala-gejala
hipoglikemia terjadi 1-2 jam sesudah makan karbohidrat banyak,hal
ini terlalu banyak insulin disekresi sehingga melampaui
kebutuhan.Gejala hipoglikemia pada syok insulin umumnya berupa
gejala saluran cerna,mental dan saraf,mula-mula penderita
lapar,seakan-akan perutnya kosong:kemudian karena aktivitas saraf
simpatis yang meningkat timbul tremor,berkeringat
banyak,gelisah,takikardi dan tekanan darah agak meninggi serta
rasa lemah.

 
PENGERTIAN HORMON GLUKAGON

Glukagon adalah hormon protein.yang berisi


29 asam amino.Beratnya 3.485 Dalton. Gen
kode untuk prekursor dari glukagon adalah
proglucagon; yang kemudian dibelah menjadi
bentuk aktif dari glukagon dalam sel alfa
pankreas. Glukagon meningkatkan tingkat
gula darah yang mendorong glikogenolisis
Mekanisme Kerja
 HORMON INSULIN

Jaringan target insulin utama untuk pengaturan


homeostasis glukosa adalah hati,otot,dan lemak
tetapi insulin juga menghasilkan efek pengatur yang
kuat pada tipe-tipe sel lain. Insulin menstimulasi
penggunaan dan penyimpanan intraseluler glukosa
,asam amino dan asm lemak.
Beberapa efek insulin muncul dalam hitungan detik
atau menit termasuk aktivasi sistem transpor glukosa
dan ion,modifikasi kovalen pada
enzim(yakni,fosforilasi atau defosforilasi
 Hormon Glukagon

Glukagon berperan besar dalam mempertahankan kadar glukosa darah


saat berpuasa ataupun tidak mengkonsumsi makanan dengan cara
menstimulasi produksi glukosa dari hati melalui proses glikogenolisis
dan glukoneogenesis. Glukosa yang dihasilkan dari hati akan
mempertahankan konsentrasi basal glukosa dalam rentang normal saat
berpuasa. Apabila glukosa darah menurun di bawah rentang normal,
ini akan memicu sekresi glukagon dan selanjutnya produksi glukosa
dari hati akan menstabilkan kembali kadar glukosa darah. Hal ini tidak
akan terjadi sekiranya glukosa darah adalah normal karena sekresi
glukagon telah pun dihambat oleh efek dari insulin (Aronoff et al.,
2004). Sekresi glukagon juga distimulasi oleh peningkatan aktivitas
parasimpatetik dari sistem saraf autonom yang terjadi saat bersenam
atau berolahraga. Selain itu, peningkatan asam amino sekiranya kadar
glukosa darah menurun di mana timbul selepas mengkonsumsi
makanan tinggi protein juga bisa memicu sekresi glukagon (Aprilia,
2014).
Farmakokinetik
 Klasifikasi Hormon Insulin
Insulin Kerja-Pendek dan Kerja Cepat :
Tiga analog insulin injeksi yang bekerja cepat/pendek:
(insulin lispro,insulin aspart,insulin gluisilin) dan yang tersedia di indonesia
adalah actrapid HM dan actrapid HM penfill
Insulin kerja-pendek (yakni reguler) umumnya di injeksikan secara subkutan
30-45 menit sebelum makan,dan juga dapat diberikan secara intravena atau
intramuskular,setelah injeksi intravena konsentrasi glukosa darah menurun
dengan cepat umumnya mencapai kadar terendah pada 20-30 menit.Absopsi
insulin pada pagi hari dan pada abdomen lebih cepat dari pada di lengan.

