Anda di halaman 1dari 54

ASITES MASIF ec SIROSIS HEPATIS,

ANEMIA PENYAKIT KRONIS


Oleh
Dr. Eka Setia Ningsih

Pembimbing :
dr. Syafriadi, Sp.PD

Pendamping:
dr. Salomo M Gultom
dr. Rahmi Yarnia
HEPAR
Hepar adalah organ intestinal terbesar dengan berat antara 1,2-1,8 kg atau kurang lebih 25% berat badan orang
dewasa yang menempati sebagian besar kuadran kanan atas abdomen dan merupakan pusat metabolisme
tubuh dengan fungsi yang sangat kompleks.
HEPATITIS
Istilah “Hepatitis” dipakai untuk semua jenis
peradangan pada sel-sel hati, yang bias
disebabkan oleh infeksi (virus, bakteri, parasite,
obat-obatan (termasuk obat tradisional)),
konsumsi alkohol, lemak yang berlebih dan
penyakit autoimmune.
Klasifikasi Hepatitis
Patofisiologi
SIROSIS HATI

Sirosis hati merupakan tahap akhir proses difus


fibrosis hati progresif yang ditandai oleh distorsi
arsitektur hati dan pembentukan nodul
regeneratif
Epidemiologi

Penyebab kematian terbesar pada usia 45 – 46


tahun (setelah penyakit kardiovaskuler dan
kanker)
25.000 orang meninggal karena penyakit ini
40 %  Asimptomatis
Laki-laki : Perempuan = 1,6 : 1
Usia 30 - 59 tahun. Puncaknya 40 - 49 tahun
Alkohol
Patofisiologi hepatitis virus
alkoholdehidrogenase
Asetaldehid non spesifik respon imun spesifik
dan asetat
sel NK sell imfosit T & sel limfosit B
Oksidasi lemak
& lipogenesis lisis sell

Steatosis hati
hepatosit rusak (neckrosis) hepatosit hidup

lisosom & sitokin regenerasi sell

aktivasi sel kupffer hiperplasi sel

stimulasi sel stella hepatic nodul


sekresi kolagen

Fibrotik

Sirosis hepatis
Sirosis hepatis
Gangguan faal hati
Hipertensi porta
Gangguan faal hati

Metabolisme protein, karbohidrat Metabolisme steroid

Hipoalbumin Glikogenesis Esterogen Testosteron

Bilirubin indirect Ginekomastia


Tek Osmotik Eritema palmaris Atrofi testis
Bilirubin direct
Spinder nevy

Ikterus Asites Glikogenolisis

Hipoglikemi
Hipertensi porta
V.lienalis V. esophageal v. Paraumbilikalis v mesentrika inf

splenomegali varisces eshophagus caput medusae hemoroid interna


Hipersplenisme
Hematemesis melena
leukosit anemia
trombosit amoniak
HB fx detoksifikasi
Ensephalopati hepatikum
pansitopeni
Manifestasi
Klinis
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Pencitraan

• USG
• Fibroscan
• Endoskopi
Komplikasi
Sirosis
Tatalaksana
Tatalaksana pasien sirosis yang masih kompensata ditujukan
untuk mengurangi progresifitas kerusakan hati.
Pada hepatitis virus B  interferon alfa 3 MIU sc, 3x
seminggu selama 4-6 bulan dan lamivudin (analog
nukleosida) 100mg oral setiap hari dlm setahun
Pada hepatitis virus C kronikkombinasi interferon
subkutan dengan dosis 5 MIU 3x seminggu dan ribavirin 800-
1000 mg/hari selama 6 bulan.
Sel stelata sebagai target pengobatan dan mediator
fibrogenik  Interferon
Kolkisin  anti peradangan dan mencegah pembentukan
kolagen.
Sulfasalazin  menghambat produksi protein oleh sel
miofibroblast.
Prognosis
ANEMIA PENYAKIT KRONIS
Anemia secara fungsional didefinisikan sebagai
penurunan jumlah masa eritrosit (red cell mass)
sehingga tidak dapat memenuhi fungsinya untuk
membawa oksigen dalam jumlah yang cukup ke
jaringan perifer (penurunan oxygen carrying
capacity).
Klasifikasi Anemia
Berdasarkan Morfologi
dan Etiologi
Patogenesis Anemia Penyakit Kronis
Pengobatan
• Transfusi
• Preparat besi
• Eritropoetin
LAPORAN KASUS
IDENTITAS
• Nama : Ny.S
• Usia : 54 tahun
• Pendidikan : SLTA
• Pekerjaan : Wiraswasta
• Agama : Islam
• Alamat : LB. Sanai
• No. RM : 16.11.60
• Tgl masuk RS : 16 Juni 2019
• DPJP : dr. Syafriadi, Sp.PD
ANAMNESIS
KELUHAN UTAMA

