Anda di halaman 1dari 3

SKRINING VISUAL

No. Dokumen Nomor Revisi Halaman


RSIA
PURI BETIK HATI 021/KPRWTN 00 1/3
STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan
PROSEDUR
OPERASIONAL
1 Oktober 2017 dr. M. Iqbal, Sp, A
Direktur
PENGERTIAN Proses identifikasi terhadap kebutuhan pasien yang dilakukan
pada kontak pertama dengan pasien, dengan melihat secara
langsung keadaan langsung keadaan / kondisi pasien
TUJUAN 1. Agar dapat diketahui kondisi dan kebutuhan pasien, guna
mendapatkan pelayanan yang tepat sesuai kebutuhan
2. Agar dokter atau petugas kesehatan yang menerima dapat
mengambil keputusan segera terkait dengan kondisi
3. Agar pasien dan keluarga diberikan informasikan dan
memahami tentang kondisi dan pelayanan yang dibutuhkan
KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Nomor
159/SK/DIR-RSIAPBH/X/2017 Tentang Skrining dilakukan
melalui Triase, Visual, Pengamatan, Pemeriksaan Fisik,
Psikologi, Laboratorium Klinik atau Diagnostic Imaging
sebelumnya.
PROSEDUR 1. Skrining Non Medis
a. Lakukan skrining secara visual oleh petugas parkir,
satpam, pramusiwi atau petugas lainnya kepada setiap
pasien yang datang ke Rumah Sakit Ibu dan anak Puri
Betik Hati
1) Apabila petugas melihat adanya kegawatan (seperti
sesak nafas, nyeri perut hebat, lemas, pucat, muntah)
arahkan atau antarkan pasien ke IGD
2) Apabila pasien tidak ditemukan tanda kegawatan,
arahkan atau antarkan pasien ke bagian pendaftaran
b. Saat di admission, lakukan skrining visual oleh petugas
admission
1) Apabila petugas menemukan adanya kegawatan,
arahkan pasien ke IGD, apabila pasien dalam
SKRINING VISUAL

No. Dokumen Nomor Revisi Halaman


RSIA
PURI BETIK HATI 021/KPRWTN 00 2/3
STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan
PROSEDUR
OPERASIONAL
1 Oktober 2017 dr. M. Iqbal, Sp, A
Direktur
keadaan hamil dan mempunyai keluhan dalam
kehamilannya (misal pecah ketuban, perdarahan,
kontraksi, dsb) arahkan pasien ke kamar bersalin
2) Apabila pasien tidak ditemukan kegawatan,
tanyakan rujukan kedatangan pasien atau nama
dokter yang dituju serta jelaskan jenis pelayanan dan
waktu pelayanan yang disediakan oleh rumah sakit
kemudian arahkan pasien ke instalasi yang dituju
c. Saat pasien berada di Instalasi Penunjang Medis (Instalasi
farmasi, laboratorium, radiologi, rehabilitasi medis),
lakukan skrining visual oleh petugas diinstalasi terkait
1) Apabila petugas menemukan adanya kegawatan,
arahkan pasien ke IGD (misal pecah ketuban,
perdarahan, kontraksi, dsb) tetapi tidak ada tanda
kegawatan, arahkan pasien ke kamar bersalin.
2) Apabila tidak ditemukan kegawatan pada pasien,
layani pasien sesuai kebutuhannya.

2. Skrining Medis
a. Lakukan skrining medis oleh dokter atau perawat yang
berkontak pertama kali dengan pasien, dengan
menanyakan keluhan pasien serta mengamati adanya
tanda-tanda kegawatan pada pasien.
1) Apabila dokter atau perawat menemukan adanya
kegawatan arahkan pasien ke IGD, apabila pasien
dalam keadaaan hamil dan mempunyai keluhan
dalam kehamilannya tetapi tidak ada tanda
SKRINING VISUAL

No. Dokumen Nomor Revisi Halaman


RSIA
PURI BETIK HATI 021/KPRWTN 00 3/3
STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan
PROSEDUR
OPERASIONAL
1 Oktober 2017 dr. M. Iqbal, Sp, A
Direktur
kegawatan, arahkan ke kamar bersalin.
2) Apabila tidak ditemukan kegawatan pada pasien
dokter atau perawat mengarahkan pasien ke bagian
admission.
3) Saat di IGD, lakukan triase oleh tim triase sesuai
dengan SPO Triase
UNIT TERKAIT Seluruh unit di rumah sakit

Anda mungkin juga menyukai