Insulin Kerja-Sedang
Dua sediaan yang paling banyak digunakan adalah insulin hagedom protamin
netral(NPH) dan insulin lente dan yang tersedia di indonesia adalah insulin
insulatard HM, insulin insulatard HM penfill, Insulin-insulin ini diformulasikan
untuk terlarut secara lebih bertahap ketika diberikan secara subkutan sehngga
durasi kerjanya menjadi lebih sedang bekerja serta absorpsi dan mula kerja
yang lambat . Target insulin adalah hati,otot,dan lemak tetapi juga target
nonklasik seperti sel darah yang bersilkulasi,neuron,dan sel-sel gonad.Absopsi
insulin pada pagi hari dan pada abdomen lebih cepat dari pada di lengan.
Insulin Kerja-Panjang
Analog insulin larut dalam masa lama adalah insulin glargin,insulin ultralente dan
insulin detemir ,insulin ini memiliki onset kerja yang bergantung 1-2 jam dan lama
kerja melebihi dosis pada absorbsi insulin ini tampaknya tidak ditentukan oleh tempat
anatomis suntikan Target insulin adalah hati,otot,dan lemak tetapi juga target
nonklasik seperti sel darah yang bersilkulasi,neuron,dan sel-sel gonad.


 Hormon Glukagon
Absorpsi : Glukagon menyebabkan glikogenolisis di hepar dengan jalan merangsang
enzim adenilsiklase dalam pembentukan siklik AMP, kemudian siklik AMP ini
mengaktifkan fosforilase, suatu enzim penting untuk glikogenolisis
Distribusi : Glukosa juga mudah didistribusikan ke semua sel tubuh melalui aliran
darah
Metabolisme
Metabolisme :Sekresi
:Sekresi glukagon
glukagon pankreas
pankreas meninggi
meninggi dalam
dalam keadaan
keadaan hipoglikemia
hipoglikemia dan
dan
menurun dalam keadaan hiperglikemia. Sebagian besar glukagon endogen mengalami
metabolisme di hati

 
FARMAKODINAMIK

HORMON INSULIN
 INDIKASI
Penderita DM Tipe 1, Penderita DM Tipe 2, Ketoasidosis diabetik, sindroma hiperglikemia

 KONTRAINDIKASI
Muntah ( Kondisi ini dapat menurunkan kadar gula darah serta kadar
insulin),infeksi,stres. (Kondisi ini meningkatkan gula darah serta kadar insulin yang
Anda butuhkan),hipoglikemia (Tidak boleh digunakan pada pasien dengan kondisi
ini.Jika Anda memiliki gula darah rendah dan menggunakan insulin gula darah Anda
akan berada pada tingkat paling rendah),Gangguan liver.

 EFEK SAMPING
Alergi terhadap insulin: gatal ruam kulit di seluruh tubuh, napas berbunyi, sulit
bernapas, denyut jantung meningkat, berkeringat, atau merasa seperti akan pingsan dan
hipoglikemia
HORMON GLUKAGON


 Indikasi :
Hormon glukagon adalah hormon yang berfungsi meningkatkan kadar gula darah.
Obat ini juga berfungsi memperlambat pergerakan otot tak sadar di perut dan usus
yang membantu pencernaan. Glukagon digunakan untuk mengobati hipoglikemia
(gula darah rendah) . Glukagon juga digunakan untuk pemeriksaan radiologis (x-ray)
untuk membantu mendiagnosis gangguan tertentu dari perut atau usus. Glukagon
juga dapat digunakan untuk tujuan pengobatan tertentu yang tidak tercantum dalam
panduan pengobatan.


 Kontra Indikasi :Pada pasien hiperglikemia


 Interaksi Obat :
Waspadai penggunaan dengan obat antikoagulan karena dapat meningkatkan
perdarahan yaitu
Acenocoumarol,Anisindione,Dicumarol,Phenindione,Phenprocoumon,Warfarin


 Efek Samping :
Pusing,Mual,Diare,Hipokalemia atau rendahnya kadar kalium dalam darah,Gatal-
gatal,Ruam,Kesulitan bernapas,Hilang kesadaran
  
SEDIAAN/KEMASAN DAN DOSIS
Insulin Kerja Cepat-Acting
 Dosis Dewasa untuk Diabetes Tipe 1

Dosis awal: 0,5-0,8 unit/kg/hari disuntikkan ke bawah kulit


Dosis Dewasa untuk Diabetes Tipe 2
Dosis awal, monoterapi: 0,5-1,5 unit/kg/hari disuntikkan ke bawah kulit
 Dosis Anak untuk Diabetes Tipe 2

Dosis awal, monoterapi: 0,5-1,5 unit/kg/hari disuntikkan ke bawah kulit.


pemeliharaan, monoterapi: Jumlah kebutuhan insulin setiap hari dapat
bertambah menjadi 2,5 unit/kg atau lebih tinggi pada pasien dengan obesitas
dan resistensi insulin
Dosis insulin lispro tersedia dengan sediaan :
Injeksi : 100 unit/ml
Dosis insulin aspart tersedia dengan sediaan :
Injeksi: 100 unit / mL

Dosis insulin gluilisine tersedia dengan sediaan :


Injeksi: 100 unit / ml
Dosis insulin actrapid HM tersedia dengan sediaan :
Injeksi subcutan 100 unit/ml

Dosis insulin actrapid HM penfil tersedia dengan sediaan :


Injeksi subcutan 100 unit/ml
Insulin Kerja Sedang
 Diabetes Mellitus Tipe 1

Dosis Awal: 0,2-0,4 unit/kg/hari SC dibagi setiap 8 jam atau lebih sering
Dosis Pemeliharaan: 0,5-1 unit/kg/hari SC dibagi 8 jam atau lebih sering; pada
pasien resisten insulin (misalnya, karena obesitas), insulin setiap hari yang secara
substansial lebih tinggi mungkin diperlukan
Dosis Remaja: Mungkin memerlukan hingga 1,5 mg/kg/hari selama masa
pubertas
Total kebutuhan insulin harian rata-rata untuk anak-anak sebelum pubertas
bervariasi 0,7-1 unit/kg/hari tetapi mungkin jauh lebih rendah

Dosis insulin NPH tersedia dengan sediaan :


Injeksi :100 unit/ml
Dosis insulin Lente tersedia dengan sediaan :
Injeksi : 100 unit/ml

Dosis insulin insulatard HM tersedia dengan sediaan :


Injeksi : 100 unit/ml

Dosis insulin insulatard HM penfill tersedia dengan sediaan :


Injeksi : 100 unit/ml
Insulin Kerja Lama
 Dosis umum dewasa untuk Diabetes Tipe 1

Total kebutuhan insulin sehari-hari:


Dosis awal: injeksi subkutan 0,5 – 0,8 unit/kg/hari
Fase remisi: injeksi subkutan 0,2 – 0,5 unit/kg/hari
Terapi dosis terpisah: injeksi subkutan 0,5 – 1,2 unit/kg/hari
Resistensi insulin: injeksi subkutan 0,7 – 2,5 unit/kg/hari
 Dosis umum dewasa untuk Diabetes Tipe 2

Dosis awal, monoterapi: injeksi subkutan 0,5 – 1,5 unit/kg/hari


Dosis perawatan, monoterapi: Jumlah kebutuhan insulin setiap hari dapat
bertambah hingga 2,5 unit/kg atau lebih tinggi pada pasien obesitas dan
resistensi insulin.
 
Dosis insulin glargine tersedia dengan sediaan :
Injeksi subcutan 100 unit/ml
Dosis insulin detemir tersedia dengan sediaan :
Injeksi subcutan 100 unit/ml

Dosis insulin ultralente tersedia dengan sediaan :


Injeksi subcutan 100 unit/ml
Hormon Glukagon
Dosis :Hipoglikemia yang diinduksi oleh insulin, melalui injeksi
subkutan, intramuskular atau intravena, dewasa dan anak di atas 8
tahun (atau berat badan di atas 25 kg) 1 mg; anak di bawah 8 tahun
(atau berat badan di bawah 25 kg) 500 mcg, jika tidak ada respon dalam
10 menit injeksi intravena dapat diberikan. Bantuan diagnostik, lihat
literatur produk. Keracunan beta bloker: 50-150 mcg/kg bb dalam
larutan laktosa disuntikkan intravena. Bila responnya kurang baik, dosis
dapat diulang atau diberikan glukagon secara infus. Catatan: 1 unit
glukagon = 1 mg glukagon atau glukagon HCl.
Sediaan :
Berbentuk tablet atau suntikan: 1 mg, Larutan atau cairan hidrokrida: 1mg
 

Anda mungkin juga menyukai