Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Puskesmas Susut I terletak di di Dusun Kayuambua, Desa Tiga, Kecamatan Susut,


Kabupaten Bangli. Berjarak 15 km dari ibukota kabupaten dengan waktu tempuh
20 menit. Puskesmas Susut I berdiri pada tahun 1976 dengan luas wilayah kerja
36,22 km2, dan batas wilayah sebagai berikut :

1.2

Sebelah Utara

Sebelah Selatan : Kabupaten Gianyar

Sebelah Timur : Kecamatan Bangli

Sebelah Barat

: Kecamatan Kintamani

: Kabupaten Gianyar

Maksud dan Tujuan Profil Puskesmas Susut I

Profil Kesehatan Puskesmas dimaksudkan sebagai gambaran tentang kondisi


kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Susut I, juga dapat
dipergunakan sebagai sarana untuk memantau, pengevaluasi pencapaian visi di
bidang kesehatan dan sebagai masukan bagi penyusunan Profil Kesehatan
Kabupaten Bangli. Diharapkan dengan disusunnya profil kesehatan ini
memberikan gambaran situasi dan hasil pembangunan di bidang kesehatan sesuai
dengan Visi Puskesmas.
Tujuan umum dari penyusunan profil Puskesmas Susut I ini adalah : untuk
menyediakan

data/informasi

sesuai

dengan

kebutuhan

dalam

rangka

meningkatkan kemampuan manajemen kesehatan secara berhasil guna bedaya


guna. Sedangkan tujuan khusus dari penyusunan profil ini adalah:
1.
2.
3.
4.

Diperolehnya data/informasi umum


Diperolehnya data/informasi derajat kesehatan
Diperolehnya data/informasi upaya kesehatan
Diperolehnya data/informasi sumber daya kesehatan puskesmas

1.3

Sistematika

Profil Kesehatan Puskesmas terdiri atas 6 (enam) bab, yaitu:


Bab I Pendahuluan. Bab ini berisikan tentang latar belakang, maksud dan tujuan
penyusunan profil puskesmas dan sistematika dari penyajian.
Bab II Gambaran Umum. Bab ini menyajikan tentang gambaran umum wilayah
kerja Puskesmas Susut I. Selain uraian tentang letak geografis, administratif dan
informasi umum lainnya, bab ini juga mengulas faktor- faktor lainnya misal
kependudukan, ekonomi, pendidikan, sosial budaya dan lingkungan.
Bab III Derajat Kesehatan. Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai
angka kematian, angka kesakitan, dan angka status gizi masyarakat.
Bab IV Upaya Kesehatan. Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan
dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang, pemberantasan penyakit
menular, pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi
masyarakat, pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan, pelayanan kesehatan
dalam situasi bencana. Upaya pelayanan kesehatan yang diuraikan dalam bab ini
juga mengakomodir indikator kinerja standar pelayanan minimal (SPM).
Bab V Sumber Daya Kesehatan. Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan,
tenaga kesehatan, pembiayaan kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya.
Bab VI - Kesimpulan. Bab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang
perlu disimak dan ditelaah lebih lanjut dari profil puskesmas ditahu yang
bersangkutan. Selain keberhasilan keberhasilan yang perlu dicatat, bab ini juga
mengemukakan hal hal yang dianggap masih kurang dalam rangka
penyelenggaraan pembangunan kesehatan.

BAB II
GAMBARAN UMUM

2.1

Geografi

Puskesmas Susut mewilayahi 5 Desa, 32 Dusun. Desa yang menjadi wilayah kerja
terdiri dari:
a. Desa Tiga, Luas wilayah 19,00 km2 Penduduk 6.966 jiwa.
Terdiri dari 9 Dusun.
1. Dusun Pukuh, Penduduk 467 jiwa
2. Dusun Malet Kuta Mesir, Penduduk 381 jiwa
3. Dusun Malet Tengah, Penduduk 1.301 Jiwa
4. Dusun Linjong, Penduduk 735 jiwa
5. Dusun Kayuambua, Penduduk 1.228 jiwa
6. Dusun Temaga, Penduduk 204 jiwa
7. Dusun Tiga Kangin, Penduduk 1.482 jiwa
8. Dusun Buungan, Penduduk 903 jiwa
9. Dusun Penglumbaran Kangin, Penduduk 265 jiwa
b. Desa Penglumbaran, Luas wilayah 4,84 km2 Penduduk 3.898 jiwa.
Terdiri dari 8 Dusun.
1. Dusun Malet Gusti, Penduduk 435 jiwa
2. Dusun Seribatu, Penduduk 901 jiwa
3. Dusun Serai, Penduduk 452 jiwa
4. Dusun Kembang Merta, Penduduk 717 jiwa
5. Dusun Jeruk Mancingan, Penduduk 310 jiwa
6. Dusun Tiga Kawan, Penduduk 390 jiwa
7. Dusun Penglumbaran Kawan, Penduduk 340 jiwa
8. Dusun Temen, Penduduk 353 jiwa
c. Desa Susut, Luas Wilayah 4,83 km2, Penduduk 5.887 jiwa.
Terdiri dari 9 dusun.

1. Dusun Susut Kaja, Penduduk 1624 jiwa


2. Dusun Susut Kelod, Penduduk 397 jiwa
3. Dusun Tangkas, Penduduk 534 jiwa
4. Dusun Manuk, Penduduk 966 jiwa
5. Dusun Lebah, Penduduk 122 jiwa
6. Dusun Juwuk Bali, Penduduk 330 jiwa
7. Dusun Pukuh, Penduduk 564 jiwa
8. Dusun Penatahan, Penduduk 1.054 jiwa
9. Dusun Penglumbaran, Penduduk 296 jiwa
d. Desa Selat, Luas Wilayah 2,92 km2, Penduduk 3.568 jiwa.
Terdiri dari 3 dusun.
1. Dusun Selat Kaja Kauh, Penduduk 896 jiwa
2. Dusun Selat Tengah, Penduduk 693 jiwa
3. Dusun Selat Peken, Penduduk 1.979 jiwa
e. Desa Demulih, Luas Wilayah 4,63 km2, Penduduk 4.463 jiwa.
Terdiri dari 3 dusun.
1. Dusun Demulih, Penduduk 2.120 jiwa
2. Dusun Tanggahan Tengah, Penduduk 902 jiwa
3. Dusun Tanggahan Talang Jiwa, Penduduk 946 jiwa
4. Tohpati, Penduduk 495 jiwa
2.1.1 Letak Wilayah
Secara geografis Puskesmas Susut I terletak pada posisi antara 115o2046.8 Bujur
Timur dan 8o2142.2 Lintang Selatan. Ketinggian dari permukaan laut 100 - 2152
m.
2.1.2 Luas Wilayah
Luas wilayah kerja 36,22 Km2. Jarak dari puskesmas ke ibukota kecamatan 5 km
dan dapat ditempuh dalam waktu 7 menit. Jarak dari puskesmas ke ibukota
kabupaten 15 km dan dapat ditempuh dalam waktu 20 menit. Bila dilihat dari

penggunaan tanahnya dari luas wilayah yang ada sekitar 492 Ha merupakan lahan
sawah, 362.2 Ha merupakan lahan kering, 439.06 Ha merupakan hutan Rakyat,
652.52 Ha merupakan tanah perkebunan dan sisanya seluas 1676.22 Ha
merupakan lahan lain-lain (jalan, sungai, perumahan dan lain-lain).
2.1.3 Iklim
Wilayah kerja sebagian besar daerahnya merupakan dataran tinggi, hal ini
berpengaruh terhadap keadaan iklim di wilayah ini. Keadaan iklim dan perputaran
atau pertemuan arus udara yang disebabkan karena adanya pegunungan di daerah
ini yang menyebabkan rata-rata curah hujan di wilayah kerja puskesmas ini pada
Tahun 2013 sebesar 1500 2000 mm/tahun. Hal ini terjadi pada bulan-bulan
Oktober sampai dengan April.
2.2

Kependudukan

Jumlah penduduk wilayah kerja puskesmas Susut I pada Tahun 2013 sebesar
24.783 jiwa bersumber dari Data Demografi Desa Tahun 2013. Jumlah Rumah
Tangga pada tahun 2013 sebesar 6.807 Kepala Keluarga, dengan rata rata 3.6
jiwa/rumah tangga.
Tabel : 1.1
Luas Wilayah, Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Rasio Jenis Kelamin,
Kepadatan Penduduk dan Rata-Rata Jiwa dalam Rumah Tangga Perdesa Tahun
2013
Luas
Desa

Wilayah
(km2)

Jumlah

Sex

Penduduk

Ratio

KK
Laki

Perempuan

Jumlah

Kepadatan
Penduduk/
km2

Rata-rata
Jiwa/RT

Tiga

1.900

1.916

3.645

3.321

6.966

109.76

3.67

3.64

Penglumbaran

484

913

2.005

1.893

3.898

105.92

8.05

4.27

Susut

483

1.676

3.027

2.860

5.887

105.84

12.19

3.51

Selat

292

1.060

1.794

1.774

3.568

101.13

12.22

3.37

Demulih

463

1.242

2.224

2.239

4.463

99.33

9.64

3.59

20.722

6.807

12.695

12.087

24.782

105.03

3.64

20.722

6.688

12.350

11.970

24.320

103.17

3.64

Jumlah
Tahun 2013
Jumlah
Tahun 2012

(sumber: Kantor Desa Di Wilayah Kerja Puskesmas Susut I)


1.

Persebaran, Kepadatan dan Sex Ratio Penduduk


a. Laju Pertumbuhan Penduduk
Laju pertumbuhan penduduk per tahun dalam periode 2012-2013
berdasarkan data kependudukan Tahun 2013 adalah 1.8% dengan
kepadatan rata-rata penduduk Tahun 2013 sebesar 7 jiwa/km2 dan Sex
Ratio 103%
b. Persebaran Penduduk
Persebaran penduduk di wilayah kerja Puskesmas Susut I tidak merata
terbesar terdapat di Desa Tiga (28%), Desa Penglumbaran (16%), Desa
Susut (24%), Desa Selat ( 15%), Desa Demulih ( 17%) sedangkan
wilayah dengan jumlah penduduk paling kecil di Desa Selat (15%).
c. Kepadatan Penduduk.
Kepadatan penduduk diwilayah kerja Puskesmas Susut I yaitu 7
jiwa/km2. Kepadatan penduduk per desa untuk Tahun 2013 terpadat
adalah Desa Selat yaitu 12.22 jiwa/km2 dan terendah Desa Tiga yaitu
3.67 jiwa/km2
d. Sex Ratio
Perbandingan penduduk laki-laki dengan perempuan (sex ratio) di
wilayah kerja Puskesmas Susut I Tahun 2013 adalah 103% sex ratio
masing-masing Desa sudah ada yang mencapai di atas 100% yaitu Desa
Tiga, Desa Penglumbaran, Desa Susut, dan Desa Selat
e. Struktur Penduduk Menurut Umur

Distribusi penduduk pada Tahun 2013 menurut kelompok umur


bersumber dari kantor Desa masing-masing wilayah menunjukkan: dari
perhitungan proporsi menunjukkan bahwa penduduk di wilayah Kerja
Puskesmas Susut I yang berusia (0-4 tahun) laki-laki sebesar 951,
perempuan sebesar 919 jiwa (7%), berusia (5-14 tahun) laki-laki sebesar
2227 jiwa, perempuan sebesar 2341 jiwa ( 18 %), berusia (15-44 tahun )
laki-laki sebesar 5357 jiwa, perempuan sebesar 5009 jiwa (42 %), berusia
(45-64 tahun) laki-laki sebesar 2595 jiwa, perempuan sebesar 2263 jiwa
(20 %), dan berusia (> 65 tahun) laki-laki sebesar 1565 jiwa, perempuan
sebesar 1555 jiwa (13 %).
Tabel: 1.2
Jumlah Penduduk Menurut kelompok Umur Perdesa Tahun 2013 di Wiayah Kerja
Puskesmas Susut I
NO

DESA

1
TIGA
2
PENGLUMBARAN
3
SUSUT
4
SELAT
5
DEMULIH
TAHUN 2013
TAHUN 2012

JMLH
0-4
597
250
768
199
388
1.870
1.804

PDDK
6.966
3.898
5.887
3.568
4.463
24.782
24.320

KELOMPOK UMUR
5-14
15-44
45-64
3.019
3.019
1.252
1.946
1.946
751
2.036
2.036
1.314
1.821
1.821
666
1.544
1.544
875
4.568
10.366
4.858
4.490
10.266
4.746

JMLH
65
774
367
870
324
785
3.120
3.054

(sumber: Kantor Desa Di Wilayah Kerja Puskesmas Susut I)


