Anda di halaman 1dari 38

REFERAT

PERDARAHAN SALURAN
CERNA BAGIAN ATAS EC
SIROSIS HEPATIS

Disusun Oleh : Pembimbing :


Dewi Sartika Muliadi,Sked dr. Arfan Sanusi, Sp.PD

Kepanitraan Klinik Bagian Ilmu


Penyakit Dalam
BAB I
PENDAHULUAN
Perdarahan Saluran Cerna Bagian Atas merupakan salah satu
penyakit yang sering dijumpai di bagian gawat darurat rumah
sakit. Perdarahan saluran cerna bagian atas paling banyak
disebabkan oleh adanya komplikasi dari sirosis hepatis,
dimana pada sirosis hepatis disebebkan karena adanya
hipertensi portal yang dapat menyebabkan varises esophagus
yang pada akhirnya akan pecah, sehingga menimbulkan
manifestasi klinik berupa melena.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
FISIOLOGI HEPAR

1. Metabolisme Karbohidrat

2. Metabolisme Lipid

3. Metabolisme Protein

4. Produksi cairan empedu

5. Fungsi sirkulasi

6. Konjugasi bilirubin
Sirosis Hepatis
Definisi

Sirosis hepatis adalah suatu penyakit dimana sirkulasi mikro,


anatomi pembuluh darah besar dan seluruh sistem arsitektur
hati mengalami perubahan menjadi tidak teratur dan terjadi
fibrosis disekitar parenkim hati yang mengalami regenerasi
Insidensi dan Epidemiologi

- USA : 360/100.000 penduduk

- Indonesia : Yogyakarta (4.1%)


Medan ( 4% )
Sirosis Hepatis
Etiologi
Sirosis Hepatis
Klasifikasi
Makronodular ( nodul > 3 mm )
Mikronodular ( nodul < 3 mm )
Campuran

Sirosis
Hepatis Alkoholik
Kriptogenik
Biliaris
Cardiac
Metabolik dan terkait obat
Sirosis Hepatis
Patofisiologi

Infeksi Peradanga Kolap


nekrosis lobulus
Hepar n Hati
hati

Distorsi p.d & Septa Fibrosa


Hiperten Fibrosis
gg.aliran difus & nodus
si Portal
darah porta sel hati

peradangan dan nekrosis Jaringan kolagen berubah dari


sel duktules, sinusoid, reversibel irreversibel bila
retikuloendotel, terjadi telah terbentuk septa permanen
fibrinogenesis dan septa yg aselular pada daerah porta
aktif dan parenkim hati
Sirosis Hepatis
Patofisiologi
Virus
Alkohol
Asetaldeh hepatitis
ADH
ide dan Spesifik Nonspesifik
asetat
Oksidasi lipid Lim T dan
NK Cell
Lipogenesis Lim B

Steatosis
Lisis sel
Hepar
Hepatosit Hepatosit
necrosis hidup
Sel Kupffer Lisosom & Regenerasi Hiperplasia
& sel stella sitokin sel sel

Fibrotik Nodul
Sirosis
hepatis
Sirosis Hepatis
Manifestasi Klinis

Cepat lelah dan lemas hilangnya rambut badan


selera makan berkurang gangguan tidur
perasaan perut kembung demam
Mual gangguan siklus
berat badan menurun menstruasi
Atrofi testis Ikterus dengan air kemih
Testis mengecil berwarna seperti teh pekat
gynecomastia muntah darah

Sirosis Hati Sirosis Hati


Kompensata Dekompensata
Sirosis Hepatis
Manifestasi Klinis

Perubahan-perubahan spider nevi Kon


Sirosis Hepatis
Diagnosis

1. Anamnesis : lemah, lesu, anoreksia, mual, muntah, nyeri perut, ikterus (dimulai
dengan BAB yang coklat seperti teh), perut membuncit, libido menurun, kadang
ditemukan muntah dan atau berak kehitaman, riwayat alkoholisme, riwayat pernah
menderita hepatitis (sakit kuning)
2. Pemeriksaan fisik :Pemeriksaan fisik keadaan umum dan nutrisi yang
menurun, disertai tanda tanda kegagalan fungsi hati dan hipertensi portal
3. Pemeriksaan laboratorium
1. Darah Lengkap ditemukan anemia, leukopenia, trombositopenia
2. Kimia darah Bilirubin, SGOT/SGPT, Alkaline Fosfatase, Albumin, Globulin
3. Serologis HbsAg dan IgM anti HCV
Sirosis Hepatis
Sirosis Hepatis

