Tanggal
ACC Supervisor
ABSTRAK
Hepatocellular carcinoma (HCC) merupakan kanker paling sering keenam diseluruh dunia dan peringkat ketiga penyebab kematian karena
kanker. Kurang lebih tiga-petempat dari kasus di Asia karena tingginya
prevalensi infeksi kronis virus hepatitis B (HBV). Nyeri perut bagian kanan
atas adalah salah satu gejala yang paling umum dan utama pada penderita
HCC. Pengobatan nyeri pada pasien HCC diawali dengan penilaian yang
komprehensif dari karakteristik klinis nyeri
Dilaporkan kasus seorang laki laki 61 tahun telah didiagnosa dengan
Hepatocellular carcinoma sejak 1 tahun sebelum masuk rumah sakit, sesuai
dengan Barcelona Clinic Liver Cancer (BCLC) pasien menderita
Hepatocellular carcinoma stage D dengan penatalaksaan berupa tatalaksana
paliatif dan suportif.
PENDAHULUAN
Hepatocellular carcinoma (HCC) merupakan kanker paling sering keenam diseluruh dunia dan peringkat ketiga penyebab kematian karena
kanker. Kurang lebih tiga-petempat dari kasus di Asia karena tingginya
prevalensi infeksi kronis virus hepatitis B (HBV). HCC merupakan ancaman
besar bagi kesehatan di wilayah Asia. Prevalensi HCC diseluruh dunia sejalan
dengan distribusi dari virus hepatitis, dan mayoritas kasus berhubungan
dengan HBV dan virus hepatitis C (HCV). HCC mempunyai variasi luas pada
insidens penyakit berdasarkan lokasi geografis. Wilayah dengan insidens
tinggi meliputi Afika subsahara, Asia timur, dan Asia Tenggara (yaitu Cina,
Hongkong, Taiwan, Korea, dan Jepang).1
Peran pemeriksaan penunjang dalam diagnosis HCC dapat dibagi
menjadi dua kategori utama, yang pertama yaitu pada surveilans pada
pasien dengan risiko tinggi terjadi HCC dan yang kedua adalah untuk
diagnosis HCC yang didasarkan pada hasil pemeriksaan skrining yang
abnormal. Peran yang lain adalah untuk evaluasi HCC setelah mendapatkan
terapi. 2
Nyeri perut bagian kanan atas adalah salah satu gejala yang paling
umum dan utama pada penderita HCC. Pengobatan nyeri pada pasien HCC
diawali dengan penilaian yang komprehensif dari karakteristik klinis nyeri.
Analgetik golongan opioid adalah gold standard, terdapat beberapa jenis
sediaan opioid (oral, parenteral, transdermal, transmukosal/sublingual,
rektal, spinal). Indikasi pemberian opioid harus ditentukan berdasarkan
kemampuan pasien untuk menggunakan sediaan tertentu, efikasi sediaan
analgesia yang memadai, kemudahan penggunaan bagi pasien dan keluarga,
komplikasi yang terkait, dan biaya. 3
KASUS
Seorang laki-laki 56 tahun datang ke Rumah Sakit Zainoel Abidin
Banda Aceh pada tangal 08 September 2014 dengan keluhan perut
2
membesar dan disertai nyeri perut bagian kanan atas hingga ke epigastrium,
perut membesar dan nyeri dirasakan memberat dalam 1 bulan sebelum
masuk rumah sakit (SMRS), 4 bulan SMRS perut sudah dirasakan membesar
dan nyeri tetapi tidak terlalu mengganggu, saat ini nyeri dirasakan terus
menerus. Pada bulan Juli 2013 pasien sudah didIagnosa dengan HCC dan
sudah dilakukan biopsi hati dengan kesimpulan mild Liver cell dysplasia,
pasien dalam 4 bulan ini kontrol rutin di RS Swasta Medan.
Status Present dijumpai kesadaran Compos Mentis, tekanan dara
130/80mmHg, frekuensi nadi 96 kali/menit irama regular, frekuensi nafas 22
kali/menit dan suhu 37 C. Pada pemeriksaan paru didapatkan peranjakan
paru-hati di sela iga IV. Pada pemeriksaan abdomen ditemukan pembesaran
hati 6cm di bawah arcus costae 8cm di bawah processus xiphoideus, tepi
tumpul, permukaan berdungkul-dungkul, konsistensi keras, nyeri tekan, serta
didapati ascites. Collateral vein (+). Pada pemeriksaan ekstremitas didapati
edema pada ekstremitas inferior kediua kaki.
Pemeriksaan laboratorium pada saat masuk RSUZA didapatkan Hb
11,9 g/dl, leukosit 8.300/uL, trombosit 308.000/uL, Ht 36%, eritrosit
4.600.000/uL, Na/K/Cl 135/4,4/99 meq/dl, ureum 19, creatinin 0,7, Bilirubin
total/direct 2,10/1,57 SGOT/SGPT : 164/60, Albumin/Globulin : 3,1/4,4 g/dl.
PT/Kontrol 21,8/12,1Pemeriksaan urinalisis tidak ditemukan kelainan.
Pada penilaian Visual Analogue Scale dengan skala 6-7
Dilakukan pemeriksaan USG dengan kesimpulan Lesi Multinoduler di
lobus kanan dan kiri hepar dengan kesan Hepatocelluler carcinoma,
pemeriksaan Alfa Feto Protein dengan hasil 1157 uI/ml. Pada pemeriksaan
Echocardiorgrafi ditemukan massa di atrium kanan dengan kesan myxoma.
Pasien didiagnosa dengan Hepatocellular carcinoma dengan Cancer
Pain + Sirosis Hepatis stadium decompensate + Myxoma.
Pasien saat masuk pasien diberikan terapi IV Aminofusin Hepar
1fls/hari, IV Cefotaxime 1g/8jam, IV Tramadol 100mg/12jam, Spironolacton
1x100mg, Lactulose syrup 3xCI, Curcuma tablet 3x1.
3
hepatosit.
Peristiwa
ini
menyebabkan
(instability)
genomik
sebagai
akibat
dari
ketidak
mutasi,
seimbangan
translokasi,
dan
4
Untuk
pemeriksaan
menegakkan
seperti
misalnya
diagnosis
HCC
pemeriksaan
diperlukan
radiologi,
beberapa
ultrasonografi,
risiko
komplikasi.9
Pada
tahun
2001,
sebuah
konvensi
HCC
Gambar
Barcelona
Clinic
Liver
Cancer
(BCLC)
staging
classification of HCC.10
7
harus
menerima
pengobatan
simptomatik
untuk
mengurangi
mengganggu
perlu
mendapat
perhatian
khusus
pada
pasien
penderita kanker.12
Pasien yang didiagnosis dengan kanker yang melaporkan rasa sakit
harus menjalani penilaian yang komprehensif dan penilaian ulang nyeri .
Sebisa mungkin, pasien harus terlibat dalam penilaian dan penilaian ulang
penderitaan mereka. Dalam pengaturan perawatan akut, penilaian nyeri
awal harus dilakukan pada saat masuk . Penilaian ulang nyeri harus
dilakukan pada setiap kunjungan ke pasien, pasien yang menjaga harus
diajarkan untuk menggunakan buku harian untuk memantau tingkat nyeri,
penggunaan obat, efektivitas analgesia, dan efek samping obat. Bukti
penilaian nyeri awal, penilaian ulang, dan efektivitas analgesia harus
didokumentasikan dalam buku harian penilaian nyeri pada pasien.13
Ada beberapa skala penilaian yang tersedia untuk menilai nyeri.
Peringkat nyeri dengan menggunakan Visual Analogue Scale (VAS) adalah
bagian penting dari penilaian nyeri yang telah digunakan hamper di seluruh
dunia. Cara umum lainnya penilaian nyeri adalah dengan menggunakan
Numeric Ratings Scale (NRS) dan Wong-Baker Faces Scales yang pada
umumnya digunakan pada anak-anak.14
penggunaan
obat
adjuvant
untuk
menenangkan
tangga
WHO
adalah
tramadol,
kodein
dan
dihydrocodeine.
akan
meningkatkan
efek
analgesik
tetapi
akan
menghasilkan
awal
untuk
penanganan
nyeri
dimulai
dengan
dosis
opioid
dilakukan
setiap
24
jam
seteleh
11
12
13
KESIMPULAN
Dilaporkan kasus seorang laki-laki 61 tahun yang menderita
Hepatocellular carcinoma dengan sirosis hepatis dan myxoma, mengeluhkan
nyeri hebat di perut bagian kanan atas, sesuai BCLC pasien didiagnosa
dengan
hepatocellular
carcinoma
stage
D,
penatalaksanaan
berupa
DAFTAR PUSTAKA
1. Omata M et al. Asian Pacific Association for the Study of the Liver
Consensus: Recommendations on Hepatocellular Carcinoma. 2010.
2. Moschouris H et al. Hepatocellular Carcinoma Treated with Transarterial
Chemoembolization : Evaluation with Parametric Contrast - Enhanced
Ultrasonography. World J Radiology. 2012; 4 : 379-386.
3. Mercadante S, Ripamonti C, Bruera E. Gastrointestinal Symptoms in
Advanced Cancer Patients. New York : Oxford University Press, Inc 2002;
223-234.
4. Kamel IR, Bluemke DA. Imaging Evaluation of Hepatocellular Carcinoma.
Vascular Intervention Radiologi 2002; 13 : 73-83.
5. Wu CG, Salvay DM, Forgues M, Valerie K, Farnsworth J, Markin RS, et al.
Distinctive Gene Expression Profiles Associated with Hepatitis B Virus X
Protein. Oncogene 2001; 20 : 3674-3682.
14
19. Papadakis MA, McPhee SJ, Rabow MW. Current Medical Diagnosis &
Tratment; McGraw-Hill 2013; 5 : 74-85
16