Anda di halaman 1dari 31

Text Book Reading

CARPAL
TUNNEL
SYNDROME
Presentan : Danar Dwi Anandika
Pembimbing : Prof. dr. M I Widiastuti, PAK,SpS (K),MSc

Program Studi Neurologi


Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
Semarang
Sejarah
Gensoul, neuropati medianus
1836 post traumatik

1854 Paget, Lectures on Surgical


Pathology
1913 Marie & Foix, Hourglass shaped

1950 Phalen, prinsip – prinsip CTS

1953 Kremer, istilah “Carpal Tunnel


Syndrome”
Definisi

■ Tekanan pada nervus medianus di bawah


fleksor retinakulum, terjadi jepitan pada
nervus medianus setinggi pergelangan tangan.

mati rasa,
kesemutan, nyeri
pada tangan dan
lengan, serta
disfungsi otot
Epidemiologi
■ AAOS (2007) dilaporkan kasus CTS di USA 1-3 kasus
per 1000 subjek per tahun.
■ Cina (2001-2010) telah terjadi peningkatan kasus
CTS akibat kerja kurang lebih sebesar 30%.
■ NHIS prevalensi CTS pada populasi dewasa adalah
sebesar 1,55% (2,6 juta).
■ Prevalensi CTS pada industri garmen di Jakarta
sebanyak 20,3%.
■ Setyawan H, Karanganyar, perempuan memiliki
tingkat prevalensi lebih tinggi daripada laki – laki
yaitu 92 % : 69%.
■ Prevalensi CTS pasien diabetes tanpa neuropati 14%,
pada pasien diabetes dengan neuropati sebesar 30%,
pada masa kehamilan 2%.
■ Rerata usia puncak antara 40 – 60 tahun.
Dikutip dari www.
Dikutip dari www.eorthopod.com, www.pinterest.co.uk/pin/524950900292192331/
2018

ANATOMI TEROWONGAN KARPAL


ANATOMI TULANG KARPAL
Dikutip dari http://dokter-info.blogspot.com/2016/02/pergelangan-tangan-sakit-ini-
penyebab.html
Etiologi
Mostly
Dependant - Activity
Idiopatik Undependant -
Repetitif Task Activity
Vibrasi Kehamilan
Menopause
Trauma
Infeksi
Endokrin
Degeneratif
Patofisiologi
Gangguan
mikrosirkulasi

Iskemik saraf
Sawar darah
saraf rusak
Trauma Edema
Peningkatan
Fibrosis
Intravasikular Atrofi
Penyesuaian Saraf
Epineurial Blood
Flow

Gangguan Fungsi
nervus
Nyeri dan Disestesi
Manifestasi Klinis
■ Menurut Grafton (2009)
– Mati rasa, rasa terbakar, atau kesemutan di jari –
jari dan telapak tangan.
– Nyeri di telapak, pergelangan tangan, atau
lengan bawah, khususnya selama penggunaan
tangan.
– Penurunan cengkeraman kekuatan.
– Kelemahan dalam ibu jari.
– Sensasi jari bengkak (ada atau tidak terlihat
bengkak).
– Kesulitan membedakan antara panas dan dingin.
DISTRIBUSI NERVUS MEDIANUS
Dikutip dari www.eorthopod.com, 2018
Klasifikasi
Menurut tanda dan gejala dibagi 3 derajat :
■ Derajat 1 : sering terbangun malam hari dengan
perasaan tangan bengkak dan kebas, nyeri menjalar
dari pergelangan tangan hingga bahu, brachialgia
paraesthetica nocturna, flick sign.
■ Derajat 2 : gejala muncul pada siang hari, sering
menjatuhkan objek yang dipegang.
■ Derajat 3 : atropi pada thenar eminence, atropi pada
musculus abductor pollicis brevis dan musculus
opponens policis
M. abductor pollicis brevis & M.
opponens pollicis
Dikutip dari ttps://en.wikipedia.org/wiki/Abductor_pollicis_brevis_muscle
Diagnosis
■ Pemeriksaan Fisik
Phalen's test Wrist extension test
Tinel's sign Pressure test
Flick's sign Luthy's sign (bottle's
Torniquet test sign)
Thenar wasting Pemeriksaan
sensibilitas
Pemeriksaan fungsi
otonom
■ Pemeriksaan Neurofisiologi (Elektrodiagnostik)
– EMG
– KHS
■ Pemeriksaan Radiologi
■ Pemeriksaan Laboratorium
Phallen’s Test

Dikutip dari Duncan SFM, Kakinoki R, editors. Carpal Tunnel Syndrome and Related Median Neuropathies. Springer
International Publishing, Switzerland, 2017:1-39.
Tinnel’s Test

Dikutip dari Duncan SFM, Kakinoki R, editors. Carpal Tunnel Syndrome and Related Median Neuropathies. Springer
International Publishing, Switzerland, 2017:1-39.
Wrist Extension Test

Dikutip dari
https://nervesurgery.wustl.edu/NerveImages/Examination%20and% 20Management/ ECRL_ECRB---IMG_3589.jpg , 2018
Pressure Test

Dikutip dari : https://step2.medbullets.com/orthopedics/120540/carpal-tunnel-syndrome , 2018


■ Diagnosa klinis : Carpal tunnel syndrome bilateral /
unilateral
■ Diagnosa topis : nervus medianus dalam terowongan
karpal
■ Diagnosa etiologis : Idiopathic entrapment
neuropathy
Diagnosis Banding

■ Cervical radiculopathy
■ Thoracic outlet syndrome
■ Pronator teres syndrome
■ de Quervain's syndrome
Terapi
■ Terapi langsung
– Konservatif
• Istirahatkan
• AINS
• Splint
• Injeksi steroid
• Vitamin B6
• Fisioterapi
– Operasi
■ Terapi tidak langsung
– Upaya preventif
Pencegahan
■ Penerapan prinsip ergonomi dalam bekerja, peralatan
kerja, prosedur dan lingkungan kerja.
■ Rotasi kerja dalam jangka waktu tertentu.
■ Latihan pada pergelangan tangan 4 – 5 menit setiap
jam.
■ Memberlakukan istirahat pada saat bekerja terutama
pekerjaan yang menggunakan tangan secara berulang.
■ Menggunakan alat pelindung seperti sarung tangan
untuk mengurangi getaran pada tangan.
Prognosis

■ Pada CTS ringan prognosis baik dengan terapi


konservatif.
■ Bila tidak membaik dengan konservatif
pertimbangkan tindakan operatif.
■ Secara umum prognosa tindakan operatif baik.
■ Resiko kambuh tetap ada.
Bila setelah tindakan operatif belum ada perbaikan,
pertimbangkan hal berikut :

■ Kesalahan menegakkan diagnosa, mungkin jebakan/tekanan


terhadap nervus medianus terletak di tempat yang lebih
proksimal.

■ Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus.

■ Terjadi CTS yang baru sebagai akibat komplikasi operasi


seperti akibat edema, perlengketan, infeksi, hematoma atau
jaringan parut hipertrofik.
Untuk menilai keparahan klinis dan hasil pengobatan digunakan
Boston Carpal Tunnel Questionaire :
Klasifikasi tingkat keparahan :
1. No symptoms
2. Mild symptoms
3. Moderate symptoms
4. Intense symptoms
5. Severe symptoms

Anda mungkin juga menyukai