Anda di halaman 1dari 2

SCABIES

No . Dokumen 16 / SOP-UKP / RJ
No. Revisi 0
SOP
Tanggal Terbit 15 Juni 2016
Halaman 1 dari 2

PUSKESMAS H.M.Fakhrurrozie ,SKM.MAP


SIMPANG EMPAT 2 NIP ..197102091991031001

1. Pengertian Skabies atau sering juga disebut penyakit kulit berupa budukan dapat ditularkan
melalui kontak erat dengan orang yang terinfeksi merupakan penyakit yang
disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi terhadap kutu Sarcoptes scabiei var
hominis dan tinjanya pada kulit manusia. Sarcoptes scabiei adalah kutu yang
transparan, berbentuk oval, pungggungnya cembung, perutnya rata dan tidak
bermata. Skabies hanya dapat diberantas dengan memutus rantai penularan dan
memberi obat yang tepat.

Penyebab
Kutu Sarcoptis scabiei

Gambaran klinik
Penyakit skabies memiliki 4 gejala klinis utama,yaitu:
1. Pruritus nokturna, atau rasa gatal di malam hari, yang disebabkan aktivitas tungau
yang lebih tinggi dalam suhu lembab.
2. Penyakit ini dapat menyerang manusia secara kelompok. Mereka yang tinggal di
asrama, barak-barak tentara, pesantren maupun panti asuhan berpeluang lebih
besar terkena penyakit ini. Penyakit ini amat mudah menular melalui pemakaian
handuk, baju maupun seprai secara bersama-sama. Skabies mudah menyerang
daerah yang tingkat kebersihan diri dan lingkungan masyarakatnya rendah.
3. Adanya terowongan-terowongan di bawah lapisan kulit (kanalikuli), yang
berbentuk lurus atau berkelok-kelok. Jika terjadi infeksi skunder oleh bakteri,
maka akan timbul gambaran pustul (bisul kecil). Kanalikuli ini berada pada
daerah lipatan kulit yang tipis, seperti sela-sela jari tangan, daerah sekitar
kemaluan (pada anak), siku bagian luar, kulit sekitar payudara, bokong dan perut
bagian bawah.
4. Menemukan kutu pada pemeriksaan kerokan kulit secara mikroskopis, merupakan
diagnosis pasti penyakit ini.

Diagnosis
Ditegakkan dari anamnesis, manifestasi klinik dan pemeriksaan penunjang
ditemukan 3 dari 4 kriteria sebagai berikut:
- Gatal malam hari
- Terdapat pada sekelompok orang
- Predileksi dan morfologis khas
SCABIES
No . Dokumen 16 / SOP-UKP / RJ
No. Revisi 0
SOP
Tanggal Terbit 15 Juni 2016
Halaman 2 dari 2

PUSKESMAS H.M.Fakhrurrozie ,SKM.MAP


SIMPANG EMPAT 2 NIP ..197102091991031001

- Ditemukan Tungau S.scabies


2. Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan penyakit skabies
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Simpang Empat 2 nomor
10/PKM-SE2/SK/2016 tentang jenis Pelayanan, jadwal dan penaggung jawab
pelayanan di Puskesmas Simpang Empat 2
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 296/Menkes/Sk/Iii/2008
4. Referensi
Tentang Pedoman Pengobatan Dasar Di Puskesmas
 Perawat melakukan anamnesa dan pemeriksaan tekanan darah pasien
kemudian mencatat di status pasien
 Dokter melakukan anamnesa
 Dokter melakukan pemeriksaan:
- Lokasi gatal
- Ada vesikel maupun pustula
5. Prosedur - Ada infeksi sekunder atau tidak
 Dokter memberi terapi :
- Salep scabicid atau gameksan dioleskan pada tempat yang gatal
setelah itu tidak boleh mandi elama 24 jam
- CTM 3 x 1 tablet
- Bila ada infeksi sekunder : amoxicillin 3 x 500mg selama 3 hari

1. Unit Pendaftaran dan rekam Medis


2. Poli Umum
6. Unit Terkait
3. Unit UGD
4. Unit Kamar Obat
1. Rekam Medis
7. Dokumen 2. Buku Register Pasien
Terkait 3. Formulir Rujukan
4. Resep
8. Rekam Historis
Perubahan
No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai