STROKE HEMORAGIK
OLEH :
Masriana Mursaling
10542056314
PEMBIMBING :
dr. Andi Weri Sompa, M.Kes, Sp.S
Telah menyelesaikan tugas dalam rangka kepaniteraan klinik pada Bagian Ilmu
PEMBIMBING
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Alhamdulillahirobbil’alamiin
Segala puji syukur bagi Allah, atas rahmat dan karunia-Nya jualah,
akhirnya laporan kasus yang berjudul Stroke Hemoragik ini dapat diselesaikan
dengan baik. Laporan kasus ini ditujukan sebagai salah satu syarat untuk
mengikuti ujian kepaniteraan klinik di bagian Ilmu Penyakit Saraf Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Penulis
ii
DAFTAR ISI
1. Identitas .......................................................................................... 4
2. Anamnesis ...................................................................................... 4
5. Resume ........................................................................................... 8
7. Tatalaksana .................................................................................... 9
8. Follow up ....................................................................................... 10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
(HS dan NHS), tumor, multiple sklerosis, migren dan penyakit degeneratif.
Diagnosis banding vertigo sentral juga dapat dinilai berdasarkan lamanya keluhan
vertigo: 1
Durasi serangan vertigo Diagnosis Banding
Detik-menit a) TIA
b) Migren vestibular
c) Paroxysmal brainstem attack
d) Epilepsi vestibular
Jam-beberapa hari a) Infark batang otak
b) Perdarahan batang otak
c) Multiple sklerosis dengan keterlibatan
batang otak
Beberapa hari- beberapa minggu a) Malformasi Arnold Chiari
b) Infark/perdarahan/tumor/intoksikasi pada
paramedian pontomedullary atau
pontomesencephalic
2
Berdasarkan data dari WHO, 15 juta orang di seluruh dunia mengalami
stroke tiap tahun. Dari data ini, 5 juta orang meninggal dan 5 juta lainnya hidup
dengan disabilitas permanen.3 Menurut data Riset Kesehatan Dasar 2013,
prevalensi stroke di Indonesia 12,1 per 1.000 penduduk. Angka tersebut naik
dibandingkan Riskesdas 2007 yang sebesar 8,3%. Stroke telah menjadi penyebab
kematian utama di hampir semua Rumah Sakit di Indonesia, yakni 14,5%.4
Faktor resiko stroke dibedakan berdasarkan yang bisa diubah dan tidak bisa
diubah. Faktor resiko yang tidak bisa diubah yaitu genetik, usia, jenis kelamin,
dan ras. Sedangkan faktor resiko yang bisa diubah yaitu hipertensi, diabetes
melitus, dislipidemia, asam urat, kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol.2,5,6
3
BAB II
LAPORAN KASUS
1. IDENTITAS
Nama : Ny. Nr
Umur : 71 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Mawas Timur, Makassar
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Status pernikahan : Sudah menikah
Tanggal masuk : 30 Agustus 2019
Bangsal : Perawatan Interna Kelas 1
No CM : 65 68 47
Diagnosa masuk : Vertigo + Hipertensi Urgency
2. ANAMNESIS
Keluhan Utama :
Pusing Berputar
Anamnesis terpimpin :
Seorang pasien perempuan usia 71 tahun masuk ke UGD RS Tk II
Pelamonia dengan keluhan pusing berputar yang dialami sejak subuh.
Pusing dirasakan muncul tiba-tiba ketika pasien beristirahat. Pasien
mengeluh pusing berputar terasa semakin memberat jika menggerakkan
kepala dan membuka mata. Nyeri kepala (-). Demam (-). Penurunan
pendengaran (-). Mual (+). Muntah (+) frek ± 10x. Lemah anggota gerak
(-). Pasien merasa tubuhnya lemas dan keringat dingin (+). Riw.trauma (-
).
Riwayat Penyakit : Riw. Hipertensi (+) tidak terkontrol
Riw. DM(-)
4
Riw. Kolesterol (+)
Riwayat Penyakit Keluarga : tidak diketahui
3. PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran kualitatif : Compos mentis
Tanda vital : Tekanan darah = 220 / 100 mmHg
Nadi = 100 x/mnt
Pernafasan = 24 x/mnt
Temperatur = 36.5 o C
Status Psikiatri :
- Perasaan hati : Dalam batas normal
- Perasaan berfikir : Dalam batas normal
- Kecerdasan : Dalam batas normal
- Memori : Baik
- Psikomotor : Tenang
Status Neurologis :
a. GCS : E4M6V5
b. Kepala :
- Bentuk : Normocephal
- Penonjolan : (-)
- Pulsasi : (-)
c. Leher :
- Pergerakan : Dalam batas normal
- Kaku kuduk : (-)
5
d. Nervus Kranialis
1) Nervus I (Nervus Olfaktorius) : Dalam batas normal
2) Nervus II (Nervus Optikus) :
- Ketajaman Penglihatan : dbn / dbn
- Lapangan Penglihatan : dbn / dbn
- Melihat Warna : dbn / dbn
- Funduskopi : tidak dilakukan
3) Nervus III, IV, VI (Nervus Okulomotorius, Trokhlearis,
Abdusens) :
Celah kelopak mata : Kanan Kiri
Ptosis : (-) (-)
Exoftalmus : (-) (-)
Nistagmus : (-) (-)
Pupil :
Bentuk/ukuran : Bulat diameter 2,5 mm ODS
Isokor/anisokor : Isokor
RCL/RCTL : (+) (+)
Gerakan Bola mata
Paresis : (–) (–)
4) Nervus V (Nervus Trigeminus) :
Sensibilitas wajah : Dalam batas normal
Menggigit : Dalam batas normal
Mengunyah : Dalam batas normal
5) Nervus VII (Nervus Fasialis) :
Mengerutkan dahi : Dalam batas normal
Menutup mata : Dalam batas normal
Gerakan mimik : Dalam batas normal
Bersiul : Dalam batas normal
6) Nervus VIII (Nervus Vertibulokokhlearis) :
Suara berbisik : Dalam batas normal
6
Tes Rinne : Tidak dilakukan
Tes Weber : Tidak dilakukan
7) Nervus XII (Nervus Glossofaringeus) :
Pengecap 1/3 lidah belakang : Dalam batas normal
Sensibilitas faring : Dalam batas normal
8) Nervus X (Nervus Vagus) :
Berbicara : Dalam batas normal
Menelan : Dalam batas normal
9) Nervus XI (Nervus Aksesorius) :
Memalingkan kepala : Dalam batas normal
Mengangkat dagu : Dalam batas normal
10) Nervus XII (Nervus Hipoglossus) :
Pergerakan lidah : Dalam batas normal
Tremor lidah : (-)
Atrofi lidah : (-)
Artikulasi : Dalam batas normal
e. Motorik
T P K Rf Rp
N N N N 5 5 +2 +2 - -
N N N N 5 5 +2 +2 - -
f. Sensorik : Dalam batas normal
g. Otonom : BAK lancar, BAB seperti biasa
7
4. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Laboratorium :
o As. Urat : 8,7 mg/ dl (2,4-5,7)
o Kolesterol Total : 254 mg/dl (<200)
o Kolesterol LDL : 181 mg/dl (<100)
o WBC : 12,57 103/uL (4,4-11,3)
o LED : 50 mm (0-20)
b. CT-Scan Kepala
5. RESUME
Seorang pasien perempuan usia 71 tahun masuk ke UGD RS Tk II Pelamonia
dengan keluhan pusing berputar yang dialami sejak subuh SMRS. Pusing
dirasakan muncul tiba-tiba ketika pasien beristirahat. Pasien mengeluh pusing
berputar terasa semakin memberat jika menggerakkan kepala dan membuka mata.
Keluhan tambahan pasien merasa mual dan muntah dengan frek ± 10x. Pasien
juga merasa tubuhnya lemas dan keringat dingin (+). Pasien memiliki riwayat
hipertensi namun tidak rutin kontrol dan minum obat. Pada pemeriksaan tanda
8
vital didapatkan tekanan darah 220/100 mmHg, pernapasan 24 x/m, nadi 100x/m,
dan suhu 36.50C. Pada pemeriksaan fisis didapatkan GCS E4M6V5. Nervus
cranialis dalam batas normal. Pergerakan, kekuatan, tonus otot, refleks fisiologis,
dan reflex patologis dalam batas normal. Pada pemeriksaan laboratorium
didapatkan didapatkan peningkatan pada As. Urat sebesar 8,7 mg/ dl (2,4-5,7),
kolesterol Total sebesar 254 mg/dl (<200), kolesterol LDL sebesar 181 mg/dl
(<100), WBC sebesar 12,57 103/uL (4,4-11,3) dan LED sebesar 50 mm (0-20).
Serta pada pemeriksaan CT Scan kepala yang dilakukan didapatkan perdarahan
intracerebri region cerebellum.
6. DIAGNOSA KERJA
Diagnosa klinis : Vertigo Vestibular Sentral
Diagnosa topis : Cerebellum
Diagnosa etiologi : Stroke Hemoragik
7. PENATALAKSANAAN
Terapi :
IVFD RL 20 tpm
Vastigo 3x1
Dymenhidrinat 2x1
Ranitidine 1 amp/12j / iv
Ondansetron extra
Amlodipin 10 mg 1-0-0
Candesartan 8 mg 1x1
Manitol 100cc/4j/drips
Allopurinol 100 mg 2x1
Simvastatin 10 mg 1x1
PTD 2x1
Citicoline 250 mg/12j/iv
Vit K 100 mg/24j/iv selama 3 hari
9
8. FOLLOW UP
Tanggal Perjalanan Penyakit Terapi
30/08/19 S/ Seorang pasien perempuan usia 71 IVFD RL 20 tetes per
tahun masuk ke UGD RS Tk II menit
Pelamonia dengan keluhan pusing Vastigo 3x1
berputar yang dialami sejak subuh. Dymenhidrinat 2x1
Pusing dirasakan muncul tiba-tiba ketika Ranitidine 1
pasien beristirahat. Pasien mengeluh amp/12j/iv
pusing berputar terasa semakin Ondansetron ekstra
memberat jika menggerakkan kepala (jika muntah)
dan membuka mata. Nyeri kepala (-). Amlodipine 10 mg 1-
Demam (-). Penurunan pendengaran (-). 0-0
Mual (+). Muntah (+) frek ± 10x. Lemah Candesartan 16 mg
anggota gerak (-). Pasien merasa 1x1
tubuhnya lemas dan keringat dingin (+). Manitol 200 cc/drips
Riw.trauma (-). Riw. Hipertensi (+) selanjutnya 100
tidak terkontrol Riw. DM(-) Riw. cc/4j/drips
Kolesterol (+)
O:
TD = 220/100 mmHg
RR = 20 x/menit
N = 80x/menit
S = 36.5oC
GCS=E4V5M6
N.Cr : Pupil Bulat Isokor, 2,5 mm ODS,
RCL/RCTL : +/+
N.Cr Lain : dbn
Motorik:
P K T
N N 5 5 N N
N N 5 5 N N
10
Rf Rp
+2 +2 - -
+2 +2 - -
Sensorik: Normal
Otonom: Belum BAB
A: -Vertigo vertibuler perifer ec BPPV
-HT emergency
11
Sensorik : normal
Otonom : Belum BAB
Lab: As.urat 8.7mg/dl
Kolestrol total 254 mg/dl
Kolesterol LDL 181 mg/dl
A : vertigo vestibuler perifer ec
BPPV
HT emergency
12
A: Vertigo vestibuler perifer
HT emergency
13
Tanggal Perjalanan Penyakit Terapi
03/09/19 S: Pusing berputar (+) berkurang, IVFD RL 20 tetes per
pasien merasa pusing dan mual jika menit
banyak bergerak. Nyeri pada tengkuk Vastigo 2x1
(+) Ranitidine 1 amp/12j/iv
O: Amlodipine 10 mg 1-0-0
TD = 140/90 mmHg Manitol 100cc/6j/drips
RR = 20 x/menit Simvastatin 10 mg 1x1
N = 80x/menit Allopurinol 100 mg 2x1
S = 36oC PTD 2x1
GCS=E4V5M6 Dimenhidrinat1x1 (malam)
N.Cr : Pupil Bulat Isokor, 2,5 mm Citicolin 250 mg/12j/iv
ODS, RCL/RCTL : +/+,
Nistagmus : -/-
N.Cr Lain : dbn
Motorik:
P K T
N N 5 5 N N
N N 5 5 N N
Rf Rp
N N - -
N N - -
Sensorik: Normal
Otonom: belum BAB
CT Scan: Perdarahan Intracerebri
region cerebellum
A: -Vertigo Sentral
-HT emergency
-Stroke Hemoragik
14
Tanggal Perjalanan Penyakit Terapi
04/09/19 S: Pusing (+) jika banyak bergerak, IVFD RL 20 tetes per
mual (+). menit
O: Vastigo 2x1
TD = 150/90 mmHg Ranitidine 1 amp/12j/iv
RR = 20 x/menit Amlodipine 10 mg 1-0-0
N = 80x/menit Manitol 100cc/8j/drips
S = 36oC Simvastatin 10 mg 1x1
GCS=E4V5M6 Allopurinol 100 mg 2x1
N.Cr : Pupil Bulat Isokor, 2,5 mm PTD 1x1
ODS, RCL/RCTL : +/+, Dimenhidrinat 1x1
Nistagmus : -/- (malam)
N.Cr Lain : dbn Citicolin 250 mg/12j/iv
Motorik :
P K T
N N 5 5 N N
N N 5 5 N N
Rf Rp
+2 +2 - -
+2 +2 - -
Sensorik : normal
Otonom : belum BAB
CT Scan: Perdarahan Intracerebri
region cerebellum
A: - Vertigo vestibular Sentral
- HT emergency
- Stroke Hemoragik
15
mual (+) berkurang. menit
O: Vastigo 2x1
TD = 150/90 mmHg Ranitidine 1 amp/12j/iv
RR = 20 x/menit Amlodipine 10 mg 1-0-0
N = 80x/menit Manitol 100cc/12j/drips
S = 36.7oC Simvastatin 10 mg 1x1
GCS=E4V5M6 Allopurinol 100 mg 2x1
N.Cr : Pupil Bulat Isokor, 2,5 mm PTD 2x1
ODS, RCL/RCTL : +/+, Dimenhidrinat 1x1
Nistagmus : -/- (malam)
N.Cr Lain : dbn Vit K 100 mg/24j/iv (h-1)
Motorik : Citicolin 250 mg/12j/iv
P K T Yall solution supp/24jam
N N 5 5 N N
N N 5 5 N N
Rf Rp
+2 +2 - -
+2 +2 - -
Sensorik : normal
Otonom : belum BAB
CT Scan: Perdarahan Intracerebri
region cerebellum
A: - Vertigo vestibular Sentral
- HT emergency
- Stroke Hemoragik
16
TD = 160/80 mmHg Amlodipine 10 mg 1-0-0
RR = 19 x/menit Manitol 100cc/24j/drips
N =75 x/menit Simvastatin 10 mg 1x1
S = 36.5oC Allopurinol 100 mg 2x1
GCS=E4V5M6 PTD 2x1
N.Cr : Pupil Bulat Isokor, 2,5 mm Dimenhidrinat 1x1
ODS, RCL/RCTL : +/+, (malam)
Nistagmus : -/- Vit K 100 mg/24j/iv (h-2)
N.Cr Lain : dbn Candesartan 8 mg/24j/oral
Motorik : Citicolin 250 mg/12j/iv
P K T
N N 5 5 N N
N N 5 5 N N
Rf Rp
+2 +2 - -
+2 +2 - -
Sensorik : normal
Otonom : normal
CT Scan: Perdarahan Intracerebri
region cerebellum
A: - Vertigo vestibular Sentral
- HT emergency
- Stroke Hemoragik
17
S = 36.3oC Allopurinol 100 mg 2x1
GCS=E4V5M6 PTD 2x1
N.Cr : Pupil Bulat Isokor, 2,5 mm Dimenhidrinat 1x1
ODS, RCL/RCTL : +/+, (malam)
Nistagmus : -/- Candesartan 8 mg/24j/oral
N.Cr Lain : dbn Citicolin 250 mg/12j/iv
Motorik : Vit K 100 mg/24j/iv (h-3)
P K T
N N 5 5 N N
N N 5 5 N N
Rf Rp
+2 +2 - -
+2 +2 - -
Sensorik : normal
Otonom : normal
CT Scan: Perdarahan Intracerebri
region cerebellum
A: - Vertigo vestibular Sentral
- HT emergency
- Stroke Hemoragik
18
ODS, RCL/RCTL : +/+, (malam)
Nistagmus : -/- Citicoline 250 mg/12j/iv
N.Cr Lain : dbn Candesartan 8 mg/24j/oral
Motorik :
P K T
N N 5 5 N N
N N 5 5 N N
Rf Rp
+2 +2 - -
+2 +2 - -
Sensorik : normal
Otonom : normal
CT Scan: Perdarahan Intracerebri
region cerebellum
A: - Vertigo vestibular Sentral
- HT emergency
- Stroke Hemoragik
19
P K T
N N 5 5 N N
N N 5 5 N N
Rf Rp
+2 +2 - -
+2 +2 - -
Sensorik : normal
Otonom : normal
CT Scan: Perdarahan Intracerebri
region cerebellum
A: - Vertigo vestibular Sentral
- HT emergency
- Stroke Hemoragik
20
Rf Rp
+2 +2 - -
+2 +2 - -
Sensorik : normal
Otonom : normal
CT Scan: Perdarahan Intracerebri
region cerebellum
A: - Vertigo vestibular Sentral
- HT emergency
- Stroke Hemoragik
21
BAB III
DISKUSI
22
yang menunjang berupa pemeriksaan laboratorium didapatkan peningkatan pada
As. Urat sebesar 8,7 mg/ dl (2,4-5,7), kolesterol Total sebesar 254 mg/dl (<200),
kolesterol LDL sebesar 181 mg/dl (<100). Dimana ini merupakan faktor risiko
terjadinya stroke hemoragik. Adanya hipertensi yang tidak terkontrol,
menyebabkan tekanan darah meningkat cukup tinggi selama berbulan-bulan atau
bertahun-tahun. Terjadi proses hialinisasi pada dinding pembuluh darah sehingga
elastisitasnya berkurang atau menghilang. Pada kasus ini saat tekanan darah
pasien meningkat sangat tinggi, pembuluh darah cerebral tidak dapat lagi
menyesuaikan diri dengan fluktuasi tekanan darah sistemik, sehingga
menyebabkan pecahnya pembuluh darah di cerebellum. Darah yang keluar
membentuk hematom dan memberi efek desak ruang sehingga TIK meningkat.
Pada pasien TIK yang meningkat memberikan manifestasi seperti Nyeri kepala,
pusing, mual dan muntah.
Untuk tatalaksana medikamentosa, pasien diberikan Betahistin untuk pusing
berputar yang dirasakan dan Dimenhidrinat, Ondansentron dan Ranitidine untuk
muntah dan mualnya. Pasien diberikan racikan obat berupa paracetamol 350mg,
tramadol ½ tab, diazepam 1mg untuk keluhan nyeri kepala. Untuk tekanan darah
pasien yang tinggi diberikan obat golongan CCB (amlodipine) dan
dikombinasikan dengan golongan ARB (candesartan). Pemberian manitol
dilakukan untuk menurunkan TIK. Allopurinol diberikan karena pada
pemeriksaan asam urat didapatkan lebih dari nilai normal. Untuk dyslipidemianya
pasien diberikan obat golongan statin (simvastatin) untuk menurunkan
kolesterolnya. Pada pasien juga diberikan injeksi IV Vit.K selama 3 hari untuk
mempercepat factor pembekuan darah akibat perdarahan intraserebral yang
terjadi. Serta pasien mendapatkan citicoline yang merupakan obat neuroproteksi,
citicolin memiliki efek sebagai perlindungan dan perbaikan otak pasca stroke.
23
DAFTAR PUSTAKA
iv