DISUSUN OLEH :
DOKTER PEMBIMBING :
PUSKESMAS CILEDUG
KOTA TANGERANG
PERIODE JUNI 2018 - OKTOBER
2018
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
Dengan memperhatikan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas,
belum dilakukan deteksi dini sebagai upaya pencegahan katarak pada pasien diabetes
mellitus di Kecamatan Ciledug.
C. PERTANYAAN PENELITIAN
Berapakah prevalensi katarak pada pasien diabetes mellitus di Kecamatan Ciledug?
Bagaimanakah tingkat pengetahuan pasien pada pasien diabetes mellitus terhadap
katarak?
Apakah deteksi dini dapat mencegah katarak pada pasien diabetes mellitus di
Kecamatan Ciledug?
D. TUJUAN
Tujuan Umum
1. Peserta mampu melaksanakan kegiatan deteksi dini katarak pada pasien diabetes
mellitus di Kecamatan Ciledug
3
Tujuan Khusus
1. Pasien diabetes melitus mengetahui tentang katarak diabetik, faktor resiko, dampak
dan pengendalian katarak diabetik di antara pasien-pasien di Kecamatan Ciledug
2. Peserta mempunyai kemampuan dan keterampilan dalam memantau faktor resiko
katarak diabetik di antara pasien-pasien di Kecamatan Ciledug
3. Peserta terampil dalam melakukan konseling serta tindak lanjut lainnya.
D. MANFAAT
Manfaat bagi pasien diabetes melitus dan masyarakat umum adalah dapat
menambah pengetahuan dan wawasan mengenai katarak diabetik serta cara
mengendalikan faktor risiko yang dapat menyebabkan katarak diabetik di masa yang
akan datang.
Manfaat bagi Puskesmas dan sarana kesehatan lainnya adalah mendeteksi sedini
mungkin masyarakat yang memiliki faktor risiko pembentukan katarak diabetik,
melakukan pengendalian faktor risiko, melakukan tindak lanjut rutin terhadap
masyarakat dengan faktor risiko, sehingga dapat menekan prevalensi katarak diabetik di
masa yang akan datang.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.2. KATARAKK
2.2.1. Definisi
Katarak berasal dari bahasa Yunani yang berarti 'katarraktes' yaitu air terjun
karena pada awalnya katarak dipikirkan sebagai cairan yang mengalir dari otak ke
depan lensa. Menurut WHO, katarak adalah kekeruhan yang terjadi pada lensa mata,
yang menghalangi sinar masuk ke dalam mata sehingga menyebabkan penurunan atau
gangguan penglihatan. Lensa mata merupakan bagian jernih dari mata yang berfungsi
untuk menangkap cahaya. Retina pula merupakan jaringan yang berada di bagian
belakang mata dan bersifat sensitif terhadap cahaya. Pada keadaan normal, cahaya atau
gambar yang masuk akan diterima oleh lensa mata, kemudian akan diteruskan ke
retina. Rangsangan cahaya tersebut selanjutnya akan diubah menjadi sinyal atau
impuls yang diteruskan ke otak. Di otak, imej tersebut akan diterjemahkan dan dapat
dilihat oleh mata (Ilyas, 2005).
o Dapat bilateral, onset terjadi secara tiba-tiba dan menyebar sampai lensa
subkapsular
o Biasanya terjadi pada usia muda dengan diabetes melitus yang tidak
terkontrol.
10
o Vacuola muncul dalam kapsul lensa. Pembengkakan dan kematangan katarak
kortikal terjadi segera sesudahnya.
b. Senescent cataract
o Katarak Nuklear :
Tekanan yang dihasilkan dari serat lensa peripheral menyebabkan pemadatan
pada seluruh lensa, terutama nucleus. Nukleus memberi warna coklat
kekuningan (brunescent nuclear cataract). Ini menyebabkan batas tepi dari
coklat kemerahan hingga mendekati perubahan warna hitam diseluruh lensa
(katarak hitam). Karena mereka meningkatkan tenaga refraksi lensa, katarak
nuclear menyebabkan myopia lentikular dan kadang-kadang menimbulkan
fokal point kedua di dalam lensa yang menyebabkan diplopia monocular.
o Katarak Kortikal :
Terjadi penyerapan air sehingga lensa menjadi cembung dan terjadi miopisasi
akibat perubahan indeks refraksi lensa. Pada keadaan ini penderita seakan-
akan mendapatkan kekuatan baru untuk melihat dekat pada usia yang
bertambah. Beberapa perubahan morfologi yang akan terlihat pada
pemeriksaan slip lamp dengan midriasis maksimum :
2. Water fissure: pola rarial dari fissure yang terisi cairan yang akan terlihat
diantara fiber.
3. Lamella yang terpisah: tidak sesering water fissure, ini berisi suatu zona
cairan diantara lamella (biasanya antara lamella clear dan fiber kortikal).
11
Menyebabkan silau, pandangan kabur pada kondisi cahaya terang serta
pandangan baca menurun.
Banyak ditemukan pada pasein diabetes, pasca radiasi, dan trauma (Steve
I, 2007).
12