Perut membesar sejak 4 bulan Sebelum Masuk Rumah Sakit (SMRS)

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Awalnya sebelum 4 bulan SMRS 7 bulan yang lalu Os mengelukan sering


demam yang tidak terlalu tinggi, lemas, perut kembung, mual , muntah, dan
sulit tidur. Kemudian Os berobat ke mantri kemudian sembuh dan kambuh
lagi. 10 hari sebelum perutnya dirasakan membesar 7 bulan yang lalu Os
muntah darah berwarna merah segar kurang lebih 100 cc. Pasien
mengeluhkan perut yang semakin lama dirasa semakin membesar.
Pembesarannya terasa perlahan namun tidak berhenti membesar. Pada
bulan 11 tahun 2018 Os masuk RS dan dilakukan sedot cairan di perut, cairan
yang dikeluarkan kurang lebih sebanyak 5 L.
ANAMNESIS
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Setelah dilakukan sedot cairan di perut Os merasa sudah enakan dan tidak
pernah lagi kontrol ke dokter, tetapi os berobat ke orang pintar dan banyak
diberikan air. Setelah itu 4 bulan terakhir perutnya dirasakan membesar lagi.
Keluhan perut membesar seperti ini bukan pertama kali yang pasien rasakan.
Pasien juga mengeluhkan perut begah atau seperti penuh ketika maka.
Keluhan perut yang semakin membesar diikuti kaki yang membengkak. Nyeri
pada kaki disangkal. Pasien mengeluhkan demam yang dirasakan naik turun.
Penurunan BB dijumpai ± 10 kg dalam 7 bulan terakhir (BB sehat 65, BB sakit
: 52). Lemas (+), pucat (+), nafsu makan menurun. BAK (+) sedikit-sedikit.
Biasanya BAB 1 minggu sekali dan harus menggunakan obat untuk
melancarkan BAB. Os juga mengeluhkan sesak jika beraktivitas.
ANAMNESIS
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Keluhan serupa sebelumnya dialami OS 7 bulan yang lalu dan telah dilakukan pungsi ±5 liter
cairan asites yang diambil . Pasien menyangkal pernah sakit kuning. Riwayat diabetes,
hipertensi, sakit paru, sakit jantung, asma dan alergi disangkal oleh pasien. Riwayat transfusi
darah disangkal.

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Riwayat adanya keluhan yang sama pada anggota keluarga lain disangkal. Riwayat sakit
kuning, hipertensi, diabetes melitus, sakit paru, sakit jantung dan alergi disangkal oleh pasien.
ANAMNESIS
RIWAYAT SOSIAL EKONOMI

Riwayat konsumsi alkohol disangakal. Riwayat menggunakan tatto (-), Riwayat


minum jamu-jamuan dan sex bebas disangkal , riwayat transfusi disangkal. Os
bekerja sebagai tukang urut (Os dan suaminya memiliki tempat pengobatan
tradisional di kampungnya).
VITAL SIGN

88kali/menit
110/80 mmHg
Ireguler

26 kali/menit 37,6 °C
Mata:
Eksoftalmus (-/-)
Konjugtiva anemis Leher:
(+/+) KGB dan tiroid
Sklera ikterik(+/+) tidak membesar
Spinder nevi (+)
Cor:
BJ I > BJ II
Pulmo: Irreguler
I: Simetris Bising (-)
P: Stem fremitus ka=ki
P: sonor
A: Ves (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-) Abdomen:
Inspeksi :
Perut membuncit, perut tampak
distensi, kolateral vein (+), caput
Ekstremitas superior: medusa (-),
Eritema palmaris (+) Auskultasi
peristaltik (+)N, arterial bruit (-)
Perkusi:
shifting dullnes (+)
Palpasi
Ekstremitas Inferior: undulasi (+)
Clubing finger (+),
piting oedem (+/+)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
LABORATORIUM

Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan

Hemoglobin 6,0 14,0-18,0 g/dL


Hematokrit 24 42-52 %
Eritrosit 3,0 4,7-6,1 106/mm3
Leukosit 5800 4,0-9,0 103/mm3
Trombosit 222000 150-450 103/mm3
MCV 88 76-96 U
MCH 28 27-31 Pcg
GDS 32 <200 mg/dL
HbsAg Positif negatif mg/dL
LED 80 0-15

USG Abdomen

Kesan : Sirosis hepatis dengan asites masif


DIAGNOSIS
1. Ascites Masif ec Sirosis Hepatis
2. Anemia ec Penyakit kronis
3. Syndrome dyspepsia

TATALAKSANA
Diet ML + RG
IVFD NaCl 0,9 % + 4 amp furosemide (jika TD ≥100 mmHg)  20 gtt/I mikro :
Aminoleban
Inj ceftriaxone 2x1 gr (IV)
Inj Pantoz 1x40 mg (IV)
Spironolactone tab 3x100 mg (PO)
Asam folat tab 3x1 mg (PO)
Sucralfat syr 3x1 C (PO)
Opilac syr 3x1 C (PO)
RENCANA
Transfusi 4 kantong PRC (2 katong/hari)
Pasang kateter
Cek Elektrolit, Albumin, Gobulin, Protein total, ALT, AST, γ-
GT, α-fetoprotein, HBV-DNA, CT-scan Abdomen,
Pemeriksaan Cairan Asites Abdomen, fibroscan.

PROGNOSIS
Ad Vitam : dubia ad malam
Ad fungsionam : malam
Ad sanactionam : malam
Tgl masuk : 16 juni 2019
Tgl PBJ : 01 juli 2019
Follow Up
Hari Rawatan S O A

(17 juni 2019) Perut semakin TD : 110/70 mmHg, HR : - Ascites Masif ec


H-1 membesar, badan lemas, 76 x/I, RR:26x/I, T:36,9’C Sirosis Hepatis
kedua tungkai bengkak, (16/06/2019) : Hb:6, - -Anemia ec Penyakit
sesak nafas Leu:5800, PLT:222.000, kronis
Mcv:88, Mchc:32, Mch:28, - Syndrome dyspepsia
Gol Darah : O+, HbsAg :
reaktif,

P - VFD NaCl 0,9 % + 4 amp furosemide (Jika TD>100 mmHg) 20 gtt/i mikro :
Aminoleban
- Inj ceftriaxone 2x1 gr (IV)
- Inj Pantoz 1x40 mg (IV)
- Spironolactone tab 3x100 mg (PO)
- Asam folat tab 3x1 mg (PO)
- Transfusi 4 kantong PRC (2 kantong perhari)
- Besok rencana parasintesis
- Cek Albumin, Gobulin, Protein total, ALT, AST, γ-GT, α-fetoprotein, HBV-DNA,
CT-scan Abdomen, Pemeriksaan Cairan Asites Abdomen, fibroscan, (tidak
mampu dilaksanankan di RSUD Muko-Muko)
Tgl masuk : 16 juni 2019
Tgl PBJ : 01 juli 2019 Follow Up
Hari Rawatan S O A P

(18 Juni 2019) Perut semakin TD : 110/70 - Ascites Masif Terapi Lanjut
H-2 membesar, mmHg, HR : 76 ec Sirosis
badan lemas, x/I, RR:20x/I, Hepatis
kedua tungkai T:36,9’C - -Anemia ec
bengkak, sesak (16/06/2019) : Penyakit
nafas berkurang Hb:6, Leu:5800, kronis
PLT:222.000, - Syndrome
Mcv:88, dyspepsia
Mchc:32,
Mch:28, Gol
Darah : O+,
HbsAg : reaktif
Cairan
parasintesis :
5,5 L
Tgl masuk : 16 juni 2019
Tgl PBJ : 01 juli 2019
Follow Up
Hari Rawatan S O A P

(19 Juni 2019) Perut TD : 110/80 - Ascites Masif Terapi Lanjut


H-3 membesar mmHg, HR : 86 ec Sirosis Rencana
berkurang, x/I, RR:18x/I, Hepatis parasintesis
badan lemas, T:36,6’C - -Anemia ec Besok
kedua tungkai (16/06/2019) : Penyakit Cek LED
bengkak, sesak Hb:6, Leu:5800, kronis
nafas (-) PLT:222.000, - Syndrome
Mcv:88, dyspepsia
Mchc:32,
Mch:28, Gol
Darah : O+,
HbsAg : reaktif
Tgl masuk : 16 juni 2019
Tgl PBJ : 01 juli 2019 Follow Up
Hari Rawatan S O A P

(20 Juni 2019) Perut TD : 110/60 - Ascites Masif Terapi Lanjut


H-4 membesar mmHg, HR : 72 ec Sirosis
berkurang x/I, RR:20x/I, Hepatis
T:36,7’C - -Anemia ec
(16/06/2019) : Penyakit
Hb:6, Leu:5800, kronis
PLT:222.000, - Syndrome
Mcv:88, dyspepsia
Mchc:32,
Mch:28, Gol
Darah : O+,
HbsAg: reaktif
(20/06/2019)
:LED: 80
Cairan
parasintesis :
7,5 L
Tgl masuk : 16 juni 2019
Tgl PBJ : 01 juli 2019 Follow Up
Hari Rawatan S O A P

(21 Juni 2019) Perut : TD : 90/60 - Ascites Masif Terapi Lanjut


H-5 membesar mmHg, HR : 69 ec Sirosis Besok rencana
berkurang x/I, RR:18 x/I, Hepatis parasintesis
T:36,9’C - -Anemia ec
Penyakit
(16/06/2019) : kronis
Hb:6, Leu:5800, - Syndrome
PLT:222.000, dyspepsia
Mcv:88,
Mchc:32,
Mch:28, Gol
Darah : O+,
HbsAg: reaktif

(20/06/2019) :
LED: 80
Tgl masuk : 16 juni 2019
Tgl PBJ : 01 juli 2019 Follow Up
Hari Rawatan S O A P

(22 Juni 2019) Perut TD : 100/60 - Ascites Masif Terapi Lanjut


H-6 membesar mmHg, HR : 78 ec Sirosis
berkurang x/I, RR:18x/I, Hepatis
T:36,7’C - -Anemia ec
(16/06/2019) : Penyakit
Hb:6, Leu:5800, kronis
PLT:222.000, - Syndrome
Mcv:88, dyspepsia
Mchc:32,
Mch:28, Gol
Darah : O+,
HbsAg: reaktif
(20/06/2019) :
LED: 80
Cairan
Parasintesin : 5
L
Tgl masuk : 16 juni 2019
Tgl PBJ : 01 juli 2019 Follow Up
Hari Rawatan S O A P

(23 Juni 2019) Perut TD : 120/70 - Ascites Masif Terapi Lanjut


H-7 membesar mmHg, HR : 89 ec Sirosis Rencana cek
berkurang x/I, RR:18 x/I, Hepatis elektrolit
T:37,1’C - -Anemia ec
Penyakit
(16/06/2019) : kronis
Hb:6, Leu:5800, - Syndrome
PLT:222.000, dyspepsia
Mcv:88,
Mchc:32,
Mch:28, Gol
Darah : O+,
HbsAg: reaktif
(20/06/2019) :
LED: 80
Tgl masuk : 16 juni 2019
Tgl PBJ : 01 juli 2019 Follow Up
Hari Rawatan S O A P

(24 Juni 2019) Perut TD : 110/70 - Ascites Masif Terapi Lanjut


H-8 membesar mmHg, HR : 78 ec Sirosis
berkurang x/I, RR:18 x/I, Hepatis
T:36,7’C - -Anemia ec
Penyakit
(16/06/2019) : kronis
Hb:6, Leu:5800, - Syndrome
PLT:222.000, dyspepsia
Mcv:88,
Mchc:32,
Mch:28, Gol
Darah : O+,
HbsAg: reaktif
(20/06/2019)
:LED: 80

(24/06/20019) :
Cl-:100, K+:4,5,
Na+:139
Tgl masuk : 16 juni 2019
Tgl PBJ : 01 juli 2019
Follow Up
Hari Rawatan S O A P

(25 Juni 2019) Perut TD : 120/60 - Ascites Masif Terapi Lanjut


H-9 membesar mmHg, HR : 80 ec Sirosis
berkurang x/I, RR:20x/I, Hepatis
T:36,7’C - -Anemia ec
(16/06/2019) : Penyakit
Hb:6, Leu:5800, kronis
PLT:222.000, - Syndrome
Mcv:88, dyspepsia
Mchc:32,
Mch:28, Gol
Darah : O+,
HbsAg: reaktif
(20/06/2019) :
LED: 80
(24/06/20019) :
Cl-:100, K+:4,5,
Na+:139
Tgl masuk : 16 juni 2019
Tgl PBJ : 01 juli 2019
Follow Up
Hari Rawatan S O A P

(26 Juni 2019) Perut TD : 80/50 - Ascites Masif Terapi Lanjut


H-10 membesar mmHg, HR : 88 ec Sirosis
berkurang x/I, RR:20x/I, Hepatis
T:36,5’C - -Anemia ec
(16/06/2019) : Penyakit
Hb:6, Leu:5800, kronis
PLT:222.000, - Syndrome
Mcv:88, dyspepsia
Mchc:32,
Mch:28, Gol
Darah : O+,
HbsAg: reaktif
(20/06/2019) :
LED: 80
(24/06/20019) :
Cl-:100, K+:4,5,
Na+:139
Tgl masuk : 16 juni 2019
Tgl PBJ : 01 juli 2019
Follow Up
Hari Rawatan S O A P

