Anda di halaman 1dari 3

PENOMONIA

No . Dokumen 23 / SOP-UKP / RJ
No. Revisi 0
SOP
Tanggal Terbit 15 Juni 2016
Halaman 1 dari 3

PUSKESMAS H.M.Fakhrurrozie ,SKM.MAP


SIMPANG EMPAT 2 NIP ..197102091991031001

1. Pengertian Pneumonia adalah peradangan paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri, virus
maupun jamur. Pneumonia secara klinis dibedakan atas pneumonia lobaris,
bronkopneumonia aspirasi misalnya akibat aspirasi minyak tanah. Kuman penyebab
banyak macamnya dan berbeda menurut sumber penularan (komunitas /
nosokomial). Jenis komunitas 47 – 74% disebabkan oleh bakteri, 5 – 20% oleh virus
atau mikoplasma, dan 17 – 43% tidak diketahui penyebabnya. Pengobatan jenis
komunitas ini sangat memuaskan apapun penyebabnya.

Penyebab
Penyebab pneumonia adalah:
1. Bakteri (paling sering menyebabkan pneumonia pada dewasa):
- Streptococcus pneumoniae
- Staphylococcus aureus
- Legionella
- Hemophilus influenzae
2. Virus: virus influenza, chicken-pox (cacar air)
3. Organisme mirip bakteri: Mycoplasma pneumoniae (terutama pada anakanak
dan dewasa muda)
4. Jamur tertentu.
Pneumonia pada anak-anak paling sering disebabkan oleh virus pernafasan,
dan puncaknya terjadi pada umur 2 – 3 tahun. Pada usia sekolah, pneumonia
paling sering disebabkan oleh bakteri Mycoplasma pneumoniae.

Gambaran klinis
Secara klinis gambaran pneumonia bakterialis beragam menurut jenis kuman
penyebab, usia penderita , dan beratnya penyakit. Beberapa bakteri penyebab
memberikan gambaran yang khas, misalnya pneumonia lobaris karena
S.pneumoniae, atau empiema dan pneumatokel oleh S.aureus.
Klasifikasi pneumonia pada balita sesuai dengan manajemen terpadu balita sakit
yaitu batuk disertai dengan napas cepat (usia < 2 bulan > 60 x/menit, 2 bulan – 1
tahun > 50 x/menit, 1-5 tahun > 40 x/menit)
Pada dasarnya gejala klinisnya dapat dikelompokkan atas :
gejala umum infeksi: demam, sakit kepala, lesu, dll.
gejala umum penyakit saluran pernapasan bawah: seperti takipneu, dispneu,
PENOMONIA
No . Dokumen 23 / SOP-UKP / RJ
No. Revisi 0
SOP
Tanggal Terbit 15 Juni 2016
Halaman 2 dari 3

PUSKESMAS H.M.Fakhrurrozie ,SKM.MAP


SIMPANG EMPAT 2 NIP ..197102091991031001

retraksi atau napas cuping hidung, sianosis.


tanda pneumonia: perkusi pekak pada pneumonia lobaris, ronki basah
halus nyaring pada bronkopneumonia dan bronkofoni positif.
batuk yang mungkin kering atau berdahak mukopurulen, purulen, bahkan
mungkin berdarah.
tanda di ekstrapulmonal
Leukositosis jelas pada pneumonia bakteri dan pada sputum dapat dibiak kuman
penyebabnya.
Diagnosis pasti dapat ditegakkan dengan foto toraks, sedangkan uji serologi dapat
menentukan jenis infeksi lainnya. Selain memastikan diagnosis, foto toraks juga
dapat digunakan untuk menilai adanya komplikasi.

Diagnosis
Pada anak dibawah usia 2 bulan, tidak dikenal diagnosis pneumonia.
Pada pemeriksaan dada dengan menggunakan stetoskop, akan terdengar suara
ronki.
Pemeriksaan penunjang : rontgen dada, pembiakan dahak, hitung jenis darah, gas
darah arteri.

2. Tujuan Sebagai pedoman penatalaksanaan Penomonie


3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Simpang Empat 2 nomor
10/PKM-SE2/SK/2016 tentang jenis Pelayanan, jadwal dan penaggung jawab
pelayanan di Puskesmas Simpang Empat 2
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 296/Menkes/Sk/Iii/2008
4. Referensi
Tentang Pedoman Pengobatan Dasar Di Puskesmas
5. Prosedur Penatalaksanaan
a. perawat melakukan pemeriksaan fisik,menimbang BB,mengukur tensi, nadi
suhu dan respirasi
b. Dokter menganamnesa keluhan utama : apakah panas ,disertai batuk pilek
c. dokter memberi terapy :
Penderita pneumonia dapat dirawat di rumah, namun bila keadaannya berat
penderita harus dirawat di rumah sakit untuk mendapat perawatan yang memadai,
seperti cairan intravena bila sangat sesak, oksigen, serta sarana rawat lainnya. Bayi
memerlukan perhatian lebih khusus lagi.
Diberikan kotrimoksazol 2 x 2 tablet.
PENOMONIA
No . Dokumen 23 / SOP-UKP / RJ
No. Revisi 0
SOP
Tanggal Terbit 15 Juni 2016
Halaman 3 dari 3

PUSKESMAS H.M.Fakhrurrozie ,SKM.MAP


SIMPANG EMPAT 2 NIP ..197102091991031001

Dosis anak:
2 – 12 bulan : 2 x ¼ tablet
1 – 3 tahun : 2 x ½ tablet
3 – 5 tahun : 2 x 1 tablet
Antibiotik pengganti adalah amoksisilin atau ampisilin.
Pada kasus dimana rujukan tidak memungkinkan diberikan injeksi amoksisilin dan
/ atau gentamisin.
Pada orang dewasa terapi kausal secara empiris adalah penisilin prokain 600.000 –
1.200.000 IU sehari atau ampisilin 1 gram 4 x sehari terutama pada penderita
dengan batuk produktif.
Bila penderita alergi terhadap golongan penisilin dapat diberikan eritromisin
500mg 4 x sehari. Demikian juga bila diduga penyebabnya mikoplasma (batuk
kering).
Tergantung jenis batuk dapat diberikan kodein 8 mg 3 x sehari atau brankodilator
(teofilin atau salbutamol).
1. Unit Pendaftaran dan rekam Medis
2. Poli Umum
6. Unit Terkait
3. Unit UGD
4. Apotik
1. Rekam Medis
2. Resep
7. Dokumen
3. Buku Register Pasien
Terkait
4. Buku MTBS
5. Formulir Rujukan
8. Rekam Historis
Perubahan
No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai