Kolesterol dibagi menjadi 2 jenis, yaitu kolesterol baik (high density lipoprotein atau HDL)
dan kolesterol jahat (low density lipoprotein atau LDL). Nah, hiperlipidemia disebabkan oleh
terlalu banyaknya kolesterol jahat dalam darah dan tidak memiliki cukup kolesterol baik
untuk membersihkannya.
Kondisi ini kemudian dapat menyebabkan sumbatan atau plak pada dinding pembuluh darah.
Seiring berjalannya waktu, plak tersebut bisa meluas dan menyumbat arteri, sehingga dapat
menyebabkan penyakit jantung dan stroke.
2. Obat-obatan tertentu
Pil KB, obat diuretik, dan beberapa jenis obat antidepresi juga diketahui dapat memengaruhi
kadar kolesterol Anda.
4. Keturunan
Hiperlipidemia juga bisa bersifat genetik atau keturunan. Umumnya, orang dengan kondisi
hiperlipidemia turunan memiliki kadar kolesterol dan trigliserida yang tinggi sejak usia
remaja. Kondisi ini meningkatkan risiko penyakit jantung koroner dini dan serangan jantung.
Gejalanya bisa dirasakan dalam beberapa tahun, seperti nyeri dada, serangan jantung ringan,
kram di betis saat berjalan, luka pada jari kaki yang tidak kunjung sembuh, dan gejala stroke.
Kadar kolesterol total berada di bawah 200 mg/dL, dan dapat dikatakan tinggi apabila
melebihi 240 mg/dL
Kadar LDL dianggap normal apabila berkisar antara 100–129 mg/dL, dan termasuk
kategori sangat tinggi apabila melebihi 190 mg/dL
Kadar trigliserida berada di bawah 150 mg/dL, dan termasuk kategori tinggi jika
melebihi 200 mg/dL
Mengonsumsi obat
Ada beberapa jenis obat untuk mengatasi kondisi hiperlipidemia, yaitu:
Obat golongan statin, seperti simvastatin, atorvastatin, rosuvastatin. Obat ini terbukti
ampuh untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
Asam nikotinat. Obat ini dapat menurunkan kadar kolesterol jahat dan kadar
trigliserida tinggi.
Fibrat, yaitu jenis obat lain untuk menurunkan kadar trigliserida dan meningkatkan
kadar kolesterol baik.
Untuk mengatasi hiperlipidemia, selain menjalani pola hidup sehat, Anda perlu rutin
melakukan pemeriksaan darah berkala agar kadar lemak dalam tubuh terpantau. Anda juga
dapat berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan langkah penanganan hiperlipidemia
yang tepat sesuai dengan kondisi Anda.