Anda di halaman 1dari 4

DEFIBRILASI DAN KARDIOVERSI

No. Dokumentasi No Revisi Halaman


PPK/IMC-PAB/26/12 - 1/4
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh:
RUMAH SAKIT IMC BINTARO
PANDUAN DIREKTUR,
PRAKTIK KLINIK

(PPK)
dr. Vebry Haryati Lubis, MARS

Suatu upaya medis yang dilakukan dengan pemberian kejut


PENGERTIAN listrik bersifat asinkron (defibrilasi) atau sinkron (kardioversi)
dengan gelombang QRS kompleks untuk mengembalikan
denyut jantung yang sangat cepat ke irama sinus

INDIKASI 1. Defibrilasi
- Ventrikel fibrilasi
- Pulseless Ventricular Tachycardia
- Polymorphic Ventricular Tachycardia
2. Kardioversi
3. Ventrikel takikardi dengan nadi (+), stabil atau tidak s
tabil Ventrikel takikardi, atrial fibrilasi dan atrial flutter
stabil atau tidak stabil

KONTRAINDIKASI Kardioversi :

1. Atrial fibrilasi dengan slow ventricular rate


2. Atrial fibrilasi kronik pada stenosis mitral atau
regurgitasi mitral dan tirotoksikosis
3. Hipokalemia
4. Keracunan digitalis

PERSIAPAN Kardioversi :

1. Penjelasan kepada pasien dan keluarga,


2. Pasien sebaiknya puasa untuk menghindari regurgitasi /
aspirasi,
3. Penggunaan obat digitalis dihentikan selama 1-2 hari
sebelum tindakan,
4. Kadar elektrolit serum dalam batas normal,
5. Persiapan alat (defibrilasi dan kardioversi) :
- Jelly atau self-adhesive defibrillation pads
- Defibrilator / Kardioverter
- Kabel koneksi dan elektrode
- Obat-obat sedasi
DEFIBRILASI DAN KARDIOVERSI

No. Dokumentasi
No Revisi Halaman
PPK/IMC-
- 2/4
PAB/26/12

- Suplemen oksigen dengan peralatannya


- Mesin Suction dan perlengkapan intubasi
trakea
- Pulse oksimeter
- Monitor EKG dan tekanan darah

PROSEDUR 1. Monitor dan evaluasi irama jantung pasien,


PENATALAKSANAAN 2. Pada pasien-pasien dengan irama jantung tidak
stabil atau perfusisi stemik terganggu, segera
lakukan defibrilasi / kardioversi setelah tindakan
awal resusitasi jantung paru.
3. Lakukan pemasangan jalur intravena
4. Berikan obat sedasi apabila diperlukan
5. Berikan suplementasi oksigen
6. Nyalakan defibrilator / kardioverter
7. Oleskan jelly secara merata pada paddle, atau
rekatkan padding konduksi pada dinding dada
(pasien laki-laki dengan bulu dada yang lebat,
perlu dicukur supaya kontak lebih adekuat)
8. Paddle penempatan elektrode
- Anterolateral
o Satu paddle / elektrode diletakkan sebelah
kanan sternum bagian atas, dibawah
klavikula.
o Satu paddle / elektrode lainnya di sisi kiri
nipple sejajar garis mid aksila
- Anteroposterior
o Satu paddle / elektrode diletakkan
sepanjang anterior dari prekordium
sebelah kiri, di bawah klavikula
o Satu paddle / elektrode lainnya di posterior
infraskapula kiri, disebelah kiri vertebrae
thorakal.
- Hindari penempatan paddle di atas implan
pace maker permanen
9. Tekanan paddle
- Dewasa – kurang lebih 12 kg/paddle
- Anak – pastikan kontak paddle dengan
dinding dada adekuat
DEFIBRILASI DAN KARDIOVERSI

No. Dokumentasi No Revisi Halaman


PPK/IMC-PAB/26/12 - 3/4
 Nyalakan tombol switch untuk synchronized
cardioversion atau asynchronized defibrillation
sesuai indikasi
 Atur besar energi listrik (sesuai rekomendasi AHA)
 Defibrilasi dewasa
10. Alat bifasik manual :setiap alat memiliki anjuran pabrik
mengenai besar energi listrik, biasanya antara 120 J –
200 J. Apabila tidak diketahui, pergunakan energi 200 J
untuk dosis awal defibrilasi. Dosis berikutnya sama atau
lebih tinggi dibandingkan dosis awal.
11. Alat monofasik : 360 J untuk dosis inisial dan dosis
ulangan berikutnya.
 Kardioversi (synchronized) dewasa
12. Ventrikel ta kikardi (stabil) : alat monofasik, 100 J untuk
inisial, dan berikutnya dapat ditingkatkan ; alat bifasik,
13. membutuhkan dosis terapi yang lebih rendah.
14. Ventrikel takikardi polimorfik :terapi seperti ventrikel
fibrilasi.
15. Atrial fibrilasi :alat monofasik, 100 J ; alat bifasik, 100 J
– 120 J atau sesuai anjuran pabrik. Dosis energi listrik
ditingkatkan sesuai kebutuhan.
16. Atrial flutter : 50 J, apabila irama menetap, dosis
ditingkatkan sesuai kebutuhan.
17. Takikardi supraven trikel paroksismal : 50 J, apabila
irama menetap, dosis ditingkatkan sesuai kebutuhan
18. Apabila kondisi pasien memburuk, segera pergunakan
mode unsynchronized (mode defibrilator)
 Dosis inisial kardioversi untuk takikardi
supraventrikel pada anak diberikan 0,5-1 J/kgBB,
apabila gagal dosis dinaikkan bertahap 2 J/kgBB.
 Dosis inisial kardioversi untuk ventrikel takikardi
pada anak diberikan 0,5-1 J/kgBB, apabila gagal
dosis dinaikkan bertahap 2 J/kgBB

PASCA PROSEDUR 1. Monitoring EKG


TINDAKAN 2. Monitoring tanda vital setiap 15 menit sekali sampai
pasien bangun
3. Suplementasi oksigen sampai pasien sadar penuhdan
SaO2 > 92%
4. Pemantauan komplikasi :
- Luka Bakar
DEFIBRILASI DAN KARDIOVERSI

No. Dokumentasi No Revisi Halaman


PPK/IMC-PAB/26/12 - 4/4
- Emboli arteri
- Edema paru
- Aritmia post kardioversi
- Post- shock syndrome

DAFTAR PUSTAKA 1. Link MS, Atkins DL, Passman RS, Halperin HR,
Samson RA, White RD, et al. Part 6 :Electrical
Therapies: Automated External Defibrillators,
Defibrillation, Cardioversion, and Pacing. 2010
American Heart Association Guidelines for
Cardiopulmonary Resuscitation and Emergency
Cardiovascular Care. Circulation. 2010;122[suppl
3]:S706 –S719.
2. Dries DJ, penyunting. Defibrillation/Cardioversion.
Dalam : Fundamental Critical Care Support edisi ke-5.
Society of Critical Care Medicine. 2012. Appendix 5-1
– 6.

Anda mungkin juga menyukai