(27 Juni 2019) Perut TD : 120/60 - Ascites Masif Terapi Lanjut


H-11 membesar mmHg, HR : 78 ec Sirosis
berkurang x/I, RR:20x/I, Hepatis
T:36,2’C - -Anemia ec
(16/06/2019) : Penyakit
Hb:6, Leu:5800, kronis
PLT:222.000, - Syndrome
Mcv:88, dyspepsia
Mchc:32,
Mch:28, Gol
Darah : O+,
HbsAg: reaktif
(20/06/2019) :
LED:80
(24/06/20019) :
Cl-:100, K+:4,5,
Na+:139
Tgl masuk : 16 juni 2019
Tgl PBJ : 01 juli 2019
Follow Up
Hari Rawatan S O A P

(28 Juni 2019) Perut TD : 120/60 - Ascites Masif Terapi Lanjut


H-12 membesar mmHg, HR : 78 ec Sirosis
berkurang x/I, RR:20x/I, Hepatis
T:36,7’C - -Anemia ec
(16/06/2019) : Penyakit
Hb:6, Leu:5800, kronis
PLT:222.000, - Syndrome
Mcv:88, dyspepsia
Mchc:32,
Mch:28, Gol
Darah : O+,
HbsAg: reaktif
(20/06/2019)
:LED: 80

(24/06/20019) :
Cl-:100, K+:4,5,
Na+:139
Tgl masuk : 16 juni 2019
Tgl PBJ : 01 juli 2019
Follow Up
Hari Rawatan S O A P

(29 Juni 2019) Perut TD : 120/70 mmHg, - Ascites Masif Terapi Lanjut
H-13 membesar HR : 78 x/I, RR:20x/I, ec Sirosis
berkurang T:36,7’C Hepatis
(16/06/2019) : Hb:6, - -Anemia ec
Leu:5800, Penyakit
PLT:222.000, kronis
Mcv:88, Mchc:32, - Syndrome
Mch:28, Gol Darah : dyspepsia
O+, HbsAg: reaktif
(20/06/2019) : LED:
80
(24/06/2019) : Cl-
:100, K+:4,5, Na+:139
(29/06/2019) : Hb
:13,3, leukosit :
Cairan parasintesis
10,5 L
Tgl masuk : 16 juni 2019
Tgl PBJ : 01 juli 2019
Follow Up
Hari Rawatan S O A P

(30 Juni 2019) Perut TD : 120/80 mmHg, - Ascites Masif Terapi Lanjut
H-14 membesar HR : 68 x/I, RR:20x/I, ec Sirosis
berkurang T:36,7’C Hepatis
(16/06/2019) : - -Anemia ec
Hb:6, Leu:5800, Penyakit
PLT:222.000, kronis
Mcv:88, Mchc:32, - Syndrome
Mch:28, Gol Darah : dyspepsia
O+, HbsAg: reaktif
(20/06/2019) :
LED: 80
(24/06/2019) : Cl-
:100, K+:4,5, Na+:139
(29/06/2019) : Hb
:13,3, leukosit :6300,
PLT:246000
Cairan
parasintesis 10,5 L
Tgl masuk : 16 juni 2019
Tgl PBJ : 01 juli 2019
Follow Up
Hari Rawatan S O A P

(01 Juli 2019) Perut : TD : 120/70 mmHg, - Ascites Terapi Lanjut


H-15 membesa HR : 78 x/I, RR:20x/I, Masif ec - furosemid 1x1
r T:36,7’C Sirosis - Lansoprazol
berkurang (16/06/2019) : Hepatis 1x30 mg
Hb:6, Leu:5800, - -Anemia ec - Spironolacton
PLT:222.000, Penyakit 2x100 mg
Mcv:88, Mchc:32, kronis - As Folat 3x1
Mch:28, Gol Darah : - Syndrome - Sucralfat 3xC1
O+, HbsAg: reaktif dyspepsia - Opilac 3xC1
(20/06/2019) : Pasien Berobat
LED: 80 jalan rencana
(24/06/2019) : Cl- kontrol
:100, K+:4,5, Na+:139 selanjutnya
(29/06/2019) : Hb tanggal 06 Juli
:13,3, leukosit :6300, 2019
PLT:246000
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai