Anda di halaman 1dari 5

Ajeng

dan Putu | Tatalakasana Persalinan pada Kehamilan dengan Hepatitis B


Tatalakasana Persalinan pada Kehamilan dengan Hepatitis B



Ajeng Defriyanti Pusparini, Putu Ristyaning Ayu
Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung

Abstrak
Hepatitis adalah peradangan sel-sel hati, yang bisa disebabkan oleh infeksi (virus, bakteri, parasit), obat-obatan (termasuk
obat tradisional), konsumsi alkohol, lemak yang berlebih dan penyakit autoimmune. Hepatitis dapat disebabkan oleh
berbagai macam virus seperti virus hepatitis A, B, C, D, E. Indonesia merupakan negara dengan endemisitas tinggi hepatitis
B terbesar kedua di negara South East Asian Region (SEAR) setelah Myanmar. Menurut Riskesdas 2013, prevalensi hepatitis
1,2% dari penduduk di Indonesia, dimana 1-5% merupakan ibu hamil dengan virus hepatitis B. Penularan infeksi HBV dapat
terjadi melalui Mother-to-child-transmission (MTCT) dimana ibu hamil yang menderita hepatitis B akut kepada bayi yang
dikandungnya/dilahirkannya. Pada kasus ini melaporkan dari seorang ibu hamil, usia 39 tahun datang RSAM dengan
keluhan pasien hamil kurang bulan dengan mata kuning, tubuhnya menjadi kekuningan dan BAK berwarna kuning pekat
seperti teh sejak 2 bulan yang lalu. Pemeriksaan fisik didapatkan hasil skleraikterik (+) dan ikterik generalisata dan hasil
pemeriksaan HbsAg positif. Penatalaksanaan persalinan yang dilakukan dengan tindakan sectio caesarea dan vaksin HBV
pada bayi.

Kata kunci : hepatitis, kehamilan dengan hepatitis B, MTCT

Management of Labor in Pregnancy with Hepatitis B

Abstract
Hepatitis is an inflammation of the liver cells, which can be caused by infections (viral, bacterial, parasitic), drugs (including
traditional medicine), alcohol consumption, excess fat and autoimmune diseases. Hepatitis can be caused by various viruses
such as hepatitis A, B, C, D, E. Indonesia is a country with high endemicity of hepatitis B in the country's second largest
South East Asian Region (SEAR) after Myanmar. According Riskesdas 2013, the prevalence of hepatitis 1.2% of the
population in Indonesia, where 1-5% of pregnant women with the virus is hepatitis B. Transmission of HBV infection can
occur through Mother-to-child-transmission (MTCT) in which pregnant women who suffer from hepatitis B acute to her
developing baby / birth. In this case report of a pregnant woman, aged 39 years came RSAM with complaints of pregnant
patients for preterm with yellow eyes, his body became yellow and dark yellow BAK like tea since 2 months ago. Physical
examination showed jaundiced sclera (+) and generalized jaundice and positive HBsAg test results. Management of
deliveries performed with acts sectio caesarea and HBV vaccine in infants.

Keyword : hepatitis, hepatitis B in pregnant, MTCT

Korespondensi: Ajeng Defriyanti Pusparini, S.Ked, alamat Jln. Bakau gg. Dewi Sri No. 113 Tanjung Raya, Kedamaian, Bandar
Lampung, HP 081369727970, email ajengdefri0@gmail.com


Pendahuluan dengan endemisitas tinggi Hepatitis B terbesar
Hepatitis berasal dari bahasa Yunani kedua di negara South East Asian Region
kuno “hepar”, dengan akar kata “hepat” yang (SEAR) setelah Myanmar. Virus Hepatitis B
berarti hati (liver), dan akhiran –itis yang (VHB) telah menginfeksi sejumlah 2 milyar
berarti peradangan, sehingga dapat diartikan orang di dunia, sekitar 240 juta orang
peradangan hati.1 Hepatitis adalah istilah diantaranya menjadi pengidap Hepatitis B
umum yang berarti peradangan sel-sel hati, kronik. Sebanyak 1,5 juta penduduk meninggal
yang bisa disebabkan oleh infeksi (virus, dunia setiap tahunnya karena Hepatitis.4
bakteri, parasit), obat-obatan (termasuk obat Menurut Rinkesdas 2013, prevalensi hepatitis
tradisional), konsumsi alkohol, lemak yang 1,2% dari penduduk di Indonesia, dimana 1-5%
berlebih dan penyakit autoimmune. Hepatitis merupakan ibu hamil dengan virus hepatitis B.5
dapat disebabkan oleh berbagai macam virus Penularan infeksi VHB dapat terjadi
seperti virus hepatitis A (HAV), hepatitis B dengan 2 cara, yaitu penularan horizontal dan
(HBV), hepatitis C (HCV), hepatitis D (HDV) dan vertikal. Penularan horizontal VHB dapat
hepatitis E (HEV).2,3 terjadi melalui berbagai cara yaitu penularan
Penyakit hepatitis merupakan masalah perkutan, melalui selaput lendir atau mukosa.6
kesehatan masyarakat di dunia termasuk Mother-to-child-transmission (MTCT)
Indonesia. Indonesia merupakan negara terjadi dari seorang ibu hamil yang menderita

