CARPAL
TUNNEL
SYNDROME
Presentan : Danar Dwi Anandika
Pembimbing : Prof. dr. M I Widiastuti, PAK,SpS (K),MSc
mati rasa,
kesemutan, nyeri
pada tangan dan
lengan, serta
disfungsi otot
Epidemiologi
■ AAOS (2007) dilaporkan kasus CTS di USA 1-3 kasus
per 1000 subjek per tahun.
■ Cina (2001-2010) telah terjadi peningkatan kasus
CTS akibat kerja kurang lebih sebesar 30%.
■ NHIS prevalensi CTS pada populasi dewasa adalah
sebesar 1,55% (2,6 juta).
■ Prevalensi CTS pada industri garmen di Jakarta
sebanyak 20,3%.
■ Setyawan H, Karanganyar, perempuan memiliki
tingkat prevalensi lebih tinggi daripada laki – laki
yaitu 92 % : 69%.
■ Prevalensi CTS pasien diabetes tanpa neuropati 14%,
pada pasien diabetes dengan neuropati sebesar 30%,
pada masa kehamilan 2%.
■ Rerata usia puncak antara 40 – 60 tahun.
Dikutip dari www.
Dikutip dari www.eorthopod.com, www.pinterest.co.uk/pin/524950900292192331/
2018
Iskemik saraf
Sawar darah
saraf rusak
Trauma Edema
Peningkatan
Fibrosis
Intravasikular Atrofi
Penyesuaian Saraf
Epineurial Blood
Flow
Gangguan Fungsi
nervus
Nyeri dan Disestesi
Manifestasi Klinis
■ Menurut Grafton (2009)
– Mati rasa, rasa terbakar, atau kesemutan di jari –
jari dan telapak tangan.
– Nyeri di telapak, pergelangan tangan, atau
lengan bawah, khususnya selama penggunaan
tangan.
– Penurunan cengkeraman kekuatan.
– Kelemahan dalam ibu jari.
– Sensasi jari bengkak (ada atau tidak terlihat
bengkak).
– Kesulitan membedakan antara panas dan dingin.
DISTRIBUSI NERVUS MEDIANUS
Dikutip dari www.eorthopod.com, 2018
Klasifikasi
Menurut tanda dan gejala dibagi 3 derajat :
■ Derajat 1 : sering terbangun malam hari dengan
perasaan tangan bengkak dan kebas, nyeri menjalar
dari pergelangan tangan hingga bahu, brachialgia
paraesthetica nocturna, flick sign.
■ Derajat 2 : gejala muncul pada siang hari, sering
menjatuhkan objek yang dipegang.
■ Derajat 3 : atropi pada thenar eminence, atropi pada
musculus abductor pollicis brevis dan musculus
opponens policis
M. abductor pollicis brevis & M.
opponens pollicis
Dikutip dari ttps://en.wikipedia.org/wiki/Abductor_pollicis_brevis_muscle
Diagnosis
■ Pemeriksaan Fisik
Phalen's test Wrist extension test
Tinel's sign Pressure test
Flick's sign Luthy's sign (bottle's
Torniquet test sign)
Thenar wasting Pemeriksaan
sensibilitas
Pemeriksaan fungsi
otonom
■ Pemeriksaan Neurofisiologi (Elektrodiagnostik)
– EMG
– KHS
■ Pemeriksaan Radiologi
■ Pemeriksaan Laboratorium
Phallen’s Test
Dikutip dari Duncan SFM, Kakinoki R, editors. Carpal Tunnel Syndrome and Related Median Neuropathies. Springer
International Publishing, Switzerland, 2017:1-39.
Tinnel’s Test
Dikutip dari Duncan SFM, Kakinoki R, editors. Carpal Tunnel Syndrome and Related Median Neuropathies. Springer
International Publishing, Switzerland, 2017:1-39.
Wrist Extension Test
Dikutip dari
https://nervesurgery.wustl.edu/NerveImages/Examination%20and% 20Management/ ECRL_ECRB---IMG_3589.jpg , 2018
Pressure Test
■ Cervical radiculopathy
■ Thoracic outlet syndrome
■ Pronator teres syndrome
■ de Quervain's syndrome
Terapi
■ Terapi langsung
– Konservatif
• Istirahatkan
• AINS
• Splint
• Injeksi steroid
• Vitamin B6
• Fisioterapi
– Operasi
■ Terapi tidak langsung
– Upaya preventif
Pencegahan
■ Penerapan prinsip ergonomi dalam bekerja, peralatan
kerja, prosedur dan lingkungan kerja.
■ Rotasi kerja dalam jangka waktu tertentu.
■ Latihan pada pergelangan tangan 4 – 5 menit setiap
jam.
■ Memberlakukan istirahat pada saat bekerja terutama
pekerjaan yang menggunakan tangan secara berulang.
■ Menggunakan alat pelindung seperti sarung tangan
untuk mengurangi getaran pada tangan.
Prognosis