Anda di halaman 1dari 12

40

No. ICDX: J.18


1. Nama penyakit / diagnosis : Pneumonia
ialah infeksi akut pada parenkim paru yang
dapat disebabkan oleh bakteri, virus maupun
parasit.

2. Kriteria diagnosis : Demam, batukbatuk (dari k ering sampai


berdahak), sesak napas yang semakin
memberat dan kadangkadang disertai nyeri
dada dan batuk darah.

3. Diagnosis diferensial : • Tumor paru


• TB paru
• Mikosis paru
• Efusi pleura (bila lesi terletak di lobus
bawah paru)

4. Pemeriksaan penunjang
4.1. Umum : • Foto toraks PA dan lateral
• Laboratorium rutin darah
- jumlah leukosit meninggi
- pada hitung jenis terdapat dominasi sel
leukosit PMN
• Pemeriksaan bakteriologik sputum

4.2. Khusus : Pemeriksaan mikroorganisme dan resistensi


dari:
• Sputum
• Aspirat transtrakea
• Aspirat transtorakal
• Bilasan bronkus

Dokter Spesialis Paru


5. Konsultasi :
Rawat inap, terutama pada penderita yang
6. Perawatan rumah sakit : secar nyata membutuhkan O2, atau mengalami
komplikasi, terlihat dari frekuensi napas >
0
20x/m dan dangkal, demam tinggi (>38 ),
dehidrasi, septikemia

7. Terapi :
Umum:
• Istirahat
7.1. Terapi nonmedikamentosa :
• O2
41
 Hidrasi (terapi cairan)

7.2. Terapi medikamentosa :  Awal terapi bersifat empirik


 Antibiotika sesuai hasil bakteriologik
 Mukolitik
 Ekspektoran

7.3. Terapi khusus :  Pengisapan lendir bila perlu dengan


bronkoskop
 Bronchial toilet bila terdapat:
- retensi sputum
- atelektasis
 Ventilator mekanik bila terjadi gagal napas

8. Standar rumah sakit :  Rumah Sakit tipe D


 Rumah Sakit tipe C/B dengan spesialis
paru khususnya pada kasus yang
mengalami komplikasi atau tandatanda
gagal napas

9. Penyulit (komplikasi) :
9.1. Karena penyakit  Abses paru
 Empiema
 Atelektasis
 Septikemia
 Gagal napas

9.2. Karena tindakan  Perdarahan


 Empiema
 Septikemia

10. Informed consent (tertulis) : Perlu, bila diperlukan tindakan diagnostik


invasif atau pemasangan ventilator mekanik

11. Standar tenaga :  Dokter umum


 Dokter Spesialis Paru, khususnya pada
pasien dengan penyulit atau terdapatnya
tandatanda gagal napas

12. Lama perawatan : 1 – 2 minggu

13. Masa pemulihan :  1 minggu

42
14. Output :  Sembuh total
 Komplikasi
 Meninggal

15. PA :

16. Autopsi / risalah rapat :

17. Bidang terkait :  Radiologi


 Patologi Klinik
 Mikrobiologi

18. Fasilitas khusus : ICU bila terjadi gagal napas

43
51
No. ICDX: A.15
1. Nama penyakit / diagnosis : Tuberkulosis Paru
Ialah penyakit infeksi di paru yang bersifat
kronik dan menular disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis

2. Kriteria diagnosis : Gejala klinis yang dianggap (+) adalah batuk


ringan (dengan atau tanpa dahak) sampai
berat atau batuk darah, gejala seperti flu yang
hilang timbul dan semakin sering serta demam
terutama senja hari. Foto toraks dianggap (+)
bila menggambarkan corakan yang bersifat
multiform yaitu bercak berawan (infiltrat),
mungkin disertai bercak kapur, garis fibrotik
dengan atau tanpa kaviti

3. Diagnosis diferensial :  Bronkopneumonia


 Bronkiektasis
 Mikosis (infeksi jamur)
 Tumor paru
Penyakit ini perlu diwaspadai pada kasus yang
termasuk risiko tinggi untuk kanker paru yakni
umur 40 – 50 tahun, lakilaki, perokok berat, BTA
sputum () tidak menampakkan respons klinik
yang memadai pada awal pemeriksaan

4. Pemeriksaan penunjang
4.1. Umum :  Foto toraks PA (dan lateral, terutama bila
lesi terletak di lapangan tengah)
 BTA sputum langsung
 Biakan M.tuberculosis dan uji resistensi
- jumlah leukosit mungkin normal atau
sedikit meninggi
- LED > 30 mm/jam
- Hitung jenis, biasanya dominasi limfosit
- HB rendah pada kasus yang sudah
lama
 Uji Mantoux bila perlu

4.2. Khusus : Pada kasuskasus yang masih meraguk an:


• Bilasan bronkus untuk pemeriksaan kuman
tuberkulosis (sediaan langsung, biakan).
Pada anak biasanya dipakai bilasan
lambung
52
• Pemeriksaan serologi
• PCR
Ada beberapa teknik baru untuk biakan kuman
tuberkulosis seperti BACTEC, Mycodot

5. Konsultasi : Dokter Spesialis Paru

6. Perawatan rumah sakit : • Pada prinsipnya pasien TB paru dapat


berobat jalan
• Indikasi rawat:
- batuk darah masif
- pneumotoraks
- keadaan umum lemah
- sesak napas
- komplikasi lain
7. Terapi :
Umum:
7.1. Terapi nonmedikamentosa : • Perbaikan gizi
• Pendidikan kesehatan

7.2. Terapi medikamentosa : OAT (Obat Anti Tuberkulosis)


Paduan yang dianjurkan:
• 2RHZE/4R2H2 atau 2RH2 / 4RH (6 bulan)
• 2SHE / 10 – 16 HE (12 – 18 bulan)
• 1 SHE/11S2HE (12 bulan)

Pedoman pengobaatan menurut PPPDPI

8. Standar rumah sakit : Rumah Sakit tipe D, tipe B bila diperlukan


tindakan bedah

9. Penyulit (komplikasi) :
9.1. Karena penyakit  Penyebaran milier
 TB ekstrapulmoner
 Destroyed lung / lobe
 Batuk darah masif / berulang

9.2. Karena tindakan


Catatan:
Pada pengobatan TB paru, pemantauan
respons klinik pada awal penyakit amat
penting. Usia  50, sputum BTA (), perokok

53
berat, sebagian dilakukan pemeriksaan
diagnostik ke arah kanker paru:
• Sitologi sputum
• Bronkoskopi
• TTB
• CT Scanning toraks dengan kontras
Hal ini perlu diperhatikan, karena amat sering
ditemukan kasus yang diduga TB, ternyata
belakangan terbukti kanker paru dengan
demikian diagnosis terlambat

10. Informed consent (tertulis) : Perlu ada indikasi

11. Standar tenaga : Dokter Umum

12. Lama perawatan :  Umumnya tidak perlu dirawat


 Hemoptisis tidak masif: 7 – 14 hari

13. Masa pemulihan : Bila tanpa penyulit dapat bekerja biasa

14. Output :  Sembuh total


 Sembuh parsial
 Komplikasi
 Meninggal

15. PA : Jika dilakukan tindakan bedah

16. Autopsi / risalah rapat :

17. Bidang terkait :  Radiologi


 Mikrobiologi
 Bedah toraks

18. Fasilitas khusus : Kamar bedah toraks, bila perlu tindakan bedah

54
No. ICDX: Z.00 – Z.13
1. Nama penyakit / diagnosis : Pemeriksaan Kesehatan (Medical Checkup)

2. Indikasi :  Pemeriksaan kesehatan berkala


 Pemeriksaan prasyarat bekerja

3. Diagnosis diferensial :

4. Pemeriksaan penunjang
Anamnesis :  Keluhan yang ada
 Riwayat penyakit paru yang pernah
diderita atau yang masih diderita saat ini
 Riwayat penyakit lainnya yang pernah atau
masih diderita
 Riwayat kebiasaan pribadi: merokok,
minuman keras
 Riwayat pekerjaan: jenis pekerjaan, lama
bekerja, zat terpajan, keluhan akibat
pekerjaan
 Riwayat lingkungan: tempat tinggal, tempat
bekerja

5. Konsultasi : Dokter Spesialis Paru

6. Perawatan fisik / jasmani : Bisa tidak ditemukan kelainan

7. Pemeriksaan penunjang :  Rontgen toraks PA jika perlu lateral


 Uji faal paru
Catatan:
Selain pemeriksaan umum dapat dilakukan
uji faal paru yang bersifat khusus sesuai
kebutuhan.

 Pemeriksaan lain jika ditemukan kelainan


- Dahak
*BTA 3 hari berturutturut dengan
biakan dan uji resistensi bila perlu
*Pulasan gram (pada dugaan infeksi
bakterial)
*Jamur (pada dugaan infeksi jamur,
namun harus dikonfirmasi dengan
pemeriksaan lain)
*Sitologi (pada kecurigaan keganasan
paru dan saluran napas)
58
- Radiologi lain (seperti fluoroskopi,
USG, CT Scanning toraks dll)
- Pemeriksaan lain yang dianggap terkait
langsung dengan kelainan di paru

8. Output :  Tidak ditemukan gangguan atau penyakit


pada saluran napas dan paru, pasien
dapat bekerja biasa dan melakukan semua
aktivitas
 Ditemukan gangguan atau penyakit pada
saluran napas dan paru, pasien dapat
bekerja dan melakukan aktivitas dengan
pembatasan
 Ditemukan gangguan atau penyakit pada
saluran napas dan paru, pasien dianjurkan
untuk tidak bekerja atau beraktivitas untuk
sementara waktu atau seterusnyas

Anda mungkin juga menyukai