Anda di halaman 1dari 26

Standar Teknis Pemeriksaan Kesehatan

dalam Penetapan Istitaah Kesehatan Haji

13 November 2023

Keputusan Menteri Kesehatan


Nomor HK.01.07/Menkes/2118/2023

Pusat Kesehatan Haji


▪ Latar Belakang
▪ Jenis-jenis Pemeriksaan Kesehatan Jemaah Haji
Topik ▪ Alur Pemeriksaan Kesehatan Jemaah Haji
▪ Tim Penyelenggara Kesehatan Haji
▪ Kategori Istitaah Kesehatan Haji

2
Latar Belakang

1. Ibadah haji adalah bagi muslim yang mampu


(istitaah) dari aspek kesehatan,
2. Istitaah kesehatan sebagai syarat pelunasan
Bipih,
3. Perlu standar pemeriksaan jemaah haji dalam
rangka menetapkan istitaah kesehatan haji,
4. Tingginya angka kesakitan dan kematian
jemaah haji Indonesia di Arab Saudi,
5. 94% jemaah haji meninggal tahun 2023
merupakan kelompok risti.

3
Dasar Hukum

▪ Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah


Haji dan Umrah;
▪ Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan;
▪ Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2022 tentang Koordinasi
Penyelenggaraan Ibadah Haji;
▪ Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 15 Tahun 2016 tentang Istithaah
Kesehatan Jemaah Haji;
▪ Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 62 Tahun 2016 tentang
Penyelenggaraan Kesehatan Haji;
▪ Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Ibadah Haji Reguler.

4
▪ Latar Belakang
▪ Jenis-jenis Pemeriksaan Kesehatan Jemaah Haji
Topik ▪ Tim Penyelenggara Kesehatan Haji
▪ Alur Pemeriksaan Kesehatan Jemaah Haji
▪ Kategori Istitaah Kesehatan Haji

5
Jenis-jenis Pemeriksaan Kesehatan Jemaah Haji

Pemeriksaan Kesehatan
Jemaah Haji

Pemeriksaan fisik Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan ADL


dan penunjang kognitif kesehatan mental

Medical check-Up Mini Cog & Clock The Abbreviated


Indeks Barthel
Drawing Test Mental Test

Untuk Untuk Untuk Untuk


mengidentifikasi mengidentifikasi mengidentifikasi mengidentifikasi
penyakit fisik dan kemampuan berpikir demensia, orientasi, kemampuan
kesehatan jiwa daya ingat, dan melakukan aktivitas
konsentrasi harian secara mandiri

6
1. Pemeriksaan Medis (1/3)
A. Pemeriksaan medis dasar (basic medical check-up), wajib bagi setiap jemaah haji

Pemeriksaan Pemeriksaan
Anamnesis Pemeriksaan fisik
kesehatan jiwa penunjang

1. Riwayat kesehatan 1. Darah lengkap (Hb,


sekarang, Leuko, trombo, eritrosit,
hematokrit, hit.jenis, LED)
2. Riwayat kesehatan 1. Tanda vital
dahulu, 2. Golongan darah
2. Postur tubuh 3. Kimia darah (HbA1c,
3. Riwayat kesehatan
keluarga. 3. Inspeksi dan palpasi Self-Reporting GDP, GD2PP, Kolesterol,
head to toe Trigliserida, SGOT, SGPT,
Questionnare (SRQ) - 20
Ureum, Kreatinin)
Pemeriksaan ektremitas
Jika ada riwayat penyakit termasuk kekuatan otot 4. Urin lengkap
jantung ditambahkan dan refleks 5. Tes hamil (WUS)
pertanyaan riwayat
serangan jantung 6. Radiologi thoraks PA
terakhir. 7. EKG
Self-Reporting Questionnare (SRQ) 20 (2/3)
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah anda sering menderita sakit kepala?
2 Apakah anda tidak nafsu makan?
3 Apakah anda sulit tidur?
4 Apakah anda mudah takut?
5 Apakah anda merasa tegang, cemas atau kuatir?
6 Apakah tangan anda gemetar?

▪ Jawaban Ya 0 – 5 : Normal 7 Apakah pencernaan anda terganggu/ buruk?

▪ Jawaban Ya 6 – 20 : Indikasi 8 Apakah anda sulit untuk berpikir jernih?