Pembatasan aktifitas
fisik

Pengobatan
berdasarkan etiologi

TERAPI Dietetik

Medikamentosa

Pencegahan
Komplikasi

Transplantasi hati
Sirosis Hepatis

Acites

Peritonitis
Komplikasi
Varises Esofagus

Ensefalopati Hepatik

Sindroma
hepatorenal
BAB III
LAPORAN KASUS
Nama : Ny.K
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 70 Tahun
Alamat : Desa Mabuli dsn 3, Banawa selatan
Tgl Pemeriksaan : 13 desember 2016

Ruangan : Camar,

RSU Anutapura
Laporan Kasus

Anamnesis
Keluhan Utama : Berak Hitam

Riwayat penyakit sekarang :


Pasien perempuan usia 70 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan berak hitam sejak
dua bulan lalu. Perasaan tidak enak pada bagian perut kanan dikeluhkan. Satu bulan
belakangan pada bagian perut dirasakan seperti membesar. Sering merasa mual
beberapa hari ini. Sakit ulu hati juga dikeluhkan. Beberapa hari belakangan terdapat
perubahan yang terjadi pada kulit, terutama pada kuku jari tangan dan kakinya.
Adanya penururnan berat badan yang dirasakan selama sebulan belakangan. Demam
tidak dikeluhkan. Sakit kepala tidak dikeluhkan pasien. Batuk juga tidak dikeluhkan
pasien. BAK berwarna teh pekat.
Laporan Kasus

Anamnesis
Riwayat penyakit dahulu :

- Riwayat DM disangkal (-)

- Riwayat HT (-)

- Riwayat minum alkohol (-)


Laporan Kasus

Pemeriksaan Fisik

- Keadaan umum : Sakit sedang / Compos Mentis

BB : TDP kg

TB : 156 cm

IMT : TDP
Tanda vital :

TD : 90/60 mmHg Pernapasan : 20 kali/menit

Nadi : 80 kali/menit Suhu : 36,7 0C


Pemeriksaan Fisik
Kepala
Kepala
Wajah : Pucat (+), Sianosis (-), Edema (-), Jejas (-)
Deformitas : Tidak ada
Bentuk : Normocephal
Rambut : Warna hitam, rontok (-), tidak mudah
dicabut
Mata
Mata
Konjungtiva : anemis (+/+)
Sklera : ikterus (+/+)
Pupil : isokor.
Mulut : Hiperemis (-), Ulkus (-), Lidah kotor (-),
tonsilofaringitis (-)
Pemeriksaan Fisik

Leher

KGB : Limfadenopati (-)

Tiroid : Simetris, mengikuti gerakan menelan,

pembesaran (-), nyeri tekan (-)

JVP : tidak ada peningkatan


Massa Lain : Tidak ada
Pemeriksaan Fisik

Paru-paru

Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, Retraksi dinding dada (-)

Palpasi : Vocal premitus sama kanan dan kiri, nyeri tekan


(-),

krepitasi (-), massa (-)

Perkusi : Sonor pada lapangan paru kiri dan kanan


Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-)
Pemeriksaan Fisik Jantung
Inspeksi : Ictus cordis terlihat

Palpasi : Ictus cordis teraba di SIC VI midclavicula


sinistra

Perkusi :

Batas kanan atas SIC II linea parasternalis dextra.

Batas kanan bawah SIC IV Linea parasternalis dextra.

Batas kiri atas SIC II linea parasternalis sinistra.


Batas kiri bawah SIC IV linea midclavicula sinistra.
Auskultasi : Bunyi jantung I/II murni regular, Murmur (-), Gallop
(-).
Pemeriksaan Fisik
Abdomen
Inspeksi : Cembung, simetris.

Auskultasi : Peristaltik (+), kesan normal

Perkusi : Tymphany

Shifting dulness (+)

Palpasi : Nyeri tekan epigastrium (+), massa (-),


Hepar teraba tiga jari dibawah arcus costae
dengan permukaan rata, konsistensi lunak, ujung
tumpul dan terasa nyeri saat ditekan.
Anggota Gerak

Atas : akral hangat (+/+) edema (-/-), tidak ada


hambatan gerak
Bawah : akral hangat (+/+) edema (+/+), tidak ada
hambatan gerak
Hasil Laboratorium

DARAH LENGKAP
NILAI RUJUKAN
( 08 Desember 2016)

WBC 14,39 x 103/mm3 4,8-10,8

RBC 2,59 x 106/mm3 4,7-6.1


PLT 592 x 103/mm3 150-450
HCT 22,9 % 42-52
HGB 8 14-18
MCV 88 fl 80-99
MCH 30,9 pg 27-31
Hasil Laboratorium

FUNGSI HATI
NILAI RUJUKAN
( 08 desember 2016)

SGOT 59,0 U/L 0 - 35


SGPT 53,0 U/L 0 - 45

JENIS PEMERIKSAAN
KETERANGAN
(09 Desember 2016)
NON
HbsAG ICT/Rapid
REAKTIF
ANTI HBs - -
NON
ANTI HCV ICT/Rapid
REAKTIF
Hasil Laboratorium
FAAL HATI
NILAI RUJUKAN
(09 Desember 2016)
Bilirubin total 23,05 0,2 1,0
Bilirubin direk 17,29 0,05 0,3
Bilirubin Indirek 5,76

FAAL GINJAL
NILAI RUJUKAN
(09 desember 2016)

Albumin 2.3 g/dL 3.5 5.2

Urea 31 mg/dL 18 55

Creatinin 1.05 mg/dL 0.50 1.20


USG
USG
USG
Dari hasil USG :
Hepar : uk kecil, echo parenkim kasar, ujung
tumpul, tidak tampak dilatasi
vaskuler
maupun bile ductus, nodul, massa
(-)
GB : uk dan echo normal, batu (-), massa (-),
sludge (-)
Pankreas dan lien : kesan normal
Ginjal : uk. kecil, echo cortex meningkat, tidak
tampak batu maupun tanda-tanda
bendungan
VU : uk.dan echo normal, dinding normal, batu
(-), massa (-)
Resume

Pasien perempuan usia 70 tahun MRS dengan keluhan berak hitam sejak
dua bulan lalu. Abdominal pain (+), malaise (+), mual (+), muntah (-),
demam (+),Perut membesar, kulit menguning, BAB Hitam, BAK teh
Pekat.
Tanda vital : TD : 90/60, N : 80 x/m, R : 20 x/m. S : 36,7 oC.
Fisis : wajah pucat (+), konjungtiva anemis +/+, sclera ikterik +/+,
abdomen kesan cembung, nyeri tekan abdomen (+), Hepatomegaly (+),
Shiffting dulnes (+).
Diagnosis & Diagnosa
Banding

DiagnosaSementara: Perdarahan Saluran Cerna Bagian Atas ec


Sirosis hepatis
Diagnosa Banding : Malnutrisi energi-protein

Tumor abdomen
Anjuran Pemeriksaan
Tes Alpha Fenoprotein

Terapi
Vitamin K 1 amp/8 jam
IVFD Asering
O2 2-4 lpm
Spinorolactone 25 mg/hari Curcuma 3x1
Omeprazole amp/12 jam
Vip albumin 3x1
DISKUSI
Dari anamnesis terhadap pasien didapatkan berak darah hitam,
demam, lesu, berat badan pasien akhir-akhir ini menurun,
anoreksia dan nyeri pada abdomen. Terdapat mata kekuningan,
kuku menguning, dan perut membuncit. serta pada pemeriksaan
fisik Pada pasien ini didapatkan gejala/tanda kegagalan fungsi
hati berupa: ikterus, hipoalbumin, ascites, anemis, malaise.
Sedangkan dari gejala/tanda hipertensi portal: ascites
DISKUSI
Dari hasil anamnesis didapatkan malaise dan berat badan turun,
adanya proses glikogenolisis dan glukoneogenesis pada hati
membuat seseorang tetap mempunyai cadangan energi dan
energi apabila seseorang tidak makan, namun pada pasien
sirosis hepatis, kedua proses ini tidak berlangsung sempurna
sehingga pasien mudah lelah dan pada keadaan yang lebih berat
pasien bahkan tidak dapat melakukan aktivitas ringan.
Nyeri pada ulu hati akibat dari timbulnya ulkus peptikum pada
penderita Sirosis Hepatis lebih besar bila dibandingkan dengan
penderita normal. Beberapa kemungkinan disebutkan
diantaranya ialah timbulnya hiperemi pada mukosa gaster dan
duodenum, resistensi yang menurun pada mukosa, dan
kemungkinan lain ialah timbulnya defisiensi makanan.
DISKUSI
Ikterus (mata kekuningan), Ikterus-pada kulit dan membran
mukosa akibat bilirubinemia. Bila konsentasi bilirubin kurang
dari 2-3 mg/dl tak terlihat. Warna urine terlihat gelap seperti air
teh.

Perut membuncit disebabkan oleh adanya Ascites. Ascites


adalah adanya cairan bebas dalam rongga peritoneum. Pada
sirosis hati aschites terbentuk akibat adanya beberapa hal yaitu:
hipertensi portal, retensi natrium, vasodilatasi arteri splanknika,
perubahan aliran vaskuler sistemik, peningkatan pembentukan
cairan limfe hepatik dan splanknika, dan albuminemia.
DISKUSI
Hepatomegali, ukuran hati yang sirotik dapat membesar,
normal, atau mengecil. Bilamana hati teraba keras dan noduler.
Splenomegali sering ditemukan terutama pada sirosis yang
penyebabnya non alkoholik. Pembesaran ini akibat kongesti
pulpa merah lien karena hipertensi porta.
Terjadi melena diakibatkan karena adanya hipertensi portal
yang dapat menyebabkan pecahnya varises esofagi.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai