Anda di halaman 1dari 17

IMUNISASI

OLEH :
VIVIANTI DEWI
IMUNISASI
 Dalam kamus besar bahasa Indonesia, imunisasi diartikan
"pengebalan" (terhadap penyakit). Kalau dalam istilah kesehatan
imunisasi diartikan pemberian vaksin untuk mencegah terjadinya
penyakit tertentu. Biasanya imunisasi bisa diberikan dengan cara
disuntikkan maupun diteteskan pada mulut anak balita (bawah
lima tahun).
 Vaksin adalah suatu obat yang diberikan untuk membantu
mencegah suatu penyakit. Vaksin membantu tubuh untuk
menghasilkan antibodi. Antibodi ini berfungsi melindungi
terhadap penyakit. Vaksin tidak hanya menjaga agar anak tetap
sehat, tetapi juga membantu membasmi penyakit yang serius
yang timbul pada masa kanak-kanak.
 Vaksin secara umum cukup aman. Keuntungan perlindungan
yang diberikan vaksin jauh lebih besar daripada efek samping
yang mungkin timbul. Dengan adanya vaksin maka banyak
penyakit masa kanak-kanak yang serius, yang sekarang ini
sudah jarang ditemukan.

 Memberikan suntikan imunisasi pada bayi tepat pada waktunya


adalah faktor yang sangat penting untuk kesehatan bayi.
Membawa bayi untuk melakukan imunisasi adalah salah satu
yang terpenting dari bagian tanggung jawab sebagai orang tua.  
Apa manfaat imunisasi?
 Imunisasi bermanfaat untuk memberikan
kekebalan pada bayi dan anak sehingga tidak
mudah tertular penyakit:TBC, tetanus, difteri,
pertusis (batuk rejan), polio, campak dan hepatitis.

Siapa saja yang harus diimunisasi?


 Semua bayi dan anak umur 0-12 bulan harus
mendapatkan imunisasi
Apa saja jenis-jenis imunisasi?

 Yang termasuk imunisasi dasar bagi bayi


usia 0-12 bulan:
 Vaksin BCG untuk melindungi bayi dari penyakit
Tuberkulosis.
 Vaksin Polio untuk melindungi bayi dari penyakit Polio.
 Vaksin Hepatitis B untuk melindungi bayi dari penyakit
Hepatitis B.
 Vaksin DPT untuk melindungi bayi dari penyakit Difteri,
Pertusis (batuk rejan), Tetanus.
 Vaksin Campak untuk melindungi bayi dari penyakit
Campak.
JENIS-JENIS IMUNISASI
1. Imunisasi BCG
Vaksinasi BCG memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit
tuberkulosis (TBC). BCG diberikan 1 kali sebelum anak berumur 2
bulan. Vaksin ini mengandung bakteri Bacillus Calmette-Guerrin
hidup yang dilemahkan, sebanyak 50.000-1.000.000 partikel/dosis.

2. Imunisasi DPT
Imunisasi DPT adalah suatu vaksin 3-in-1 yang melindungi
terhadap difteri, pertusis dan tetanus. Difteri adalah suatu infeksi
bakteri yang menyerang tenggorokan dan dapat menyebabkan
komplikasi yang serius atau fatal. Pertusis (batuk rejan) adalah
inteksi bakteri pada saluran udara yang ditandai dengan batuk
hebat yang menetap serta bunyi pernafasan yang melengking.
Pertusis berlangsung selama beberapa minggu dan dapat
menyebabkan serangan batuk hebat sehingga anak tidak dapat
bernafas, makan atau minum.
Pertusis juga dapat menimbulkan komplikasi serius, seperti
pneumonia, kejang dan kerusakan otak. Tetanus adalah infeksi
bakteri yang bisa menyebabkan kekakuan pada rahang serta kejang.

3. Imunisasi DT
Imunisasi DT memberikan kekebalan aktif terhadap toksin yang
dihasilkan oleh kuman penyebab difteri dan tetanus. Vaksin DT
dibuat untuk keperluan khusus, misalnya pada anak yang tidak boleh
atau tidak perlu menerima imunisasi pertusis, tetapi masih perlu
menerima imunisasi difteri dan tetanus.

4. Imunisasi TT
Imunisasi tetanus (TT, tetanus toksoid) memberikan kekebalan aktif
terhadap penyakit tetanus. ATS (Anti Tetanus Serum) juga dapat
digunakan untuk pencegahan (imunisasi pasif) maupun pengobatan
penyakit tetanus.
5. Imunisasi Campak
Imunisasi campak memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit
campak (tampek). Imunisasi campak diberikan sebanyak 1 dosis
pada saat anak berumur 9 bulan atau lebih.

6. Imunisasi MMR
Imunisasi MMR memberi perlindungan terhadap campak,
gondongan dan campak Jerman dan disuntikkan sebanyak 2 kali.
Campak menyebabkan demam, ruam kulit, batuk, hidung meler
dan mata berair. Campak juga menyebabkan infeksi telinga dan
pneumonia. Campak juga bisa menyebabkan masalah yang lebih
serius, seperti pembengkakan otak dan bahkan kematian.
Gondongan menyebabkan demam, sakit kepala dan
pembengkakan pada salah satu maupun kedua kelenjar liur utama
yang disertai nyeri. Gondongan bisa menyebabkan meningitis
(infeksi pada selaput otak dan korda spinalis) dan pembengkakan
otak.
Kadang gondongan juga menyebabkan pembengkakan pada buah
zakar sehingga terjadi kemandulan. Campak Jerman (rubella)
menyebabkan demam ringan, ruam kulit dan pembengkakan kelenjar
getah bening leher. Rubella juga bisa menyebabkan pembengkakan
otak atau gangguan perdarahan.

7. Imunisasi Hib
Imunisasi Hib membantu mencegah infeksi oleh Haemophilus
influenza tipe b. Organisme ini bisa menyebabkan meningitis,
pneumonia dan infeksi tenggorokan berat yang bisa menyebabkan
anak tersedak.

8. Imunisasi Varisella
Imunisasi varisella memberikan perlindungan terhadap cacar air.
Cacar air ditandai dengan ruam kulit yang membentuk lepuhan,
kemudian secara perlahan mengering dan membentuk keropeng
yang akan mengelupas
9. Imunisasi HBV
Imunisasi HBV memberikan kekebalan terhadap
hepatitis B. Hepatitis B adalah suatu infeksi hati yang bisa
menyebabkan kanker hati dan kematian.

10.Imunisasi Pneumokokus Konjugata


Imunisasi pneumokokus konjugata melindungi anak terhadap
sejenis bakteri yang sering menyebabkan infeksi telinga. Bakteri
ini juga dapat menyebabkan penyakit yang lebih serius, seperti
meningitis dan bakteremia (infeksi darah).
Di mana imunisasi dapat
diperoleh?
 Imunisasi dapat diperoleh di Posyandu,
Puskesmas, Puskesmas Pembantu,
Puskesmas Keliling, Praktek dokter atau
bidan, dan di Rumah sakit.
Jadual Pemberian Imunisasi (Bayi umur 0
– 12 bulan)

Vaksin Pemberian Umur


1. BCG 1 kali 0-11 bulan
2. DPT 3 kali 2-11 bulan
3. Polio 4 kali 2-11 bulan
4. Campak 1 kali 9-11 bulan
5. Hepatitis B 3 kali 0-11 bulan
JADWAL IMUNISASI
Imunisasi yang diwajibkan
Vaksinasi Jadwal pemberian- Booster/Ulangan Imunisasi untuk melawan
usia

BCG Waktu lahir -- Tuberkulosis


Hepatitis B Waktu lahir 1 tahun-- pada bayi Hepatitis B
-dosis I yang lahir dari ibu
1bulan-dosis 2 dengan hep B.
6bulan-dosis 3

DPT dan Polio 3 bulan- dosis 1 18 bulan – booster Dipteria, pertusis, tetanus, dan
4 bulan- dosis 2 1 polio
5 bulan- dosis 3 6 tahun - booster 2
12 tahun – ooster 3

campak 9 bulan -- Campak


Imunisasi yang diwajibkan
Vaksinasi Jadwal pemberian- Booster/Ulangan Imunisasi untuk melawan
usia

MMR 1-2 tahun 12 tahun Measles, Meningitis, Rubelle

Hi B 3 bulan - dosis 1 18 bulan Hemophilus influenza tipe B


4 bulan - dosis 2
5 bulan – dosis 3

Hepatitis A 12 – 18 bulan -- Hepatitis A

Cacar Air 12 – 18 bulan -- Cacar Air


PERHATIAN
 Yang harus diperhatikan, tanyakan dahulu dengan dokter
sebelum imunisasi jika bayi sedang sakit yang disertai panas;
menderita kejang-kejang sebelumnya ; atau menderita penyakit
system saraf. 

 Imunisasi adalah suatu prosedur rutin yang akan menjaga


kesehatan anak.  Kebanyakan dari imunisasi ini adalah untuk
memberi perlindungan menyeluruh terhadap  penyakit-penyakit
yang berbahaya dan sering terjadi pada tahun-tahun awal
kehidupan seorang anak.  Walaupun pengalaman sewaktu
mendapatkan vaksinasi tidak menyenangkan untuk bayi (karena
biasanya akan mendapatkan suntikan), tapi rasa sakit yang
sementara akibat suntikan ini adalah untuk kesehatan anak
dalam jangka waktu panjang.

Anda mungkin juga menyukai