Anda di halaman 1dari 2

TENSION-TYPE HEADACHE (TTH)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


Jl. Perjuangan No.8
Cirebon
PPK.NRO.005 0 1 dari 2
Ditetapkan,
Direktur
Tanggal Terbit
PANDUAN PRAKTIK KLINIK
1 September 2017

dr. Erwin Didi Purnama., MMRS

1. Pengertian Tension type headache (TTH) adalah: nyeri kepala yang sekurang-kurangnya
terdapat 10 episode serangan nyeri kepala, nyeri kepala berlangsung dari 30
menit hingga 7 hari. Tidak dijumpai mual atau muntah disertai lebih dari
satu keluhan : fotofobi atau fonofobi. Sedikitnya memiliki 2 karakteristik
nyeri kepala berikut:

- Lokasi bilateral
- Menekan/ mengikat (tidak berdenyut)
- Intensitas ringan atau sedang
- Tidak diperberat oleh aktivitas rutin seperti berjalan.

2. Anamnesis ditemukan gejala-gejala sesuai dengan definisi.

3. Pemeriksaan Fisik
Lakukan pemeriksaan yang meliputi kesadaran, tanda vital, status generalis,
status neurologis
4. Kriteria Diagnosis 1. Sekurang-kurangnya terdapat 10 episode serangan nyeri kepala
2. Nyeri kepala berlangsung dari 30 menit sampai 7 hari.
3. Sedikitnya memiliki 2 karakteristik nyeri kepala berikut:
a. lokasi bilateral
b. menekan/mengikat (tidak berdenyut)
c. intensitas ringan atau sedang
d. Tidak diperberat oleh aktivitas rutin seperti berjalan atau naik
tangga.
4. Tidak dijumpai :
a. Mual atau muntah (bisa anoreksia)
b. Lebih dari satu keluhan: fotofobia atau fonofobia.
5. Tidak berkaitan dengan kelainan lain.
5. Diagnosis Sesuai kriteria diagnosis
6. Diagnosis Banding 1. Nyeri kepala penyakit lain: THT, gigi mulut, mata, hipertensi, infeksi,
toksik, gangguan metabolik/elektrolit, anemia, gagal ginjal, gagal hati.
2. Nyeri kepala servikogenik
3. Psikosomatis
TENSION-TYPE HEADACHE (TTH)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
Jl. Perjuangan No.8
Cirebon
PPK.NRO.005 0 2 dari 2

7. Pemeriksaan Penunjang
1. pemeriksaan laboratorium darah rutin, elektrolit, GDS, Dll (atas indikasi
untuk menyingkirkan penyebab sekunder)

2. Radiologi : atas indikasi (untuk menyingkirkan penyebab sekunder)

8. Terapi  Medikamentosa :
1. Analgetik : aspirin, asetaminofen, NSAIDs
2. Caffeine 65 mg (analgetik ajuvan).
3. Kombinasi : 325 aspirin, asetaminofen + 40 mg kafein
4. Antidepressan : amitriptilin
5. Antiansietas : gol. Benzodiazepin, butalbutal.
 Terapi non-farmakologis :
a. Kontrol diet
b. Hindari faktor pencetus
c. Hindari pemakaian harian obat analgetik, sedatif dan ergotamin
d. Behaviour treatment
 Terapi fisik
9. Edukasi 1. cara kerja yang baik
2. mengatur pola hidup
3. kenali faktor pencetus
4. kemungkinan kekambuhan
10. Prognosis Ad Vitam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
Ad Fungsionam : dubia ad bonam
11. Tingkat Evidens IV

12. Tingkat Rekomendasi A

13. Penelaah Kritis Dr. Hj. Adrialmi Sp.S

14. Indikator Medis Klinis membaik

15. Kepustakaan PERDOSSI, Standar Pelayanan Medis, 2013

Anda mungkin juga menyukai