Anda di halaman 1dari 9

YAYASAN AL IKHLAS NAWAWI

KILINIK PRATAMA AFIFAH


Jln. Raya Arjasari Rt 01/ Rw 011 Desa Lebakwangi
Kecamatan Arjasari Kabupaten Bandung
Telp (022) 87799791 E-mail Klinikafifah@gmail.com

FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA)

UNIT KERJA : Farmasi

TIM FMEA

Pimpinan Tim : Drs.Rahbudi.Helmi, Apt, M.KM

Anggota : Iis. Rismawati

Petugas Notulen :

 Pimpinan Tim adalah


 Anggota Tim adalah ,
 Koordinator bagian
 Notulen adalah petugas Farmasi

Tujuan Pembentukan Tim FMEA

Melakukan penilaian, analisis dan menyusun rekomendasi perbaikan terhadap prosedur


Pelayanan resep.

Tanggung Jawab Tim

a. Melakukan analisis
b. Menyusun rekomendasi perbaikan
c. Melaksanakan perbaikan prosedur (jika ada)

I. ALUR PROSES YANG DIANALISA: Pelayanan Resep

1. 2 3 4a
Dokter Resep diterima Resep Mempersiapkan obat
menulis Pasien/keluarga
Resep Pasien

4b
Membuat Etiket
5 4
Pasien/keluarga Petugas
pasien menerima Ruang Farmasi
obat
4c
Memeriksa kesesuaian resep, obat, etiket
Resep lupa diserahkan
II. IDENTIFIKASI FAILURE MODE
Diletakkan bukan pada tempatnya
Resep Jatuh /hilang dari wadahnya
Tulisan tidak jelas di baca Kesalahan telaah resep
Permintaan incomplete Kesalahan meracik
Obat tidak sesuai formularium
Penggunaan singkatan yang tidak jelas

4a
Mempersiapkan obat
1. 2 3
Dokter Resep diterima Resep
menulis Pasien/keluarga
Resep Pasien -10.Salah Obat
,11. Salah Dosis

5 4 4b
Pasien/keluarga Petugas Membuat Etiket
pasien menerima Ruang Farmasi 12. Penulisan etiket salah
obat

Menyerahkan pada orang yang salah 4c


Informasi obat yang tidak jelas Memeriksa kesesuaian resep, obat, etiket
13.Tidak cek nama,
14. Tidk cek obat
15. Tidak cek dosis
16. Tidak Cek identitas.

III. TUJUAN MELAKUKAN ANALISIS FMEA


Analisis FMEA di Farmasi dilakukan untuk mengenali/mendeteksi kegagalan/kesalahan
yang mungkin akan timbul serta akibatnya dan mengenali penyebab terjadinya sebelum
menjadi masalah yang berbahaya di farmasi bagi pasien dan karyawan.

IV. IDENTIFIKASI AKIBAT JIKA TERJADI FAILURE MODE UNTUK


TIAP-TIAP
FAILURE MODE

No. Failure Mode Efect/Akibat

1 Tulisan tidak jelas dibaca Salah obat, dosis, frekwensi dan rute
2 Permintaan incomplete Salah dosis, frekwensi dan rute

3 Obat tidak sesuai Formularium Pasien membeli obat di luar

4 Penggunaan Singkatan yang tidak jelas Salah obat, dosis

5 Resep lupa diserahkan Tidak mendapat obat

6 Resep diletakkan bukan pada tempatnya Tidak mendapat obat, mengantri lebih
lama

7 Resep jatuh/hilang dari wadahnya Tidak mendapat obat, mengantri lebih


lama, harus meminta resep dari ruang
pelayanan kembali

8 Kesalahan telaah resep Salah obat, dosis, dapat menimbulkan


Efek Samping

9 Kesalahan meracik Salah obat dan dosis

10 Penulisan etiket salah Salah dosis, frekwensi dan rute

11 Menyerahkan obat pada pasien/orang yang salah Salah obat, Keracunan, KPC, KNC

12. Penulisan Etiket yg salah Salah orang, salah dosis

13 Tidak Cek nama pasien Salah orang

14. Tidak Cek Obat Salah Dosis

15. Tidak Cek Dosis Salah takaran, over/under dosis

16. Tidak Cek identitas Salah orang

17 Menyerahkan pada orang yang Salah Salah diagnosis , salah obat

18 Informasi obat yang tidak jelas Salah cara mengkonsumsi obat, hasil
tidak baik

V. IDENTIFIKASI PENYEBAB DARI TIAP FAILURE MODE DAN UPAYA


YANG TELAH DILAKUKAN UNTUK MENGATASI FAILURE MODE

No Failure Mode Penyebab Upaya yang ada


1 Tulisan tidak jelas Menulis terburu-buru Menghubungi dokter penulis
dibaca resep untuk konfirmasi

2 Permintaan incomplete Menulis terburu-buru Menghubungi dokter penulis


resep untuk konfirmasi

3 Obat tidak sesuai Dokter membutuhkan obat sesuai Pemberitahuan kpd dokter ttg
Formularium dengan indikasi tetapi tidak Formularium Puskesmas
tercantum dalam formularium

4 Penggunaan Singkatan Menulis terburu-buru, tidak Menghubungi dokter penulis


yang tidak jelas tersedia daftar singkatan di meja resep untuk konfirmasi
kerjanya

5 Resep lupa diserahkan Pasien tidak focus karna sakit Sering mengingatkan pasien

6 Resep diletakkan bukan Pasien terburu-buru Mengingatkan pasien untuk


pada tempatnya meletakkan di tempatnya

7 Resep jatuh/hilang dari Wadah tidak menjamin keamanan Menyediakan wadah resep yang
wadahnya resep tidak dangkal

8 Kesalahan telaah resep Petugas farmasi terburu-buru Memeriksa ulang obat sebelum
karna jumlah pasien diserahkan

9 Kesalahan meracik Petugas kurang teliti Memeriksa ulang obat sebelum


diserahkan

10 Penulisan etiket salah Kurag teliti, terburu buru Kroscek sebelum diserahkan

11 Menyerahkan obat pada Kurang teliti tidak menanyakan , 3 Memanggil pasien dengan
pasien/orang yang salah minimal 3 identitas yang jelas identitas yang lengkap

12. Penulisan Etiket yg Petugas kurang teliti Memeriksa ulang obat sebelum
salah diserahkan

13 Tidak Cek nama pasien Tidak bekerja sesua SOP, dengan Memanggil nama lengkap pasien
menyakan minimal 3 identitas yg
jelas

14. Tidak Cek Obat Kelalaian, tidak teliti Memastikan identitas pasien

15. Tidak Cek Dosis Petugas terburu-buru Memeriksa ulang resep sebelum
diberi label etiket

16. Tidak Cek identitas Terburu, tidak melaksanakan Memeriksa kembali identitas
sesuai SOP pasien

17 Menyerahkan pada Pasien tidak mendengar panggilan Memanggil pasien dengan


orang yang Salah dengan jelas identitas yag lengkap

18 Informasi obat yang Tidak paham ttg kerja obat Memberikn informasi jelas
tidak jelas kepada pasien

VI. PERHITUNGAN RPN


Tahapan proses Failure mode Akibat S O D RPN
(Severity) (kemungki Kemudaha (SxOxD)
nan n dideteksi
terjadi)

Dokter menulis Resep 1 Tulisan tidak jelas Salah obat, dosis, 10 6 2 120
di baca frekwensi dan rute

2 Permintaan Salah dosis, frekwensi 8 6 2 96


incomplete dan rute

3 Obat tidak Pasien membeli obat 1 2 2 4


sesuai formularium di luar

4 Penggunaan Salah obat, dosis 8 1 2 16


singkatan yang
tidak jelas

Resep diterima
Pasien/keluarga Pasien

Resep  Resep lupa Tidak mendapat obat 2 1 2


diserahkan 4

 Diletakkan Tidak mendapat obat, 2 10 2 40


bukan pada mengantri lebih lama
tempatnya

 Resep Tidak mendapat obat, 2 5 2 20


jatuh/hilang dari mengantri lebih lama,
wadahnya harus meminta resep
dari ruang pelayanan
kembali

Petugas Kesalahan telaah Salah obat, dosis, 6 5 3 90


resep dapat menimbulkan
Ruang Farmasi
Efek Samping

Kesalahan meracik Salah obat dan dosis 8 2 2 32

Mempersiapkan obat

Membuat Etiket Penulisan etiket salah Salah dosis, frekwensI 8 4 2 64


dan rute

Memeriksa kesesuaian
resep, obat, etiket

Pasien/keluarga pasien Menyerahkan obat Salah obat, 10 3 3 90


menerima obat pada pasien/orang Keracunan, KPC,
yang salah KNC

Informasi obat yang Salah cara 2 3 2 12


tidak jelas mengkonsumsi obat,
hasil tidak baik

VII. FAILURE MODE YANG AKAN DISELESAIKAN


Berdasarkan nilai RPN diambil cut off point yaitu point 1 sampai dengan 5

No. Failure mode Akibat S O D RPN %


(Severity) (kemungkinan Kemudahan (SxOxD)
terjadi) dideteksi

1 Kesalahan telaah resep Salah obat, dosis, 10 5 3 150


dapat menimbulkan
Efek Samping 23.1

2 Tulisan tidak jelas di baca Salah obat, dosis, 10 6 2 120 18.5


frekwensi dan rute

3 Permintaan incomplete Salah dosis, 8 6 2 96 14.8


frekwensi dan rute

4 Menyerahkan obat pada Salah obat, 10 3 3 90 13.8


pasien/orang yang salah Keracunan, KPC,
KNC

5 Penulisan etiket salah Salah dosis, 8 4 2 64 9.8


frekwensi dan rute

6 Diletakkan bukan pada Tidak mendapat 2 10 2 40 6.1


tempatnya obat, mengantri
lebih lama

7 Kesalahan meracik Salah obat dan 8 2 2 32 4.9


dosis

8 Resep jatuh/hilang dari Tidak mendapat 2 5 2 20 3


wadahnya obat, mengantri
lebih lama, harus
meminta resep dari
ruang pelayanan
kembali

9 Penggunaan singkatan yang Salah obat, dosis 8 1 2 16 2.4


tidak jelas

10 Informasi obat yang tidak jelas Salah cara 2 3 2 12 1.8


mengkonsumsi
obat, hasil tidak
baik

11 Resep lupa diserahkan Tidak mendapat 2 1 2 4 0.6


obat

12 Obat tidak sesuai formularium Pasien membeli 1 2 2 4 0.6


obat di luar

VIII. RENCANA TINDAK LANJUT UNTUK MENGATASI FAILURE MODE


Tahapan Failure mode akibat S O D RPN Kegiatan yang Penanggu Waktu
proses (SxOxD) direkomendasikan ng jawab

Dokter 5 Tulisan Salah obat, 10 6 2 120 6Petugas Farmasi Penanggun s/d 30


menulis tidak jelas dosis, mengecek resep g Jawab Juni
Resep di baca frekwensi dengan seksama Farmasi 2016
dan rute 7Jika Petugas tidak bisa
membaca maka
konfirmasi ulang ke
dokter
8Koreksi SOP
Pelayanan Resep

9 Permi Salah dosis, 8 6 2 96 10 Petugas Penanggun s/d 30


ntaan frekwensi Farmasi mengecek g Jawab Juni
incomplete dan rute resep dengan Farmasi 2016
seksama
11 Petugas
konfirmasi ulang ke
dokter
12 Koreksi SOP

13 Obat tidak Pasien 1 2 2 4


sesuai membeli
formulariu obat di luar
m

14 Peng Salah obat, 8 1 2 16


gunaan dosis
singkatan
yang tidak
jelas

Resep
diterima
Pasien/kel
uarga
Pasien

Resep  Rese Tidak 2 1 2


p lupa mendapat
obat 4
diserahkan

 Dilet Tidak 2 10 2 40
akkan mendapat
bukan pada obat,
tempatnya mengantri
lebih lama

 Rese Tidak 2 5 2 20
p mendapat
jatuh/hilang obat,
dari mengantri
wadahnya lebih lama,
harus
meminta
resep dari
ruang
pelayanan
kembali

