Kesimpulan: Penggunaan benzil benzoat (BB) topikal saja dan satu asupan (vs. dua)
ivermectin adalah prediktor kegagalan pengobatan.
Skabies adalah masalah kesehatan masyarakat utama di seluruh dunia, yang
mempengaruhi
sekitar 130 juta orang di dunia. Dalam hal ini populasi, kepadatan penduduk, kebersihan
yang buruk dan kemiskinan faktor utama untuk infestasi ulang dan kegagalan pengobatan.
Kegagalan pengobatan, yang mana terjadi pada sekitar sepertiga kasus, dianggap
sebagai mayor faktor dalam peningkatan insiden skabies yang dilaporkan di masa lalu baru-
baru ini di negara maju seperti Prancis dan Inggris Raya.
Patients & methods
Design and population
• Desain studi :
Studi Observasional
• Participants :
- Data dari penerimaan pasien juni 2011 – Desember 2013 di departemen
dermatologi di Rumah Sakit Universitas Rouen dan di 14 praktik dermatologi
swasta di Normandy, Prancis.
Criteria
Eksklusi
Inklusi
• Pasien dirujuk untuk episode pertama scabies dan
• Diagnosis klinis skabies. yang memiliki gejala klinis skabies yang persisten
• Persetujuan untuk mengisi formulir pada kunjungan tindak lanjut 3 bulan.
standar untuk mengumpulkan data • Pasien yang dirujuk untuk gejala klinis skabies
tentang pasien (status keluarga dan meskipun pengobatan antiskabies awal diresepkan
dalam 3 bulan sebelumnya, termasuk aplikasi
modalitas pengobatan.
topikal benzil benzoat (BB) dan / atau ivermectin
• Persetujuan untik kembali untuk
oral, yang merupakan satu-satunya dua pengobatan
kunjungan tindak lanjut 3 bulan
antiscabies berlabel pada saat itu dari penelitian di
setelah memulai pengobatan. Prancis.
Data collection
Data dicatat dari formulir standar yang harus diisi pasien. Kumpulan item pertama
yang dirujuk ke pasien dan kondisi tempat tinggal mereka: usia, jenis kelamin, lingkungan
pedesaan atau perkotaan, tempat tinggal, status keluarga, kebiasaan tidur, cara pengasuhan
anak, sosial ekonomi status, komorbiditas yang relevan dan durasi gejala sebelum
diagnosis.
Set item kedua mengacu pada modalitas pengobatan untuk episode pertama skabies,
termasuk jenis obat yang digunakan (BB dan / atau ivermectin sendiri atau dalam
kaitannya), jumlah pengulangan pengobatan, penggunaan acaricides untuk dekontaminasi
furnitur, dan jumlah kerabat pasien yang dirawat secara bersamaan.
Statistical Analysis
n (%) n (%)
Gender n* = 112 n* = 98
Analisis
female 59 (52.6) 44 (44.9) 0.73 (0.42-1.26) 0.26
male 53 (47.3) 54 (55.1) 1
Origin of recruitment n* = 112 n* = 98
private practice based 42 (37.5) 31 (31.6) 0.77 (0.44-1.37) 0.39
hospital based
Type of lesions
presence of burrows (versus no)
70
n* = 112
97/112
(62.5)
(86.6)
67
n* = 98
83/98
(68.4)
(84.6)
1
head, neck (versus no) 14/112 (12.5) 9/98 (9.2) 1.41 (0.58-3.42) 0.44
upper limbs (versus no) 87/112 (77.7) 70/98 (71.4) 1.39 (0.75-2.60) 0.30
lower limbs (versus no) 83/112 (74.1) 64/98 (65.3) 1.52 (0.84-2.75) 0.17
chest (versus no) 90/112 (80.4) 72/98 (73.5) 1.48 (0.77-2.82) 0.24
back (versus no) 70/112 (58.9) 52/98 (53.1) 1.47 (0.85-2.56) 0.39
genitals (versus no) 40/112 (35.7) 41/98 (41.8) 0.77 (0.44-1.35) 0.36
Accuracy of the diagnosis of scabies n* = 112 n* = 98
definitive 72 (64.0) 58 (59.2) 0.81 (0.46-1.41) 0.48
highly presumptive 40 (36.0) 40 (40.8) 1
Delay between onset of pruritus and first scabies n* = 112 n* = 96
treatment
> 1 month 93 (83.0) 53 (55.2) 3.97 (2.10-7.51) <0.0001**
≤ 1 month 19 (17.0) 43 (44.8) 1
Number in household† n* = 112 n* = 97
3 or more 85 (75.9) 76 (78.3) 0.77 (0.31-1.91) 0.86
2 14 (12.5) 12 (12.4) 0.81 (0.26-2.55)
1 13 (11.6) 9 (9.3) 1 1
Family situation n* = 112 n* = 96
living in a couple 20 (18.0) 9 (9.4) 1.73 (0.60-4.95) 0.30
non-step family 56 (55.0) 53 (55.2) 0.82 (0.37-1.82)
step family 18 (16.0) 20 (20.8) 0.70 (0.27-1.80)
single 18 (16.0) 14 (14.6) 1
Child(ren) living at home n* = 107 n* = 97
yes 95 (85.0) 81 (82.7) 1.10 (0.52-2.32) 0.85
no 12 (15.0) 16 (17.3) 1
Use of child care n* = 107 n* = 97
nursery or childminder's home 17 (15.9) 8 (8.2) 2.55 (1.03-6.32) 0.02**
babysitter in patient’s home 30 (28.0) 17 (17.5) 2.12 (1.07-4.21)
not concerned 60 (56.1) 72 (74.3) 1
Patient's children sometimes‡ sleeping outside n* = 74 n* = 73
home
yes 26 (30.6) 16 (21.1) 1.83 (0.93-4.01) 0.10
no 48 (69.4) 57 (78.9) 1
Patient sometimes‡ sleeping outside home n* =112 n* = 98
yes 25 (22.5) 23 (24.0) 0.94 (0.49-1.79) 0.87
no 87 (77.5) 75 (76.0) 1
Non-family members sometimes‡ hosted at home n* =112 n* = 98
yes 61 (54.0) 40 (41.2) 1.73 (1.00-3.00) 0.05
no 51 (46.0) 58 (58.8) 1
Professional activity n* =112 n* = 94
Analisis Univariat
(Faktor Risiko Utama Kegagalan Pengobatan
terkait dengan Karakteristik Skabies dan
kondisi hidup pasien)
- Durasi gejala > 1 bulan sebelum di diagnosis [OR 3·97,
95% confidence interval (CI) 2·10–7·51]
- Terdapat kasus skabies lain pada kerabat pasien (OR
1·82, 95% CI 1·05–3·16)
- Penggunaan pengasuh anak
a. Penitipan anak atau rumah pengasuh anak (OR 2·55,
95% CI 1·03–6·32)
b. Penggunaan babysitter di rumah (OR 2·12, 95% CI
1·07–4·21)
Treatment failure Treatment OR 95% CI p value
group (n=112) success group
(n=98)
n (%) n (%)
Analisis
Treatment regimen of index case
Treatment with topical BB (associated or not with n* =112 n* = 96
ivermectin)
yes 100 (89.3) 93 (96.9) 0.27 (0.07-0.98) 0.032**
No
If yes, number of applications of BB
1 application
12
n* = 87
54
(10.7)
(62.1)
3
n* = 91
50
(3.1)
(54.9)
1
03 04
Risiko Tidak adanya informasi
rekontaminasi tertulis
Dekontaminasi perabotan dan adanya kasus Tentang modalitas pengobatan dan
scabies lain pada keluarga pasien penggunaan kortikosteroid topikal dalam
satu bulan setelah pengobatan scabies
Faktor yang tidak mempengaruhi
21,7 tahun
Usia rata-rata pasien pada
penelitian ini
• Prediktor sebelumnya dari kegagalan pengobatan
yang dilaporkan dalam literatur adalah defisiensi
imun, demensia dan status terbaring di tempat tidur,
yang diidentifikasi pada populasi lansia dari pasien
rawat inap.
• Ini tidak sesuai dengan populasi pasien rawat jalan
yang termasuk dalam penelitian ini.
• Sebuah penelitian yang dilakukan di sekolah
berasrama di Kamerun juga menemukan bahwa
adanya kasus scabies lain di rombongan dekat
pasien merupakan faktor risiko kegagalan
pengobatan.
Pembahasan
● Untuk menghindari bias seleksi dalam penelitian ini, maka sampel yang
digunakan yaitu pasien dari dokter kulit praktik swasta dan rumah sakit dimana
usia rata-rata pasien dalam penelitian ini adalah 19 – 21 tahun yang
merupakan pasien rawat jalan.
● Sebagian besar pasien dirujuk ke dokter kulit untuk pengobatan kegagalan
sebelumnya yang pernah ditangani oleh dokter umum (53%) tidak terdapat
perbedaan yang signifikan dalam hasil pengobatan pasien yang dirujuk untuk
episode pertama skabies di rumah sakit atau dokter kulit praktik swasta.
● Tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam hasil pengobatan menurut
pasien yang tinggal di pedesaan atau perkotaan.
Pembahasan
● Permetrin lebih umum digunakan daripada Benzyl Benzoate sebagai
obat topikal karena toleransinya yang lebih baik.
● Penelitian ini menemukan fakta bahwa ivermectin, yang saat ini
disetujui di banyak negara merupakan penyebab utama kegagalan
pengobatan karena ivermectin sering diresepkan daripada
pengobatan topikal dalam praktik klinis.
● Kombinasi dari Benzyl Benzoate dan ivermectin oral dikaitkan dengan
tingkat keberhasilan tinggi pada 133 pasien yang di follow up dalam 3
bulan hal tersebut mungkin direkomendasikan untuk eradikasi
skabies pada populasi rawat jalan di negara maju.
TERIMAKASIH