Anda di halaman 1dari 27

Journal Reading:

Faktor resiko kegagalan terapi pada scabies


Pembimbing:
dr. Hans Utama, SpKK
Erianti Dian R 03014056
Marisya Desiani 03014118
Anika Dwi Apriyani 03015024
Chyntia Fitri Utami 03015050
Ida Ayu Putuh Ratih S 03015087
PENDAHULUAN

Latar belakang: Kegagalan pengobatan, yang terjadi pada sekitar sepertiga


kasus, dipertimbangkan sebagai faktor utama dalam peningkatan kejadian skabies di
negara maju.

Tujuan: Mengindentifikasi predictor kegagalan pengobatan scabies pada


populasi rawat jalan.

Metode Penelitian: Penelitian multisenter ini membandingkan karakteristik klinis


dan pengobatan modalitas antara sekelompok pasien dengan skabies yang berhasil
diobati dan kelompok lain yang tidak sembuh 3 bulan setelah pengobatan antiscabies.
Hasil: Total 210 pasien dengan diagnosis skabies dimasukkan, terdiri
98 pasien dalam kelompok sukses pengobatan dan 112 dalam kegagalan pengobatan
kelompok. Faktor risiko utama kegagalan pengobatan adalah (i) penggunaan hanya satu
jenis pengobatan, benzil benzoat topikal (BB) atau ivermektin oral, vs. kombinasi dari
kedua perlakuan (ii) penggunaan satu asupan (vs. dua) ivermectin oral (iii) asupan
ivermectin selama makan vs. saat kosong perut (iv) tidak adanya dekontaminasi
perabot, khususnya sofa dan bantal, kasur, atau kursi mobil dan (v) tidak adanya
dokumen tertulis yang menjelaskan modalitas pengobatan. Dalam analisis multivariat,
kegagalan pengobatan terutama dikaitkan dengan (i) penggunaan asupan tunggal (vs.
dua) dari ivermectin; (ii) penggunaan BB saja vs. dua intake ivermektin dan (iii) tidak
adanya dekontaminasi furnitur dengan akarisida.

Kesimpulan: Penggunaan benzil benzoat (BB) topikal saja dan satu asupan (vs. dua)
ivermectin adalah prediktor kegagalan pengobatan.
Skabies adalah masalah kesehatan masyarakat utama di seluruh dunia, yang
mempengaruhi
sekitar 130 juta orang di dunia. Dalam hal ini populasi, kepadatan penduduk, kebersihan
yang buruk dan kemiskinan faktor utama untuk infestasi ulang dan kegagalan pengobatan.
Kegagalan pengobatan, yang mana terjadi pada sekitar sepertiga kasus, dianggap
sebagai mayor faktor dalam peningkatan insiden skabies yang dilaporkan di masa lalu baru-
baru ini di negara maju seperti Prancis dan Inggris Raya.
Patients & methods
Design and population

• Desain studi :
Studi Observasional

• Participants :
- Data dari penerimaan pasien juni 2011 – Desember 2013 di departemen
dermatologi di Rumah Sakit Universitas Rouen dan di 14 praktik dermatologi
swasta di Normandy, Prancis.
Criteria
Eksklusi
Inklusi
• Pasien dirujuk untuk episode pertama scabies dan
• Diagnosis klinis skabies. yang memiliki gejala klinis skabies yang persisten
• Persetujuan untuk mengisi formulir pada kunjungan tindak lanjut 3 bulan.
standar untuk mengumpulkan data • Pasien yang dirujuk untuk gejala klinis skabies

tentang pasien (status keluarga dan meskipun pengobatan antiskabies awal diresepkan
dalam 3 bulan sebelumnya, termasuk aplikasi
modalitas pengobatan.
topikal benzil benzoat (BB) dan / atau ivermectin
• Persetujuan untik kembali untuk
oral, yang merupakan satu-satunya dua pengobatan
kunjungan tindak lanjut 3 bulan
antiscabies berlabel pada saat itu dari penelitian di
setelah memulai pengobatan. Prancis.
Data collection
Data dicatat dari formulir standar yang harus diisi pasien. Kumpulan item pertama
yang dirujuk ke pasien dan kondisi tempat tinggal mereka: usia, jenis kelamin, lingkungan
pedesaan atau perkotaan, tempat tinggal, status keluarga, kebiasaan tidur, cara pengasuhan
anak, sosial ekonomi status, komorbiditas yang relevan dan durasi gejala sebelum
diagnosis.
Set item kedua mengacu pada modalitas pengobatan untuk episode pertama skabies,
termasuk jenis obat yang digunakan (BB dan / atau ivermectin sendiri atau dalam
kaitannya), jumlah pengulangan pengobatan, penggunaan acaricides untuk dekontaminasi
furnitur, dan jumlah kerabat pasien yang dirawat secara bersamaan.
Statistical Analysis

• Semua data dibandingkan antara pasien dari kelompok kegagalan


pengobatan dan pasien dari kelompok keberhasilan pengobatan
• Dibandingkan menggunakan Uji-T Student untuk karakteristik
kuantitatif dan Uji eksak Fisher untuk karakteristik kategori.
• Analisis univariat digunakan dengan menggunakan perangkat lunak
GraphPad Prism versi 6.0
• Analisis multivariat dilakukan dengan perangkat lunak SAS versi 9.3
Hasil Studi
Populasi Studi
Treatment failure Treatment success OR 95% CI p value
group (n=112) group (n=98)

n (%) n (%)

Gender n* = 112 n* = 98

Analisis
female 59 (52.6) 44 (44.9) 0.73 (0.42-1.26) 0.26
male 53 (47.3) 54 (55.1) 1
Origin of recruitment n* = 112 n* = 98
private practice based 42 (37.5) 31 (31.6) 0.77 (0.44-1.37) 0.39
hospital based
Type of lesions
presence of burrows (versus no)
70
n* = 112
97/112
(62.5)

(86.6)
67
n* = 98
83/98
(68.4)

(84.6)
1

1.17 (0.54-2.53) 0.69


Univariat
presence of hyperkeratosis (versus no) 37/112 (33.0) 27/98 (27.6) 1.30 (0.72-2.35) 0.39
presence of eczematous lesions (versus no) 66/112 (58.9) 55/98 (56.1) 1.12 (0.65-1.94) 0.78
presence of excoriations (versus no) 90/112 (80.4) 69/98 (70.4) 1.72 (0.91-3.25) 0.11
Localisation of lesions
hands, wrists (versus no) 102/112 (91.1) 90/98 (91.8) 0.91 (0.34-2.40) 0.84

head, neck (versus no) 14/112 (12.5) 9/98 (9.2) 1.41 (0.58-3.42) 0.44

upper limbs (versus no) 87/112 (77.7) 70/98 (71.4) 1.39 (0.75-2.60) 0.30

lower limbs (versus no) 83/112 (74.1) 64/98 (65.3) 1.52 (0.84-2.75) 0.17

chest (versus no) 90/112 (80.4) 72/98 (73.5) 1.48 (0.77-2.82) 0.24

back (versus no) 70/112 (58.9) 52/98 (53.1) 1.47 (0.85-2.56) 0.39

genitals (versus no) 40/112 (35.7) 41/98 (41.8) 0.77 (0.44-1.35) 0.36
Accuracy of the diagnosis of scabies n* = 112 n* = 98
definitive 72 (64.0) 58 (59.2) 0.81 (0.46-1.41) 0.48
highly presumptive 40 (36.0) 40 (40.8) 1
Delay between onset of pruritus and first scabies n* = 112 n* = 96
treatment
> 1 month 93 (83.0) 53 (55.2) 3.97 (2.10-7.51) <0.0001**
≤ 1 month 19 (17.0) 43 (44.8) 1
Number in household† n* = 112 n* = 97
3 or more 85 (75.9) 76 (78.3) 0.77 (0.31-1.91) 0.86
2 14 (12.5) 12 (12.4) 0.81 (0.26-2.55)
1 13 (11.6) 9 (9.3) 1 1
Family situation n* = 112 n* = 96
living in a couple 20 (18.0) 9 (9.4) 1.73 (0.60-4.95) 0.30
non-step family 56 (55.0) 53 (55.2) 0.82 (0.37-1.82)
step family 18 (16.0) 20 (20.8) 0.70 (0.27-1.80)
single 18 (16.0) 14 (14.6) 1
Child(ren) living at home n* = 107 n* = 97
yes 95 (85.0) 81 (82.7) 1.10 (0.52-2.32) 0.85
no 12 (15.0) 16 (17.3) 1
Use of child care n* = 107 n* = 97
nursery or childminder's home 17 (15.9) 8 (8.2) 2.55 (1.03-6.32) 0.02**
babysitter in patient’s home 30 (28.0) 17 (17.5) 2.12 (1.07-4.21)
not concerned 60 (56.1) 72 (74.3) 1
Patient's children sometimes‡ sleeping outside n* = 74 n* = 73
home
yes 26 (30.6) 16 (21.1) 1.83 (0.93-4.01) 0.10
no 48 (69.4) 57 (78.9) 1
Patient sometimes‡ sleeping outside home n* =112 n* = 98
yes 25 (22.5) 23 (24.0) 0.94 (0.49-1.79) 0.87
no 87 (77.5) 75 (76.0) 1
Non-family members sometimes‡ hosted at home n* =112 n* = 98
yes 61 (54.0) 40 (41.2) 1.73 (1.00-3.00) 0.05
no 51 (46.0) 58 (58.8) 1
Professional activity n* =112 n* = 94
Analisis Univariat
(Faktor Risiko Utama Kegagalan Pengobatan
terkait dengan Karakteristik Skabies dan
kondisi hidup pasien)
- Durasi gejala > 1 bulan sebelum di diagnosis [OR 3·97,
95% confidence interval (CI) 2·10–7·51]
- Terdapat kasus skabies lain pada kerabat pasien (OR
1·82, 95% CI 1·05–3·16)
- Penggunaan pengasuh anak
a. Penitipan anak atau rumah pengasuh anak (OR 2·55,
95% CI 1·03–6·32)
b. Penggunaan babysitter di rumah (OR 2·12, 95% CI
1·07–4·21)
Treatment failure Treatment OR 95% CI p value
group (n=112) success group
(n=98)
n (%) n (%)

Analisis
Treatment regimen of index case
Treatment with topical BB (associated or not with n* =112 n* = 96
ivermectin)
yes 100 (89.3) 93 (96.9) 0.27 (0.07-0.98) 0.032**
No
If yes, number of applications of BB
1 application
12
n* = 87
54
(10.7)

(62.1)
3
n* = 91
50
(3.1)

(54.9)
1

1.34 (0.74-2.44) 0.36


Univariat
2 applications 33 (37.9) 41 (45.1) 1
Treatment with oral ivermectin (associated or not with BB) n* = 112 n* = 98
yes 66 (58.9) 67 (68.4) 1.50 (0.84-2.64) 0.16
no 46 (41.1) 31 (31.6) 1
If yes, number of intake(s) of ivermectin n* = 60 n* = 66
1 intake 45 (75.0) 15 (23.7) 10.20 (4.49-23.17) <0.0001**
2 intakes 15 (25.0) 51 (76.3) 1
If yes, time of ivermectin intake n* = 53 n* = 56
during a meal 30 (56.6) 13 (23.2) 4.31 (1.89-9.84) 0.0004**
on an empty stomach 23 (43.4) 43 (76.8) 1
Monotherapy vs combined treatment (topical +oral) n* = 112 n* = 98
monotherapy (BB or ivermectin used alone) 58 (49.1) 32 (32.7) 2.15 (1.22-3.77) 0.008**
combined treatment 54 (50.9) 64 (67.3) 1
Use of topical corticosteroids before treatment of scabies n* = 105 n* = 93
yes 39 (37.1) 24 (25.8) 1.70 (0.92-3.13) 0.09
no 66 (63.9) 69 (74.2) 1
Use of topical corticosteroids after treatment of scabies n* = 102 n* = 93
yes 41 (40.2) 23 (24.7) 2.05 (1.11-3.79) 0.02**
no 61 (59.8) 70 (75.3) 1
Treatment of patient’s relatives n* = 109 n* = 95
Absence of treatment of all patient’s relatives 35 (32.1) 15 (15.8) 2.52 (1.28-4.99) 0.008**
Treatment of all relatives 74 (67.9) 80 (84.2) 1
Associated procedures
Treatment of clothes † n* = 112 n* = 98

no 4 (3.6) 1 (1.0) 3.45 (0.39-33.33) 0.38


yes 108 (96.4) 97 (99.0) 1
Treatment of linens † n* = 112 n* = 98
no 3 (2.6) 1 (1.0) 2.63 (0.27-25.00) 0.63
yes 109 (97.4) 97 (99.0) 1
Decontamination of furnishings‡ n* = 110 n* = 93
no 41 (37.2) 6 (6.5) 8.72 (3.50-21.72) <0.0001**
yes
Decontamination of sofa, couch, hassock‡ n* = 110 n* = 93
no 32 (29.1) 6 (6.5) 5.90 (2.34-14.88) <0.0001**
yes 78 (70.9) 87 (93.5) 1
Decontamination of car seats‡ n* = 110 n* = 93
no 59 (53.6) 14 (15.1) 6.57 (3.27-13.19) <0.0001**
yes 51 (46.4) 79 (84.9) 1
Decontamination of mattresses‡ n* = 110 n* = 93
no 17 (15.5) 4 (4.3) 4.16 (1.35-12.84) 0.01**
yes 93 (84.5) 89 (95.7) 1
Information given to the patient n* = 105 n* = 93
oral information or no information 48 (45.8) 13 (14.0) 5.18 (2.57-10.44) <0.0001*
detailed, written information 57 (54.2) 80 (86.0) 1
Analisis Univariat
(Faktor Risiko Utama Kegagalan Pengobatan
terkait dengan Modalitas Pengobatan)
- Penggunaan hanya 1 jenis pengobatan, BB topikal atau
ivermektin oral vs kombinasi dari kedua pengobatan (OR
2·15, 95% CI 1·22–3·77)
- Penggunaan 1 asupan ivermectin oral vs 2 asupan
ivermectin (OR 10·2, 95% CI 4·49–23·2)
- Asupan ivermectin saat makan vs pada saat perut kosong
(OR 4·31, 95% CI 1·89–9·84)
- Pengobatan hanya untuk beberapa vs semua kerabat
pasien (OR 2·52, 95% CI 1·28–4·99)
Analisis Univariat
(Faktor Risiko Utama Kegagalan Pengobatan
terkait dengan Modalitas Pengobatan)
- Tidak terdapat dekontaminasi furnishing (OR 8·72, 95%
CI 3·50–21·8
a. Khususnya sofa dan bantal (OR 5·90, 95% CI 2·34–14·9)
b. Kasur (OR 4·16, 95% CI 1·35–12·8)
c. Kursi mobil (OR 6·57, 95% CI 3·27–13·2)
- Tidak adanya dokumen tertulis yang menjelaskan
modalitas pengobatan (OR 5·18, 95% CI 2·57–10·4)
- Penggunaan kortikosteroid topikal setelah pengobatan
skabies (OR 2·05, 95% CI 1·11–3·79)
Analisis Univariat
● Pada kelompok kegagalan pengobatan, pernah dirawat oleh dokter umum (59
dari 112 pasien, 53%), sedangkan 23 (21%) sebelumnya telah dirawat oleh
dokter kulit berbasis praktik swasta dan 30 (27%) oleh dokter kulit berbasis
rumah sakit.
● Di antara 133 pasien yang dirujuk untuk episode pertama skabies dan
ditindaklanjuti selama 3 bulan, 45 diperiksa oleh dokter kulit berbasis praktik
swasta dan 88 oleh dokter kulit berbasis rumah sakit.
● Tingkat keberhasilan pengobatan (98 pasien, 73,6%) tidak berbeda secara
statistik menurut apakah pasien dirawat oleh praktik berbasis swasta (31 dari
45,69%) atau dokter kulit berbasis rumah sakit (67 dari 88 , 76%; P = 0 · 21).
Analisis Multivariat
Pembahasan
Faktor risiko utama kegagalan pengobatan pada
skabies.
01 02
Hanya menggunakan 1 Konsumsi ivermectin
jenis obat setelah makan

