Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang sejarah perkembangan proses
keperawatan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ..............................................................................................................7
B. Saran .......................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................8
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah Proses keperawatan merupakan sebuah metode yang diterapkan dalam
praktek keperawatan. Ia juga merupakan sebuah konsep dengan pendekatan problem
solving yang memerlukan ilmu, teknik, dan keterampilan interpersonal untuk memenuhi
kebutuhanklien/keluarganya. Proses keperawatan merupakan lima tahap proses yang
konsisten, sesuai dengan perkembangan profesi keperawatan.
Seiring berkembangnya waktu, proses keperawatan telah dianggap sebagai dasar
hukum praktek keperawatan dan telah digunakan sebagai kerangka konsep kurikulum
keperawatan. Bahkan saatini definisi dan tahapan keperawatan telah digunakan sebagai
dasar pengembangan praktek keperawatan, sebagai kriteria dalam program sertifikasi,
dan standar aspek legal praktek keperawatan.Proses keperawatan mulai dikenal di
Indonesia sekitar tahun 1980-an. Perawat yang dididik sebelum tahun tersebut pada
umumnya belum mengenal proses keperawatan karena kurikulum di pendidikan belum
mengajarkan metode tersebut. Proses keperawatan mulai dikenal di pendidikan
keperawatan Indonesia yaitu dalam Katalog Pendidikan Diploma III Keperawatan yang
dikeluarkan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia pada tahun 1984.Pada saat ini proses keperawatan telah
berkembang dan diterapkan di berbagai tatanan pelayanan kesehatan di Indonesia, seperti
rumah sakit, klinik-klinik, Puskesmas, perawatan keluarga, perawatan kesehatan
masyarakat, dan perawatan pada kelompok khusus.
Namun secara umum penerapan proses keperawatan belum optimal dan belum
menggambarkan pemecahan masalah secara ilmiah oleh perawat, karena pada dasarnya
hal ini tidak terlepas dari sumber daya keperawatan yang ada dan dukungan institusi.
Diluar negeri istilah proses keperawatan diperkenalkan pada tahun 1955 oleh Lidya Hall,
dan sejak tahun tersebut para pakar keperawatan mendiskripsikan proses keperawatan
secara bervariasi. Pada awal perkembangannya, proses keperawatan mempunyai tiga
tahap, kemudian empat tahap dan pada saat ini proses keperawatan mempunyai lima
tahap meliputi: pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi dan
evaluasi (Kozier et al., 1995). Proses keperawatan terus berkembang dan kemudian istilah
Nursing Diagnosis mulai diperkenalkan dalam literatur-literatur keperawatan. Pada tahun
1973, Gebbie dan Levin dari St.Louis University School of Nursing membantu dalam
menyelenggarakan konferensi pertama tentang klasifikasi diagnosa keperawatan di
Amerika.
B. Rumusan masalah
1. apa pengertian proses keperawatan ?
2. apa tujuan dari proses keperawatan ?
3. bagaimana sifat dari proses keperawatan ?
1
4. bagaimana kemampuan perawat dalam proses keperawatan ?
5. apa sasaran dan komponen proses keperawatan ?
6. apa saja manfaat proses keperawatan ?
7. bagaimana karakteristik proses keperawatan ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian proses keperawatan.
2. Untuk mengetahui tujuan dari proses keperawatan.
3. Untuk mengetahui sifat dari proses keperawatan.
4. Untuk mengetahui kemampuan perawat dalam proses keperawatan.
5. Untuk mengetahui sasaran dan komponen proses keperawatan.
6. Untuk mengetahui manfaat proses keperawatan.
7. Untuk mengetahui karakteristik proses keperawatan.
2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian proses keperawatan
Banyak pengertian atau definisi yang dikemukakan oleh para ahli keperawatan
tentang proses keperawatan, diantaranya adalah menurut Nettina (1996) yang
menyatakan bahwa proses keperawatan adalah sesuatu yang disengaja, dengan
pendekatan pemecahan masalah untuk menemukan kebutuhan keperawatan pasien dalam
pelayanan kesehatan.Meliputi
1. pengkajian (pengumpulan data)
yaitu pemikiran dasar yang bertujuan untuk mengumpulkan data tentang pasien atau
informasi. Yang merupakan kegiatan dalam menghimpun informasi yang meliputi
unsure bio-psiko-sosio-kultural-spritual yang komperhensif
2. diagnosa keperawatan
adalah suatu pernyataan dari masalah pasien yang nyata maupun potential
berdasarkan data yang telah dikumpulkan, yang pemecahannya dapat dilakukan
dalam batas wewenang perawat untuk melakukannya. Dalam merumuskan
diagnosiskeperawatan dapat menggunakan pendekatan PES (problem, etiologi,
Symptom)/ PE(problem,etiologi)
3. perencanaan
adalah menyusun rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan perawat
guna menanggulangi yang telah ditentukan dengan tujuan terpenuhinya kesehatan
klien.
