PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
1.2
Sebelah Utara
Sebelah Barat
: Kecamatan Kintamani
: Kabupaten Gianyar
data/informasi
sesuai
dengan
kebutuhan
dalam
rangka
1.3
Sistematika
BAB II
GAMBARAN UMUM
2.1
Geografi
Puskesmas Susut mewilayahi 5 Desa, 32 Dusun. Desa yang menjadi wilayah kerja
terdiri dari:
a. Desa Tiga, Luas wilayah 19,00 km2 Penduduk 6.966 jiwa.
Terdiri dari 9 Dusun.
1. Dusun Pukuh, Penduduk 467 jiwa
2. Dusun Malet Kuta Mesir, Penduduk 381 jiwa
3. Dusun Malet Tengah, Penduduk 1.301 Jiwa
4. Dusun Linjong, Penduduk 735 jiwa
5. Dusun Kayuambua, Penduduk 1.228 jiwa
6. Dusun Temaga, Penduduk 204 jiwa
7. Dusun Tiga Kangin, Penduduk 1.482 jiwa
8. Dusun Buungan, Penduduk 903 jiwa
9. Dusun Penglumbaran Kangin, Penduduk 265 jiwa
b. Desa Penglumbaran, Luas wilayah 4,84 km2 Penduduk 3.898 jiwa.
Terdiri dari 8 Dusun.
1. Dusun Malet Gusti, Penduduk 435 jiwa
2. Dusun Seribatu, Penduduk 901 jiwa
3. Dusun Serai, Penduduk 452 jiwa
4. Dusun Kembang Merta, Penduduk 717 jiwa
5. Dusun Jeruk Mancingan, Penduduk 310 jiwa
6. Dusun Tiga Kawan, Penduduk 390 jiwa
7. Dusun Penglumbaran Kawan, Penduduk 340 jiwa
8. Dusun Temen, Penduduk 353 jiwa
c. Desa Susut, Luas Wilayah 4,83 km2, Penduduk 5.887 jiwa.
Terdiri dari 9 dusun.
penggunaan tanahnya dari luas wilayah yang ada sekitar 492 Ha merupakan lahan
sawah, 362.2 Ha merupakan lahan kering, 439.06 Ha merupakan hutan Rakyat,
652.52 Ha merupakan tanah perkebunan dan sisanya seluas 1676.22 Ha
merupakan lahan lain-lain (jalan, sungai, perumahan dan lain-lain).
2.1.3 Iklim
Wilayah kerja sebagian besar daerahnya merupakan dataran tinggi, hal ini
berpengaruh terhadap keadaan iklim di wilayah ini. Keadaan iklim dan perputaran
atau pertemuan arus udara yang disebabkan karena adanya pegunungan di daerah
ini yang menyebabkan rata-rata curah hujan di wilayah kerja puskesmas ini pada
Tahun 2013 sebesar 1500 2000 mm/tahun. Hal ini terjadi pada bulan-bulan
Oktober sampai dengan April.
2.2
Kependudukan
Jumlah penduduk wilayah kerja puskesmas Susut I pada Tahun 2013 sebesar
24.783 jiwa bersumber dari Data Demografi Desa Tahun 2013. Jumlah Rumah
Tangga pada tahun 2013 sebesar 6.807 Kepala Keluarga, dengan rata rata 3.6
jiwa/rumah tangga.
Tabel : 1.1
Luas Wilayah, Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Rasio Jenis Kelamin,
Kepadatan Penduduk dan Rata-Rata Jiwa dalam Rumah Tangga Perdesa Tahun
2013
Luas
Desa
Wilayah
(km2)
Jumlah
Sex
Penduduk
Ratio
KK
Laki
Perempuan
Jumlah
Kepadatan
Penduduk/
km2
Rata-rata
Jiwa/RT
Tiga
1.900
1.916
3.645
3.321
6.966
109.76
3.67
3.64
Penglumbaran
484
913
2.005
1.893
3.898
105.92
8.05
4.27
Susut
483
1.676
3.027
2.860
5.887
105.84
12.19
3.51
Selat
292
1.060
1.794
1.774
3.568
101.13
12.22
3.37
Demulih
463
1.242
2.224
2.239
4.463
99.33
9.64
3.59
20.722
6.807
12.695
12.087
24.782
105.03
3.64
20.722
6.688
12.350
11.970
24.320
103.17
3.64
Jumlah
Tahun 2013
Jumlah
Tahun 2012
DESA
1
TIGA
2
PENGLUMBARAN
3
SUSUT
4
SELAT
5
DEMULIH
TAHUN 2013
TAHUN 2012
JMLH
0-4
597
250
768
199
388
1.870
1.804
PDDK
6.966
3.898
5.887
3.568
4.463
24.782
24.320
KELOMPOK UMUR
5-14
15-44
45-64
3.019
3.019
1.252
1.946
1.946
751
2.036
2.036
1.314
1.821
1.821
666
1.544
1.544
875
4.568
10.366
4.858
4.490
10.266
4.746
JMLH
65
774
367
870
324
785
3.120
3.054
Tingkat Pendidikan
Pendidikan adalah salah satu sektor yang mempengaruhi kualitas sumber daya
manusia. Semakin tinggi tingkat pendidikannya diharapkan kualitas sumber daya
manusia semakin baik. Dalam rangka peningkatan sumber daya manusia pada
umumnya dan Bangli pada khususnya mempunyai tingkat pendidikan minimal 9
tahun. Ini berarti sudah tamat/berijasah SLTP/MTS.
Pendidikan yang ditamatkan merupakan indikator pokok kualitas pendidikan
formal. Parameter penduduk berusia 10 tahun keatas wilayah Puskesmas Susut I
untuk penduduk yang tidak/belum pernah sekolah; laki-laki
6 %, perempuan 7
6.966
3.898
5.887
3.568
4.463
24.782
24.320
Tingkat Pendapatan
Pola konsumsi atau kecenderungan untuk mengkonsumsi makanan biasanya akan
selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu dan dipengaruhi oleh tingkat
pendapatan, selera dan lingkungan. Tingkat pendapatan penduduk diwilayah kerja
puskesmas Susut I yang mayoritas penduduknya adalah petani,sehingga
pengasilannya tidak bisa ditentukan.
BAB III
DERAJAT KESEHATAN
Angka Kematian
Angka kematian secara umum sangat berhubungan/dipengaruhi oleh tingkat
kesakitan dan status gizi. Sebab-sebab kematian ada yang dapat diketahui
secara langsung dan tidak langsung diantaranya adalah faktor-faktor lain
yang secara bersama-sama atau sendiri berpengaruh terhadap tingkat
kematian di masyarakat.
a.
b.
KIA
Tabel : 2.1
Jumlah Kematian Bayi dan Balita menurut jenis kelamin pada bulan JanuariMaret tahun 2014 Perdesa di Wilayah kerja Puskesmas Susut 1
No
DESA
BAYI
1
2
3
4
5
3.2
TIGA
PENGLUMBARAN
SUSUT
SELAT
DEMULIH
TAHUN 2013
TAHUN 2013
0
0
0
1
0
1
5
JUMLAH KEMATIAN
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
ANAK
BA
ANAK
BALITA
BALITA
BALITA
YI
BALITA
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
0
1
0
1
2
0
2
0
5
1
0
1
Angka Kesakitan
Untuk menggambarkan angka kesakitan berikut disajikan prevalensi dan
insiden beberapa penyakit antara lain: Penyakit DBD, Malaria, TB Paru,
Kusta, Diare, Disentri, Pneumonia, Tetanus Neonatorum, Campak, Hepatitis,
HIV dan AIDS. Angka kesakitan DBD pada tahun 2013 mencapai 0 ( 0
kasus). Ditahun 2012 juga tidak tercatat ditemukan kasus DBD. Penyakit TB
Paru pada 2013 ditemukan 5 kasus (20.2) menurun dari tahun 2012
ditemukan 6 kasus (24.7). Penyakit saluran pencernaan seperti diare masih
juga ditemukan di Puskesmas Susut I untuk tahun 2013 penyakit Diare yang
ditangani 183 kasus( 7.8 %). Hal ini menunjukkan bahwa kondisi kesehatan
lingkungan dan perilaku hidup bersih dan sehat masih perlu ditingkatkan.
Sedangkan untuk kasus pneumonia pada balita ditemukan 2 kasus ( 1.3 % ).
Kemudian untuk kasus Tetanus Neonatorum, Lumpuh Layu (AFP), Kusta,
Malaria dan kasus HIV AIDS tidak ditemukan di wilayah kerja Puskesmas
Susut I.
3.3
Status Gizi
a. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR , 2500 gram)
Hasil kompilasi laporan program pada upaya perbaikan gizi masyarakat
di dapat angka BBLR untuk Puskesmas Susut I Tahun 2013 sebesar 6
kasus ( 1.9%) dari 320 jumlah kelahiran.Angka BBLR menurun dari
Tahun 2012 sebesar 18 kasus (4.9%) dari 359 jumlah kelahiran.
10
JMLH
1
0
0
1
1
3
6
Tabel: 2.2
Jumlah Bayi Berat Badan Lahir Rendah menurut Jenis Kelamin per Desa di
Wilayah Kerja Puskesmas Susut 1
NO
1
2
3
4
5
b.
DESA
TIGA
PENGLUMBARAN
SUSUT
SELAT
DEMULIH
TAHUN 2013
TAHUN 2012
JUMLAH LAHIR
BAYI BARU
HIDUP
LAHIR
L
5
17
35
31
23
163
185
P
45
24
35
23
30
157
174
BBLR
DITIMBANG
L
P
57
45
17
24
35
35
31
23
23
30
163
157
185
174
L+P
102
41
70
54
53
320
359
L
0
1
0
1
0
2
9
P
1
1
0
2
0
4
9
L+P
1
2
0
3
0
6
18
Tabel: 2.3
Jumlah Status Gizi Balita Menurut Jenis Kelamin per Desa di Wilayah Kerja
Puskesmas Susut 1
BALITA
N
O
GIZI
DESA
L
GIZI BAIK
LEBIH
P L+
L+P
GIZI
GIZI
KURANG
P
L+
KURANG
L P L+P
TIGA
P
0
18
19
385
P
0
PENGLUMBARA
8
87
7
79
166
11
N
SUSUT
10
96
205
4
5
SELAT
DEMULIH
0
0
0
1
0
1
9
67
10
91
85
158
187
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
2013
2
55
54
1101
11
2012
3
68
8
64
132
11
26
BAB IV
UPAYA KESEHATAN
12
panjang akan mampu mendorong masyarakat untuk bersikap dan bertindak mandiri
dalam menjaga kesehatan mereka sendiri yaitu melalui kesadaran terhadap
pentingnya upaya-upaya kesehatan yang bersifat promotif dan preventif. Arah
pembangunan nasional yang telah dilaksanakan dalam tiap dasa warsa terakhir ini
menuntut reformasi total kebijakan pembangunan dalam segala bidang. Reformasi
bidang kesehatan dimulai dengan dicanangkannya
a. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil
Untuk mengetahui perkembangan janin dalam kandungan seorang ibu
perlu melakukan pemeriksaan terhadap kehamilannya setiap triwulan
dan paling sedikit dilakukan empat kali. Pada bulan Januari- Juli tahun
2014 di Puskesmas Susut I Cakupan Ibu Hamil K1 mencapai 225 orang
atau (57.98 %), K4 mencapai 125 orang atau (58.25 %). Pencapaian K1
desa tertinggi di Desa Susut (68.53 %), terendah di Desa Panglumbaran
(44.26 %). Pencapaian K4 desa tertinggi di Desa Panglumbaran (58.81
%), terendah di Desa Tiga (42.28 %).
b. Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Nakes
Tingkat kematian bayi sangat didukung pula oleh tenaga yang
menolong persalinan. Pada bulan Januari- Juli tahun 2014 di Puskesmas
Susut I Cakupan pertolongan persalinan oleh nakes mencapai 201 atau
(51.80 %). Pencapaian tertinggi di Desa Selat ( 64.4 %). Terendah di
Desa Demulih (40.0%).
c. Pelayanan Ibu Nipas
Perawatan setelah melahirkan sangatlah penting untuk diperhatikan
untuk kesehatan serorang ibu. Pelayanan ibu nipas di puskesmas susut I
pada tahun 2013 mencapai 201 orang atau (51.8 %). Pencapaian
tertinggi di Desa Selat ( 64.4 %). Terendah di Desa Demulih (40.0%).
d. Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3
Pemberian vitamin Zat besi (Fe3) di Puskesmas Susut I pada tahun
2013 mencapai 228 orang atau sekitar (51.01 % ) dari 447 jumlah ibu
hamil.
e. Ibu hamil Resti/Komplikasi ditangani
Penanganan segera pada ibu hamil yang mempunyai resiko tinggi
sangat perlu dilakukan. Di Puskesmas Susut I pada bulan Januari-Maret
13
Asi
Eksklusif
memegang
peranan
penting
dalam
14
l. Balita Ditimbang
Jumlah balita di timbang Di Puskesmas Susut I pada tahun 2013
mencapai 1.118 atau (72.0 %), balita dengan berat badan naik sebesar
758 (67.8 %),
(1.7 %).
m. Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan
Balita Gizi buruk yang mendapatkan perwatan di wilayah kerja
Puskesmas Susut I pada tahun 2013 tidak ada.
n. Cakupan Penjaringan dan Pelayanan SD Setingkat
Cakupan penjaringan SD kelas 1 dan setingkat di Puskesmas Susut I
pada tahun 2013 sebayak 359 orang atau sekitar (100 %), kemudian
yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar sebanyak 2.149
orang atau (100 %).
o. Cakupan Pelayanan Kesehatan Usila
Di Puskesmas Susut I pada tahun 2013, Usila yang mendapatkan
pelayanan kesehatan sebanyak 147 orang atau (4.97 %) dari 2.959 Usila
yang ada.
p. Rasio Pencabutan/Tumpatan Gigi Tetap
Rasio pencabutan/tumpatan gigi tetap di poliklinik gigi pada bulan
Januari-Maret tahun 2014 Puskesmas Susut I sebanyak 15 tindakan
pencabutan gigi tetap dan 27 tindakan tumpatan gigi tetap.
q. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak SD dan Setingkat
Jumlah SD dan setingkat yang mendapatkan pelayanan pada bulan
Januari-Maret tahun 2014 di Puskesmas Susut I sebanyak 16 SD atau
(100 %), Kemudian Murid SD yang mendapat perawatan selesai
kesehatan gigi adalah sebanyak 169 orang, perlu perawatan kesehatan
gigi 17 orang.
4.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan
Tujuan pokok program upaya kesehatan adalah meningkatkan pemerataan dan
mutu upaya kesehatan yang berhasil guna serta terjangkau oleh segenap
masyarakat. Sasaran program ini adalah tersedianya pelayanan kesehatan dasar
15
dan rujukan baik oleh pemerintah maupun swasta yang didukung oleh peran serta
masyarakat dan sistem pembiayaan praupaya.
a. Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Prabayar
Cakupan jaminan kesehatan prabayar di Puskesmas Susut I pada tahun
2013 mencapai 76% yang meliputi : Askes 17 %, JKBM 41 %,
Jamkesmas 16 % Jampersal 2%.
b. Cakupan Kunjungan Rawat Jalan dan Rawat Inap
Jumlah kunjungan rawat jalan di Puskesmas Susut I pada bulan
Januari-Maret tahun 2014sebanyak 5.266 kunjungan. Sedangkan untuk
kunjungan rawat inap sebanyak 10 kunjungan.
16
4.457 keluarga atau (66%) dari 6.688 keluarga keluarga yang ada.
Kemudian untuk pengelolaan limbah sehat di wilayah kerja puskesmas
susut I pada tahun 2013 sebesar 3.443 keluarga atau (51.48%) dari
6.688 keluarga keluarga yang ada.
c. TUPM Sehat
Persentase tempat umum dan pengelolaan makanan sehat pada bulan
Januari-Maret tahun 2014 di Puskesmas Susut I mencapai 179 TUMP
atau (61.93%) dari 289 TUMP yang diperiksa.
BAB V
SUMBER DAYA KESEHATAN
Upaya kesehatan dapat berdaya guna dan berhasil guna bila pemenuhan sumber
daya tenaga, pembiayaan dan sarana kesehatan dapat memadai dan seimbang
dengan kebutuhan. Sumber daya kesehatan dapat diukur dengan beberapa
indikator kecukupan sebagai berikut
5.1 Sarana Kesehatan
Di Puskesmas Susut I terdapat 5 puskesmas pembantu,
2 Poskesdes
dan .
Pemanfaatan fasilitas puskesmas dapat dilihat dari rata-rata kunjungan per hari
buka. Pada Tahun 2012 di Puskesmas Susut I rata-rata kunjungan puskesmas per
hari buka mencapai 40 orang per puskesmas/hari. Puskesmas Susut I merupakan
puskesmas dengan perawatan dimana jumlah kunjungan rawat inap untuk tahu
2013 mencapai 24 kunjungan. Kemudian untuk Posyandu, Puskesmas Susut I
17
BAB VI
KESIMPULAN
6.1
Kesimpulan
Dari data-data Profil Kesehatan Tahun 2013 di Puskesmas Susut I ada beberapa
kesimpulan :
a. AKB pada bulan Januari-Maret tahun 2014 di Puskesmas Susut I
mencapai 14 per 1000 KH menurun dibandingkan tahun 2013 yaitu
sebesar 18,75 per 1000 KH
b. AKABA berdasarkan laporan Program KIA Puskesmas Susut I pada
bulan Januari-Maret tahun 2014 mencapai 0 per 1000 KH menurun dari
tahun sebelumnya yaitu 3,125 per 1000 KH
c. AKI di Puskesmas Susut I pada bulan Januari-Maret tahun 2014 sebesar
0 per 100.000 KH
18
Saran
b.
c.
d.
e.
Mempercepat
pertumbuhan
program
Jaminan
Pelayanan
Kesehatan
Masyarakat (JPKM)
f.
19