Anda di halaman 1dari 18

PEDOMAN PENERAPAN MTBS DI

PUSKESMAS

Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)


Integrated Management of Childhood Illness
(IMCI)
PENDAHULUAN

Materi Dasar dan Materi Inti yang memberikan


pengetahuan dan keterampilan klinis dalam Manajemen
Terpadu Balita Sakit (MTBS) yang terdiri dari :
• Penilaian dan Klasifikasi anak sakit umur 2 bulan sampai
5 tahun,
• Menentukan tindakan dan memberi Pengobatan.
• Konseling bagi Ibu.
• Tatalaksana Bayi Muda umur kurang dari 2 bulan.
• Tindak lanjut.
Ruang lingkup materi dalam modul ini
mencakup:
1. Persiapan untuk penerapan,
2. Penerapan MTBS di Puskesmas,
Puskesmas Pembantu dan Pondok Bersalin
Desa.
3. Pencatatan dan pelaporan

Tujuan : mampu menjelaskan tugas yang


perlu diperhatikan dalam
penerapan MTBS di tempat kerja
saudara.
Peserta Mampu :
• Melaksanakan diseminasi informasi MTBS kepada
seluruh petugas Puskesmas.
• Melakukan penilaian dan persiapan obat dan alat yang
diperlukan dalam pemberian pelayanan.
• Melakukan persiapan pengadaan formulir MTBS.
• Melakukan penilaian dan pengamatan terhadap alur
pelayanan, sejak penderita datang, mendapatkan
pelayanan hingga konseling serta melaksanakan
pengaturan dan penyesuaian dalam pemberian
pelayanan.
• Menentukan upaya penerapan MTBS di Puskesmas
secara bertahap.
• Melaksanakan pencatatan dan pelaporan hasil
pelayanan.
PERSIAPAN PENERAPAN MTBS
DI PUSKESMAS

1. Diseminasi informasi MTBS kepada


seluruh petugas puskesmas.
2. Rencana penerapan MTBS.
3. Rencana persiapan obat dan alat.
4. Pencatatan dan pelaporan hasil
pelayanan MTBS.
Persiapan Logistik

1. persiapan obat dan alat


2. formulir MTBS dan kartu nasihat ibu
(KNI) atau buku KIA.
3. Penyesuaian Alur Pelayanan
Persiapan Obat dan Alat

1. Persiapan obat yang digunakan termasuk dalan Daftar


Obat Esensial Nasional (DOEN) dan Laporan Pemakaian
dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) Puskesmas
2. Peralatan yang digunakan :
1. Timer ISPA atau arloji dengan jarum detik.
2. Tensimeter dan manset anak (bila ada).
3. Gelas, sendok dan teko tempat air matang dan bersih (digunakan di pojok oralit).
4. Infus set dengan wing needles no 23 dan no 25.
5. Semprit dan jarum suntik: 1 ml; 2.5 ml ; 5 ml ; 10 ml
6. Timbangan bayi.
7. Termometer.
8. Kasa/kapas.
9. Pipa lambung (nasogastirc tube – NGT).
10. Alat penumbuk obat.
11. Alat pengisap lendir.
12. RDT – Rapid Diagnostic Test untuk Malaria.
13. Kalau mungkin, mikroskop untuk pemeriksaan malaria.
Langkah – langkah penyiapan
obat dan alat:
1. Lakukan penilaian terhadap ketersediaan obat dan
alat di Puskesmas.
2. Setelah diketahui kondisi ketersediaan obat dan
alat yang ada di Puskesmas, dalam usulan ajukan
obat yg kurang
3. Bila obat tersebut belum ada dalam LPLPO maka
tunda dulu untuk mengajukan permintaan obat. Amati
pola penyakit melalui Laporan Bulanan 1 (LB 1)
Puskesmas pada bulan berikutnya untuk memastikan
perlu tidaknya obat tersebut.
4. Upayakan Alat pendukung yang diperlukan
5. Beberapa obat dan peralatan perlu disiapkan di ruang
periksa
PERSIAPAN FORMULIR MTBS DAN
KARTU NASIHAT IBU (KNI)
a. Hitung jumlah kunjungan balita sakit per hari dan per
bulan, merupakan perkiraan kebutuhan formulir
MTBS selama satu bulan. Sedangkan kebutuhan
formulir bayi muda, didasarkan pada perkiraan
jumlah bayi baru lahir di wilayah kerja Puskesmas,
karena sasaran ini sesuai kunjungan neonatal.
b. Untuk pencetakan KNI hitunglah sesuai jumlah
kunjungan baru balita sakit dalam sebulan ditambah
perkiraan jumlah bayi baru lahir dalam sebulan.
c. Selama tahap awal penerapan MTBS, cetaklah
formulir pencatatan dan KNI untuk memenuhi
kebutuhan 3 bulan pertama.
PENYESUAIAN ALUR
PELAYANAN.
Penyesuaian alur pelayanan balita sakit :
1. Pendaftaran
2. Pemeriksaan dan konseling
3. Pemberian tindakan yang diperlukan (di
klinik)
4. Pemberian obat, atau
5. Rujukan, bila diperlukan.

Penyesuaian alur pelayanan balita sakit


harus disepakati oleh seluruh Petugas
Kesehatan yang ada di Puskesmas.
Model pelayanan DATANG
MTBS Petugas 1 di loket, mengisi formulir
MTBS :
- Identitas anak
PENDAFTARAN - Status imunisasi
+
memberi formulir MTBS
+
family folder Petugas 2 di ruang periksa
melakukan seluruh langkah sejak
• Pengukuran suhu badan
PEMERIKSAAN: • Penimbangan berat badan
memeriksa dan membuat klasifikasi, identifikasi pengobatan hingga konseling
+
KONSELING :
konseling tentang: pemberian obat di rumah, kapan kembali,
pemberian makan
+
PEMBERIAN KODE DIAGNOSA DALAM SP3
+
TINDAKAN YANG DIPERLUKAN: pengobatan pra rujukan imunisasi

Petugas 3 di apotik
PEMBERIAN OBAT:
Memberikan obat
RUJUK
PULANG
PENERAPAN MTBS DI
PUSKESMAS
- pertama kali harus dilakukan penilaian terhadap jumlah
kunjungan balita sakit per hari
- bila perbandingan jumlah petugas kesehatan yang telah dilatih
MTBS dan jumlah kunjungan balita sakit per hari cukup
besar maka penerapan MTBS di Puskesmas dilakukan secara
bertahap.
- Pada saat awal penerapan, pendekatan MTBS sekitar 25%.
Setelah 6 bulan, dilayani sekitar 90% akhirnya 100%.
Sebagai acuan dalam pentahapan
penerapan adalah sebagai berikut :
1. Puskesmas yang memiliki kunjungan balita sakit ≤ 10
orang per hari pelayanan MTBS dapat diberikan langsung
kepada seluruh balita sakit.
2. Puskesmas yang memiliki kunjungan balita sakit 11 – 20
orang per hari, berikanlah pelayanan MTBS kepada 50%
kunjungan balita sakit pada tahap awal dan setelah 3 bulan
pertama diharapkan telah seluruh balita sakit mendapat
pelayanan MTBS.
3. Puskesmas yang memiliki kunjungan balita sakit 21 – 50
orang per hari, berikanlah pelayanan MTBS kepada 25%
kunjungan balita sakit pada tahap awal dan setelah 6 bulan
pertama diharapkan seluruh balita sakit mendapat
pelayanan MTBS.
PENCATATAN DAN PELAPORAN
HASIL PELAYANAN
- Pencatatan dan pelaporan di puskesmas yang
menerapkan MTBS sama dengan Puskesmas yang lain
yaitu menggunakan Sistem Pencatatan dan Pelaporan
Puskesmas (SP3).
- Perubahan yang perlu dilakukan adalah konversi
klasifikasi MTBS ke dalam kode diagnosis dalam SP3
sebelum masuk ke dalam sistim pelaporan.

PENCATATAN 1. Register Kunjungan


HASIL 2. Register Rawat Jalan
PELAYANAN 3. Register Kohort Bayi
4. Register Kohort Balita
5. Register Imunisasi
6. Register Malaria, Demam Berdarah
Dengue, Diare, ISPA, Gizi dll
7. Register Obat
PELAPORAN HASIL
PELAYANAN
Pelaporan yang digunakan adalah :
1. Laporan Bulanan 1 / Laporan Bulanan Data Kesakitan
(LB 1)
2. Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat
(LPLPO)
3. Laporan Bulanan Gizi, KIA, Imunisasi dan P2M (LB 3)
4. Laporan Mingguan Diare
5. Laporan Kejadian Luar Biasa
Penyakit-penyakit yang tidak termasuk dalam klasifikasi
MTBS dimasukkan ke dalam MASALAH/KELUHAN LAIN
dan penulisan kode penyakit sesuai dengan kode SP3
yang berlaku (ICD 9 atau ICD 10).
Klasifikasi MTBS dalam LB 1 berdasarkan ICD 10
2 BULAN – 5 TAHUN
NO KLASIFIKASI LB 1 – SP3 – ICD 10
KODE DIAGNOSIS
I BATUK ATAU SUKAR BERNAPAS
1. Pneumonia Berat atau Penyakit J 18.9 Pneumonia
Sangat Berat
2. Pneumonia J 18.9 Pneumonia
3. Batuk: Bukan Pneumonia J 06.9 Penyakit Infeksi saluran
pernafasan atas akut tidak
spesifik
II DIARE
1. Diare dengan Dehidrasi Berat A 09 Diare (termasuk suspek kolera)
2. Diare dengan Dehidrasi A 09 Diare (termasuk suspek kolera)
Ringan/Sedang
3. Diare Tanpa Dehidrasi A 09 Diare (termasuk suspek kolera)
4. Diare Persisten Berat A 09 Diare (termasuk suspek kolera)
5. Diare Persisten A 09 Diare (termasuk suspek kolera)
6. Disenteri A 03.9 Disenteri basiler
A 06 Disenteri amuba
III DEMAM
1. Penyakit Berat dengan Demam *
2. Malaria Malaria dengan pemeriksaan
laboratorium (P vivax dll)
Malaria tropika ( P falsiparum)
B 54 Malaria klinis
3. Demam: Mungkin Bukan Malaria *
4. Campak dengan Komplikasi Berat B 05.9 Campak
5. Campak dengan Komplikasi Mata atau B 05.9 Campak
Tanda * dalam pedoman
Mulut tersebut berarti
6. Campak B 05.9 Campak klasifikasi tersebut harus
7. Demam Berdarah Dengue Berat A 91 Demam Berdarah Dengue
8. Demam Berdarah Dengue A 91 Demam Berdarah Dengue
disesuaikan dengan
9. Demam: Mungkin Bukan DBD * diagnosa berdasar hasil
IV MASALAH TELINGA pemeriksaan oleh
1. Mastoiditis H 70.9 Infeksi Mastoid (Mastoiditis)
dokter. Misalnya dalam
2. Infeksi Telinga Akut H 65.9 Infeksi Telinga Tengah
3. Infeksi Telinga Menahun H 65.9 Infeksi Telinga Tengah kelompok Mungkin
4. Tidak Ada Infeksi Telinga - Infeksi Bakteri Sistemik,
V STATUS GIZI bisa juga termasuk
1. Sangat Kurus *
2. Kurus * Pneumonia Berat dan
3. Normal - lain-lain.
VI ANEMIA *
BAYI MUDA UMUR KURANG DARI 2 BULAN
NO KLASIFIKASI LB 1 – SP3 – ICD 10
KODE DIAGNOSIS
A 33 Tetanus Neonatorum
1. PENYAKIT SANGAT BERAT G 98 Penyakit dan Kelainan
Susunan Syaraf
Lainnya
A 33 Tetanus Neonatorum
2 INFEKSI BAKTERI BERAT G 98 Penyakit dan Kelainan
Susunan Syaraf Lainnya

H 57.9 Infeksi Mata


3 INFEKSI BAKTERI LOKAL
L 98 Infeksi Kulit

4 DIARE
1. Diare dehidrasi berat Diare dan GE tidak dapat
2. Diare dehidrasi ringan /sedang A 09 di kelompokkan dalam
A 00 – A 08
3. Diare tanpa dehidrasi
5 IKTERUS
1. Ikterus Berat
K 76.9 Penyakit hati tidak spesifik
2. Ikterus
6 BERAT BADAN RENDAH MENURUT
*
UMUR

BERAT BADAN TIDAK RENDAH


MENURUT UMUR -

7 MASALAH PEMBERIAN ASI *

Tulislah nomor kode diagnosa LB 1 SP3 di bawah tulisan klasifikasi.


Informasi mengenai konversi klasifikasi menjadi kode diagnosa LB 1 SP3 harus diketahui
oleh petugas kesehatan lain di Puskesmas.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai