Anda di halaman 1dari 2

LAPORAN KASUS TRANSFUSI DARAH

Nama klien : An. M

Diagnosa medis : Thalasemia

Tindakan keperawatan : Transfusi darah

Hari/tanggal : Rabu / 2 Desember 2020

Nama mahasiswa : Sri wahyuningsih

NO KEGIATAN
1. PERSIAPAN PELAKSANAAN PROSEDUR
Persiapan Alat
1. Untuk pengambilan contoh darah (blood croos)
a. Botol yang kecil, bersih dan kering
b. Spuit 2,5cc dan jarum steril
c. Kapas alcohol
d. Formulir permintaan
2. Untuk pelaksanaan pemberian darah kepada klien
a. Set peralatan untuk pemasangan infus : blood set steril, jarum infus, serta standard
infus, dll
b. Cairan sesuai kebutuhan(cairan Nacl 0,9 %)
c. Persediaan darah yang cocok dengan golongan darah klien sesuai dengan kebutuhan
Persiapan pasien
1. Menjelaskan kepada klien tentang tujuan tindakan tranfusi darah
2. Menganjurkan klien untuk berbaring dengan tenang

2 PELAKSANAAN
I. Pra interaksi
a) Melakukan verifikasi identitas data klien
b) Mencuci tangan
c) Menyiapkan alat
II. Tahap orientasi
a) Memberikan salam terapeutik kepada klien dan memperkenalkan diri
b) Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
c) Evaluasi keadaan pasien sebelum dilakukan tindakan
Observasi tanda tanda vital suhu=36.8 ,nadi= 97 , rr=22 .akral hangat, pucat
III. Tahap kerja
a) Perawat cuci tangan, perhatikan teknik aseptik dan antiseptic
b) Bila darah yang diperlukan telah tersedia, lakukan hal hal sebagai berikut : cocokan
dengan teliti label atau etiket botol darah dengan status klien bersangkutan. Darah
tanpa label tidak boleh diberikan.
c) Perhatikan keadaan darah apakah dalam kesediaaan baik, bila ada gumpalan
(stosel)darah tidak boleh diberikan
d) Bila akan diberikan cairan darah harus bercampur merata dengan cara membalikkan
botol/plabot perlahan lahan, tidak boleh dikocok atau dipanaskan
e) Periksa apakah suhu darah dalam botol telah sesuai dengan suhu tubuh normal(suhu
kamar)dengan cara meraba bagian luar botolnya
f) Observasi tanda tanda vital pasien
g) Pasang infus dengan cairan Nacl 0,9 %
h) Bila aliran tetesan sudah lancar, kurang dari 15 menit selang infus diklem, pindahkan
kebotol darah dan buka kembali klemnya.
i) Atur jumlah tetesan darah permenit sesuai dengan program
j) Bila pada transfusi darah ada kesulitan, selang infus dipindahkan kecairan Nacl 0,9%
dan dilanjutkan kembali sampai habis jumlah yang ditentukan
k) Monitor reaksi yang terjadi pada klien apakah ada menggigil, sesak nafas, urtikaria
atau suhu yang meningkat terutama 15 menit pemberian pertama, jika ada hentikan
pemberian tranfusi. Jika tidak ada dan dirasa aman lanjutkan tranfusi sampai volume
darah yang diinginkan
l) Bila transfusi darah sudah selesai, selang infus diklem dan dipindahkan ke cairan Nacl
0,9% dan selanjutkan tetesan diatur sesuai program
m) Perawat cuci tangan
n) Catat tanggal, jam pemberian, jumlah dan golongan darah, nomor seri pada botol,
reaksi klien dan nama perawat yang melakukan tindakan atau dihentikan harus
sesuai dengan program pengobatan
IV. Tahap terminasi
a. Rapikan pasien
b. Evaluasi keadaan pasien setelah tindakan
Tanda tanda vital s=36,6 , n= 98 , rr=22 .kulit pasien mulai kemerahan, akral
hangat
c. Beritahu bahwa prosedur telah selesai
d. Kotrak waktu untuk tranfusi berikutnya 12 jam setelah tranfusi pertama
Jam
e. Rapikan alat
f. Cuci tangan
g. Dokumentasikan hasil distatus klien
3. Kesimpulan banyak kesamaan dengan sop rumah sakit, pasien karena sudah sering transfusi
sudah paham tidak banyak bertanya, saat tranfusi harus sering kepasien untuk monitoring
tetesan karena sering melambat dikarenakan posisi klien yang banyak bergerak dan infus klien
yang terpasang dipergelangan tangan.

Anda mungkin juga menyukai