Anda di halaman 1dari 5

PEDOMAN STERILISASI ALAT

PUSKESMAS 9 NOPEMBER
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sterilisasi dan desinfeksi merupakan salah satu kegiatan pengendalian infeksi
nosokomial yang mempunyai peran dan tanggung jawab yang tinggi dalam menekan
kejadian infeksi di Puskesmas. Puskesmas sebagai institusi penyedia pelayanan
kesehatan berupaya untuk mencegah resiko terjadinya infeksi bagi pasien dan
petugas. Salah satu indikator dalam pelayanan puskesmas adalah pengurangan risiko
infeksi. Untuk mencapai keberhasilan tersebut maka perlu dilakukan pengendalian
infeksi di Puskesmas.
Dengan demikian maka perlu dilakukan proses sterilisasi dan desinfeksi
terhadap bahan dan alat-alat sesuai prinsip-prinsip yang benar dan sesuai standar
operational prosedur yang ditetapkan, hal tersebut merupakan cara terbaik bagi
petugas untuk mencegah terjadinya penyebaran penyakit dan penularan penyakit
infeksi.
Maka dari itu pedoman sterilisasi dan desinfeksi yang baik sangat diperlukan
sebagai pedoman dalam memberikan pelayanan sterilisasi dan desinfeksi, untuk
mengadakan pengawasan dan konrol mutu terhadap hasil sterilisasi dan desinfeksi,
dan sebagai sebuah panduan kerja bagi tenaga pelaksana dalam memberikan
pelayanan sterilisasi dan desinfeksi di Puskesmas.

B. Tujuan
Dapat dijadikan sebagai pedoman dalam meningkatkan pelayanan sterilisasi
yang bermutu dalam upaya pencegahan dan pengendalian infeksi.

C. Sasaran
Semua penyelenggara pelayanan klinis di Puskesmas 9 Nopember.

D. Batasan Operasional
1. Antiseptik adalah disinfektan yang digunakan pada permukaan kulit dan membran
mukosa untuk menurunkan jumlah mikroorganisme
2. Autoklaf adalah suatu alat/mesin yang digunakan untuk sterilisasi dengan
menggunakan uap bertekanan
3. Dekontaminasi adalah proses untuk mengurangi jumlah pencemar
mikroorganisme atau substansi lain yang berbahaya sehingga aman untuk
penanganan lebih lanjut
4. Desinfeksi adalah proses inaktivasi mikroorganisme melalui sistem termal panas
atau kimia
5. Infeksi nosokomial adalah infeksi yang diperoleh dari tempat pelayanan kesehatan
dimana pada saat masuk tempat pelayanan kesehatan tidak ada tanda/gejala
atau tidak dalam masa inkubasi
6. Steril adalah kondisi bebas dari semua mikroorganisme termasuk spora
7. Sterilisasi adalah proses penghancuran semua mikroorganisme termasuk spora
melalui cara fisika atau kimia

E. Ruang Lingkup
1. Perencanaan dan penerimaan alat
2. Dekontaminasi
3. Pencucian
4. Pengemasan dan pemberian tanda
5. Proses sterilisasi
6. Penyimpanan dan distribusi
7. Pemantauan kualitas sterilisasi
8. Pencatatan dan pelaporan
BAB II
SARANA FISIK DAN PERALATAN

A. Sarana
Puskesmas 9 Nopember melaksanakan proses sterilisasi di ruangan kesehatan
gigi dan mulut, ruangan tindakan, dan ruangan KIA/KB. Alat-alat yang telah steril
ditempatkan di dalam lemari alat di masing-masing ruang pelayanan.

B. Peralatan
1. Bak instrumen
2. Sterilization Pouch
3. Sterilisator
4. Sarung tangan karet
5. Desinfektan
6. Detergen
7. Sikat
8. Handuk
9. Tissue
10. Lemari alat
BAB III
TATA LAKSANA

A. Pengertian
Sterilisasi adalah proses penghancuran semua mikroorganisme termasuk spora
melalui cara fisika atau kimia yang bertujuan untuk mencegah terjadinya infeksi
nosokomial.

B. Perencanaan dan Penerimaan Alat


Petugas yang meletakkan atau menerima instrumen kotor harus menggunakan
alat pelindung diri (APD) baik berupa masker, sarung tangan, maupun google mata
dan penutup kaki. Petugas harus waspada terhadap instrumen yang terkontaminasi
cairan tubuh.

C. Dekontaminasi
Dekontaminasi adalah proses fisik atau kimia untuk membersihkan benda yang
mungkin terkontaminasi oleh mikroba yang berbahaya agar aman untuk proses-proses
selanjutnya. Tujuan dari proses ini adalah untuk melindungi langsung petugas yang
bersentuhan langsung dengan alat kesehatan yang sudah melalui proses
dekontaminasi tersebut, dari penyakit-penyakit yang dapat disebabkan oleh
mikroorganisme pada alat-alat kesehatan tersebut.
Peralatan medis, sarung tangan dan permukaan harus segera didekontaminasi
segera setelah terpapar darah atau cairan tubuh. Segera setelah digunakan,
masukkan benda-benda yang terkontaminasi ke dalam larutan desifektan (misal klorin
0,5%) selama 10 menit. Prosedur ini dengan cepat efektif mematikan virus.

D. Pencucian Alat

E. c

Anda mungkin juga menyukai