100%(2)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (2 suara)
2K tayangan55 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang dispnea atau sesak napas, termasuk definisi, mekanisme, penilaian, dan penyebab-penyebabnya. Dispnea dapat disebabkan oleh berbagai kondisi medis seperti gangguan sistem pernapasan, jantung, atau psikologis. Diagnosis tepat diperlukan untuk menentukan penanganan yang sesuai. Pneumotoraks merupakan keadaan darurat medis yang memerlukan pengenalan dini dan tindakan
Dokumen tersebut membahas tentang dispnea atau sesak napas, termasuk definisi, mekanisme, penilaian, dan penyebab-penyebabnya. Dispnea dapat disebabkan oleh berbagai kondisi medis seperti gangguan sistem pernapasan, jantung, atau psikologis. Diagnosis tepat diperlukan untuk menentukan penanganan yang sesuai. Pneumotoraks merupakan keadaan darurat medis yang memerlukan pengenalan dini dan tindakan
Dokumen tersebut membahas tentang dispnea atau sesak napas, termasuk definisi, mekanisme, penilaian, dan penyebab-penyebabnya. Dispnea dapat disebabkan oleh berbagai kondisi medis seperti gangguan sistem pernapasan, jantung, atau psikologis. Diagnosis tepat diperlukan untuk menentukan penanganan yang sesuai. Pneumotoraks merupakan keadaan darurat medis yang memerlukan pengenalan dini dan tindakan
Sub Divisi Pulmonologi Intervensi dan Gawat Darurat Napas FK Unsyiah-RSUDZA Anatomi saluran nafas Anatomi Pleura Pengertian dispnea Suatu istilah yang menggambarkan suatu persepsi subjektif mengenai ketidaknyamanan bernapas yang terdiri dari berbagai sensasi yang berbeda intensitinya
Merupakan hasil interaksi berbagai faktor fisiologi, psikologi, sosial dan lingkungan dan dapat menginduksi respons fisiologi dan perilaku sekunder
Comroe (1996) bukan takipnea, bukan hiperkapnea dan bukan hiperventilasi tapi pernapasan yang sulit, sejenis pernapasan yang tidak menyenangkan maupun menyakitkan
Pengertian awam Dispnea/breathlessness/sesak napas
Tidak bisa menghirup cukup udara Udara tidak masuk sempurna Rasa penuh di dada Dada terasa berat, sempit Rasa tercekik Napas pendek Napas berat Pembagian dispnea Dispnea akut Sesak napas yang berlangsung kurang dari 1 bulan
Dispnea kronik Sesak napas yang berlangsung lebih dari 1 bulan Mekanisme dispnea Sensasi dispnea berawal dari aktivasi sistem sensorik yeng terlibat dalam sistem respirasi.
Informasi sensorik sampai pada pusat oernapasan di otak dan memproses respiratory-related signals dan menhasilkan pengaruh kognitif, kontekstual, dan perilaku sehingga terjadi sensasi dispnea
Efferent and Afferent Signals That Contribute to the Sensation of Dyspnea N Eng Med Journal 1995; 223: 1547-53 Reseptor pada sistem respirasi Kemoreseptor Hiperkapnia Hipoksia
Mekanoreseptor Saluran napas atas Reseptor di paru Reseptor di dinding dada
Afferent mismatch von Leupoldt, A. et al. Chest 2005;128:345-354 Cortical areas involved in the perception of dyspnea Penilaian terhadap sesak napas (dispnea)
Kuesioner skala dispnea Borg Scale American Thoracic Society Scale St George Respiratory Questionaire (SGRQ) Visual Analogue Scale for dyspnea Skala sesak napas American Thoracic Society (ATS) Deskripsi Nilai Derajat Tak terganggu oleh sesak saat bergegas waktu jalan atau sedikit mendaki 0 - Terganggu oleh sesak saat bergegas waktu berjalan atau sedikit mendaki 1 Ringan Jalan lebih lambat dibanding orang seumur krn sesak atau harus berhenti utk bernapas saat jalan biasa 2 Sedang Berhenti untuk bernapas setelah berjalan 100 yard / setelah berjalan beberapa menit pada ketinggian tetap 3 Berat Teralmpau sesak untuk keluar rumah / sesak saat berpakaian atau melepas pakaian 4 Sangat berat Organ dan sistem organ terkait dengan dispnea Sistem respirasi Sistem neuromuskular Sistem kardiovaskular Sistem hematologi Sistem ginjal / metabolik Sistem endokrin Intoksikasi Psikogenik Obesiti Kategori fisiologik penyakit penyebab dispnea 1. Gangguan mekanik terhadap proses ventilasi 2. Kelemahan pompa napas (respiratory pump) 3. Peningkatan respiratory drive 4. Ventilasi rugi (wasted ventilation) 5. Disfungsi psikologik Gangguan mekanik terhadap proses ventilasi Obstruksi aliran napas (sentral atau perifer) Asma, PPOK Tumor endobronkial Stenosis trakea / laring
Gangguan pengembangan paru (stiff lung) Interstitial fibrosis Gagal jantung kiri Tumor linfangitik
Gangguan pengembangan dinding dada atau diafragma Penebalan pleura, kifoskoliosis, obesiti, masa intraabdomen, kehamilan Kelemahan pompa napas (respiratory pump)
Diagnosis banding dispnea kronik Gawat nafas dapat diakibatkan oleh berbagai penyebab, dimana ditemukannya nafas yang pendek, kesulitan dalam inspirasi, bahkan dimana seseorang merasa kehabisan udara. Petugas medis harus melakukan tindakan cepat dan tepat untuk mengatasi kegawatdaruratan nafas tersebut sebelum pasien mengalami jatuh ke tahap gagal nafas (apneu). Tanda Gawat nafas Sesak nafas, nafas tidak teratur, Frekuensi meningkat Didapatkan suara nafas tambahan wheezing, rhonki. Didapatkan gurgling Sianosis perifer dan central
Nyeri dada yang dirasakan cukup hebat biasanya terjadi pada kasus trauma, emboli paru).
