Anda di halaman 1dari 7

TUGAS INDIVIDU MEMBUAT

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMERIKSAAN


TOURNIQUET TEST dan TRANFUSI DARAH
Dosen pengampu : Ns. Devi Setya Putri., S.Kep., M.Kep

Disusun Oleh :

Nama : Wahyu Esterrina A.P


Nim. : 2019012214
Kelas. : Psik 4B

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN CENDEKIA UTAMA KUDUS

Jl. Lingkar Raya Kudus – Pati km. 5 Jepang, Mejobo Kudus


Telp. (0291)4248655, 4248656 Fax (0291) 4248657

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMERIKSAAN

Tourniquet test

1. Prosedur Pemeriksaan Tourniquet test


A. Pengertian
Tourniquet test adalah salah satu cara yang paling mudah dan cepat untuk
menentukan apakah terkena demam berdarah atau tidak.Tourniquet test adalah
pemeriksaan bidang hematologi dengan melakukan pembendungan pada
bagian lengan atas selama 10 menit untuk uji diagnostik kerapuhan vaskuler
dan fungsi trombosit.
B. Tujuan
Mengetahui gejala penyakit utamanya DHF atau DBD atau penyakit lainya.
C. Indikasi
DHF atau DBD
D. Kontra Indikasi
-
E. Persiapan Alat
1. Tensimeter
2. Stetoskop
3. Alat pengukur waktu
4. Alat tulis
F. Prosedur Kerja
1. Fase Pra- Orientasi
a. Baca catatan medis pasien
b. Mengecek kesiapan Pasien
c. Menyiapkan alat-alat
d. Cuci Tangan
2. Fase Orientasi
a. Ucapkan Salam
b. Bina hubungan saling percaya perawat dengan klien.
c. Jelaskan Prosedur dan tujuan tindakan yang akan di lakukan
d. Buat kontrak waktu pemeriksaan dengan klien.
e. Jaga privacy klien dengan cara memasang sampiran atau menutup
horden pembatas kamar
f. Atur pencahayaan Ruangan
g. Berikan kesempatan klien untuk bertanya sebelum kegiatan
dilakukan
3. Tahap Kerja
a. Aturposisi kaki klien dengan cara meluruskan kaki klien di tempat
tidur.
b. Pasangkan manset tekanan darah pada bagian lengan atas pasien
dengan benar dan pompa hingga mencapai pertengahan antara
tekanan sistolik dan tekanan diastolik tetapi tidak lebih tinggi dari
100 mm Hg.
c. Biarkan manset dipompa selama 5 menit dan perhatikan setidaknya
1 inchi bagian distal dari lengan dekat manset untuk melihat
pembentukan petechia.
d. Hasil tes dilaporkan dalam rentang dari negatif ke +4, tergantung
pada jumlah dari kemunculan petechia dengan diameter 5cm.
Evaluasi :
Negatif = tidak ada petechial
+1 = 1-10 petechia
+2 = 11 – 20 petechia
+3 = 21 – 50 petechia
+4 = >50 petechia
e. Kempiskan dan lepaskan manset tekanan darah.
f. Pasien dianjurkan untuk membuka dan mengepalkan tangannya
guna mempercepat kembalinya darah ke bagian distal ektremitas
tubuh.
g. Informasikan hasil pemeriksaan pada pasien
h. Catat
4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi perasaan klien
b. Simpulkan hasil kegiatan
c. Lakukan kontrak waktu kegiatan selanjutnya
d. Bereskan alat-alat
e. Dokumentasikan seluruh hasil pengumpulan data pada format
yang telah disiapkan.
f. Cuci Tangan
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMERIKSAAN
PEMBERIAN TRANSFUSI DARAH

