Anda di halaman 1dari 8

Skenario :1

Judul : normalkah hasil lab saya dok ?


Diskusi :2
Tutor : dr. Sitti Hajar,Sp.KK.,FINSDV.,FAADV
Kelas : A-06
Leader : Muhammad Ikhsan Arzdha
Scriber : Hilma Nazaruddin

Learning objective

Diskusi sebelumnya kita telah mendapatkan beberapa LO yaitu


Mahasiswa mampu mengetahui, memahami dan menjelaskan tentang :

1. Dislipidemia jenis apa yang dialami oleh Tn.I dan Klasifikasi dislipidemia
2. Bagaimana intervensi gaya hidup untuk pasien dislipidemia
3. Sumber makanan apa saja kah yang dapat meningkatkan kolesterol total, kolesterol
LDL, dan trigliserida? dan makanan apa saja kah yang dapat meningkatkan kolesterol
HDL?
4. Bagaimana dengan minuman dan susu yang beredar di masyarakat dengan klaim
dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah? (seperti nutrive benecol dan lainnya)
5. Pencegahan apa yang dapat dilakukan agar tidak terjadi Dislipidemia?
6. bagaimana intervensi dislipidemia dari sisi farmakologis
7. apa saja komplikasi yang timbul jika dislipidemia ini tidak diterapi/tidak terjadi
peningkatan

Hasil Belajar Mandiri

1. Dislipidemia jenis apa yang dialami oleh Tn.I dan Klasifikasi dyslipidemia

Klasifikasi dislipidemia berdasarkan proses terjadinya penyakit yaitu :


• Dislipidemia primer yaitu dislipidemia yang disebabkan karena kelainan penyakit
genetik dan bawaan yang dapat menyebabkan kelainan kadar lipid dalam darah.
Dislipidemia primer yang berhubungan dengan obesitas ditandai dengan
peningkatan trigliserida, penurunan kadar HDL, LDL, dan komposisi abnormal.
• Dislipidemia Sekunder yaitu dislipidemia yang disebabkan oleh suatu keadaan
seperti hiperkolesterolemia yang diakibatkan oleh hipotiroidisme, syndrome
nefrotik, kehamilan, anoreksia nervosa, dan penyakit hati obstruktif.
Hipertrigliserida disebabkan oleh diabtes mellitus, konsumsi alkohol, gagal ginjal
kronik, miokard infark, dan kehamilan. Selain itu dislipidemia dapat disebabkan
oleh gagal ginjal akut, dan penyakit hati.
- Penyebab lain Dislipidemia Sekunder :
Penyakit hati obstruktif
Obat-obat yang dapat meningkatkan kolesterol LDL dan menurunkan kolesterol
HDL (progestin, steroid anabolik, kortikosteroid, beta-blocker).

• Hiperkolesterolemia Poligenik Keadaan ini merupakan penyebab


hiperkolesterolemia tersering (>90%). Merupakan interaksi antara kelainan gen
yang multipel, nutrisi, dan faktor lingkungan lainnya serta lebih mempunyai lebih
dari satu dasar metabolik. Hiperkolesterolemia biasanya ringan atau sedang dan
tidak ada xantoma (penumpukan lemak di bawah lapisan kulit).
• Hiperkolesterolemia Familial Kelainan ini bersifat autosomal dominan dan terdapat
bentuk homozigot maupun heterozigot. Hiperkolesterolemia familial
homozigot memiliki kadar kol-total antara 600-1000 mg/dl, tidak
dapat diobati, menyebabkan PJK dan stenosis aorta pada masa
kanak-kanan dan dewasa muda. Hiperkolesterolemia timbul karena
peningkatan kadar kol-LDL yang disebabkan oleh kelainan fungsi
atau jumlah reseptor LDL.
Pada hiperkolesterolemia familial heterozigot biasanya kadar kol
total bervariasi antara 350-460 mg/dl, tetapi adanya nilai >300
mg/dl pada dewasa atau >260 mg/dl untuk usia <16 tahun perlu
dicurigai diagnosis hiperkolesterolemia familial. Diagnosisnya
dapat dibuat pada saat kelahiran dengan menggunakan darah yang
berasal dari umbilikus. Kadar TG normal atau sedikit meningkat.11
• Dislipidemia Remnan
Kelainan ini ditandai dengan peningkatan kolesterol dan TG
(dislipidemia kombinasi) dan berat-ringannya kelainan ini
bervariasi. Pada orang muda atau pasien yang kurus satu-satunya
manifestasi mungkin hanya hipertrigliseridemia sedang. Meskipun
jarang terjadi, namun merupakan penyebab PJK serius dan
penyebab kelainan pembuluh darah perifer yang dini. Manifestasi
kardiovaskuler sering muncul pasda dekade kehidupan ke-4 atau
ke-5.
• Hiperlipidemia Kombinasi Familial
Kelainan ini merupakan kelainan genetik metabolisme lipoprotein
yang sering ditemukan berhubungan dengan PJK, dengan angka
kejadian 1% dari jumlah penduduk. Diagnosis bergantung pada
hasil pemeriksaan pada anggota keluarga lain. Biasanya terjadi
pada keluarga dengan riwayat PJK yang kuat. Mayoritas pasien
menunjukkan peningkatan Apo B plasma. Pada pasien dengan
peningkatan kadar kolesterol dan TG, diagnosis banding, meliputi
dislipidemia remnan, hiperlipidemia kombinasi familial,
hiperkolesterolemia familial, dan dislipidemia sekunder.
• Sindrom Kilomikron
Kelainan ini merupakan penyebab hipertrigliseridemia berat yang
jarang ditemukan. Disebabkan oleh kelainan enzim lipoprotein
lipase atau apo C-II. Terdapat banyak xantoma eruptif. Pada 12
keadaan ini adanya hipertrigliseridemia berat dan kadar kolesterol
HDL yang sangat rendah tidak mengakibatkan peningkatan resiko
PJK.
• Hipertrigliseridemia Familial
Keadaan ini merupakan keadaan klinis yang sama dengan sindrom
kilomikron. Hipertrigliserida yang ada bisa berat atau ringan.
Peningkatan TG yang ringan menunjukkan kenaikan kadar VLDL,
sedangkan bentuk yang lebih berat biasanya disertai
kilomikronemia. Tidak berpengaruh terhadap resiko PJK.
• Peningkatan kolesterol HDL
Kadar kol-HDL yang tinggi mengakibatkan hiperkolesterolemia
ringan. Keadaan ini merupakan abnormalitas yang ‘banal’, dan
tidak memerlukan terapi, serta disebut sebagai longevity syndrome.
Kadar lipoprotein lainnya normal.
• Peningkatan Apolipoprotein B
Pada beberapa penelitian ditemukan peningkatan kadar Apo B pada
banyak pasien PJK. Pengetehuan kita tentang hal ini belum
mencukupi.
Dislipidemia juga dapat diklasifikasikan berdasarkan klasifikasi
lipoprotein. Lipoprotein disini diperiksa dengan cara ultrasentrifugasi,
kemudian klasifikasi dibuat berdasarkan kandungan lipid dan apoprotein
yaitu kilomikron, very low density lipoprotein (VLDL), intermediate
density lipoprotein (ILD), low density lipoprotein (LDL), dan high density
lipoprotein (HDL).

2. Bagaimana intervensi gaya hidup untuk pasien displidemia


Beberapa intervensi gaya hidup yang dapat dilakukan oleh penderita dislipidemia
antara lain :

1. Diet
Diet yang dapat dipakai untuk menurunkan kolesterol LDL adalah diet asam
lemak tidak jenuhkarena faktor diet yang paling berpengaruh terhadap
peningkatan konsentrasi kolesterol LDL adalah asam lemak jenuh.

2. Aktivitas fisik
Pengaruh aktivitas fisik terhadap parameter lipid terutama berupa penurunan TG
dan peningkatan kolesterol HDL. Olahraga aerobik dapat menurunkan
konsentrasi TG sampai 20% dan meningkatkan konsentrasi kolesterol HDL
sampai 10%. Efek penurunan trigliserida dari aktivitas fisik sangat tergantung
pada konsentrasi trigliserida awal, tingkat aktivitas fisik, dan penurunan berat
badan. Tanpa disertai diet dan penurunan berat badan, aktivitas fisik tidak
berpengaruh terhadap kolesterol total dan LDL. Aktivitas fisik yang dianjurkan
adalah aktivitas yang terukur seperti jalan cepat 30 menit per hari selama 5 hari
per minggu atau aktivitas lain setara dengan 4-7 kkal/menit atau 3-6 METs.
Beberapa jenis latihan fisik lainnya antara lain:
- Berjalan cepat (4,8-6,4 km per jam) selama 30-40 menit
- Berenang – selama 20 menit
- Bersepeda untuk kesenangan atau transportasi, jarak 8 km dalam 30 menit
- Bermain voli selama 45 menit
- Menyapu halaman selama 30 menit
- Menggunakan mesin pemotong rumput yang didorong selama 30 menit
- Membersihkan rumah (secara besar-besaran)
- Bermain basket selama 15 hingga 20 menit
- Bermain golf tanpa caddy (mengangkat peralatan golf sendiri)
- Berdansa selama 30 menit

3. Menurunkan berat badan


Setiap penurunan 10 kg berat badan berhubungan dengan penurunan kolesterol
LDL sebesar 8 mg/dL. Konsentrasi kolesterol HDL justru berkurang saat sedang
aktif menurunkan berat badan dan akan meningkat ketika berat badan sudah
stabil. Setiap penurunan 1 kg berat badan berhubungan dengan peningkatan
kolesterol HDL sebesar 4 mg/dL dan penurunan konsentrasi TG sebesar 1,3
mg/dL.

