1. Keanggotaan tim etik yang diminta pada pokok pikiran pada standar 1.2.5. penyelenggaraan
pelayanan UKM dan UKP dilaksanakan dengan pertimbangan etik dalam pengambilan
keputusan pelayanan adalah sebagai berikut:
o Penanggung jawab UKM, Penanggung jawab UKP, perwakilan pelayanan UKM,
perwakilan pelayanan UKP, perwakilan dari tim mutu, dan perwakilan dari administrasi
dan manajemen
Perwakilan pelayanan UKM, perwakilan pelayanan UKP, perwakilan dari tim mutu,
dan perwakilan dari administrasi dan manajemen
o Kepala Puskesmas ditambah dengan perwakilan pelayanan UKM, perwakilan pelayanan
UKP, perwakilan dari tim mutu, dan perwakilan dari administrasi dan manajemen
o Perwakilan dari pelayanan UKM dan pelayanan UKP
2. Yang termasuk dalam 6 (enam) indikator kinerja utama pelayanan UKM Esensial Kesehatan
Keluarga adalah:
o Persentase calon pengantin yang mendapatkan imunisasi TT
o Persentase anak usia sekolah dan remaja yang mendapat imunisasi
o Persentase ibu bersalin yang mendapatkan pelayanan pertolongan persalinan sesuai
standar
Persentase ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal terpadu, dan persentase
lanjut usia yang mendapat pelayanan kesehatan
3. Penilaian bahwa komunikasi dan koordinasi dalam pelaksanaan UKM dilakukan oleh
Puskesmas dilihat dari:
o Adanya regulasi dan bukti pelaksanaan lokakarya mini dan pertemuan tinjauan
manajemen
o Adanya regulasi dan bukti pelaksanaan lokakarya mini
Adanya regulasi tentang mekanisme komunikasi dan koordinasi, dan bukti
pelaksanaannya
o Adanya regulasi dan bukti pelaksanaan lokakarya mini dan tindak lanjutnya
5. Peran TPCB sesuai dengan yang diminta pada standar akreditasi Puskesmas adalah:
o Pendampingan self assessment dan penyusunan dokumen untuk persiapan akreditasi
o Pendampingan persiapan akreditasi, tindak lanjut hasil pelaksanaan lokakarya mini dan
pertemuan tinjauan manajemen, pembinaan administrative dan pembinaan tehnis
o Pembinaan administrative dan pembinaan tehnis
Pembinaan tehnis, pendampingan penyusunan RUK dan RPK tindak lanjut hasil
pelaksanaan lokakarya mini dan PTM, verifikasi dan umpan balik hasil pemantauan
dan evaluasi penyelenggaraan pelayanan Puskesmas
Lihat Hal. 55, Kriteria 1.7.1, Pokok Pikiran terutama di poin d) dan e)
6. Situasi yang dihadapi oleh seseorang yang mengharuskan dibuat keputusan mengenai
perilaku yang patut ketika terjadi pilihan dari dua atau lebih nilai etik/moral disebut dengan:
Dilema etik
o Pertimbangan etik
o Dilemma etik dan pemenuhan terhadap kode etik perilaku
o Pemenuhan terhadap kode etik perilaku
Lihat Hal. 25, Kriteria 1.2.5, Pokok Pikiran e)
7. Pemberian tablet tambah darah pada remaja putri, promosi/konseling pemberian makanan
bayi dan anak, pemberian tablet tambah darah pada ibu hamil dam program prioritas
nasional adalah bentuk dari intervensi:
o Intervensi untuk pencegahan malnutrisi
o Intervensi gizi sensitive
Intervensi gizi spesifik
o Intervensi untuk pencegahan anemia pada ibu hamil
Lihat Hal 131, Kriteria 4.1.1, Pokok Pikiran g)
8. Peran aktif dari puskesmas dan klinik dalam mensukseskan program prioritas nasional
ditunjukkan dalam standar akreditasi dengan:
o Puskesmas dan klinik mencatat dan melaporkan pelaksanaan program promotif dan
preventif terkait dengan PPN
o Pemenuhan puskesmas dan klinik untuk mencatat dan melaporkan pelaksanaan
program PPN
Pemenuhan puskesmas terhadap standar akreditasi puskesmas bab 4 dan klinik
terhadap standar 3.6 tentang pelayanan promotif dan preventif pada standar
akreditasi klinik
o Pemenuhan puskesmas dan klinik untuk menyusun, merencanakan, melaksanakan, dan
melaporkan kegiatan program prioritas nasional
Cukup Jelas
10. Untuk menilai pelaksanaan pencegahan dan penurunan stunting yang dilakukan puskesmas,
surveyor melakukan penilaian terhadap:
o Adanya pencatatan dan pelaporan program stunting
o Adanya pencatatan dan pelaporan program stunting dan monitoring dan tindak
lanjutnya
o Adanya program kerja stunting, koordinasi pelaksanaan, monitoring dan evaluasi
program
Adanya penetapan indikator dan target kinerja stunting, program pencegahan dan
penurunan stunting berdasar analisis capaian indicator, bukti koordinasi dan
pelaksanaan program, monitoring dan evaluasinya.