Petugas Kesalahan Salah obat, 10 5 3 150  Jumlah petugas Penanggun s/d 30


telaah resep dosis, dapat pada jam padat g Jawab Juni
Ruang
menimbulka diusahakan cukup Farmasi 2016
Farmasi
n Efek
Samping
 Memasang
pengumuman agar
pasien sabra
mengantri
 Bertanya pada
teman atau dokter
jika ada yang tidak
dimengerti
 Koreksi SOP

Kesalahan Salah obat 8 2 2 32


meracik dan dosis

Mempersia
pkan obat

Membuat Penulisan Salah dosis, 8 4 2 64  Jumlah petugas Penanggun s/d 30


Etiket etiket salah frekwensI pada jam padat g Jawab Juni
dan rute diusahakan cukup Farmasi 2016
 Memasang
pengumuman agar
pasien sabra
mengantri
 Bertanya pada
teman atau dokter
jika ada yang tidak
dimengerti
 Koreksi SOP

Memeriksa
kesesuaian
resep, obat,
etiket

Pasien/kel Menyerahkan Salah obat, 10 3 3 90  Menggunakan Penanggun s/d 30


uarga obat pada Keracunan, pengeras suara g Jawab Juni
pasien pasien/orang KPC, KNC Farmasi 2016
menerima yang salah
 Menggunakan
pengecekan
obat
identitas minimal
dengan 2 identitas
seperti nama,
alamat, umur dll
 Koreksi SOP

Informasi obat Salah cara 2 3 2 12


yang tidak mengkonsum
jelas si obat, hasil
tidak baik

IX. PELAKSANAAN KEGIATAN DAN EVALUASI

Setelah dilakukan analisa permaslahan di bagian farmasi ditemukan bahwa standar


operasional pelayanan farmasi tentang peresepan sudah ada, akan tetapi terjadi
pelanggaran prosedur.

X. Prosedur YANG BARU SEBAGAI HASIL DARI ANALISIS FMEA:


Pelayanan Farmasi

1. Dokter menuliskan resep secara lengkap dan jelas


2. Resep diserahkan pada pasien/keluarga pasien
3. Resep diserahkan ke farmasi dengan meletakkan resep pada
wadah yang telah disediakan oleh petugas
4. Petugas farmasi melakukan telaah resep dan apabila
ditemukan masalah maka petugas mengkonfirmasi ulang pada penulis resep
(skrininng resep)
5. Apabila ditemukan tulisan yang kurang jelas petugas
mengkonfirmasi ulang pada penulis resep
6. Petugas menyiapkan obat
7. Petugas membuat etiket dengan berpedoman pada resep yang
berisi :
a. Tanggal dibuat etiket (tanggal resep dilayani)
b. Nomor resep
c. Nama Pasien
d. Aturan pemakaian obat (interfal pemakaian)
e. Cara pakai
8. Petugas memeriksa kesesuaian antara resep, obat dan
etiketnya sebelum diserahkan ke petugas loket obat
9. Etiket obat yang diminum berwarna putih sedangkan yang
berwarna biru untuk obat luar dan injeksi
10. Petugas di loket obat memeriksa kembali kesesuaian resep,
obat dan etiket
11. Petugas memanggil pasien
12. Petugas mengidentifikasi pasien dengan cara mengkonfirmasi
minimal dengan dua identitas seperti nama, alamat (Rt/Rw), umur, nama kepala
keluarga dan lain-lain
13. Apabila pasien telah teridentifikasi dengan baik maka petugas
menyerahkan obat pada pasien/keluarga pasien.
14. Obat diserahkan pada pasien dengan diberikan penjelasan
yang cukup, minimal cara pakai obat (PIO)
15. Untuk pasien tertentu dilakukan konseling oleh apoteker.

Mengetahui Bandung , 07 Maret 2018


Ka. Puskesmas Cangkung Wakil Manajemen
Mutu/Ketua Tim Mutu
Puskesmas Cangkuang

dr.Reymond Pangihutan
NIP.197707142010011020 (drg.Wenny Florentina)
NIP. 196206081990122001

Anda mungkin juga menyukai