Anda di halaman 1dari 8

Trigliserida Tinggi

Definisi

Apa itu trigliserida tinggi (hipertrigliseridemia)?

Trigliserida tinggi, atau yang juga dikenal dengan hipertrigliseridemia, adalah kondisi
di mana kadar trigliserida (TG) dalam darah Anda berada di atas batas wajar.

Kadar TG dalam darah dapat dikatakan normal apabila masih berada di bawah 150
mg/dL. Jika telah memasuki angka di atas 150 atau 200 mg/dL, itu artinya Anda harus
waspada. Sedangkan kadar trigliserida yang berada di atas 200 mg/dL berarti
kadarnya tinggi.

Fungsi dari trigliserida sendiri adalah untuk menyimpan energi. Setelah makan, tubuh
Anda akan mengubah kalori yang belum diperlukan menjadi lemak cadangan yang
disebut dengan trigliserida. Kemudian, zat ini akan tersimpan di dalam sel-sel lemak
untuk dipakai sebagai sumber energi di lain waktu.

Meskipun trigliserida memang penting untuk menyuplai tenaga tubuh Anda, terdapat
beberapa efek samping yang akan terjadi apabila kadar trigliserida di dalam darah
terlalu tinggi. Salah satu risiko yang mungkin terjadi adalah penyakit
jantung, pankreatitis, dan penyakit arteri koroner.

Biasanya, lemak trigliserida lebih banyak ditemukan pada daging, produk susu,
minyak nabati, dan lemak hewani. Maka itu, kebanyakan orang yang mengalami
hipertrigliseridemia juga menderita obesitas dan diabetes akibat pola makan yang
kurang sehat.

Seberapa umumkah trigliserida tinggi (hipertrigliseridemia)?

Kondisi kadar trigliserida tinggi paling banyak terjadi di negara-negara berkembang.


Menurut sebuah penelitian, kebanyakan orang yang kelebihan berat badan atau
obesitas, yang tidak berolahraga selama sekitar 150 menit per minggu atau perokok,
dilaporkan memiliki tingkat trigliserida 200 mg/dl atau lebih tinggi.

Orang-orang berusia di atas 50 tahun mungkin jauh lebih rentan mengalami kenaikan
trigliserida. Selain itu, penyakit ini lebih banyak terjadi pada pasien berjenis kelamin
laki-laki dibanding dengan perempuan.
Tanda-tanda & gejala

Apa saja tanda-tanda dan gejala dari trigliserida tinggi (hipertrigliseridemia)?

Trigliserida tinggi umumnya tidak akan menimbulkan gejala apapun hingga levelnya
lebih dari 1.000 atau 2.000 mg/dL. Dalam beberapa kasus, penderita
hipertrigliseridemia umumnya mengalami masalah pencernaan, mual, hingga masalah
pada kulit.

Berikut beberapa gejala yang mungkin muncul ketika trigliserida dalam darah tinggi:

1. Masalah pencernaan

Beberapa pasien mengeluhkan rasa sakit atau nyeri pada bagian perut atau punggung.
Selain itu, pasien dengan kadar trigliserida lebih dari 2000 mg/dL menunjukkan
gejala-gejala sebagai berikut:

 Sakit perut
 Mual
 Muntah
 Dispnea (sesak napas)
 Muncul gejala pankreatitis

2. Masalah pada kulit

Selain itu, pada kasus hipertrigliseridemia yang parah, mungkin akan melihat
timbunan lemak di bagian bawah kulit. Kondisi ini disebut dengan xanthoma.
Terdapat beberapa jenis xanthoma yang terjadi pada pasien hipertrigliseridemia, yaitu:

 Xanthoma striata palmaris


 Xanthoma tuberoeruptif
 Tuberous xanthoma
 Xanthoma tendon
 Xanthoma eruptif

Dalam kasus yang sangat jarang terjadi, beberapa pasien melaporkan adanya
gangguan pada penglihatan. Gejala tersebut berupa munculnya corneal arcus, yaitu
noda keputihan di bagian depan kornea.

Kemungkinan terdapat tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Apabila
Anda memiliki kekhawatiran akan suatu gejala tertentu, segera periksakan diri ke
dokter.
Kapan saya harus periksa ke dokter?

Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala di atas atau pertanyaan lainnya,
konsultasikanlah dengan dokter Anda.

Tubuh masing-masing penderita menunjukkan tanda-tanda dan gejala yang bervariasi.


Untuk mendapatkan penanganan yang paling tepat dan sesuai dengan kondisi
kesehatan Anda, selalu periksakan apapun gejala yang Anda alami ke dokter atau
pusat layanan kesehatan terdekat.

Penyebab

Apa penyebab trigliserida tinggi (hipertrigliseridemia)?

Trigliserida tinggi biasanya disebabkan oleh kondisi lain, termasuk:

 Kelebihan berat badan/obesitas


 Diabetes tidak terkontrol
 Tiroid kurang aktif (hipotiroid)
 Penyakit ginjal
 Asupan kalori melebihi jumlah yang terbakar dalam tubuh
 Mengonsumsi banyak alkohol
 Defisiensi lipoprotein lipase dan/atau CII apo (kelainan langka resesif
autosomal di mana produksi lipoprotein lipase yang tidak memadai berdampak pada
penurunan metabolisme kilomikron dan trigliserida)
 Obat-obatan tertentu juga dapat meningkatkan kadar lemak dalam darah,
seperti Tamoxifen, steroid, beta blockers, obat-obatan diuretik, obat terapi hormon
estrogen, dan pil KB.

Sebagian besar kasus trigliserida tinggi umumnya disebabkan oleh kegemukan.


Sebenarnya, Anda bisa mengecek apakah Anda berisiko terkena trigliserida tinggi
atau tidak, dengan cara memantau indeks massa tubuh.

Orang yang memiliki indeks massa tubuh tinggi, maka artinya ia memiliki berat badan
berlebih dan harus waspada. Anda dapat mengecek indeks massa tubuh Anda
menggunakan kalkulator BMI ini.

Faktor-faktor risiko

Hal apa yang bisa meningkatkan risiko terkena trigliserida tinggi


(hipertrigliseridemia)?
Trigliserida tinggi adalah kondisi yang dapat terjadi pada hampir setiap orang, tidak
memandang kelompok usia maupun golongan rasnya. Namun, terdapat beberapa
faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami kondisi ini.

Perlu Anda ketahui bahwa memiliki salah satu atau beberapa faktor risiko bukan
berarti Anda pasti memiliki penyakit atau kondisi kesehatan tertentu. Dalam kasus
yang jarang terjadi, tidak menutup kemungkinan Anda mengalami suatu gangguan
kesehatan tanpa adanya satu pun faktor risiko yang Anda miliki.

Berikut adalah faktor-faktor penyebab yang membuat orang berisiko lebih tinggi
terkena trigliserida tinggi:

1. Usia

Penyakit ini lebih banyak terjadi di usia lanjut, yaitu sekitar 50 hingga 60 tahun ke
atas. Namun, dalam beberapa kasus, terdapat banyak pasien pria yang mengalami
kondisi ini di awal usia 30-an.

2. Jenis kelamin

Peningkatan trigliserida ringan lebih umum ditemukan pada pasien berjenis kelamin
pria dibanding dengan wanita. Namun, kasus kejadiannya pada pasien wanita
mengalami kenaikan seiring dengan bertambahnya usia.

3. Kurangnya aktivitas fisik

Jika Anda kurang melakukan aktivitas fisik seperti olahraga, kadar lemak di dalam
darah Anda berisiko mengalami kenaikan. Hal tersebut menyebabkan tubuh Anda
lebih rentan mengalami hipertrigliseridemia.

4. Pola makan yang tidak sehat

Apabila Anda sering mengonsumsi makanan yang berlemak, kadar trigliserida dalam
darah Anda akan meningkat dengan cepat.

5. Berat badan berlebih atau obesitas

Berat badan yang berlebihan atau obesitas juga berkaitan dengan tingginya kadar gula
di dalam darah Anda.

6. Konsumsi alkohol berlebihan

Jika Anda minum minuman beralkohol secara berlebihan, besar kemungkinan Anda
untuk mengalami peningkatan kadar lemak di dalam darah Anda.
7. Merokok

Perokok aktif cenderung lebih rentan mengalami masalah-masalah kesehatan,


termasuk kondisi trigliserida di dalam darah tinggi.

8. Menderita penyakit dan menjalani pengobatan tertentu

Jika Anda minum obat-obatan diuretik, terapi hormon, beta blocker, atau obat steroid,
risiko Anda untuk menderita peningkatan kadar lemak di dalam darah jauh lebih
tinggi.

9. Memiliki kelainan genetik

Hipertrigliseridemia dapat Anda alami apabila Anda memiliki anggota keluarga atau
orang tua dengan kondisi yang sam

Diagnosis & pengobatan

Bagaimana trigliserida tinggi didiagnosis?

Kadar trigliserida yang tinggi dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular, terutama


pada orang dengan tingkat tinggi kolesterol jahat, dan pada orang dengan diabetes tipe
2.

Sebuah tes darah sederhana setelah puasa semalam (lebih dari 12 jam) dapat
menunjukkan apakah tingkat trigliserida berada di rentang yang sehat.

 Normal: Kurang dari 150 miligram per desiliter (mg / dL), atau kurang dari 1,7
milimol per liter (mmol / L)
 Batas tinggi: 150-199 mg / dL (1,8-2,2 mmol / L)
 Tinggi: 200-499 mg / dL (2,3-5,6 mmol / L) yang sangat tinggi – 500 mg / dL
atau di atas (5,7 mmol / L atau di atas).

Orang yang memiliki kadar trigliserida yang sangat tinggi, mungkin lebih sering
terkait dengan pankreatitis.

Sebagai bagian dari tes kolesterol, dokter akan memeriksa trigliserida tinggi. Anda
sementara harus berhenti mengkonsumsi makanan selama sembilan sampai 12 jam
sebelum darah dapat diambil untuk pengukuran trigliserida yang akurat.

Bagaimana trigliserida tinggi diobati?


Tergantung pada tingkat trigliserida, dokter Anda akan memiliki pendekatan yang
berbeda.

Asupan gizi dan langkah-langkah perubahan gaya hidup dianggap sebagai pengobatan
utama untuk trigliserida tinggi. Pasien dengan kondisi ringan atau sedang harus
membatasi lemak, karbohidrat dan asupan alkohol.

Pasien dalam kondisi parah harus mengikuti diet bebas lemak dengan suplemen
vitamin larut lemak (vitamin A, D, E, K). Intervensi obat dibutuhkan ketika langkah-
langkah ini gagal.

Bagi sebagian orang dengan trigliserida sangat tinggi, dokter mungkin meresepkan
beberapa obat tertentu untuk menurunkan tingkat TG dengan cepat dan untuk
mencegah pankreatitis. Beberapa obat dapat menurunkan tingkat trigliserida termasuk:

 Fibrat, seperti Lopid, Fibricor, dan Tricor (obat lini pertama untuk menurunkan
TG terkait dengan pankreatitis)
 Asam nikotinat, juga disebut Niaspan
 Dosis tinggi omega 3 dibutuhkan untuk trigliserida lebih rendah dan harus
digunakan hanya di bawah pengawasan dokter. Epanova, Lovaza, dan Vascepa adalah
bentuk resep dari omega 3.

Pengobatan di rumah

Apa saja perubahan gaya hidup menurunkan trigliserida tinggi


(hipertrigliseridemia)?

Cara utama untuk menangani tingkat trigliserida tinggi adalah dengan makan makanan
sehat dan berolahraga lebih banyak. Berikut gaya hidup dan pengobatan rumah yang
dapat membantu Anda mengatasi trigliserida tinggi:

1. Menurunkan berat badan

Ketika Anda mengonsumsi kalori lebih dari yang tubuh Anda butuhkan, tubuh Anda
akan mengubah kalori tersebut menjadi trigliserida dan menyimpan di sel-sel lemak.

Maka dari itu, menurunkan berat badan adalah cara paling efektif untuk mengurangi
kadar lemak di dalam darah Anda.

Selain itu, efek yang akan terasa pada tubuh pun bersifat jangka panjang. Tubuh Anda
akan memiliki kadar lemak dalam darah yang stabil walaupun Anda mengalami
kenaikan berat badan lagi.
Jika Anda kelebihan berat badan, menurunkan 2,5- 4,5 kilogram dapat membantu
menurunkan trigliserida yang tinggi.

Salah satu cara yang bisa membantu Anda dalam menurunkan berat badan adalah
dengan mengetahui berapa banyak kalori yang sebaiknya Anda makan setiap hari. Hal
ini akan mencegah Anda makan terlalu banyak hingga akhirnya lemak menumpuk dan
tidak membuat kadar trigliserida melonjak tinggi.

Anda bisa menghitung asupan kebutuhan harian dengan kalkulator kebutuhan


kalori ini.

2. Mengurangi konsumsi makanan dan minuman manis

Gula yang berada di minuman bersoda, camilan, dan jus buah dalam kemasan
melebihi kebutuhan harian gula di dalam tubuh kita. Gula yang berlebih di dalam
tubuh akan diubah menjadi trigliserida, sehingga peluang Anda untuk mengidap
hipertrigliseridemia pun jauh lebih besar.

Maka dari itu, mulailah mengurangi asupan gula yang berlebih, terutama dari
makanan dan minuman olahan. Mengganti minuman manis dengan air putih sehari-
hari dapat menurunkan kadar trigliserida hingga 29 mg/dL.

3. Menjalani diet rendah karbo

Sama dengan gula dan kalori, karbohidrat yang berlebih pada tubuh Anda akan diubah
menjadi trigliserida yang disimpan pada sel-sel lemak. Maka dari itu, Anda dianjurkan
untuk mengurangi asupan karbohidrat dalam makanan Anda sehari-hari.

Dalam sebuah studi tahun 2003, sekelompok responden yang melakukan diet rendah


lemak dibandingkan dengan kelompok yang menjalankan diet rendah karbo.

Setelah 6 bulan, hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar trigliserida pada


kelompok diet rendah karbo menurun sebanyak 38 mg/dL. Hal ini berbanding jauh
dengan kelompok diet rendah lemak yang hanya menurun sebanyak 7 mg/dL.

4. Konsumsi lebih banyak serat

Serat sangat mudah ditemukan di buah-buahan, sayuran, dan gandum utuh. Selain itu,
Anda juga dapat mengonsumsi serat dari kacang-kacangan dan sereal.

Menambahkan serat pada menu makanan Anda sehari-hari dapat membantu


mengurangi penyerapan lemak dan gula pada usus halus Anda. Hal ini dapat
menurunkan kadar trigliserida secara signifikan.
5. Menghindari lemak trans

Lemak trans adalah jenis lemak yang ditambahkan pada produk makanan olahan agar
makanan bertahan lebih lama saat disimpan. Lemak ini umumnya ditemukan pada
makanan yang diolah dengan minyak terhidrogenasi.

Karena zat-zatnya yang dapat memicu inflamasi, lemak trans dapat menimbulkan
berbagai masalah kesehatan, termasuk meningkatkan kadar LDL kolesterol dan risiko
penyakit jantung.

6. Rutin berolahraga

Selain mengganti makanan Anda dengan menu yang bergizi dan bernutrisi, Anda juga
tidak boleh melewatkan aktivitas fisik. Trigliserida dalam tubuh akan bereaksi secara
berlawanan dengan kolesterol HDL. Apabila kadar kolesterol HDL di dalam tubuh
lebih tinggi, trigliserida dalam tubuh Anda akan menurun.

Salah satu cara untuk meningkatkan kadar kolesterol HDL adalah dengan melakukan
olahraga seperti aerobik. Kegiatan ini diyakini sangat efektif dalam mengurangi kadar
trigliserida di dalam tubuh.

Beberapa contoh kegiatan olahraga lainnya yang dapat Anda coba adalah
berjalan, jogging, bersepeda, dan berenang. Anda disarankan untuk setidaknya
berolahraga selama 30 menit dan lima kali dalam seminggu.

7. Konsumsi minyak ikan dua kali seminggu

Selain bermanfaat untuk kesehatan jantung, minyak ikan dipercaya dapat membantu
menurunkan kadar trigliserida yang tinggi dalam darah. Kandungan asam lemak
omega 3 yang terdapat di minyak ikan adalah asam lemak tak jenuh yang penting
untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah Anda.

Anda dianjurkan untuk mengonsumsi dua takaran minyak ikan per minggu. Selain
dari minyak ikan, Anda dapat mengonsumsi salmon, sarden, tuna, dan makarel untuk
mendapatkan manfaat asam lemak omega 3.

Anda mungkin juga menyukai