0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
464 tayangan13 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang dislipidemia atau penyakit kenaikan kadar lemak dalam darah, yang disebabkan oleh kenaikan kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida. Dokumen ini juga menjelaskan cara menurunkan kadar trigliserida melalui perubahan gaya hidup dan obat-obatan tertentu, serta beberapa mitos yang beredar mengenai diabetes.
Dokumen tersebut membahas tentang dislipidemia atau penyakit kenaikan kadar lemak dalam darah, yang disebabkan oleh kenaikan kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida. Dokumen ini juga menjelaskan cara menurunkan kadar trigliserida melalui perubahan gaya hidup dan obat-obatan tertentu, serta beberapa mitos yang beredar mengenai diabetes.
Dokumen tersebut membahas tentang dislipidemia atau penyakit kenaikan kadar lemak dalam darah, yang disebabkan oleh kenaikan kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida. Dokumen ini juga menjelaskan cara menurunkan kadar trigliserida melalui perubahan gaya hidup dan obat-obatan tertentu, serta beberapa mitos yang beredar mengenai diabetes.
lemak dalam tubuh. Dislipidemia adalah penyakit yang ditandai dengan peningkatan kadar lemak dalam darah. Lipid dalam tubuh terdiri dari 2 komponen utama yaitu kolesterol dan trigliserida. KOLESTEROL Ada 2 jenis kolesterol yaitu LDL (kolesterol “jahat) LDL adalah bentuk kolesterol yang paling mudah menempel pada pembuluh darah sehingga meningkatkan resiko sumbatan pembuluh darah (penyakit jantung koroner, stroke) HDL (kolesterol “baik”) Merupakan kolesterol yang mengangkut lemak tubuh ke organ hati untuk dipecah. Sehingga dikatakan kolesterol baik. TRIGLISERIDA Trigliserida merupakan hasil konversi kalori yang tidak terpakai. Sehingga bila seseorang makan dengan jumlah kalori melebihi jumlah kalori yang dibutuhkan tubuh, maka beresiko memiliki trigliserida tinggi (Hipertrigliseridemia) Trigliserida tinggi akan meningkatkan resiko penyakit jantung, sindrom metabolik dan stroke. Kriteria Trigliserida
Normal < 150
Cukup tinggi 150 - 199
Tinggi 200 - 499
Sangat tinggi > 500
Penyebab Hipertrigliseridemia
1. Diabetes mellitus tipe 2 tidak terkontrol
2. Makan makanan tinggi lemak, gula dan karbohidrat. 3. Konsumsi minuman beralkohol 4. Penyakit ginjal kronis 5. Genetik 6. Kurang olahraga Cara menurunkan trigliserida
Menurunkan berat badan berlebih
Mengurangi asupan kalori Mengurangi makanan berlemak Mengurangi makanan karbohidrat tinggi Konsumsi sayur, buah, kacang- kacangan. Olah raga Hindari alkohol Cara menurunkan trigliserida Terkadang perubahan gaya hidup saja tidak cukup menurunkan kadar trigliserida. Sehingga perlu diberikan obat untuk menurunkan trigliserida : Golongan statin (contoh : simvastatin) Golongan fibrat (contoh: fenofibrat) Niacin atau asam nikotinat Pastikan anda mengikuti saran dokter dalam mengkonsumsi obat. Mitos: “Diabetes bukan masalah besar.”
Fakta: Jika dibiarkan tidak diperiksa, diabetes dapat
menyebabkan komplikasi serius dan menyebabkan kematian lebih cepat dari seharusnya. Diabetes adalah salah satu dari 8 penyakit utama yang mengakibatkan kematian pada orang dewasa. Menderita diabetes memperbesar kemungkinan 2 kali lebih besar terkena serangan jantung. Diabetes adalah penyebab utama kebutaan, gagal ginjal, amputasi tungkai bawah, dan beberapa akibat jangka panjang yang membuat mutu hidup menjadi lebih rendah. Mitos: “Orang dengan diabetes harus melakukan diet khusus.” Fakta: Diet makanan sehat bermanfaat bagi siapapun, termasuk orang dengan diabetes. Pola makanan sehat harus mengandung biji-bijian, sayuran dan buah, menghindari lemak trans, dan membatasi lemak larus dan karbohidrat olahan, terutama gula.
Mitos: “Penyandang diabetes tidak dapat
menyumbangkan darah.” Fakta: Penyandang diabetes tetap dapat menyumbangkan darah (donor darah) selama kadar gula darahnya terkendali. Mitos: “Makanan ‘ramah diabetes’ dan ‘bebas gula’ baik bagi penderita diabetes.”
Fakta: Makanan bebas gula kerap
mengandung sejumlah kalori dan gula bahkan karbohidrat. Jadi mulailah membaca dengan teliti label makanan. Ingat, kata-kata ‘natural’ atau ‘asli alami’ tidak selalu berate aman. Mitos: “Penggunaan insulin saat hamil dapat memberi dampak buruk bagi bayi.”
Fakta: Insulin tidak memberi dampak buruk
pada bayi, malah kadar gula yang tinggi bisa memberi dampak buruk pada bayi. Hanya sedikit sekali insulin yang memasuki plasenta (dbandingkan tablet oral) sehingga aman digunakan untuk mengendalikan akdar glukosa dalam darah selama kehamilan karena pola makan dan olahraga saja tidak cukup Mitos: “Perempuan penyandang diabetes sebaiknya tidak hamil.”
Fakta: Dengan control atau
pengendalian gula darah yang baik, perempuan penyandang diabetes tetap dapat mengandung dan melahirkan bayi yang sehat. . .