J Medula Unila | Volume 7 | Nomor 2 | April 2017 | 1


Ajeng dan Putu | Tatalakasana Persalinan pada Kehamilan dengan Hepatitis B

hepatitis B akut atau pengidap persisten HBV dari RS Mardi Waluyo Metro karena hamil
kepada bayi yang dikandungnya atau dengan hepatitis B.
dilahirkannya. Penularan HBV vertikal dapat Pada pemeriksaan fisik umum
dibagi menjadi penularan HBV in-utero, didapatkan kesadaran composmentis, tekanan
penularan perinatal dan penularan post natal. darah 110/70 mmHg, nadi 86x/m, pernafasan
Penularan HBV in-utero ini sampai sekarang 20x/m, suhu 370C, konjungtiva hiperemis,
belum diketahui dengan pasti, karena salah sclera ikterik (+) dan ikterik generalisata.
satu fungsi dari plasenta adalah proteksi Pemeriksaan fisik obstetri didapatkan, TFU
terhadap bakteri atau virus. Bayi dikatakan (Tinggi Fundus Uteri) yaitu 28 cm dari simfisis
mengalami infeksi in-utero jika dalam 1 bulan pubis, pada leopold I bulat lunak dan tidak
postpartum sudah menunjukkan HbsAg positif. melenting terasa bokong, pada leopold II letak
6,7
memanjang dengan punggung bagian kiri, pada
Penularan perinatal adalah penularan leopold III bulat keras dan melenting terasa
yang terjadi pada saat persalinan. Sebagian bagian kepala dan leopold IV konvergen,
besar ibu dengan HbeAg positif akan auskultasi denyut jantung janin 147x/menit
menularkan infeksi HBV vertikal kepada bayi dan TBJ 2480 g. Pemeriksaan dalam dilakukan
yang dilahirkannya sedangkan ibu yang anti- inspeksi portio livide, ostium uterus eksterna
Hbe positif tidak akan menularkannya. tertutup, dan fluxus(-).Pemeriksaan vaginal
Penularan post natal terjadi setelah bayi lahir toucher portio lunak, posterior, eff 0%, Ø
misalnya melalui ASI yang diduga tercemar kuncup, kepala, floating, ketuban belum dapat
oleh HBV lewat luka kecil dalam mulut bayi. dinilai, penunjuk belum dapat dinilai.
Pada kasus persalinan lama cenderung Pemeriksaan penunjang pada pasien ini
meningkatkan penularan vertikal (lebih dari 9 didapatkan nilai hemoglobin 11,2g/dL,
jam).8 leukosit 12.500/µL, hematokrit 31%,
Kehamilan tidak akan memperberat trombosit 361.000 /µL dan HbsAg (+) reaktif.
infeksi virus, akan tetapi jika terjadi infeksi akut Hasil USG 5 November 2017 yaitu tampak janin
bisa mengakibatkan hepatitis fulminan yang tunggal hidup, presentasi kepala, DJJ (+),
dapat menimbulkan mortalitas tinggi pada ibu biometri janin : BPD, FL, AC ̴ 35-36 minggu,
dan bayi. Jika penularan virus hepatitis B dapat ketuban (+), Plasenta di corpus anterior. Kesan
dicegah berarti mencegah terjadinya kanker : Hamil 35-36 minggu janin tunggal hidup
hati secara primer yang dipengaruhi titer DNA presentasi kepala.
virus hepatitis B tinggi pada ibu (semakin tinggi Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan
kemungkinan bayi akan tertular). Infeksi akut fisik dan pemeriksaan penunjang maka pada
terjadi pada kehamilan trisemester ketiga, pasien ini dapat ditegakkan diagnosis
persalinan lama dan mutasi virus hepatitis B.8 G3P1A1hamil 36 minggu belum inpartu dengan
Hepatitis B + Riwayat SC 1x JTH presentasi
Kasus kepala. Penatalaksaan pada pasien yaitu
Pasien Ibu hamil Ny I, G3P1A1, usia 39 observasi TVI dan DJJ, IVFD RL gttxx/mnt, dan
tahun datang ke Rumah Sakit Abdul Moeloek saat ada his pasien direncanakan sectio
tanggal 4 November 2016 dengan keluhan caesarea (SC). Pada bayi, diberikan vaksin
pasien hamil kurang bulan dengan mata hepatitis B segera setelah lahir.
kuning. Pasien mengeluhkan merasa mulai
mengalami perubahan berwarna kekuningan Pembahasan
pada matanya disertai BAK yang berwarna Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan
kuning pekat seperti teh sejak 2 bulan yang fisik dan pemeriksaan penunjang pasien ini
lalu. Sejak 2 minggu yang lalu pasien juga didiagnosis dengan kehamilan dengan hepatitis
mengeluhkan tubuhnya mulai merasa menjadi B. Diagnosis kehamilan dengan hepatitis tidak
kekuningan. R/ keluar air-air (-), R/ darah (-), berbeda dengan diagnosis hepatitis akut pada
lendir (-). Gerakan janin (+). Menurut pasien, populasi umum. Diagnosis penyakit hepatitis
pasien sudah hamil selama 36 minggu dengan ditegakkan berdasarkan gejala (keluhan), tanda
riwayat penyakit hepatitis B dan riwayat SC (temuan klinis), kelainan fungsi hati yang
tahun 2007 dengan indikasi plasenta terletak di mendukung (peningkatan kadar seromarker
bawah. Pasien datang ke RSAM atas rujukan spesifik untuk setiap jenis virus penyebab.9
Pasien ini ditemukan gejala sklera ikterik dan