11. Perencanaan UKM Puskesmas disusun secara terpadu dengan melibatkan lintas program dan
lintas sektor, disusun sesuai dengan:
Analisis kebutuhan masyarakat, hasil capaian indikator kinerja puskesmas dan capaian
SPM
o Analisis kebutuhan masyarakat dan hasil pendataan PIS PK
o Hasil penilaian kinerja Puskesmas dan hasil pendataan PIS PK
o Hasil penilaian kinerja Puskesmas
13. Pada kriteria 2.6.5. standar akreditasi Puskesmas tentang cakupan dan pelaksanaan UKM
Esensial pencegahan dan pengendalian penyakit diminta ditetapkan 3 (tiga) indikator kinerja
pelayanan UKM Esensial pencegahan dan pengendalian penyakit. Dasar penetapan indicator
tersebut adalah:
o Penetapan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
o Beradasar indikator yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan
Berdasar prioritas masalah di Puskesmas yang ditetapkan oleh Kepala Puskesmas
o Berdasar prioritas masalah yang ada di wilayah Kabupaten/Kota
14. Untuk menilai pelaksanaan pembinaan jaringan dan jejaring Puskesmas, yang dinilai oleh
surveyor adalah:
o Adanya program pembinaan jaringan dan jejaring dan bukti pelaksanannya
o Adanya penanggung jawab pembinaan jaringan dan jejaring, program pembinaan
monitoring kesesuaian pelaksanaan dengan jadwal pelaksanaan, dan bukti pelaksanaan
kegiatan pembinaan jaringan dan jejaring
o Adanya indikator kinerja pembinaan jaringan dan jejaring dan capaian indicator serta
analisisnya
Adanya program pembinaan jaringan dan jejaring, adanya indikator kinerja
pembinaan jaringan dan jejaring, dan bukti-bukti pelaksanaan, monitoring dan
evaluasinya
16. Seorang perawat salah memberikan obat kepada pasien, obat telah diminum, tetapi pasien
tidak mengalami cedera. Insiden ini adalah:
o Bukan Insiden Keselamatan Pasien
o Kejadian Nyaris Cedera
o Kejadian Potensial Cidera
Kejadian Tidak Cedera
18. Pertimbangan dalam menyusun perencanaan operasional puskesmas atau klinik adalah:
o Visi, misi dan tujuan Puskesmas/Klinik dan ketersediaan SDM
o Klinik tidak perlu menyusun perencanaan operasional karena tidak diminta dalam
standar akreditasi
o Perencanaan operasional puskesmas dalam bentuk Rencana Usulan Kegiatan
Visi, misi dan tujuan Puskesmas/Klinik, analisis kebutuhan masyarakat akan jenis dan
jumlah pelayanan, evaluasi capaian kinerja, peluang perkembangan ke depan dan
analisis risiko
19. Pencegahan dan penurunan stunting dilakukan melalui upaya promotif dan preventif yang
bertujuan untuk:
o Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan stunting
o Meningkatkan keterlibatan lintas sektor dalam pencegahan stunting
o Meningkatkan cakupan indikator program stunting
Meningkatkan layanan dan cakupan intervensi gizi sensitif dan intervensi gizi spesifik
20. Pada kriteria 2.7.1. terkait dengan cakupan dan pelaksanaan UKM Pengembangan. Penetapan
indikator kinerja yang diminta pada standar akreditasi puskesmas untuk UKM Pengembangan
adalah:
Satu indikator untuk tiap-tiap UKM Pengembangan yang ditetapkan oleh Kepala
Puskesmas
o Tiga indikator untuk tiap-tiap UKM pengembangan yang ditetapkan oleh Kepala
Puskesmas
o Indikator-indikator kinerja UKM Pengembangan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota
21. Pembahasan penilaian kinerja UKM pada Standar Akreditasi Puskesmas minimal dilakukan:
o Empat kali dalam setahun
o Enam kali dalam setahun
Dua kali dalam setahun
o Sekali dalam setahun
22. Akuntabilitas dalam pengelolaan pelayanan UKM ditunjukkan dengan penilaian terhadap:
Dilaksanakan penilaian kinerja UKM paling sedikit dua kali setahun dan tindak
lanjutnya
o Dilaksanakannya penilaian kinerja pelayanan UKM paling sedikit setahun sekali, tindak
lanjut dan pelaporannya
o Tercapainya semua indikator pelayanan UKM
o Tercapainya semua indikator pelayanan UKM esensial
23. Standar kuantitas untuk kunjungan ANC sesuai yang diminta dalam standar akreditasi
Puskesmas adalah:
Standar kunjungan minimal enam kali selama periode kehamilan (K6): satu kali pada
trimester pertama, dua kali pada trimester kedua, dan tiga kali pada trimester ketiga
o Standar kunjungan minimal empat kali selama periode kehamilan (k4): satu kali pada
trimester pertama, satu kali pada trimester kedua, dan satu kali pada trimester kedua,
dan dua kali pada trimester ketiga
o Pemenuhan standar pelayanan antenatal memenuhi 10 T
o Pemenuhan standar pelayanan antenatal 10T dan kunjungan minimal empat kali selama
periode kehamilan
25. Untuk menghitung kebutuhan SDM di Puskesmas atau di Klinik, dilakukan dengan cara:
o Melakukan analisis kebutuhan SDM dengan menghitung beban kerja dan menuangkan
dalam perencanaan kebutuhan dan diklat SDM
o Melakukan analisis kebutuhan SDM dan menuangkannya dalam perencanaan
kebutuhan SDM dan perencanaan diklat SDM
o Melakukan analisis kebutuhan SDM dengan menghitung beban kerja
Melakukan analisis kebutuhan SDM, memperhatikan jenis dan jumlah pelayanan yang
disediakan, dan peraturan perundangan terkait dengan standar kebutuhan SDM di
Puskesmas atau di Klinik
1. Pembahasan hasil audit internal sesuai dengan PMK No 44/2016, merupakan mekanisme
pengawasan, pengendalian dan penilaian:
o Harus dilaksanakan terpisah dari Lokakarya mini
o Dijadwalkan tersendiri di luar forum lokakarya mini bulanan ataupun triwulan
o Ketika menyampaikan hasil audit internal dipimpin oleh Kepala Puskesmas
Dapat dilaksanakan dalam forum lokakarya mini
Lihat Hal. 46
PMK No. 52 Tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
1. Dalam standar akreditasi puskesmas dipersyaratkan melakukan pemeriksaan kesehatan
berkala bagi pegawai dalam pelaksanaan program K3. Pemeriksaan kesehatan berkala sesuai
dengan PMK 52 tahun 2018 dilaksanakan:
o Minimal 2 kali setahun
Minimal setahun sekali
o Minimal 2 tahun sekali
o Sewaktu-waktu, sesuai dengan ketetapan hari Puskesmas’
2. Assesmen risiko yang dilakukan dalam Hazard Vulnerability Assesment terdiri dari 4 kelompok
yaitu:
Natural Hazard, Technological Hazard, Human Hazard, Hazardous Materials
o Natural Hazard, Human Hazard, Internal House-hold Hazard, External Household Hazard
o Natural Hazard, Occupational Hazard, Human Hazard, Technological Hazard
o Natural Hazard, Technological Hazard, Hazardous Material, Household Hazard
3. Dalam upaya keselamatan pasien, pengunjung, dan petugas untuk mencegah terjadinya
infeksi, maka pada pekerjaan konstruksi harus dilakukan:
ICRA Konstruksi
o ICRA Konstruksi dan PCRA
o ICRA Program dan ICRA Konstruksi
o ICRA Program, ICRA Konstruksi dan PCRA