Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Diabetes mellitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan
karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja
insulin atau kedua-duanya. Diagnosis DM umumnya akan dipikirkan bila ada
keluhan khas DM berupa poliuria, polidipsia, polifagia, dan penurunan berat
badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya. Secara epidemiologik diabetes
seringkali tidak terdeteksi dan dikatakan onset atau mulai terjadinya adalah 7
tahun sebelum diagnosis ditegakkan, sehingga morbiditas dan mortalitas dini
terjadi pada kasus yang tidak terdeteksi (Soegondo, et al., 2005).
Diabetes mellitus jika tidak dikelola dengan baik akan dapat
mengakibatkan terjadinya berbagai penyakit menahun, seperti penyakit
serebrovaskular, penyakit jantung koroner, penyakit pembuluh darah tungkai,
penyakit pada mata, ginjal, dan syaraf. Jika kadar glukosa darah dapat selalu
dikendalikan dengan baik, diharapkan semua penyakit menahun tersebut dapat
dicegah, atau setidaknya dihambat. Berbagai faktor genetik, lingkungan dan cara
hidup berperan dalam perjalanan penyakit diabetes (Soegondo, et al., 2005).
Berbagai penelitian menunjukan bahwa kepatuhan pada pengobatan
penyakit yang bersifat kronis baik dari segi medis maupun nutrisi, pada umumnya
rendah. Dan penelitian terhadap penyandang diabetes mendapatkan 75%
diantaranya menyuntik insulin dengan cara yang tidak tepat, 58 % memakai dosis
yang salah, dan 80% tidak mengikuti diet yang tidak dianjurkan.(Endang Basuki
dalam Sidartawan Soegondo, dkk 2004).
Jumlah penderita penyakit diabetes melitus akhir-akhir ini menunjukan
kenaikan yang bermakna di seluruh dunia. Perubahan gaya hidup seperti pola
makan dan berkurangnya aktivitas fisik dianggap sebagai faktor-faktor penyebab
terpenting. Oleh karenanya, DM dapat saja timbul pada orang tanpa riwayat DM
dalam keluarga dimana proses terjadinya penyakit memakan waktu bertahun-
tahun dan sebagian besar berlangsung tanpa gejala. Namun penyakit DM dapat

1|Page
dicegah jika kita mengetahui dasar-dasar penyakit dengan baik dan mewaspadai
perubahan gaya hidup kita (Elvina Karyadi, 2006).
Penderita diabetes mellitus dari tahun ke tahun mengalami peningkatan
menurut Federasi Diabetes Internasional (IDF), penduduk dunia yang menderita
diabetes mellitus sudsh mencakupi sekitar 197 juta jiwa, dan dengan angka
kematian sekitar 3,2 juta orang.
WHO memprediksikan penderita diabetes mellitus akan menjadi sekitar
366 juta orang pada tahun 2030. Penyumbang peningkatan angka tadi merupakan
negara-negara berkembang, yang mengalami kenaikan penderita diabetes mellitus
150 % yaitu negara penderita diabetes mellitus terbanyak adalah India (35,5 juta
orang), Cina (23,8 juta orang), Amerika Serikat (16 juta orang), Rusia (9,7 juta
orang), dan Jepang (6,7 juta orang).
Komplikasi ulkus diabetikum menjadi alasan tersering rawat inap pasien
diabetes melitus berjumlah 25% dari seluruh rujukan diabetes melitus di amerika
serikat dan inggris. Menurut Institut National Diabetes dan Penyakit Pencernaan
dan Ginjal, 16.000.000 penduduk Amerika diperkirakan diketahui menderita
diabetes, dan jutaan lainnya yang dianggap beresiko terkena penyakit itu. Di
antara pasien dengan diabetes, 15% menjadi ulkus kaki, dan 12-24% dari individu
dengan ulkus kaki memerlukan amputasi. Setiap tahun sekitar 5% dari penderita
diabetes dapat menjadi ulkus diabetikum dan 1% memerlukan amputasi. Bahkan
tingkat kekambuhan dalam populasi pasien adalah 66% dan laju amputasi naik
sampai 12%. Setengah dari semua amputasi nontraumatic adalah akibat
komplikasi ulkus diabetikum.
Pengelolaan ulkus diabetikum mencakup pengendalian glukosa darah,
debridemen atau membuang jaringan yang rusak, pemberian antibiotik dan obat-
obat vaskularisasi serta amputasi.
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H Kumpulan Pane sendiri dimungkinkan
jumlah pasien yang rawat inap dengan diagnoasa diabetes melitus sangat banyak
dan memiliki berbagai macam komplikasi khususnya ulkus, oleh karena itu
peneliti tertarik sehingga diharapkan terdapat suatu upaya menurunkan angka

2|Page
penderita komplikasi ulkus diabetikum serta langkah-langkah untuk mengatasi
komplikasi tersebut.

1.2 TUJUAN
Laporan Kasus ini bertujuan untuk membahas mengenai ulkus diabetikum
meliputi diagnosis, etiologi, serta penatalaksanaannya. Penulisan referat ini juga
membahas mengenai tatalaksana kasus ulkus diabetikum di Rumah Sakit Umum
Daerah Dr. H Kumpulan Pane Tebing Tinggi.

1.3 MANFAAT

a. Bagi Penulis

Dapat memberikan informasi, pengalaman dan menambah pengetahuan


lebih bagi peneliti dalam menghadapi kasus Diabetes Melitus tipe 2
dengan Ulkus Diabetikum

b. Bagi Tenaga Kesehatan

Penulis berharap Lapkas dapat menjadi bahan masukan bagi tenaga


kesehatan dalam menangani penderita Diabetes Melitus tipe 2 dengan
Ulkus Diabetikum

c. Bagi Masyarakat

Dapat memberikan informasi dan wawasan yang lebih tentang Diabetes


Melitus tipe 2 dengan ulkus Diabetikum kepada masyarakat.

3|Page

Anda mungkin juga menyukai