J Medula Unila | Volume 7 | Nomor 2 | April 2017 | 2



Ajeng dan Putu | Tatalakasana Persalinan pada Kehamilan dengan Hepatitis B

ikterik generalisata dimana menunjang temuan Persalinan pada ibu hamil dengan titer
klinis kehamilan dengan hepatitis. Pada ibu HBV tinggi (3,5 pg /mL) atau HBeAg positif
hamil dengan ikterus, waspadai kemungkinan lebih baik SC pada persalinan yang lebih dari 14
infeksi akut HBV dan adanya hepatitis fulminan jam. Pada infeksi akut persalinan pervaginam
(sangat ikterik, nyeri perut kanan atas, usahakan dengan trauma sekecil mungkin dan
kesadaran menurun dan hasil periksaan urine rawat bersama dengan Ahli Penyakit Dalam.13
(warna seperti teh pekat, urobilin dan bilirubin Pada pasien ini dilakukan tindakan SC,
positif, sedangkan pemeriksaan darah selain alasannya karena berdasarkan penelitian Pan
urobilin dan bilirubin positip SGOT dan SGPT et al. bahwa tindakan SC dapat mencegah
sangat tinggi (biasanya diatas 1000).8,9 penularan MCTC. Tindakan SC lebih efektif
Pada kasus ini, ditemukan hasil dilakukansebelum ketuban pecah. Pan et al.
pemeriksaan HbsAg positif yang merupakan menganalisis data dari 1.409 bayi yang lahir
suatu pertanda adanya infeksi pada hati oleh melalui persalinan pervaginam, seksio sesaria
virus HBV, pertanda replikasi seperti HbeAg elektif atau operasi caesar darurat untuk ibu
dan DNA HBV, pertanda untuk mengetahui dengan HBsAg positif. Infeksi HBV yang
akut atau kronik yaitu IgM anti-HBc yang ditularkan pada bayi yang lahir dengan operasi
menunjukkan adanya kerusakan hati.USG akan caesar elektif memiliki persentase yang lebih
menampakkan pembesaran hati serta kecil (1,4%), dibandingkan dengan persalinan
bertambah densitas gama dari parenkim hati pervaginam (3,4%) atau operasi caesar darurat
pada hepatitis akut-kronik.10,11 (4,2%). Operasi caesar darurat tidak
Pada tatalaksana tidak ada yang berpengaruh oleh penularan vertikal
membedakan prinsip terhadap hepatitis akut dibandingkan dengan persalinan pervaginam,
pada kehamilan dengan tanpa kehamilan. sedangkan bayi yang lahir dengan operasi
Istirahat yang cukup dan terapi simtomatik caesar elektif memiliki tingkat signifikan lebih
tetap menjadi dasarnya. Terminasi kehamilan rendah dari penularan vertikal dari mereka
hanya dilakukan atas indikasi obstetrik. Aspek yang lahir dengan operasi caesar non-elektif.9,14
yang perlu ditimbangkan ialah tatalaksana Infeksi akut virus hepatitis B pada ibu
terkait dengan kemungkinan terjadinya hamil tidak dikaitkan dengan peningkatan
transmisi vertikal virus penyebabnya, karena mortalitas dan teratogensitas. Infeksi dapat
hal ini dapat berpengaruh pada morbiditas dan dicegah dengan vaksinasi dan bagi yang diduga
mortalitas anak di hari kehamilan.8 telah terpapar dianjurkan untuk juga diberikan
Menurut American College of imunoglobulin (HBIG). Apabila ibu mengalami
Gastroenterology (ACG) danAmerican HbeAg positif (HBV DNA load tinggi) sebaiknya
Association for the Study of Liver Disease diberikan HBIG dan vaksin untuk bayi. Bagi bayi
(AASLD) sangat merekomendasikan yang ibunya HbeAg positif berisiko tinggi
inisiasiantivirus pada pasien dengan viremia menjadi infeksi HBV kronik.8
yang tinggi pada 28-32 mingguke hamilan Vaksin Hepatitis B harus segera diberikan
untuk mengurangi MTCT. Tenofovir dan setelah bayi lahir, mengingat vaksinasi
telbivudin tetap menjadi terapi lini pertama.9,12 Hepatitis B merupakan upaya pencegahan yang
Selain itu, dapat juga diberikan lamivudin efektif untuk memutuskan rantai penularan
kepada ibu sebelum melahirkan (100 mg/hari melalui transmisi maternal dari ibu kepada
dalam trisemester ketiga).8 bayinya. Ada dua tipe vaksin Hepatitis B yang
Sebuah percobaan prospektif baru-baru mengandung HbsAg, yaitu: 1) vaksin yang
ini melihattingkat penularan perinatal pada ibu berasal dari plasma, dan (2) vaksin
dengan viremik yang tinggi diberikan telbivudin rekombinan. Kedua ini aman dan imunogenik
600 mg/hari yang dimulai pada 20-32 minggu walaupun diberikan pada saat lahir karena
kehamilan, dibandingkan denganyang tidak antibodi anti HbsAg tidak mengganggu respons
diberikan perawatan. Hasilnya terdapat terhadap vaksin.17
penurunan yang signifikan yang berarti bahwa Menurut Pedoman Nasional di Indonesia
viral load dari kelompok yang mendapatkan dan WHO merekomendasikan sebaiknya HBIg
pengobatan sebelum melahirkan, tidak ada dan vaksin Hepatitis B diberikan secara intra
transmisi janin yang terdeteksi, sehingga muskular dengan dosis 0,5 ml, selambat-
menunjukkan suatu keberhasilan yang sama lambatnya 24 jam setelah persalinan untuk
untuk telbivudin dalam pencegahan MTCT.12 mendapatkan efektifitas yang lebih tinggi.15,16,17

J Medula Unila | Volume 7 | Nomor 2 | April 2017 | 3


Ajeng dan Putu | Tatalakasana Persalinan pada Kehamilan dengan Hepatitis B

Pemberian profilaksis HBIG memberikan Daftar Isi


manfaat tambahan terutama pada bayi baru 1. Dorland WA, Newman. Kamus
lahir dengan ibu HbsAg positif dan HbeAg Kedokteran Dorland. Edisi ke-31.
positif.17 Pemberian imunisasi Hepatitis B Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;
berdasarkan status HbsAg ibu pada saat 2010. hlm. 985.
melahirkan adalah: 2. WHO. Hepatitis B. [internet]. Lanset2016.
1. Bayi yang lahir dari ibu yang tidak [disitasi pada tanggal 2 Maret 2017];
diketahui status HbsAg nya mendapatkan 385(9963):117–71. Tersedia dari :
5 mcg (0,5 ml) vaksin rekombinan atau 10 http://www.who.int/mediacentre/factshe
mcg (0,5 ml) vaksin asal plasma dalam ets/fs204/en/
waktu 12 jam setelah lahir. Dosis kedua 3. Sanityoso, Andri. Hepatitis Viral Akut.
diberikan pada umur 1-2 bulan dan dosis Dalam : Sudoyo, Aru W. Buku Ajar Ilmu
ketiga pada umur 6 bulan. Kalau kemudian Penyakit Dalam Jilid I. Edisi ke-5. Jakarta:
diketahui ibu mengidap HbsAg positif Pusat Penerbitan Departemen Ilmu
maka segera berikan 0,5 ml HBIg (sebelum Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran
anak berusia satu minggu). Universitas Indonesia; 2009. hlm. 645-52.
2. Bayi yang lahir dari ibu HbsAg positif 4. Kementerian Kesehatan RI. Pusat Data dan
mendapatkan 0,5 ml HBIg dalam waktu 12 Informasi. Jakarta Selatan: Kementerian
jam setelah lahir dan 5 mcg (0,5 ml) vaksin Kesehatan RI; 2014.
rekombinan. Dosis kedua diberikan pada 5. Depkes RI. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta:
umur 1-2 bulan dan dosis ketiga pada Badan Penelitian dan pengembangan
umur 6 bulan. Kesehatan Kementrian Kesehatan RI;
3. Bayi yang lahir dari ibu dengan HbsAg 2013.
negatif diberi dosis minimal 2,5 mcg (0,25 6. Merry, V. Pengelolaan Hepatitis B Dalam
ml) vaksin rekombinan, sedangkan kalau Kehamilan Dan Persalinan [Tesis].
digunakan vaksin berasal dari plasma, Semarang : Obstetri dan Ginekologi
diberikan dosis 10 mcg (0,5 ml) Fakultas Kedokteran Universitas
intramuskular pada saat lahir sampai usia Diponegoro Semarang; 2001.
2 bulan. Dosis kedua diberikan pada umur 7. Kliegman RM, Behrman RE, Jenson HB,
1-4 bulan, sedangkan dosis ketiga pada Stanton BF. Nelson textbook of pediatrics.
umur 6-18 bulan. Edisi ke-18. Philadelphia: Elsevier; 2008.