9 Apakah anda merasa tidak bahagia?
gangguan kesehatan jiwa.
10 Apakah anda menangis lebih sering?
Perlu konsultasi ke psikiatri.
11 Apakah anda merasa sulit untuk menikmati kegiatan sehari-hari?
12 Apakah anda sulit untuk mengambil keputusan?
13 Apakah pekerjaan anda sehari-hari terganggu?
14 Apakah anda tidak mampu melakukan hal-hal yang bermanfaat dalam hidup?
15 Apakah anda kehilangan minat pada berbagai hal?
16 Apakah anda merasa tidak berharga?
17 Apakah anda mempunyai pikiran untuk mengakhiri hidup?
18 Apakah anda merasa lelah sepanjang waktu?
19 Apakah anda mengalami rasa tidak enak di perut? 8
1. Pemeriksaan Medis (3/3)
B. Pemeriksaan medis lanjutan (advanced medical check-up) wajib sesuai indikasi medis

No Penyakit Pemeriksaan penunjang tambahan


Spirometri atau skala sesak mMRC dengan Six
1 PPOK dan Emfisema
minutes walking test (SMWT)
Jika pada basic medical check-up
2 Stroke CT-Scan kepala
ditemukan kecurigaan pada
penyakit-penyakit tertentu yang 3 Tumor (keganasan) USG / CT Scan dan ECOG Score
memerlukan pemeriksaan Gagal jantung, penyakit Ekokardiografi atau skala NYHA dengan Six
4
jantung koroner, minutes walking test (SMWT)
penunjang tambahan untuk kardiomegali
menegakkan diagnosis dan
klasifikasi penyakit. 5 Tuberkulosis TCM atau sputum BTA

6 HIV/AIDS Tes darah cepat atau ELISA test

7 Fraktur tungkai X-Ray


1. Pemeriksaan Kognitif
Untuk menilai fungsi kognitif pada jemaah haji

Mini Cog (1) Clock Drawing Test Mini Cog (2) Interpretasi

Instruksi menggambar
jam:
a. Gambar lingkaran 1. Fungsi kognitif normal
Menyebut 3 kata jika skor 4 pada clock
utuh
a. Jemaah menyebut drawing test dan skor 3
a. Pemeriksa menyebut 3
b. Menulis angka 1 s.d. kembali 3 kata pada mini cog test
kata (misalnya: bola,
12 dalam lingkaran sebelumnya
melati, kursi) 2. Fungsi kognitif
c. Angka berurutan dan b. Tidak perlu berurutan menurun jika:
b. Beri kesempatan
tepat letaknya a. Skor < 4 pada clock
jemaah untuk
Skor 1 untuk tiap kata drawing test,
mengulangi sebanyak d. Jarum jam
yang benar dan 0 jika dan/atau
3 kali menunjukkan pukul
salah. Total skor 3
11.10 b. Skor < 3 pada mini
Tidak dinilai
cog
Skor 1 untuk tiap
instruksi benar dan 0
jika salah. Total skor 4
Pemeriksaan Kesehatan Mental
Untuk mengidentifikasi demensia, kemampuan orientasi, daya
ingat, dan konsentrasi a. Jawaban Salah: nilai 0
b. Jawaban Benar: nilai 1
No Daftar Pertanyaan

1 Saat ini kita sedang berada dimana? Kategori penilaian:


2 Tahun berapa sekarang? 1. Jika pertanyaan nomor 1 s.d. 4 terdapat 1 atau
lebih jawaban yang salah, maka termasuk kategori
3 Berapa umur Anda?
Demensia Berat.
4 Tahun berapa Anda lahir? 2. Jika pertanyaan nomor 1 s.d. 4 benar, dan nilai
keseluruhan <6, maka termasuk kategori
5 Jam berapa sekarang? (Boleh lihat jam)
Demensia Sedang.
6 Di mana alamat rumah Anda? (RT, RW, Kelurahan) 3. Jika pertanyaan nomor 1 s.d. 4 benar, dan nilai
Mampukah Anda mengenali dokter dan perawat? keseluruhan 6 -8, maka termasuk kategori
7 Demensia Ringan.
(atau orang di sekitar)
4. Jika pertanyaan nomor 1 s.d. 4 benar, dan nilai
8 Tahun berapa Indonesia Merdeka? keseluruhan >8, maka termasuk kategori Tidak
Demensia
9 Siapa nama presiden RI sekarang?

10 Hitung mundur dari 20 sampai 1?


11
Pemeriksaan Acitivity Daily Living (ADL) Buang Air Kecil
14 0 = tidak dapat mengontrol, menggunakan kateter
Indeks Barthel
15 5 = tidak dapat mengontrol sesekali (1x/mgg)
No Aktivitas Nilai 16 10 = mampu mengontrol BAK
Makan
Toileting (Ke kamar kecil)
1 0 = tidak mampu
2 5 = dibantu (makanan dipotong-potong dulu) 17 0 = dibantu seluruhnya
3 10 = mandiri 18 5 = dibantu sebagian
Mandi 19 10 = mandiri
4 0 = dibantu
Berpindah (dari tempat tidur ke kursi)
5 5 = mandiri
Personal Hygiene (cuci muka, menyisir rambut, gosok gigi, cukur 20 0 = tidak mampu, tidak ada keseimbangan saat duduk
kumis) 21 5 = dibantu satu atau dua orang, bisa duduk
6 0 = dibantu
22 10 = dibantu (lisan atau fisik)
7 5 = mandiri
23 15 = mandiri
Berpakaian
8 0 = tidak mampu Mobilisasi (berjalan di permukaan datar)
9 5 = dibantu 24 0 = tidak dapat berjalan
10 10 = mandiri (mengancing baju, ikat tali sepatu, dan resleting) 25 5 = menggunakan kursi roda
Buang Air Besar 26 10 = berjalan dengan bantuan satu orang
11 0 = tidak dapat mengontrol 27 15 = mandiri
12 5 = tidak dapat mengontrol sesekali (1x/mgg)
Naik dan turun tangga
13 10 = mampu mengontrol BAB
28 0 = tidak mampu
29 5 = dibantu
30 10 = mandiri
▪ Latar Belakang
▪ Jenis-jenis Pemeriksaan Kesehatan Jemaah Haji
Topik ▪ Alur Pemeriksaan Kesehatan Jemaah Haji
▪ Tim Penyelenggara Kesehatan Haji
▪ Kategori Istitaah Kesehatan Haji

13
Alur Pemeriksaan Kesehatan
Pemeriksaan penunjang dilakukan di rumah sakit dan atau
laboratorium

a. Puskesmas dan rumah sakit melakukan pemanggilan


pada jemaah haji estimasi kuota 1445 H/2024 M,

b. Pemeriksaan penunjang dilakukan di rumah sakit yang


ditunjuk oleh dinas kesehatan kabupaten/kota,

c. Hasil pemeriksaan kesehatan diinput ke Siskohatkes,

d. Setiap jemaah haji menandatangani Surat Pernyataan


Jemaah Haji setelah pemeriksaan,

e. Penetapan status istitaah kesehatan setelah Surat


Pernyataan Jemaah Haji ditandatangani dan diunggah
ke Siskohatkes,

f. Batas akhir pemeriksaan kesehatan adalah 7 hari kerja


sebelum masa pelunasan Bipih berakhir.
Surat Pernyataan Jemaah Haji

1. Dicetak setelah jemaah haji sudah melalui semua


rangkaian pemeriksaan kesehatan,
2. Ditandatangani oleh petugas pemeriksa dan jemaah
haji diatas Materai Rp 10.000,00
3. Difoto dan diunggah ke Siskohatkes

15
▪ Latar Belakang
▪ Jenis-jenis Pemeriksaan Kesehatan Jemaah Haji
Topik ▪ Alur Pemeriksaan Kesehatan Jemaah Haji
▪ Tim Penyelenggara Kesehatan Haji
▪ Kategori Istitaah Kesehatan Haji

16
Tim Penyelenggara Kesehatan Jemaah Haji Kabupaten/Kota
Terdiri dari unsur dinas kesehatan kabupaten/kota, puskesmas, dan rumah sakit

Merupakan tim yang dibentuk oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertugas:

1. melakukan pemeriksaan medis dasar, berupa anamnesis, pemeriksaan fisik, dan tes SRQ-20,

2. melakukan pemeriksaan kognitif, kesehatan mental, dan kemampuan activity daily living (ADL),

3. memberikan pengantar rujukan untuk pemeriksaan penunjang dan pemeriksaan medis lanjutan
pada jemaah haji ke fasilitas pelayanan kesehatan baik rumah sakit maupun laboratorium,

4. menindaklanjuti hasil pemeriksaan medis dasar (basic medical check-up) pada penyakit-
penyakit tertentu yang memerlukan pemeriksaan medis lanjutan (advanced medical check-up),

5. menetapkan diagnosis penyakit berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan,

6. melakukan evaluasi pengobatan pada penyakit-penyakit tertentu yang masih dapat dikendalikan
dengan pengobatan, dan

7. melakukan input hasil pemeriksaan kesehatan ke dalam Siskohatkes.


▪ Latar Belakang
▪ Jenis-jenis Pemeriksaan Kesehatan Jemaah Haji
Topik ▪ Alur Pemeriksaan Kesehatan Jemaah Haji
▪ Tim Penyelenggara Kesehatan Haji
▪ Kategori Istitaah Kesehatan Haji

18
Kategori Istitaah Kesehatan Haji
Status istitaah kesehatan jemaah haji merupakan hasil analisis Siskohatkes
berdasarkan data pemeriksaan kesehatan yang diinput.

