No . Dokumen 16 / SOP-UKP / RJ
No. Revisi 0
SOP
Tanggal Terbit 15 Juni 2016
Halaman 1 dari 2
1. Pengertian Skabies atau sering juga disebut penyakit kulit berupa budukan dapat ditularkan
melalui kontak erat dengan orang yang terinfeksi merupakan penyakit yang
disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi terhadap kutu Sarcoptes scabiei var
hominis dan tinjanya pada kulit manusia. Sarcoptes scabiei adalah kutu yang
transparan, berbentuk oval, pungggungnya cembung, perutnya rata dan tidak
bermata. Skabies hanya dapat diberantas dengan memutus rantai penularan dan
memberi obat yang tepat.
Penyebab
Kutu Sarcoptis scabiei
Gambaran klinik
Penyakit skabies memiliki 4 gejala klinis utama,yaitu:
1. Pruritus nokturna, atau rasa gatal di malam hari, yang disebabkan aktivitas tungau
yang lebih tinggi dalam suhu lembab.
2. Penyakit ini dapat menyerang manusia secara kelompok. Mereka yang tinggal di
asrama, barak-barak tentara, pesantren maupun panti asuhan berpeluang lebih
besar terkena penyakit ini. Penyakit ini amat mudah menular melalui pemakaian
handuk, baju maupun seprai secara bersama-sama. Skabies mudah menyerang
daerah yang tingkat kebersihan diri dan lingkungan masyarakatnya rendah.
3. Adanya terowongan-terowongan di bawah lapisan kulit (kanalikuli), yang
berbentuk lurus atau berkelok-kelok. Jika terjadi infeksi skunder oleh bakteri,
maka akan timbul gambaran pustul (bisul kecil). Kanalikuli ini berada pada
daerah lipatan kulit yang tipis, seperti sela-sela jari tangan, daerah sekitar
kemaluan (pada anak), siku bagian luar, kulit sekitar payudara, bokong dan perut
bagian bawah.
4. Menemukan kutu pada pemeriksaan kerokan kulit secara mikroskopis, merupakan
diagnosis pasti penyakit ini.
Diagnosis
Ditegakkan dari anamnesis, manifestasi klinik dan pemeriksaan penunjang
ditemukan 3 dari 4 kriteria sebagai berikut:
- Gatal malam hari
- Terdapat pada sekelompok orang
- Predileksi dan morfologis khas
SCABIES
No . Dokumen 16 / SOP-UKP / RJ
No. Revisi 0
SOP
Tanggal Terbit 15 Juni 2016
Halaman 2 dari 2