4. Ulangan imunisasi Hepatitis B diberikan 8. Budihusodo U. Hepatitis Akut pada
pada umur 10-12 Tahun.16 Kehamilan. Dalam: Laksmi, Purwita W,
Mengenai menyusui bayi, tidak ada Mansjoer A, Alwi I, Setiati S, et al.
masalah untuk menyusui bayinya. Jika bayi penyakit-penyakit pada kehamilan : peran
telah divaksinasi segera setelah lahir, maka seorang internis. Jakarta : Interna
tubuh bayi akan membentuk antibodi sehingga Publishing; 2008. hlm. 393-405.
tidak terjadi penularan dari ibu ke bayi . Pada 9. Dunkelberg JC, Berkley, Thie KW. Hepatitis
penelitian telah dibuktikan bahwa penularan b and c in pregnancy: a review and
melalui saluran pencernaan membutuhkan recommendations for care. J Perinatol.
titer virus yang jauh lebih tinggi dari penularan 2014; 34(12):882-91.
parenteral.11,12 10. Ankur J, Avishek S, Sarin K. Prevention of
peripartum hepatitis b transmission. New
Simpulan Delhi : New England J Med 2017;
Tatalaksana persalinan pada kehamilan 375(15):1496-98.
dengan hepatitis B dengan tindakan sectio 11. Alpers CE, Anthony DC, Aster JC, Crawford
caesarea elektif memiliki tingkat penularan ke JM, Crum CP, Girolami UD. Robbins and
bayi lebih rendah dibandingkan dengan cotran pathologic basis of disease. Edisi
persalinan pervaginam. Tatalaksana terhadap ke-7. Philadelphia: Elsevier; 2005.
bayi dengan ibu pengidap HBV dengan 12. Ayoub WS, Cohen. Hepatitis management
memberikan vaksinasi segera setelah in the pregnant patient : an update. USA :
persalinan. J Clin Trans Hepatol. 2016; (4)241-7.
13. Gede, S. Penyakit infeksi. Dalam:
Prawirohardjo S, Abdul S, Rachimchadi T,

J Medula Unila | Volume 7 | Nomor 2 | April 2017 | 4



Ajeng dan Putu | Tatalakasana Persalinan pada Kehamilan dengan Hepatitis B

Wiknjosastro. Ilmu kebidanan. Jakarta: 15. Depkes RI. Situasi Imunisasi di Indonesia.
Bina Pustaka Sarwono Prawirodihardjo; Jakarta: Depkes RI; 2016. hlm. 7-8.
2014. hlm. 903-19. 16. Hariyono S, Hadinegoro SR, Soeditjo.
14. Jane Moody. Clinical guideline caesarean Pedoman Imunisasi di Indonesia. Edisi ke-
section. National Collaborating Centre 5. Jakarta : IDAI; 2014. hlm. 90-2.
forWomen’s and Children’s Health; 2004. 17. WHO. Guidelines on hepatitis B and C
hlm. 32-36. testing. Geneva: World Health
Organization; 2017. hlm. 139-41.













































J Medula Unila | Volume 7 | Nomor 2 | April 2017 | 5

Anda mungkin juga menyukai