4. Implementasi
adalah pelaksanaan tindakan keperawatan terhadap klien secara urut sesuai prioritas
masalah klien yang telah dibuat.
5. Evaluasi
adalah proses penilaian pencapaian tujuan serta pengkajian ulang rencana
keperawatan.
serta menggunakan modifikasi mekanisme umpan balik untuk meningkatkan upaya
pemecahan masalah. Proses merupakan serangkaian kegiatan yang direncanakan atau
serangkaian operasional untuk mencapai hasil yang diharapkan. Proses keperawatan
adalah metode yang sistematik dan rasional dalam merencanakan dan memberikan
pelayanan keperawatan kepada individu. Tujuannya untuk mengidentifikasi status
kesehatan klien, kebutuhan atau masalah kesehatan aktual atau risiko, membuat
perencanaan sesuai dengan kebutuhan yang telah diidentifikasi dan melaksanakan
intervensi keperawatan spesifik sesuai dengan kebutuhan (Kozier et al.1995).Sedangkan
Clark (1992), mendefinisikan proses keperawatan sebagai suatu metode/ proses berpikir
yang terorganisir untuk membuat suatu keputusan klinis dan pemecahan masalah.
Demikian juga dengan Yura dan Walsh (1988), menyatakan bahwa proses keperawatan
adalah tindakan yang berurutan, dilakukan secara sistematik untuk menentukan masalah
3
klien, membuat perencanaan untuk mengatasinya, melaksanakan rencana tersebut atau
menugaskan orang lain untuk melaksanakannya dan mengevaluasi keberhasilan secara
efektif terhadap masalah yang diatasi.
4
2. Kecakapan dalam perilaku dan hubungan antar manusia, memudahkan perawat dalam
menciptakan hubungan baik dengan klien, keluarga, dan anggota tim kesehatan
lainnya. Disini sangat dituntut pada kemampuan berkomunikasi secara terapeutik dan
berperilaku.
3. Kecakapan dalam kemampuan teknis keperawatan, merupakan kunci keberhasilan
dalammemberikan asuhan keperawatan, mulai dari pengkajian, merumuskan diagnose
keperawatan, menyusun rencana keperawatan, melaksanakan tindakan dan prosedur
5
fungsi-fungsi pengelolaan yang dimulai dari pengkajian masalah, merencanakan
asuhan keperawatan, pengorganisasian kegiatan keperawatan, menggerakkan tenaga
keperawatan,menilai serta mengontrol asuhan keperawatan yang diberikan dalam
mencapai tujuan pelayanan keperawatan yang telah ditetapkan.
5. Pengakuan otonomi keperawatan. Masyarakat akan mengakui otonomi dari profesi
keperawatan bila asuhan keperawatan yang diberikan dengan suatu metode yang
didasari oleh tanggung jawab dan tanggung gugat berdasarkan kode etik profesi dan
standar praktek keperawatan.
6. Peningkatan rasa solidaritas. Kesamaan metode yang dipergunakan oleh tenaga
keperawatan dalam memberikan asuhankeperawatan kepada klien akan memperkuat
rasa kebersamaan dan identitas dari profesikeperawatan.
7. Meningkatkan kepuasan kerja tenaga keperawatan. Asuhan keperawatan yang
bermutu dapat meningkatkan kepuasan konsumen, terhindar dari kelalaian dan
malpraktek yang dengan sendirinya akan berpengaruh kepada kepuasan kerja perawat
secara keseluruhan.
8. Untuk pengembangan ilmu keperawatan. Penerapan proses keperawatan dapat
mendukung dan memberi sumbangan dalam pengembangan“body of knowledge”
dengan penelitian-penelitian keperawatan, sehingga dapat dikembangkan metode-
metode yang baku dalam memberikan asuhan keperawatan.
6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
7
DAFTAR PUSTAKA
https://www.slideshare.net/mobile/aderahmann/konsep-dasar-proses-keperawatan
file:///C:/Users/Wulandari/Downloads/Dhian%20Wahyu%20Prastanti%20BAB%20II.pdf
https://id.scribd.com/doc/75350512/sejarah-proses-keperawatan