0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
181 tayangan3 halaman
Laporan ini memberikan ringkasan tentang tindakan keperawatan yang dilakukan terhadap Ny. S pada tanggal 21 Agustus 2019 di Wisma Melati. Tindakan tersebut meliputi pemeriksaan tanda-tanda vital seperti suhu tubuh, denyut nadi, frekuensi pernapasan, dan tekanan darah. Diagnosa keperawatan adalah intoleransi aktivitas dengan diagnosa medis stroke. Tujuan pemeriksaan tanda-tanda vital adalah untuk mengetahui kondisi sistem
Laporan ini memberikan ringkasan tentang tindakan keperawatan yang dilakukan terhadap Ny. S pada tanggal 21 Agustus 2019 di Wisma Melati. Tindakan tersebut meliputi pemeriksaan tanda-tanda vital seperti suhu tubuh, denyut nadi, frekuensi pernapasan, dan tekanan darah. Diagnosa keperawatan adalah intoleransi aktivitas dengan diagnosa medis stroke. Tujuan pemeriksaan tanda-tanda vital adalah untuk mengetahui kondisi sistem
Laporan ini memberikan ringkasan tentang tindakan keperawatan yang dilakukan terhadap Ny. S pada tanggal 21 Agustus 2019 di Wisma Melati. Tindakan tersebut meliputi pemeriksaan tanda-tanda vital seperti suhu tubuh, denyut nadi, frekuensi pernapasan, dan tekanan darah. Diagnosa keperawatan adalah intoleransi aktivitas dengan diagnosa medis stroke. Tujuan pemeriksaan tanda-tanda vital adalah untuk mengetahui kondisi sistem
Nama :Savitri Nielvana Damayanti Tanggal : 2 September 2019
Nim : P180744 Tempat : wisma Melati
NO. KETERANGAN ANALISA
1 Tindakan Keperawatan yang di lakukan Pemeriksaan Tanda – Tanda Vital Nama Pasien : Ny. S Pemeriksaan tanda vital merupakan suatu Tanggal tindakan: 21 Agustus 2019 cara untuk mendeteksi adanya perubahan sistem tubuh Tanda vital meliputi: Suhu tubuh, Denyut Nadi, Frekuensi Pernapasan, dan Tekanan Darah. 2 Diagnosa Keperawatan : Intoleransi Aktivitas Diagnosa Medis : Stroke 3 Tujuan Tindakan 1. Pengukuran suhu tubuh dilakukan untuk mengetahui rentang suhu tubuh. 2. Mengetahui denyut nadi (Irama, Frekuensi, dan Kekuatan) 3. Menilai kemampuan kardiovaskuler 4. Mengetahui frekuensi, irama dan kedalaman pernapasan 5. Menilai kemampuan fungsi pernapasan 6. Mengetahui nilai tekanan darah. 4 Prinsip tindakan dan rasional Tindakan pemeriksaan tanda–tanda vital ini dilakukan dengan bersih akan tetapi demi keselamatan pasien dan perawat tetapi mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan, Memeberikan rasa nyaman pada saat pemeriksaan 5 Kontra Indikasi Pemeriksaan TTV 1. Menilai pola hidup serta identifikasi factor-faktor resiko kardiovaskuler lainnya.Jika hasil pengukuran darah berada di atas normal, maka klien tersebut mempunyai tekanan darah yang tinggi atau hipertensi. Hipertensi dapat mengakibatkan kerusakan berbagai organ target seperti otak, jantung, ginjal, aorta, pembuluh darah perifir dan retina. 2. Hindari penempatan manset pada lengan yang terpasang infus, terpasang shun arterivena, lenan yg mengalami fistula, trauma dan tertutup gip atau balutan 3. Pergelangan kaki bagian atas 4. Hipotensi akan terjadi bila kondisi tekanan darah klien berada di bawah normal. Hipotensi dapat mengakibatkan stroke dan bahkan mengakibatkan kematian. 5. Tidak boleh melakukan pengukuran tekanan darah lebih dari 3 kali sehari.
6 Bahaya – bahaya yang mungkin terjadi 1. Pemasangan Manset yang terlalu
akibat tindakan tersebut dan cara kencang dapat membuat klien tidak pencegahannya nyaman dan tangan menjadi keram. 7 Hasil yang di dapat dan makna Dalam pemeriksaan TTV keakuratan hasil yang di laporkan dapat memepengaruhi dariproses pengobatan dan penyembuhan pasien. 8 Identifikasi tindakan keperawatan 1. Melakukan dokumentasi setelah lainya yang dapat dilakukan untuk melakukan tindakan mengatasi masalah / dignosa tersebut 2. Segera laporankan apa bila ada pasien yang mengalami penuruan Vital Sign 9 Evaluasi diri tentang pelaksanaan Pemeriksaan Tanda – tanda Vital sudah tindakan tersebut. berjalan dengan baik dan sesuai dengan prosedur yang telah di tetapkan, kmunikasi terapeutik lebih di tingkatkan lagi saat melakukan pemeriksaan Vital Sign Pada pasien, Evaluasi diri sebelum melakukan tindakan