Menggunakan otot nafas tambahan Tanda Klinis Sianosis, stridar inspirasi,bradikapnea/ takipnea,Kussmaul,Cheyno-Stokes DJ < 60/m, Agitasi,stupar,koma Tanda Lab SaO2 < 92% APE < 150 l/m walaupun inhalasi berulang 2- agonist EKG : blok A-V,peny-koroner akut Asthma Chronic Obstructive Pulmonary Disease Pneumothoraks Ca. Pulmonary Pulmonary Embolus
Anatomi & Fisiologi Pleura
Pleura -> suatu lapisan ganda terdiri sel-sel mesotelial, kapiler, limfe Pleura terdiri dari 1. Pleura parietal melapisi rongga dada 2. Pleura visceral menyelubungi setiap paru
Pleura parietal memproduksi cairan 2400ml/hari dan diserap oleh pleura visceral dlm jumlah hampir sama Terdapat cairan 10-20ml dalam ruang pleura Tebal rongga pleura antara kedua lapisan pleura 10-20 mikron Tekanan intrapleura normalnya selalu negatif mencegah kolaps paru Penyakit Pleura Pneumotoraks Efusi Pleura Hemotoraks Kilotoraks Fibrotorak Kalsifikasi Pleura Tumor pleura Kegawatan PenyakitPleura
Pneumotorak Tension Pneumotorak Efusi pleura masif Pneumotoraks Definisi Keadaan dimana terdapat udara bebas didalam rongga pleura
Berdasarkan jenis kebocoran 1. Pneumotoraks tertutup 2. Pneumotoraks terbuka 3. Pneumotoraks ventil
Pneumotoraks adalah terdapatnya udara bebas di dalam rongga pleura, yaitu rongga di antara pleura parietalis dan viseralis.
Pneumotoraks merupakan suatu kegawatan medik yang membutuhkan pengenalan dini dan penanganan secepatnya.
Patogenesis
Ruptur bleb pelura di daerah apeks akan menyebabkan pneumotoraks spontan primer
Robekan pleura viseral menyebabkan penumotoraks spontan sekunder
Pneumotoraks traumatik dapat menyebabkan diseksi pohon trakeobronkial
Patofisiologi karena terdapat udara bebas, maka tekanan di dalam rongga pleura meningkat menjadi lebih positif dari tekanan normal dan bahkan dapat melebihi tekanan atmosfir. Akibat peningkatan tekanan di dalam rongga pleura, jaringan paru akan mengempis yang derajatnya tergantung pada besar kenaikan tekanan, pengembangan jaringan paru sisi yang sehat terganggu, dan mediastinum dengan semua isinya terdorong ke arah sisi sehat dengan segala akibatnya Diagnosis ANAMNESIS Sesak napas tiba-tiba Nyeri dada yang menusuk (Pleuritic Pain) Batuk-batuk Perburukan gejala yang cepat (bila ventil) Riwayat trauma, penyakit paru / tindakan medis
Sesak napas, didapatkan pada hampir 80-100% pasien. Seringkali sesak dirasakan mendadak dan makin lama makin berat. Penderita bernapas tersengal, pendek- pendek, dengan mulut terbuka. Nyeri dada, yang didapatkan pada 75-90% pasien. Nyeri dirasakan tajam pada sisi yang sakit, terasa berat, tertekan dan terasa lebih nyeri pada gerak pernapasan. Batuk-batuk, yang didapatkan pada 25-35% pasien. Denyut jantung meningkat. Kulit mungkin tampak sianosis karena kadar oksigen darah yang kurang. Tidak menunjukkan gejala (silent) yang terdapat pada 5- 10% pasien, biasanya pada jenis pneumotoraks spontan primer.
Paru ~ Inspeksi : - statis : asimetris, bagian yang sakit cembung - dinamis : yang sakit tertinggal ~ Palpipasi : - sela iga melebar - fremitus lebih lemah ~ Perkusi : - hipersonor - pergeseran mediastinum ~ Auskultasi : - suara napas melemah - hilang
Inspeksi : Dapat terjadi pencembungan pada sisi yang sakit (hiper ekspansi dinding dada) Pada waktu respirasi, bagian yang sakit gerakannya tertinggal Trakea dan jantung terdorong ke sisi yang sehat
Palpasi : Pada sisi yang sakit, ruang antar iga dapat normal atau melebar Iktus jantung terdorong ke sisi toraks yang sehat Fremitus suara melemah atau menghilang pada sisi yang sakit
Perkusi : Suara ketok pada sisi sakit, hipersonor sampai timpani dan tidak menggetar Batas jantung terdorong ke arah toraks yang sehat, apabila tekanan intrapleura tinggi
Auskultasi : Pada bagian yang sakit, suara napas melemah sampai menghilang Suara vokal melemah dan tidak menggetar serta bronkofoni negatif
Emergency Penatalaksanaan Pada kasus pneumothoraks langkah awal yang dilakukan adalah ABC Airway Menilai bahwa jalan nafas bebas, tidak ditemukan adanya sumbatan, maupun lidah tidak jatuh ke belakang. Breathing Menilai pasien dapat bernafas spontan, kemudian menilai kualitas pernafasan Circulations Menilai pulsasi, akral hangat, serta vena jugularis. Foto toraks PA + lat : ~ Garis penguncupan paru (halus) ~ Paru kolaps ~ Bayangan radiolusen / avaskuler ~ Air-fluid level ~ Pendorongan mediastinum CT Scanning ( jika diperlukan)
Lung is compressed against mediastinum Shift of heart and trachea to left With person lying on their back, air in pleural space rises to top and displaces normal lung Penatalaksanaan Tension Pneumotorak segera lakukan dekompresi dengan jarum,Mini WSD/Abbocath no 14 atau dengan WSD Pneumotoraks < 15% observasi Cari penyakit utama ALGORITMA PENANGANAN PNEUMOTORAKS GEJALA KLINIS PNEUMOTORAKS FOTO TORAKS DIAGNOSIS PASTI 1 DIAGNOSIS MASIH RAGU PNEUMOTORAKS < 20 % PNEUMOTORAKS > 20% 2 OBSERVASI UDARA DIABSORBSI PNEUMOTORAKS LUAS PASIEN PULANG KEJADIAN 1 DAN 2 CHEST TUBE PARU MENGEMBANG CHEST TUBE DILEPAS FOLLOW UP DENGAN FOTO TORAKS terjadi IPSILATERAL PARU TIDAK MENGEMBANG > 10 HARI FOTO LATERAL DECUBITUS, FOTO PA BERDIRI,, CT SCAN (TERBAIK) PLEROSCOPY PLEUROSCOPY NORMAL BLEBS, FISTEL(-) BLEPS KOLAPS PARU BULLA,EMFISEMATOUS BESAR PERLENGKETAN FIBROSIS PLEURA TALCAGE RESEKSI SEBAGIAN LEPASKAN PERLENGKETAN DEKORTIKASI TORAKOTOMI,, Contoh kasus Seorang laki-laki umur 58 tahun dengan keluhan sesak napas tiba- tiba, sambil memegang dadanya sebelah kanan yang terasa nyeri, satu minggu yang lalu os juga mengeluh dada terasa sakit bila menarik napas dalam. 3 minggu sebelumnya os mengeluh batuk batuk , sputum hijau, demam naik turun, penurunan berat badan, nafsu makan menurun,keringat malam, os juga punya kebiasaan merokok kretek Dji Sam Soe 3 bungkus/hari selama 30 tahun (index bringhman berat). Pekerjaan os adalah petani. Pada vital sign : Respiratory Rate: 46x/menit( takipnea), Nadi :120x/menit (takikardi), Tekanan Darah: 130/80 mmHg, Suhu: 38,5 0 C. Pada pemeriksaan didapatkan muka pucat, jari tangan sianosis, hemitoraks kanan didapatkan inspeksi: dada tampak asimetris, gerakan napas tertinggal, Palpasi: fremitus melemah, perkusi: hipersonor l, auskultasi: vesikuler melemah, saturasi oksigen 94 %. Pada foto toraks didapatkan: gambaran Avaskular , jantung dan trakea terdorong ke kiri, emfisematous paru kiri serta infiltrat di apek paru kiri