2.3

Tingkat Pendidikan

Pendidikan adalah salah satu sektor yang mempengaruhi kualitas sumber daya
manusia. Semakin tinggi tingkat pendidikannya diharapkan kualitas sumber daya
manusia semakin baik. Dalam rangka peningkatan sumber daya manusia pada
umumnya dan Bangli pada khususnya mempunyai tingkat pendidikan minimal 9
tahun. Ini berarti sudah tamat/berijasah SLTP/MTS.
Pendidikan yang ditamatkan merupakan indikator pokok kualitas pendidikan
formal. Parameter penduduk berusia 10 tahun keatas wilayah Puskesmas Susut I
untuk penduduk yang tidak/belum pernah sekolah; laki-laki

6 %, perempuan 7

%, belum tamat SD; laki-laki 12 %, perempuan 13 %, yang tamat SD laki-laki 7

6.966
3.898
5.887
3.568
4.463
24.782
24.320

%, perempuan 6 %,yang tamat SMP/MTS; laki-laki 12 %, perempuan 13%, untuk


yang tamat SMA; laki-laki 11 %, perempuan 8 %, untuk yang tamat AK/Diploma;
laki-laki 1 %, perempuan 1 %, untuk yang tamat universitas; laki-laki 2 %,
perempuan 1%.
( data tabel:5 terlampir )
2.4

Keadaan Sosial Ekonomi

Tingkat Pendapatan
Pola konsumsi atau kecenderungan untuk mengkonsumsi makanan biasanya akan
selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu dan dipengaruhi oleh tingkat
pendapatan, selera dan lingkungan. Tingkat pendapatan penduduk diwilayah kerja
puskesmas Susut I yang mayoritas penduduknya adalah petani,sehingga
pengasilannya tidak bisa ditentukan.

BAB III
DERAJAT KESEHATAN

Kebijakan pembangunan kesehatan sekarang ini adalah Paradigma Sehat yaitu


paradigma pembangunan kesehatan yang lebih mengutamakan uapaya-upaya
promotif dan preventif tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif,sehingga
nantinya diharapkan derajat kesehatan masyarakat meningkat. Derajat kesehatan
penduduk dapat dilihat dari 3 (tiga) indikator yaitu:
3.1

Angka Kematian
Angka kematian secara umum sangat berhubungan/dipengaruhi oleh tingkat
kesakitan dan status gizi. Sebab-sebab kematian ada yang dapat diketahui
secara langsung dan tidak langsung diantaranya adalah faktor-faktor lain
yang secara bersama-sama atau sendiri berpengaruh terhadap tingkat
kematian di masyarakat.
a.

Angka Kematian Bayi (AKB): 14 per 1000 Kelahiran Hidup, dengan


jumlah bayi yang meninggal 3 orang, bersumber dari laporan program
KIA laporan puskesmas bulan Januari- Juli tahun 2014.

b.

Angka Kematian Ibu (AKI): 0 per 100.000 KH, dengan jumlah


maternal yang meninggal 0 orang menurut laporan program

KIA

Puskesmas bulan Januari- Juli tahun 2014.


c.

Angka Kematian Anak Balita (AKABA): 0 per 1000 kelahiran hidup


dengan jumlah anak balita (0-5 tahun) yang meninggal 0 orang menurut
laporan program KIA laporan puskesmas bulan Januari- Juli tahun
2014.

Tabel : 2.1
Jumlah Kematian Bayi dan Balita menurut jenis kelamin pada bulan JanuariMaret tahun 2014 Perdesa di Wilayah kerja Puskesmas Susut 1

No

DESA
BAYI

1
2
3
4
5

3.2

TIGA
PENGLUMBARAN
SUSUT
SELAT
DEMULIH
TAHUN 2013
TAHUN 2013

0
0
0
1
0
1
5

JUMLAH KEMATIAN
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
ANAK
BA
ANAK
BALITA
BALITA
BALITA
YI
BALITA
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
0
1
0
1
2
0
2
0
5
1
0
1