Menghentikan kebiasaan merokok Menghentikan merokok dapat meningkatkan


konsentrasi kolesterol HDL sebesar 5-10%.70 Merokok berhubungan dengan
peningkatan konsentrasi trigliserida. Tetapi menghentikan merokok diragukan
menyebabkan penurunan konsentrasi trigliserida.

3. Sumber makanan apa saja kah yang dapat meningkatkan kolesterol total, kolesterol
LDL, dan trigliserida? dan makanan apa saja kah yang dapat meningkatkan
kolesterol HDL?

Meningkatkan kolestrol hdl :


1. Perbanyak asam lemak omega-3. Konsumsilah makanan yang kaya asam
lemak omega-3. Asam lemak omega-3 tidak akan mempengaruhi kolesterol LDL
Anda, namun dapat menurunkan kolesterol HDL dan mengurangi tekanan darah.
2. Hindari lemak trans. Sebisa mungkin Anda harus menghindari lemak trans,
Karena lemak trans bisa meningkatkan kolesterol ‘jahat’ dan menurunkan
kolesterol ‘baik’. Lemak trans biasanya ditemukan di dalam gorengan, biskuit,
dan kue camilan.
3. Kacang
4. Buah berserat tinggi
Meningkatkan kolesterol total , ldl, trigliserida
1. Makanan cepat saji : Makanan cepat saji, seperti hamburger dan pizza,
mengandung 85-180 mg kolesterol dalam satu porsinya.
2. Makanan laut : Beberapa jenis makanan laut, seperti lobster, merupakan
makanan penyebab kolesterol tinggi. Dalam setiap 100 gr lobster terkandung
sekitar 70 mg kolesterol.
3. Daging bebek : Daging bebek adalah salah satu makanan dengan kandungan
kolesterol lebih tinggi dibandingkan daging ayam. Dalam 100 gr daging bebek,
setidaknya mengandung kolesterol sebanyak 80 mg.
4. Keju dan susu
5. Ice cream

4. Bagaimana dengan minuman dan susu yang beredar di masyarakat dengan klaim
dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah? (seperti nutrive benecol dan
lainnya?
nutrrive benecol ini punya kandungan fitosterol (yang disebut oleh Valdo
mengenai PSE itu adalah Plant Stenol Ester yang merupakan salah satu jenis
fitosterol). Berdasarkan nomor 2 tadi, intervensi gaya hidup yang dirubah bisa
dengan mengkonsumsi fitosterol untuk mengurangi kadark kolesterol total dan K-
LDL, dan konsumsi fitosterol ini juga direkomendasikan dari European Heart
Association untuk mengurangi kadar kolesterol total dan K-LDL.

Nutrive Benecol, minuman ini mengandung Plant Stanol Ester, mixed grain, Hi-
fiber, bebas lemak trans, vitamin dan mineral.Plant stanol ester adalah asam
lemak ester dari plant sterol yang menghasilkan sitostanol dan campestanol.
Plant sterol merupakan substansi yang terkandung dalam biji-bijian, sayuran,
buah dan kacang-kacangan. Baik stanol maupun sterol sama-sama dapat
menurunkan kolesterol total dan LDL, dengan cara menghambat absorpsi
kolesterol di usus. Bedanya, stanol tidak ikut diserap tubuh sehingga lebih baik
dalam menjadi agen hipokolesterolemik daripada sterol. 2-3g/dL plant stanol
dapat menurunkan 10-15% kolesterol LDL tanpa adanya efek samping.
Sehingga produk penurun kolesterol salah satunya seperti nutrive benecol dapat
dikatakan ampuh dan aman dalam menurunkan kolesterol. Bisa dilihat dari
bahan-bahan yang digunakan dalam produk, selain mengandung PSE, juga
bebas lemak trans dan tinggi serat yang dapat membantu menurunkan kolesterol
LDL.

5. Pencegahan apa yang dapat dilakukan agar tidak terjadi Dislipidemia?

untuk pencegahan agar tidak terjadi dislipidemia adalah dengan mengendalikan


atau mengontrol faktor risiko yang dapat diubah seperti pola makan, olahraga,
merokok, konsumsi steroid, mengurangi konsumsi lemak jenuh dan lemak trans.
Apabila kita dapat mengendalikan nya dengan baik insyaAllah risiko dislipidemia
akan berkurang.

terdapat berbagai macam faktor resiko yang dapat menyebabkan dislipidemia


baik primer maupun sekunder. Dan hal yang dapat kita cegah hanyalah faktor
resiko yang bisa dimodifikasi seperti

- menerapkan gaya hidup sehat


- diet yang seimbang
- memaintain berat badan ideal
- olahraga yang cukup dan teratur

6. Bagaimana intervensi displidemia dari sisi farmakologis ?


7. apa saja komplikasi yang timbul jika dislipidemia ini tidak diterapi/tidak terjadi
peningkatan

Komplikasi Dislipidemia

Dislipidemia merupakan faktor risiko utama untuk terjadinya aterosklerosis, yaitu


suatu proses penyakit yang mengenai sirkulasi darah koroner, serebral dan arteri
perifer.

1. Penyakit Jantung Koroner


Etiologi atherosklerosis bersifat multifaktorial, namun hubungan sebab akibat
antara dislipidemia dan atherosklerosis telah dibuktikan melalui banyak studi
klinis dan percobaan-percobaan hewan. Penurunan kadar kolesterol LDL plasma
telah terbukti dapat menurunkan risiko klinis Penyakit Jantung Koroner berulang
pada pasien yang sebelumnya telah mengalami PJK ataupun serangan baru
pada pasien yang belum mengalami PJK. Terbukti pula tentang sifat
aterogenisitas dari LDL, yang terjadi akibat modiÞkasi oksidatif dari LDL didalam
arteri.

2. Stroke
Stroke adalah suatu istilah untuk menjelaskan adanya kejadian klinis yang
disebabkan karena oklusi atau perdarahan arteri yang memperdarahi sistem
syaraf pusat sehingga menimbulkan kematian jaringan. Stroke merupakan
konsekuensi paling berbahaya dari penyakit pembuluh darah. Pembentukan
atheroma merupakan akar permasalahan dalam patogenesis terjadinya stroke
thrombo-embolik. Studi observasional menunjukkan bahwa dislipidemia terutama
kadar LDL kolesterol yang tinggi, HDL kolesterol yang rendah dan kadar
trigliserida yang tinggi merupakan faktor2 risiko penting untuk terjadinya stroke
thrombo-embolik.
3. Penyakit Arteri Perifer
Penyakit Arteri Perifer merupakan manifestasi klinis dari aterosklerosis sistemik
yang paling sering terjadi, dimana lumen arteri dari ekstremitas bawah
mengalami oklusi progresif akibat adanya plak aterosklerotik. Kadar lipoprotein
yang tinggi merupakan faktor risiko penting dalam terjadinya Penyakit Arteri
Perifer.

Sintesis

1. Kemungkinan Tn.I mengalami dislipidemia, didasarkan dari keluhan,


pemeriksaan fisik, pemeriksaan lab yang menunjukkan adanya peningkatan
kadar K-total, K-LDL, dan trigliserida, juga penurunan dari K-HDL. dislipidemia
pada pasien ini juga dikarenakan kebiasaan pasien konsumsi makanan dan
obat-obatan yang dapat menyebabkan dislipidemia.

2. Tatalaksana komprehensif dari dislipidemia adalah intervensi baik dari gaya


hidup ataupun farmakologis. Keduanya saling menyokong satu sama lain dan
tidak bisa hanya dilakukan intervensi dari satu sisi saja. Dimulai dari menurunkan
berat badan terlebih dahulu, baik dengan diet maupun olahraga, tidak merokok
dan baru menggunakan statin sesuai anjuran dokter

3. Edukasi penyakit pada pasien dapat kita beritahukan seperti: “ jadi bapak,
setelah didapatkan hasil lab didapatkan adanya kolestrol dan profil lipid yang
tinggi pada bapak nah hal ini menyebabkan tertumpuknya kolestrol dan lemak di
aliran darah bapak dengan begitu didapatkan bapak hasilnya pre obesitas yang
artinya bapak mau menuju ke tahap obesitas . hal ini sedikit bahaya bagi bapak
karena bapak jg mempunys genetik dimana ibu bapak mengalami stroke dan
paman bapak mengalami kelainan jantung dimana tidak menutup kemungkinan
jikaa bapak akan mengalami hal seperti inii, Ditambah lagi dengan kebiasaan
buruk bapak yg sering merokok dan mengkonsumsi lemakk. Nah sebaiknya
bapak juga mengurangi penyuntikan steroid untuk membentuk otot bapak,
mengapa? karena dengan penyuntikan steroid tersebut akan menguraikan
lemakkk agar dapat menbentuk otot sehingga lemak yang terurai tersebut akan
tertumpuk di aliran darah, nah hal yang ditakutkan adalah jika lemak inii
menumpuk akan berakibat fatal apabila sudah membuat penyumbatan di
pembuluh2 darah besar”

Anda mungkin juga menyukai