Anda di halaman 1dari 2

PANDUAN PRAKTIS KLINIS (PPK)

TATA LAKSANA KASUS


RS PURI MANDIRI KEDOYA
2017

TRIKIASIS
ICD 10 : H02.

PENGERTIAN Trikiasis adalah kondisi di mana bulu mata tumbuh mengarah ke dalam,
yaitu ke arah permukaan bola mata, sehingga dapat menggores kornea atau
konjungtiva dan menyebabkan berbagai komplikasi, seperti nyeri, erosi,
infeksi, dan ulkus kornea. Data mengenai tingkat prevalensi penyakit ini di
Indonesia tidak ada. Dokter di pelayanan kesehatan primer harus memiliki
kompetensi menangani kasus trikiasis karena pasien-pasien yang mengalami
tanda maupun komplikasi dari trikiasis sangat mungkin mencari
pertolongan di layanan primer terlebih dahulu.
Keluhan pasien dapat bermacam-macam, misalnya: mata berair, rasa
mengganjal, silau bila terpapar cahaya, atau kelilipan. Penglihatan dapat
terganggu bila sudah timbul ulkus pada kornea.
Keluhan dapat dialami pada satu atau kedua mata.
Bila telah terjadi inflamasi, dapat timbul keluhan mata merah.
ANAMNESIS
Terdapat riwayat penyakit yang berkaitan dengan faktor predisposisi,
misalnya: blefaritis, trakoma, trauma mekanik atau kimiawi, herpes
zoster oftalmik, dan berbagai kelainan yang menyebabkan timbulnya
sikatriks dan entropion.
Keluhan dapat dialami oleh pasien dari semua kelompok usia.
Beberapa atau seluruh bulu mata berkontak dengan permukaan bola
mata.
Dapat ditemukan entropion, yaitu terlipatnya margo palpebra ke arah
dalam.
Bila terdapat inflamasi atau infeksi, dapat ditemukan injeksi
PEMERIKSAAN konjungtival atau silier.
FISIK Kelainan pada kornea, misalnya: abrasi, ulkus, nebula / makula /
leukoma kornea.
Bila telah merusak kornea, dapat menyebabkan penurunan visus.
Bila terdapat ulkus pada kornea, uji fluoresein akan memberi hasil
positif.
Pemeriksaan harus dilakukan pada kedua mata, terlepas dari ada
tidaknya keluhan.
KRITERIA Diagnosis trikiasis ditegakkan melalui anamnesis dan pemeriksaan fisis
DIAGNOSIS sebagaimana disebutkan sebelumnya. Tes fluoresens dapat menunjukkan
erosi atau ulkus kornea.
DIAGNOSIS KERJA Trikiasis

DIAGNOSIS Penyebab inflamasi lain pada mata.


BANDING
PANDUAN PRAKTIS KLINIS (PPK)
TATA LAKSANA KASUS
RS PURI MANDIRI KEDOYA
2017

TRIKIASIS
ICD 10 : H02.

PEMERIKSAAN
PENUNJANG
TERAPI Non-medikamentosa
Epilasi, yaitu pencabutan bulu mata dengan pinset. Hal ini bertujuan
mengurangi gejala dan mencegah komplikasi pada bola mata. Namun,
bulu mata akan tumbuh kembali dalam waktu 4 6 minggu, sehingga
epilasi perlu diulang kembali.
Medikamentosa
Pengobatan topikal diberikan sesuai indikasi, misalnya: salep atau tetes
mata antibiotik untuk mengatasi infeksi
EDUKASI Memberitahu keluarga bahwa kepatuhan pengobatan sangat penting
untuk keberhasilan pengobatan glaukoma.
Memberitahu pasien dan keluarga agar pasien dengan riwayat glaukoma
pada keluarga untuk memeriksakan matanya secara teratur.
PROGNOSIS 1. Ad vitam : Bonam
2. Ad functionam : Dubia
3. Ad sanationam : Malam
KEPUSTAKAAN 1. Carter, S.R., 1998. Eyelid Disorders: Diagnosis and Management.
American Family Physician, 57(11), pp.2695702. Available at:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/9636333.
2. Ilyas, S., 2005. Ilmu Penyakit Mata 3rd ed., Jakarta: Balai Penerbit
FKUI.

Anda mungkin juga menyukai