Angka Kesakitan
Untuk menggambarkan angka kesakitan berikut disajikan prevalensi dan
insiden beberapa penyakit antara lain: Penyakit DBD, Malaria, TB Paru,
Kusta, Diare, Disentri, Pneumonia, Tetanus Neonatorum, Campak, Hepatitis,
HIV dan AIDS. Angka kesakitan DBD pada tahun 2013 mencapai 0 ( 0
kasus). Ditahun 2012 juga tidak tercatat ditemukan kasus DBD. Penyakit TB
Paru pada 2013 ditemukan 5 kasus (20.2) menurun dari tahun 2012
ditemukan 6 kasus (24.7). Penyakit saluran pencernaan seperti diare masih
juga ditemukan di Puskesmas Susut I untuk tahun 2013 penyakit Diare yang
ditangani 183 kasus( 7.8 %). Hal ini menunjukkan bahwa kondisi kesehatan
lingkungan dan perilaku hidup bersih dan sehat masih perlu ditingkatkan.
Sedangkan untuk kasus pneumonia pada balita ditemukan 2 kasus ( 1.3 % ).
Kemudian untuk kasus Tetanus Neonatorum, Lumpuh Layu (AFP), Kusta,
Malaria dan kasus HIV AIDS tidak ditemukan di wilayah kerja Puskesmas
Susut I.

3.3

Status Gizi
a. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR , 2500 gram)
Hasil kompilasi laporan program pada upaya perbaikan gizi masyarakat
di dapat angka BBLR untuk Puskesmas Susut I Tahun 2013 sebesar 6
kasus ( 1.9%) dari 320 jumlah kelahiran.Angka BBLR menurun dari
Tahun 2012 sebesar 18 kasus (4.9%) dari 359 jumlah kelahiran.

10

JMLH

1
0
0
1
1
3
6

Tabel: 2.2
Jumlah Bayi Berat Badan Lahir Rendah menurut Jenis Kelamin per Desa di
Wilayah Kerja Puskesmas Susut 1
NO

1
2
3
4
5

b.

DESA

TIGA
PENGLUMBARAN
SUSUT
SELAT
DEMULIH
TAHUN 2013
TAHUN 2012

JUMLAH LAHIR

BAYI BARU

HIDUP

LAHIR

L
5
17
35
31
23
163
185

P
45
24
35
23
30
157
174

BBLR

DITIMBANG
L
P
57
45
17
24
35
35
31
23
23
30
163
157
185
174

L+P
102
41
70
54
53
320
359

L
0
1
0
1
0
2
9

P
1
1
0
2
0
4
9

L+P
1
2
0
3
0
6
18

Status Gizi Balita


Dari pemantauan status gizi balitapada tahun 2013 diproleh data 1.101
gizi baik ( 98.48% ), 5 kasus gizi kurang ( 0.45 %), dan 11 kasus gizi
buruk (0.98%), dan 1 kasus gizi lebih (0.18%) dari 1.118 jumlah balita
yang ditimbang

Tabel: 2.3
Jumlah Status Gizi Balita Menurut Jenis Kelamin per Desa di Wilayah Kerja
Puskesmas Susut 1
BALITA
N
O

GIZI
DESA
L

GIZI BAIK

LEBIH
P L+

L+P

GIZI

GIZI

KURANG
P
L+

KURANG
L P L+P

TIGA

P
0

18

19

385

P
0

PENGLUMBARA

8
87

7
79

166

11

N
SUSUT

10

96

205

4
5

SELAT
DEMULIH

0
0

0
1

0
1

9
67
10

91
85

158
187

0
1

0
0

0
0

0
0

0
1

0
1

2013

2
55

54

1101

11

2012

3
68

8
64

132

11

26

(Sumber : Program Gizi Puskesmas Susut 1)

BAB IV
UPAYA KESEHATAN

4.1 Pelayanan Kesehatan


Kebijakan pembangunan kesehatan sekarang ini adalah Paradigma Sehat yaitu
paradigma pembangunan kesehatan yang lebih mengutamakan uapaya-upaya
promotif dan preventif tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif.
Paradigma sehat ini merupakan modal pembangunan kesehatan dalam jangka

12

panjang akan mampu mendorong masyarakat untuk bersikap dan bertindak mandiri
dalam menjaga kesehatan mereka sendiri yaitu melalui kesadaran terhadap
pentingnya upaya-upaya kesehatan yang bersifat promotif dan preventif. Arah
pembangunan nasional yang telah dilaksanakan dalam tiap dasa warsa terakhir ini
menuntut reformasi total kebijakan pembangunan dalam segala bidang. Reformasi
bidang kesehatan dimulai dengan dicanangkannya
a. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil
Untuk mengetahui perkembangan janin dalam kandungan seorang ibu
perlu melakukan pemeriksaan terhadap kehamilannya setiap triwulan
dan paling sedikit dilakukan empat kali. Pada bulan Januari- Juli tahun
2014 di Puskesmas Susut I Cakupan Ibu Hamil K1 mencapai 225 orang
atau (57.98 %), K4 mencapai 125 orang atau (58.25 %). Pencapaian K1
desa tertinggi di Desa Susut (68.53 %), terendah di Desa Panglumbaran
(44.26 %). Pencapaian K4 desa tertinggi di Desa Panglumbaran (58.81
%), terendah di Desa Tiga (42.28 %).
b. Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Nakes
Tingkat kematian bayi sangat didukung pula oleh tenaga yang
menolong persalinan. Pada bulan Januari- Juli tahun 2014 di Puskesmas
Susut I Cakupan pertolongan persalinan oleh nakes mencapai 201 atau
(51.80 %). Pencapaian tertinggi di Desa Selat ( 64.4 %). Terendah di
Desa Demulih (40.0%).
c. Pelayanan Ibu Nipas
Perawatan setelah melahirkan sangatlah penting untuk diperhatikan
untuk kesehatan serorang ibu. Pelayanan ibu nipas di puskesmas susut I
pada tahun 2013 mencapai 201 orang atau (51.8 %). Pencapaian
tertinggi di Desa Selat ( 64.4 %). Terendah di Desa Demulih (40.0%).
d. Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3
Pemberian vitamin Zat besi (Fe3) di Puskesmas Susut I pada tahun
2013 mencapai 228 orang atau sekitar (51.01 % ) dari 447 jumlah ibu
hamil.
e. Ibu hamil Resti/Komplikasi ditangani
Penanganan segera pada ibu hamil yang mempunyai resiko tinggi
sangat perlu dilakukan. Di Puskesmas Susut I pada bulan Januari-Maret

13

tahun 2014, penanganan bumil resti mencapai 3 orang atau (42.85 % )


dari 7 bumil resti yang ada.
f. Neonatal Resti/Komplikasi yang ditangani
Pelayanan Neonatal resti yang ditangani di Puskesmas Susut I pada
bulan Januari-Maret tahun 2014 sebanyak 4 kasus atau sekitar (7,54%).
g. Bayi, Anak Balita, Dan Ibu Nifas Mendapat Vitamin A
Pada tahun 2013 jumlah bayi mendapat vitamin A di Puskesmas Susut I
sebanyak 212 orang atau (114.6 %), anak balita sebanyak 1.598 orang
atau (103 %) dan ibu Nifas sebanyak 208 orang atau sekitar (72.22 %)
h. Peserta KB Baru Dan Peserta KB Aktif
Berdasarkan sumber yang dilaporkan oleh petugas KB Puskesmas Susut
I pada bulan Januari-Maret tahun 2014 pencapaian peserta KB baru Di
Puskesmas Susut I sebesar 76 orang Atau (2.6 %). Kemudian Peserta
KB Aktif sebanyak 3.943 orang atau (106.3 %).
i. Kunjungan Neonatus 1 (KN1) dan Neonatus 3 (KN Lengkap)
Cakupan kunjungan neonatus 1 (KN1) Di Puskesmas Susut I pada
bulan Januari-Maret tahun 2014

sebanyak 199 atau (56,37 %)

kemudian untuk kunjungan Neonatus 3 (KN Lengkap) sebanyak 194


orang atau sekitar (54,95%). Utnuk kunjungan bayi ( minimal 4 kali )
sebanyak 203 orang.

j. Cakupan Imunisasi BCG, Polio, DPT, HB dan Campak


Cakupan imunisasi BCG pada tahun 2013 Di Puskesmas Susut I sebesar
322 orang atau sebesar 79 %, kemudian untuk polio3 sebesar 356 orang
atau sebesar 87.68 %, untuk DPT1+HB1 sebesar 85.2 %, untuk
DPT3+HB3 sebesar 84.2 %, untuk campak sebesar 83.0 %.
k. Pemberian ASI Eksklusif
Pemberian

Asi

Eksklusif

memegang

peranan

penting

dalam

pertumbuhan bayi,dan kekebalan daya tahan tubuh bayi.Untuk tahun


2013 jumlah bayi yang mendapatkan Asi Eksklusif sebanyak 183 (45.1
%).

14

l. Balita Ditimbang
Jumlah balita di timbang Di Puskesmas Susut I pada tahun 2013
mencapai 1.118 atau (72.0 %), balita dengan berat badan naik sebesar
758 (67.8 %),

kemudian dibawah garis merah (BGM) sebanyak 19

(1.7 %).
m. Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan
Balita Gizi buruk yang mendapatkan perwatan di wilayah kerja
Puskesmas Susut I pada tahun 2013 tidak ada.
n. Cakupan Penjaringan dan Pelayanan SD Setingkat
Cakupan penjaringan SD kelas 1 dan setingkat di Puskesmas Susut I
pada tahun 2013 sebayak 359 orang atau sekitar (100 %), kemudian
yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar sebanyak 2.149
orang atau (100 %).
o. Cakupan Pelayanan Kesehatan Usila
Di Puskesmas Susut I pada tahun 2013, Usila yang mendapatkan
pelayanan kesehatan sebanyak 147 orang atau (4.97 %) dari 2.959 Usila
yang ada.
p. Rasio Pencabutan/Tumpatan Gigi Tetap
Rasio pencabutan/tumpatan gigi tetap di poliklinik gigi pada bulan
Januari-Maret tahun 2014 Puskesmas Susut I sebanyak 15 tindakan
pencabutan gigi tetap dan 27 tindakan tumpatan gigi tetap.
q. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak SD dan Setingkat
Jumlah SD dan setingkat yang mendapatkan pelayanan pada bulan
Januari-Maret tahun 2014 di Puskesmas Susut I sebanyak 16 SD atau
(100 %), Kemudian Murid SD yang mendapat perawatan selesai
kesehatan gigi adalah sebanyak 169 orang, perlu perawatan kesehatan
gigi 17 orang.
4.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan
Tujuan pokok program upaya kesehatan adalah meningkatkan pemerataan dan
mutu upaya kesehatan yang berhasil guna serta terjangkau oleh segenap
masyarakat. Sasaran program ini adalah tersedianya pelayanan kesehatan dasar

15

dan rujukan baik oleh pemerintah maupun swasta yang didukung oleh peran serta
masyarakat dan sistem pembiayaan praupaya.
a. Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Prabayar
Cakupan jaminan kesehatan prabayar di Puskesmas Susut I pada tahun
2013 mencapai 76% yang meliputi : Askes 17 %, JKBM 41 %,
Jamkesmas 16 % Jampersal 2%.
b. Cakupan Kunjungan Rawat Jalan dan Rawat Inap
Jumlah kunjungan rawat jalan di Puskesmas Susut I pada bulan
Januari-Maret tahun 2014sebanyak 5.266 kunjungan. Sedangkan untuk
kunjungan rawat inap sebanyak 10 kunjungan.

4.3 Perilaku Hidup Masyarakat


Rumah Tangga Ber-PHBS
Tatanan rumah tangga sehat diukur dari indikator persalinan sehat, ASI ekslusif,
tidak merokok, aktifitas fisik, diet sayur dan buah, JPK, jamban, air bersih,
kepadatan sehat, lantai sehat. Tatanan rumah tangga yang menerapkan PHBS
untuk Tahun 2013 mencapai 78.2% meningkat dibandingkan tahun 2012 yang
hanya 63.01%. Desa Selat memiliki tatanan rumah tangga yang menerapkan
PHBS paling besar yaitu mencapai 80.00%.

4.4 Keadaan Lingkungan


Dalam menggambarkan keadaan lingkungan dengan mengacu pada indikator
Indonesia Sehat 2015 yang merupakan upaya sektor kesehatan dan sektor terkait
akan disajikan indikator sebagai berikut
a. Rumah Sehat
Dari laporan program yang tergolong tatanan rumah tangga sehat pada
bulan Januari-Maret tahun 2014 mencapai 642 unit atau (17.31 %) dari
3.707 unit rumah yang ada.
b. Keluarga Yang Memiliki Jamban Sehat dan Pengelolaan Limbah Sehat
Untuk Keluarga yang memiliki

jamban sehat di wilayah kerja

puskesmas susut I pada pada bulan Januari-Maret tahun 2014 sebesar

16

4.457 keluarga atau (66%) dari 6.688 keluarga keluarga yang ada.
Kemudian untuk pengelolaan limbah sehat di wilayah kerja puskesmas
susut I pada tahun 2013 sebesar 3.443 keluarga atau (51.48%) dari
6.688 keluarga keluarga yang ada.
c. TUPM Sehat
Persentase tempat umum dan pengelolaan makanan sehat pada bulan
Januari-Maret tahun 2014 di Puskesmas Susut I mencapai 179 TUMP
atau (61.93%) dari 289 TUMP yang diperiksa.

BAB V
SUMBER DAYA KESEHATAN

Upaya kesehatan dapat berdaya guna dan berhasil guna bila pemenuhan sumber
daya tenaga, pembiayaan dan sarana kesehatan dapat memadai dan seimbang
dengan kebutuhan. Sumber daya kesehatan dapat diukur dengan beberapa
indikator kecukupan sebagai berikut
5.1 Sarana Kesehatan
Di Puskesmas Susut I terdapat 5 puskesmas pembantu,

2 Poskesdes

dan .

Pemanfaatan fasilitas puskesmas dapat dilihat dari rata-rata kunjungan per hari
buka. Pada Tahun 2012 di Puskesmas Susut I rata-rata kunjungan puskesmas per
hari buka mencapai 40 orang per puskesmas/hari. Puskesmas Susut I merupakan
puskesmas dengan perawatan dimana jumlah kunjungan rawat inap untuk tahu
2013 mencapai 24 kunjungan. Kemudian untuk Posyandu, Puskesmas Susut I

17

memiliki 33 buah posyandu. Klasifikasi posyandu yang dimiliki Pratama 0 %,


Madya 0 %, Purnama 100 %, dan Posyandu Mandiri 0 %.
5.2 Tenaga Kesehatan
Distribusi dan kecukupan tenaga kesehatan tenaga medis sangat menentukan
terpenuhinya standar kesehatan masyarakat. Di Puskesmas Susut I, tenaga
kesehatan yang dimiliki meliputi : 2 orang dokter umum, 2 orang dokter gigi, 1
orang tenga kesehatan masyarakat, 19 orang Bidan, 15 orang Perawat, 3 orang
perawat gigi, 2 orang tenaga Gizi, 2 orang tenaga Sanitasi,dan 1 orang analis
kesehatan.
5.3 Pembiayaan Kesehatan
Anggaran Pembangunan Kesehatan bersumber dari APBN, APBD Kabupaten,
APBD Propinsi, BLN/PHLN. Dengan rincian APBN sebanyak 50.86%, APBD
Provinsi 29.46 %, APBD Kabupaten 19.68%.
(Data Tabel : 70-79 terlampir)

BAB VI
KESIMPULAN
6.1

Kesimpulan

Dari data-data Profil Kesehatan Tahun 2013 di Puskesmas Susut I ada beberapa
kesimpulan :
a. AKB pada bulan Januari-Maret tahun 2014 di Puskesmas Susut I
mencapai 14 per 1000 KH menurun dibandingkan tahun 2013 yaitu
sebesar 18,75 per 1000 KH
b. AKABA berdasarkan laporan Program KIA Puskesmas Susut I pada
bulan Januari-Maret tahun 2014 mencapai 0 per 1000 KH menurun dari
tahun sebelumnya yaitu 3,125 per 1000 KH
c. AKI di Puskesmas Susut I pada bulan Januari-Maret tahun 2014 sebesar
0 per 100.000 KH

18

d. Balita Gizi Buruk di wilayah Puskesmas Susut I pada tahun 2013


mencapai 0.98 % dari 1.118 balita yang ditimbang.
6.2

Saran

Langkah langkah yang perlu diambil :


a.

Perlu peningkatan akses pelayanan keseluruh lapisan masyarakat


terutama masyarakat miskin.

b.

Peningkatan sarana dan prasarana dan disesuaikan dengan kebutuhan dan


kemajuan yang ada

c.

Peningkatan profesional SDM dalam meningkatkan pelayanan.

d.

Memanfaatkan secara optimal anggaran pembangunan kesehatan yang


bersumber dari Daerah, Pusat.

e.

Mempercepat

pertumbuhan

program

Jaminan

Pelayanan

Kesehatan

Masyarakat (JPKM)
f.

Pengembangan program Promosi Kesehatan agar masyarakat lebih mandiri


dalam bidang kesehatan

19

Anda mungkin juga menyukai