Benzil benzoat topikal atau Konsumsi harus dengan


ivermektin oral saja keadaan perut kosong

03 04
Risiko Tidak adanya informasi
rekontaminasi tertulis
Dekontaminasi perabotan dan adanya kasus Tentang modalitas pengobatan dan
scabies lain pada keluarga pasien penggunaan kortikosteroid topikal dalam
satu bulan setelah pengobatan scabies
Faktor yang tidak mempengaruhi

Jumlah Kondisi sosial


pengaplikasian
ekonomi
benzil benzoat
Potensi kesulitan
Menurut Ly et al juga menyatakan keuangan dalam
hal yang sama, terlepas dari apakah membeli pengobatan
pasien tersebut menerima antiscabies
ivermectin atau tidak
Kemungkinan temuan pada
penelitan ini sesuai dengan
yang diamati dalam praktik
klinis yaitu pada populasi
usia 10-29 tahun yang
dilaporkan dalam studi
epidemiologi dan
terapeutik sebelumnya.

21,7 tahun
Usia rata-rata pasien pada
penelitian ini
• Prediktor sebelumnya dari kegagalan pengobatan
yang dilaporkan dalam literatur adalah defisiensi
imun, demensia dan status terbaring di tempat tidur,
yang diidentifikasi pada populasi lansia dari pasien
rawat inap.
• Ini tidak sesuai dengan populasi pasien rawat jalan
yang termasuk dalam penelitian ini.
• Sebuah penelitian yang dilakukan di sekolah
berasrama di Kamerun juga menemukan bahwa
adanya kasus scabies lain di rombongan dekat
pasien merupakan faktor risiko kegagalan
pengobatan.
Pembahasan
● Untuk menghindari bias seleksi dalam penelitian ini, maka sampel yang
digunakan yaitu pasien dari dokter kulit praktik swasta dan rumah sakit dimana
usia rata-rata pasien dalam penelitian ini adalah 19 – 21 tahun yang
merupakan pasien rawat jalan.
● Sebagian besar pasien dirujuk ke dokter kulit untuk pengobatan kegagalan
sebelumnya yang pernah ditangani oleh dokter umum (53%)  tidak terdapat
perbedaan yang signifikan dalam hasil pengobatan pasien yang dirujuk untuk
episode pertama skabies di rumah sakit atau dokter kulit praktik swasta.
● Tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam hasil pengobatan menurut
pasien yang tinggal di pedesaan atau perkotaan.
Pembahasan
● Permetrin lebih umum digunakan daripada Benzyl Benzoate sebagai
obat topikal  karena toleransinya yang lebih baik.
● Penelitian ini menemukan fakta bahwa ivermectin, yang saat ini
disetujui di banyak negara merupakan penyebab utama kegagalan
pengobatan  karena ivermectin sering diresepkan daripada
pengobatan topikal dalam praktik klinis.
● Kombinasi dari Benzyl Benzoate dan ivermectin oral dikaitkan dengan
tingkat keberhasilan tinggi pada 133 pasien yang di follow up dalam 3
bulan  hal tersebut mungkin direkomendasikan untuk eradikasi
skabies pada populasi rawat jalan di negara maju.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai