Anda di halaman 1dari 11

Hepatitis B Pada Kehamilan

Reading Assignment
Muhammad Haris Yulius
Divisi Gastro Entero Hepatologi
Pendahuluan
• Infeksi virus hepatitis B (HBV) saat ini telah dikenal
sebagai salah satu masalah utama masyarakat di
seluruh dunia
• Data yang dihimpun dalam suatu penjaringan terhadap
140.000 wanita hamil yang berlangsung dari tahun
2005-2007 di Denmark menunjukan sebanyak 36.400
(0,26%) dari antara wanita tersebut memiliki HBsAg
positif
• Ibu dengan HBsAg positif memiliki resiko 20% untuk
mentransmisikan infeksi tersebut ke anaknya saat
melahirkan. Resiko tersebut akan meningkat menjadi
lebih dari 90% pada ibu dengan HBeAg positif
• Osazuwa F, Ankiwe HC (2012). Risk of Mother to Child Transmision of Hepatitis B among Children. Internasional Journal of Tropical
Medicine 7 (1): 34-37
• Navabakhsh B, Mehrabi N, Estakhri A, Mohamadnejad M, Poustchi H. (2011). Hepatitis B Virus Infection during Pregnancy:
Transmision and Prevention. Middle East Journal of Digestive Disease Vol 3 No 2: 93-102
Epidemiologi
• Diperkirakan 350-400 juta individu diseluruh
dunia telah terinfeksi oleh virus hepatitis B
• WHO 2008, Indonesia merupakan salah satu
negara dengan prevalensi tinggi yaitu 7,2%-9%
diikuti dengan Filipina 7,0-9,0% sedangkan
Malaysia berkisar antara 6,0-9,0%.

• Bzowej NH. (2010). Hepatitis B Therapy in Pregnancy. Curr Hepatitis Rep 9: 197-204
• World health organization. (2011) Viral hepatitis in the WHO south-east asia region. India: 4.
Manifestasi klinis
• Gejala klinis  tidak berbeda wanita hamil dengan
wanita yang tidak hamil.
• Pemeriksaan fisik terkadang tampak seperti normal
• Ibu sirosis akan memiliki resiko lebih besar untuk
terjadinya rupture varises esophagus, dan perdarahan
postpartum.
• Infeksi kronik hepatitis B berhubungan dengan
terjadinya diabetes mellitus gestasional, perdarahan
antepartum, kelahiran premature dan kondisi skor
apgar yang rendah pada bayi baru lahir

• Bohidir NP. (2012) Hepatitis B Virus Infection in Pregnancy. Hepatitis Annual Journal :199-209.
Diagnosis
• Diagnosis didasarkan pada riwayat klinik,
peningkatan kadar ALT serta ditemukannya
antigen hepatitis B virus (HBsAg) di serum pasien.
• Dugaan hepatitis B kronik harus dilakukan
pemeriksaan HBsAg dan HBV DNA
• Tes serologi HBeAg menunjukkan kondisi pasien
yang sangat infeksius, HBV DNA menunjukkan
jumlah virus dalam tubuh pasien.

• Christensen PB, Clausen MR, Krarup H, Laursen AL, Schlichting P, Weis N. (2011). Treatment for Hepatitis B virus (HBV) and
Hepatitis C virus (HCV) infection- Danish National Guidelines 2011. Danish Medical jurnal: 1-11
• Maternitiy Care in SA. (2011) Chapter 44 Hepatitis B in Pregnancy. Government of South Australia :1-9
Penatalaksanaan
• Obat-obatan antiviral memiliki kemampuan dalam menghambat
nukleotida maupun polimerasenya, walaupun targetnya adalah RNA-
dependent DNA polymerase virus hepatitis B, namun karena obat ini
mampu melalui plasenta, maka dapat mengganggu replikasi DNA dalam
mitokondria dan menganggu organogenesis janin

• Bzowej NH. (2010). Hepatitis B Therapy in Pregnancy. Curr Hepatitis Rep 9: 197-204
Penatalaksanaan
• Penggunaan antiviral selama kehamilan  2
studi yaitu Antiviral Pregnancy Registry (APR)
dan Development of Antiretroviral Therapy
Study (DART).
• APR, 2010  lamivudine dan tenovovir
merupakan 2 obat dengan pengalaman
penggunaan secara in vivo di trimester
pertama kehamilan yang paling aman.8

• Bzowej NH. (2010). Hepatitis B Therapy in Pregnancy. Curr Hepatitis Rep 9: 197-204
Penatalaksanaan
• Lamivudine digolongkan kelas C oleh FDA
– Studi di Cina lamivudine menghambat transmisi
vertical selama trimester ke 3 kehamilan.
• Tenovovir termasuk kategori kelas B, obat ini
memiliki kelebihan dalam mancegah resistensi.
• Obat lain yang mulai digunakan adalah telbivudin
yang masuk dalam kategori kelas B, namun
penggunaanya masih terbatas oleh karena
kurangnya data keamanan penggunaan obat ini
dalam penelitian in vivo pada ibu hamil dan
mudahnya obat ini menjadi resisten
• Bzowej NH. (2012). Optimal Management of the Hepatitis B Patient Who Desires Pregnancy or Is Pregnant. Curr Hepatitis Rep 11:
82-89
• Ho V, Ho W. (2012). Hepatitis B in Pregnancy : Spesific issues and Considiration. J Antivirals & Antiretrovirals Vol 4 (3): 51-59
• Ho V, Ho W. (2012). Hepatitis B in Pregnancy :
Spesific issues and Considiration. J Antivirals &
Antiretrovirals Vol 4 (3): 51-59
Kesimpulan
• Ibu dengan Hepatitis B memiliki resiko mentransmisikan
infeksi tersebut ke anaknya saat melahirkan.
• Gejala klinis pada pasien yang terinfeksi virus hepatitis B
tidak berbeda antara wanita hamil dengan wanita yang
tidak hamil.
• Diagnosis didasarkan pada riwayat klinis, peningkatan kadar
ALT serta ditemukannya antigen hepatitis B virus (HBsAg) di
serum pasien.
• Terapi antiviral yang direkomendasikan adalah lamivudine
dan tenofovir.
• Terapi didasarkan pada evaluasi dasar serta penyulit-
penyulit lain.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai