SESAK NAPAS
NURUL RAMADHANI
AGI HIDJRI TARIGAN
NARASUMBER:
Dr. dr. Noni Novisari Soeroso, M.Ked (Paru), Sp.P (K)
Defenisi
Dyspnea berasal dari kata Latin dys (buruk; sakit; sulit) dan
pneuma (udara; paru-paru; bernafas).
Secara umum sesak ialah kesulitan bernafas.
Menurut American Thoracic Society sesak nafas atau dispne
dapat didefinisikan sebagai pengalaman subjektif
ketidaknyamanan bernafas yang terdiri dari sensasi yang
berbeda secara kualitatif maupun intensitas. Sensasi yang
dirasakan merupakan interaksi antara berbagai faktor, termasuk
fisiologis, psikologis, sosial, dan lingkungan yang kemudian
memunculkan respon fisiologis dan perilaku.
Faal Paru
Pemeriksaan faal paru dapat dilakukan dengan pemeriksaan
spirometri sederhana ataupun dengan spirometri yang canggih
seperti bodypletyismography.
Tes faal paru dilakukan dengan menilai fungsi ventilasi, difusi
gas, perfusi darah paru dan transport gas O2 dan CO2 dalam
peredaran darah.
Gangguan ventilasi terdiri atas : gangguan restriksi dan
gangguan obstruksi.
Restriksi adalah gangguan pada pengembangan paru oleh sebab
apapun. Pada gangguan restriksi, paru menjadi kaku sehingga
daya tarik kedalam lebih besar maka dinding dada mengecil.
Volume paru menjadi mengecil dan sela iga menyempit.
Pada obstruksi, aliran udara lebih hebat, kapasitas vital mungkin
turun sebagai akibat terperangkapnya udara.
Klasifikasi gangguan fungsi paru berdasarkan spirometri
• Endokrin:
Sirosis Hepatis