Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BANTARUJEG
Jln. Siliwangi Nomor 13 Bantarujeg Kode Pos 45464
email : uptdpuskesmasbantarujeg@gmail.com

KEPUTUSAN
KEPALA UPTD PUSKESMAS BANTARUJEG
NOMOR : 440/SK/110/PKM.BTR/I/2017

TENTANG

BUDAYA MUTU KESELAMATAN PASIEN DALAM PELAYANAN KLINIS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

KEPALA UPTD PUSKESMAS BANTARUJEG

Menimbang : a. bahwa dalam upaya peningkatan mutu pelayanan klinis tidak hanya
ditentukan oleh system pelayanan yang ada, tetapi juga perilaku pemberi
pelayanan yang mencerminkan budaya mutu dan keselamatan pasien;
b. bahwa sehubungan dengan huruf a tersebut diatas ditetapkan budaya
mutu keselamatan pasien.

Mengingat : 1. Undang-undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.


2. Undang-undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
3. Undang-undang No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran.
4. Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
5. Peraturan Menteri Kesehatan No. 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat.
6. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka No. 14 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS BANTARUJEG TENTANG


BUDAYA MUTU KESELAMATAN PASIEN DALAM PELAYANAN KLINIS DI
PUSKESMAS BANTARUJEG;

KESATU : Budaya mutu keselamatan pasien seperti yang tertera dalam lampiran surat
keputusan ini;

KEDUA : Surat Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan catatan
apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam Surat Keputusan
ini, akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya;
Ditetapkan di : Bantarujeg
Pada Tanggal : Januari 2017

KEPALA UPTD PUSKESMAS BANTARUJEG

IIS KUSMAWATI

LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS


NOMOR : 440/SK/ /PKM.BTR/I/2017
TENTANG : BUDAYA MUTU KESELAMATAN PASIEN
DALAM PELAYANAN KLINIS

BUDAYA MUTU KESELAMATAN PASIEN

1. Kesadaran ( Awareness)
Seluruh staf Puskesmas harus sadar untuk bekerja dengan berhati-hati. Seluruh staf
Puskesmas mampu mengenali kesalahan dan belajar dari kesalahan tersebut, serta
mengambil tindakan untuk memperbaikinya.

2. Terbuka dan Adil


Bagian yang fundamental dari organisasi dengan budaya keselamatan adalah menjamin
adanya keterbukaan dan adil, berbagi informasi secara “terbuka dan bebas”, perlakuan yang
adil terhadap staf waktu terjadi insiden.
Adapun konsekuensi menjadi “terbuka dan adil” adalah :
a. Staf harus terbuka tentang insiden yang melibatkan mereka
b. Staf dan Puskesmas harus akuntabel terhadap tindakan mereka
c. Staf merasa mampu berbicara kepada kolega dan atasannya tentang insiden yang terjadi
d. Puskesmas terbuka dg pasien,masyarakat dan staf
e. Staf diperlakukan adil dan didukung bila terjadi insiden

3. Pendekatan Sistem
Memiliki budaya keselamatan akan mendorong terciptanya lingkungan yang
mempertimbangkan semua komponen sebagai faktor yang ikut berkontribusi terhadap insiden
yang terjadi. Hal ini menghindari kecenderungan untuk menyalahkan individu dan lebih melihat
kepada sistem dimana individu tersebut bekerja. Inilah yang disebut pendekatan system
(systems approach).

KEPALA UPTD PUSKESMAS BANTARUJEG

IIS KUSMAWATI

Anda mungkin juga menyukai