A. Pengertian
Tindakan keperawatan yang di lakukan pada klien yang membutuhkan darah dan/atau
produk darah dengan cara memasukkan darah melalui vena dengan menggunakan set
transfusi sesuai intruksi atau program.
B. Tujuan
1. Meningkatkan volume darah sirkulasi (setelah pembedahan, Trauma atau heragi).
2. Meningkatkan jumlah sel darah merah dan untuk Mempertahankan kadar
hemoglobin pada klien anemia.
3. Memberikan komponen seluler tertentu sebagai terapi sulih (misalnya: faktor
pembekuan untuk membantu mengontrol Perdarahan pada pasien hemofilia).
4. Memenuhi kebutuhan dasar dan mencegah terjadinya anemia.
C. Indikasi
1. Kecelakaan, trauma atau operasi pembedahan yang besar.
2. Klien dengan penyakit kelainan darah tertentu (misalnya Anemia, leukemia)
3. Pasien dengan kadar hemoglobin di bawah 7 gr/dl atau Hematokrit di bawah 30%.
D. Kontra indikasi
Hipersensitivitas terhadap produk komponen darah yang diberikan.
E. Petugas
Perawat
F. Persiapan Alat dan Bahan
1. Standar Infus
2. Set Transfusi (Tranfusi Set) steril
3. IV kateter sesuai ukuran ( 18 )
4. Instrumens steril ( pinset, gunting dan com )
5. Bengkok
6. Botol berisi NaCl 0,9%
7. Produk darah atau plasma yang benar sesuai program medis
8. Perlak atau Pengalas
9. Bidai atau ( k/p pada anak )
10. Tourniquet
11. Salf antibiotik
12. Kapas alkohol
13. Plester
14. Gunting
15. Kassa steril
16. Betadine
17. Handscoen
18. Tempat sampah
19. Tensimeter dan termometer
20. Formulir observasi khusus dan alat tulis

G. Prosedur Kerja
A. Tahap Prainteraksi
1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2. Mencuci tangan
3. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada Keluarga/pasien
3. Memberikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya
4. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
C. Tahap Kerja
1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
2. Cuci tangan
3. Gantungkan larutan NaCl 0,9% dalam botol untuk digunakan setelah transfusi
darah
4. Gunakan slang infus yang mempunyai filter (slang ‘Y’ atau Tunggal).
5. Lakukan pemberian infus NaCl 0,9% terlebih dahulu sebelum pemberian
transfusi darah
6. Lakukan terlebih dahulu transfusi darah dengan Memeriksa identifikasi
kebenaran produk darah : periksa Kompatibilitas dalam kantong darah, periksa
kesesuaian Dengan identifikasi pasien, periksa kadaluwarsanya, dan periksa
adanya bekuan
7. Buka set pemberian darah :
a. Untuk slang ‘Y’, atur ketiga klem
b. Untuk slang tunggal, klem pengatur pada posisi off
8. Setelah darah masuk, pantau tanda vital tiap 5 menit selama 15 menit pertama,
dan tiap 15 menit selama 1 jam Berikutnya.
9. Setelah darah di infuskan, bersihkan slang dengan NaCl 0,9%.
10. Catat type, jumlah dan komponen darah yang di berikan.
11. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

 Cara transfusi darah dengan selang ‘Y’ :


a. Tusuk kantong NaCl 0,9%
b. Isi slang dengan NaCl 0,9%
c. Buka klem pengatur pada slang ‘Y’, dan hubungkan ke Kantong NaCl
0,9%
d. Tutup/klem pada slang yang tidak di gunakan
e. Tekan sisi balik dengan ibu jari dan jari telunjuk (biarkan Ruang filter
terisi sebagian)
f. Buka klem pengatur bagian bawah dan biarkan slang terisi NaCl 0,9%
g. Kantong darah perlahan di balik-balik 1 – 2 kali agar sel-Selnya
tercampur. Kemudian tusuk kantong darah pada tempat penusukan yang
tersedia dan buka klem pada selang dan filter terisi darah

 Cara transfusi darah dengan selang tunggal :


a. Tusuk kantong darah
b. Tekan sisi balik dengan ibu jari dan jari telunjuk sehingga Filter terisi
sebagian
c. Buka klem pengatur, biarkan slang infus terisi darah
d. Hubungkan slang transfusi ke kateter IV dengan membuka klem pengatur
bawah

D. Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Berpamitan dengan klien
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan perawatan
6.
E. Dokumentasi
Mendokumentasikan setiap tindakan: waktu pemberian, dosis, jenis transfusi yang
diberikan, reaksi transfusi atau komplikasi.
Refrensi :
https://pdfcoffee.com/laporan-pendahuluan-n-sop-transfusi-darah-pdf-
free.html/diaksespada10-03-2022.
Google

Anda mungkin juga menyukai