PD
Onset dapat berjalan lambat atau mendadak
(akut - < 4-6 minggu)
Riwayat perjalanan penyakit 1 – 3 minggu
dengan gejala awal : terasa lemah, tidak
nafsu makan, penurunan berat badan, batuk
kering, keringat malam, demam intermitten
bisa disertai menggigil dengan suhu tubuh
mencapai ≥ 39,4oC
Batuk berdahak dalam jumlah yang banyak
Setelah beberapa hari dahak dapat menjadi
purulen dan bisa mengandung darah
Sputum berbau amis dan berwarna anchovy
menunjukkan penyebabnya bakteri anaerob
dan disebut dengan putrid abscesess
Nyeri dada dapat menunjukkan keterlibatan
pleura
Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan :
Suhu badan yang meningkat sampai 40oC
Nyeri tekan lokal pada paru
Perkusi terdengar redup dengan suara nafas
bronkial
Clubbing Finger
Bila terjadi empiema (bila abses pecah) dapat
ditemukan :
Pergerakan dinding dada tertinggal pada daerah lesi
Vokal fremitus menghilang
Perkusi redup/pekak
Bunyi nafas menghilang
Terdapat pendorongan mediastinum
Rawat inap
Istirahat yang cukup
Berbaring posisi tredelenburg
Diet tinggi kalori tinggi protein
Pemberian Antibiotik yang adekuat
Tindakan operatif
Klindamisin 3 x 600 mg IV, kemudian 4 x 300
mg oral/hari
Alternatif : Penisillin G 2 – 10 Juta unit/hari,
dilanjutkan oral dengan 4 x 500-750 mg/hari
(sering resisten ↑↑↑)
AB parenteral diganti ke oral bila pasien
tidak demam dan keadaan umum membaik
Terapi AB dapat disesuaikan dengan hasil
biakan sputum atau darah (kultur (-) berikan
terapi empirik)
Abses paru yang tidak mengalami perbaikan
Terjadi komplikasi : empiema, hemoptisis
masif, fistula bronkopleura
Pengobatan penyakit yang mendasari :
karsinoma obstruksi primer/metastasis,
pengeluaran benda asing, bronkiektasis,
gangguan motilitas gastroesofageal,
malformasi atau kelainan kongenital
Abses paru yang drainase kurang baik, bisa
mengalami ruptur ke segmen lain
Ruptur ke rongga pleura dapat menjadi
empiema
Dapat terjadi abses otak, hemoptisi masif,
ruptur pleura visceral sehingga terjadi
piopneumothoraks dan vistula bronkopleura
Abses paru kronik (>6 minggu) dapat
menyebabkan anemia, malnutrisi, gangguan
cairan dan elektrolit serta gagal jantung
Tergantung dari :
Keadaan umum pasien
Letak abses
Luas kerusakan paru yang terjadi
Respon terhadap pengobatan
Angka mortalitas pasien abses paru anaerob
pada era antibiotik < 10%,
10-15% membutuhkan operasi,
penyembuhan mencapai 90-95%
Faktor yang membuat prognosis jelek :
Kavitas > 6 cm
Penyakit dasar yang berat
Status immunocompromised
Umur yang sangat tua
Empiema
Nekrosis paru yang progresif
Lesi obstruktif
Abses yang disebabkan bakteri aerobik
Abses yang belum mendapat pengobatan dalam
jangka waktu yang lama