Mengetahui,
Penanggung Jawab Tim Mutu
UPTD Puskesmas Kebonsari
Dr.Yoan Natalia, LA
NIP. 19741222 200312 2 003
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
1. Umum
Mendapatkan informasi terhadap permasalahan kesehatan pada masing masing
desa di wilayah kerja Puskesmas Kebonsari
2. Khusus
a. Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap jenis jenis
pelayanan kesehatan di Puskesmas Kebonsari
b. Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap jenis jenis
pelayanan inovatif kesehatan di Puskesmas Kebonsari
c. Menilai kesesuaian harapan dan kepuasan pada pelayanan kesehatan di
Puskesmas Kebonsari
d. Mengidentifikasi permasalahan kesehatan prioritas pada masing masing desa di
wilayah kerja Puskesmas Kebonsari
e. Mengevaluasi keberhasilan pelayanan kesehatan di Puskesmas Kebonsari
E. Sasaran Kegiatan
1. Masyarakat umum
2. Sasaran Program
3. Pelanggan/Pengunjung Puskesmas
dimana
n: jumlah sampel
N: jumlah populasi
e: batas toleransi kesalahan (error tolerance)
Untuk menggunakan rumus ini, pertama ditentukan berapa batas toleransi kesalahan.
Batas toleransi kesalahan ini dinyatakan dengan persentase. Semakin kecil toleransi
kesalahan, semakin akurat sampel menggambarkan populasi. Misalnya, penelitian
dengan batas kesalahan 5% berarti memiliki tingkat akurasi 95%. Penelitian dengan
batas kesalahan 2% memiliki tingkat akurasi 98%. Dengan jumlah populasi yang
sama, semakin kecil toleransi kesalahan, semakin besar jumlah sampel yang
dibutuhkan.
Contoh:
Sebuah perusahaan memiliki 1000 karyawan, dan akan dilakukan survei dengan
mengambil sampel. Berapa sampel yang dibutuhkan apabila batas toleransi
kesalahan 5%.
Dengan menggunakan rumus Slovin:
n = N / ( 1 + N e ) = 1000 / (1 + 1000 x 0,05) = 285,71 286.
Dengan demikian, jumlah sampel yang dibutuhkan adalah 286 karyawan.
2. Pengambilan 20 25%
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2010). Untuk
menentukan besarnya sampel apabila subjek kurang dari 100, lebih baik diambil
semua sehingga penelitiannya penelitian populasi. Jika subjeknya lebih besar dapat
diambil antara 20-25 % (Arikunto, 2002).
Rumus yang digunakan untuk pengambilan sampel adalah :
n = 25% x N
Keterangan :
n = besar sampel
N = besar populasi
Jadi, sampel merupakan bagian dari populasi, data yang diperoleh tidaklah lengkap
namun jika pengambilan sampel dilakukan dengan mengikuti kaidah- kaidah ilmiah
maka biasanya sangat mungkin diperoleh hasil-hasil dari sampel cukup akurat untuk
menggambarkan populasi yang diperlukan dalam kajian yang diperlukan.
3. Menurut Sugiyono
Pada perhitungan yang menghasilkan pecahan (terdapat koma) sebaiknya dibulatkan
ke atas. Sugiono mengemukakan cara menentukan ukuran sampel yang sangat
praktis, yaitu dengan tabel Krejcie. Dengan cara tersebut tidak perlu dilalukan
perhitungan yang rumit. Krejcie dalam melakukan perhitungan sampel didasarkan
atas kesalahan 5%. Jadi sampel yang diperoleh itu mempunyai kepercayaan 95%
terhadap populasi.
N = Populasi S = Sampel (Sugiono, 2005:63)
Arikunto, suharsimi (2010). Metode Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT Adi
Mahasatya
Kepmenpan KEP/25/M.PAN/2/2004 Tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan
Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah