Anda di halaman 1dari 7

HIPERTENSI ESENSIAL

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit:
Halaman : 1-6

UPT Puskesmas ADI WIDJAJA, SKM


Nusawungu I NIP196825121992031006

No ICPC-2 : K86 Hypertension uncomplicated


No ICD-10 : I10 Essential (primary) hypertension
Tingkat Kemampuan 4A
1. Pengertian

Hipertensi adalah kondisi terjadinya peningkatan tekanan


darah lebih dari > 140 mmHg dan atau diastolik > 90 mmHg
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk
2. Tujuan
mendiagnosa dan penanganan Hipertensi Esensial.

3. Kebijakan

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


HK.02.02/MENKES/514/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis
4. Referensi
Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama
Alat :
 Alat Tulis
 Stetoskop
 Tensimeter
 Alat Ukur Tinggi Badan dan Berat Badan
 Thermometer
5. Alat dan
 Komputer / Laptop / Tablet
bahan
 Printer
Bahan :
 Rekam medis pasien
 Buku register harian(bisa lebih dari satu bagian):
1. Ruangan Pemeriksaan Umum
2. Ruangan Tindakan
3. Ruangan KIA-KB-Imunisasi
4. Ruangan Kesehatan Gigi dan Mulut
5. Ruangan Promosi Kesehatan
6. Ruangan Farmasi
7. Ruangan Persalinan
8. Ruangan Laboratorium
 Lembaran resep
 Form resep umum luar
 Form rujukan internal dan eksternal
 Buku register rujukan pasien

Hasil Anamnesis (Subjective)


Keluhan
Mulai dari tidak bergejala sampai dengan bergejala. Keluhan
hipertensi antara lain:
1. Sakit atau nyeri kepala
2. Gelisah
3. Jantung berdebar-debar
4. Pusing
5. Leher kaku
6. Penglihatan kabur
7. Rasa sakit di dada

6. Langkah- Keluhan tidak spesifik antara lain tidak nyaman kepala, mudah
langkah lelah dan impotensi.

Faktor Risiko
Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi:
1. Umur
2. Jenis kelamin
3. Riwayat hipertensi dan penyakit kardiovaskular dalam
keluarga.

Faktor risiko yang dapat dimodifikasi:


1. Riwayat pola makan (konsumsi garam berlebihan)
2. Konsumsi alkohol berlebihan
3. Aktivitas fisik kurang

Sop Hipertensi Esensial 2-6


4. Kebiasaan merokok
5. Obesitas
6. Dislipidemia
7. Diabetus Melitus
8. Psikososial dan stres

Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana(Objective)


Pemeriksaan Fisik
1. Pasien tampak sehat, dapat terlihat sakit ringan-berat bila
terjadi komplikasi hipertensi ke organ lain.
2. Tekanan darah meningkat sesuai kriteria JNC VII.
3. Pada pasien dengan hipertensi, wajib diperiksa status
neurologis dan pemeriksaan fisik jantung (tekanan vena
jugular, batas jantung, dan ronki).

Pemeriksaan Penunjang (fasilitas kesehatan yang lengkap)


Laboratorium : Urinalisis (proteinuria), tes gula darah, profil
lipid, ureum, kreatinin

Penegakan Diagnosis (Assessment)


Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik.
Klasifikasi tekanan darah berdasarkan Joint National
Committee VII (JNC VII)
Klasifikasi TD Sistolik TD Diastolik
Normal < 120 mmHg < 80 mm Hg
Pre-Hipertensi 120-139 mmHg 80-89 mmHg
Hipertensi stage -1 140-159 mmHg 80-99 mmHg
Hipertensi stage -2 ≥ 160 mmHg ≥ 100 mmHg

Diagnosis Banding
White collar hypertension, Nyeri akibat tekanan intraserebral,
Ensefalitis

Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)


1. Modifikasi gaya hidup : penurunan berat badan,

Sop Hipertensi Esensial 3-6


pengaturan pola makan, pembatasan intake natrium,
aktifitas fisik aerobik, pembatasan konsumsi alkohol.
2. Pemberian obat anti hipertensi
a. Hipertensi tanpa compelling indication
1.1 Hipertensi stage1 dapat diberikan diuretik (HCT
12.5-50 mg/hari, atau pemberian penghambat ACE
(captopril 3x12,5- 50 mg/hari), atau nifedipin long
acting 30-60 mg/hari) atau kombinasi.
1.2 Hipertensi stage2
Bila target terapi tidak tercapai setelah observasi
selama 2 minggu, dapat diberikan kombinasi 2 obat,
biasanya golongan diuretik, tiazid dan penghambat
ACE atau penyekat reseptor beta atau penghambat
kalsium.
b. Hipertensi dengan compelling indication
Indikasi Obat yang direkomendasikan
khusus Diuretik BB ACEi ARB CCB Antagonis
Aldosteron
Gagal √ √ √ √ √
Jantung
Pasca √ √ √
AMI
Resiko √ √ √ √
tinggi
penyakit
koroner

DM √ √ √ √ √
Peny √ √
ginjal
kronik
Pencega √ √
han
stroke
berulang

3. Kondisi khusus lain


a. Lanjut Usia i. Diuretik (tiazid) mulai dosis rendah 12,5
mg/hari. ii. Obat hipertensi lain mempertimbangkan
penyakit penyerta.
b. Kehamilan i. Golongan metildopa, penyekat reseptor β,
antagonis kalsium, vasodilator. ii. Penghambat ACE dan

Sop Hipertensi Esensial 4-6


antagonis reseptor AII tidak boleh digunakan selama
kehamilan.

Konseling
1. Edukasi tentang cara minum obat di rumah, perbedaan
antara obat-obatan yang harus diminum untuk jangka
panjang (misalnya untuk mengontrol tekanan darah)
dan pemakaian jangka pendek untuk menghilangkan
gejala (misalnya untuk mengatasi mengi), cara kerja
tiap-tiap obat, dosis yang digunakan untuk tiap obat dan
berapa kali minum sehari.
2. Pemberian obat anti hipertensi merupakan pengobatan
jangka panjang. Kontrol pengobatan dilakukan setiap 2
minggu atau 1 bulan untuk mengoptimalkan hasil
pengobatan.
3. Penjelasan penting lainnya adalah tentang pentingnya
menjaga kecukupan pasokan obat-obatan dan minum
obat teratur seperti yang disarankan meskipun tak ada
gejala.
4. Individu dan keluarga perlu diinformasikan juga agar
melakukan pengukuran kadar gula darah, tekanan
darah dan periksa urin secara teratur. Pemeriksaan
komplikasi hipertensi dilakukan setiap 6 bulan atau
minimal 1 tahun sekali.

Komplikasi
1. Hipertrofi ventrikel kiri
2. Proteinurea dan gangguan fungsi ginjal
3. Aterosklerosis pembuluh darah
4. Retinopati
5. Stroke atau TIA
6. Gangguan jantung, misalnya infark miokard, angina
pektoris, serta gagal jantung

Kriteria Rujukan
1. Hipertensi dengan komplikasi
2. Resistensi hipertensi

Sop Hipertensi Esensial 5-6


3. Hipertensi emergensi (hipertensi dengan tekanan darah
sistole >180)

Prognosis
Prognosis umumnya bonam apabila terkontrol.

Pemeriksaan Fisik Penegakan Diagnostik


Anamnesis (Assessment)
(Subjective) (Objective)
berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang

Hipertensi Terkontrol
Penatalaksanaan
Komprehensif
Rawat jalan (Plan)

7. Diagram Alir
1. Hipertensi dengan komplikasi
2. Resistensi hipertensi
3. Hipertensi emergensi (hipertensi
dengan tekanan darah sistole >180)

Rujuk ke Fasilitas
Pelayanan
Sekunder

1. Ruangan Pemeriksaan Umum


2. Ruangan Tindakan
3. Ruangan KIA-KB-Imunisasi
4. Ruangan Kesehatan Gigi dan Mulut
8. Unit terkait
5. Ruangan Promosi Kesehatan
6. Ruangan Farmasi
7. Ruangan Persalinan
8. Ruangan Laboratorium.
9. Rekaman Tanggal mulai
No Yang diubah Isi Perubahan
Historis diberlakukan
Perubahan

Sop Hipertensi Esensial 6-6


DAFTAR TILIK

No Langkah Kegiatan Ya Tidak


1 Apakah petugas(perawat) melakukan pengkajian awal klinis
terhadap pasien?
2 Apakah dokter melakukan anamnesis terarah?
2 Apakah dokter telah menetapkan diagnosis hipertensi?
3 Apakah petugas memberikan edukasi kepada pasien dan
keluarga?
4 Apakah petugas memberikan terapi sesuai keadaan klinis
pasien dan mempertimbangkan adanya indikasi khusus?
5 Apakah petugas melakukan rujukan pasien hipertensi
sesuai indikasi?

Compliance rate (CR) : ...................%

............................................................................

...............................

Pelaksana / Auditor

...............................................
NIP. ...............................................

Sop Hipertensi Esensial 7-6

Anda mungkin juga menyukai