▪ Memenuhi syarat istitaah kesehatan haji


▪ Memenuhi syarat istitaah kesehatan haji dengan pendampingan
▪ Tidak memenuhi syarat istitaah kesehatan haji sementara
▪ Tidak memenuhi syarat istitaah kesehatan haji

19
Memenuhi Syarat Istitaah Kesehatan Haji Memenuhi Syarat Istitaah Kesehatan Haji
Jemaah dapat melunasi Bipih dengan Pendampingan
Jemaah dapat melunasi Bipih

Jemaah haji yang memenuhi syarat istitaah kesehatan Jemaah haji yang memerlukan pendampingan obat dan
haji merupakan jemaah haji yang memiliki kemampuan alat kesehatan adalah jemaah haji yang menderita
mengikuti proses ibadah haji tanpa bantuan obat, alat, penyakit yang tidak termasuk dalam kriteria tidak
dan/atau orang lain. memenuhi syarat istitaah kesehatan haji sementara
dan/atau tidak memenuhi syarat kesehatan haji.

Jemaah haji yang memerlukan pendampingan orang


lain adalah jemaah haji yang memerlukan bantuan orang
lain dalam aktivitas sehari- hari dengan nilai ADL
berdasarkan Indeks Barthel minimal > 60.

20
Tidak Memenuhi Syarat Istitaah Sementara (1/2)

1. Anemia dengan hemoglobin < 8,5 g/dL,

2. TB dengan BTA positif,

3. Diabetes mellitus tidak terkontrol dengan nilai HbA1c > 8%,

4. Hipertensi stadium 3 (tekanan darah sistolik > 180 mmHg dan/atau diastolik > 110
mmHg,

5. Gagal ginjal stadium 3 dengan komorbid tidak terkontrol (hipertensi dan diabetes
mellitus tidak terkontrol),

6. Menderita fraktur tungkai tanpa komplikasi, dan

7. Wanita hamil yang diprediksi umur kehamilannya kurang dari 14 minggu atau lebih
dari 26 minggu pada saat keberangkatan di embarkasi.

21
Tidak Memenuhi Syarat Istitaah Sementara (2/2)

1. Dilakukan pengobatan dan pola hidup sehat untuk mengendalikan faktor


risiko,

2. Dilakukan evaluasi setelah 1 bulan pengobatan,

3. Jika ada perbaikan maka status menjadi memenuhi syarat istitaah


kesehatan haji dengan pendampingan,

4. Jika tidak ada perbaikan maka jemaah tidak dapat melunasi Bipih dan
ditunda keberangkatannya pada tahun berjalan.

22
Tidak Memenuhi Syarat Istitaah
Kesehatan Haji (1/2)
Jemaah tidak dapat melunasi Bipih

Berdasarkan Hasil Pemeriksaan Medis:

a. Gagal ginjal dengan hemodialisa stadium 4 dan h. PPOK dengan nilai spirometri FEV1 < 50 atau skala
stadium 5 sesak > 3 setelah melakukan SMWT atau tidak dapat
dilakukan tes SMWT
b. Sirosis hati
i. Penyakit jantung iskemik dan infark miokard dengan
c. Stroke perdarahan
riwayat serangan < 3 bulan dengan gambaran EKG
d. Skizofrenia dan psikosis
j. Gagal jantung dan kardiomegali dengan LVEF < 35%
e. HIV/AIDS atau nilai klasifikasi NYHA > 3 setelah melakukan
f. Morbus Hansen SMWT atau tidak dapat dilakukan tes SMWT

g. TB multiple drugs resistance dan totally drugs k. Keganasan dengan nilai skor ECOG > 2
resistance
Tidak Memenuhi Syarat Istitaah Kesehatan Haji (2/2)
Jemaah tidak dapat melunasi Bipih

Berdasarkan Hasil Pemeriksaan Kognitif dan Berdasarkan Hasil Pemeriksaan ADL


Kesehatan Mental
Ketergantunagn berat, dengan hasil:
Demensia berat, dengan hasil:
a. Jika terdapat nilai 0 salah satu dari 5 (lima) jenis ADL,
a. Jika pada pemeriksaan kesehatan mental pertanyaan yaitu Buang Air Kecil, Buang Air Besar, Toileting (ke
nomor 1 s.d. 4 terdapat satu atau lebih jawaban salah, kamar mandi), Mobilisasi, dan Berpindah;
dan
b. Jika nilai ADL keseluruhan < 60
b. Jika pada pemeriksaan kesehatan mental pertanyaan
nomor 1 s.d. 4 benar, tetapi nilai total < 6 dan pada
pemeriksaan Mini Cog dan Clock Drawing Test
ditemukan fungsi kognitif menurun
Berita Acara Penetapan Istitaah
Kesehatan Haji

a. Berita Acara ditandatangani oleh Tim penyelenggara


kesehatan haji kabupaten/kota,

b. Diserahkan ke Kantor Kemenag kabupaten/kota untuk


ditindaklanjuti sesuai ketentuan,

c. Jemaah haji dapat mengetahui status istitaahnya melalui


aplikasi pusaka atau haji pintar, Kementerian Agama.

25

Anda mungkin juga menyukai