Anda di halaman 1dari 3

PNEUMONIA DAN

BRONCHOPNEUMONIA
No Dokumen : ……./SOP /
PKM.SDG/ 2019
SOP No Revisi : 00
Tanggal Terbit : xx-xx-2019
Halaman : 1/3

UPTD PUSKESMAS TOHID, SKM., MM.Kes


SINDANGAGUNG NIP 19670329 198803 1 003

1.Pengertian Pneumonia adalah suatu peradangan/ inflamasi parenkim paru,


distal dari bronkiolus terminalis yang mencakup bronkiolus
respiratorius dan alveoli, sertamenimbulkan konsolidasi jaringan
paru dan gangguan pertukaran gas setempat. Pneumonia
disebabkan oleh mikroorganisme (bakteri, virus, jamur, parasit).
Pneumonia yang dimaksud di sini tidak termasuk dengan
pneumonia yang disebabkan oleh Mycobacteriumtuberculosis.
2.Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah dalam pemeriksaan dan
pengobatan pasien dengan kasus pneumonia..
3.Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Sindangagung
Nomor 440/051/PKM.SDG/2019 tanggal 26 Januari 2019 tentang
Kode Diagnosis di UPTD Puskesmas Sindangagung.
4.Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Kesehatan.
5. Prosedur / Anamnesis
Langkah-
a. batuk dengan dahak mukoid atau purulen kadang-kadang
Langkah
disertai darah
b. sesak napas
c. demam tinggi
d. nyeri dada
Faktor resiko :
a. Umur, lebih rentan pada usia >65 tahun.
b. Infeksi saluran napas atas yang tidak ditangani.
c. Merokok.
d. Penyakit penyerta: DM, PPOK, gangguan neurologis,
gangguan kardiovaskuler.
e. Terpajan polutan/ bahan kimia berbahaya.
f. Tirah baring lama.
g. Imunodefisiensi, dapat disebabkan oleh penggunaan
steroid jangka panjang, malnutrisi, HIV
Pemeriksaan fisik.
a. Pasien tampak sakit berat, kadang disertai sianosis
b. Suhu tubuh meningkat dan nadi cepat.
c. Respirasi meningkat tipe cepat dan dangkal.
d. Sianosis.
e. Nafas cuping hidung.
f. Retraksi interkostalis disertai tanda pada paru, yaitu:
1. Inspeksi dapat terlihat bagian yang sakit tertinggal waktu
bernapas.
2. Palpasi fremitus dapat meningkat,
3. Perkusi redup,
4. Auskultasi terdengar suara napas bronkovesikuler sampai
bronkial yang mungkin disertai ronki basah halus, yang
kemudian menjadi ronki basah kasar pada stadium resolusi
Penatalaksanaan :
a. Pengobatan suportif seperti istirahat di tempat tidur dan
minum secukupnya untuk mengatasi dehidrasi.
b. Terapi definitif dapat dilakukan menggunakan antibiotik
sebagai berikut:
1. Penisilin sensitif Streptococcus pneumonia (PSSP),
yaitu:
 Golongan Penisilin: penisilin V, 4x250-500 mg/hari
(anak 25-50 mg/kbBB dalam 4 dosis), amoksisilin
3x250-500 mg/hari (anak
 20-40 mg/kgBB dalam 3 dosis), atau sefalosporin
golongan 1 (sefadroksil 500-1000mg dalam 2 dosis,
pada anak 30 mg/kgBB/hari dalam 2 dosis)
• TMP-SMZ
• Makrolid
2. Penisilin resisten Streptococcus pneumoniae
(PRSP),yaitu:
• Betalaktam oral dosis tinggi (untuk rawat jalan),
Sefotaksim, Seftriakson dosis tinggi.
• Makrolid: azitromisin 1x500 mg selama 3 hari
(anak 10 mg/kgBB/hari dosis tunggal).
• Fluorokuinolon respirasi: siprofloksasin 2x500 mg/hari.
Kriteria Rujukan :
1. Kriteria CURB (Conciousness, kadar Ureum,
Respiratory rate>30 x/m,Blood pressure:Sistolik <90 mmHg
2/3
dan diastolik <60 mmHg; masing masing bila ada kelainan
bernilai 1). Dirujuk bila total nilai 2.
2. Untuk anak, kriteria rujukan memakai Manajemen Terpadu
pada Balita sakit.
Prognosis :
Prognosis pada umumnya bonam
6. Unit Terkait 1. Ruang Pemeriksaan Umum
2. Ruang Tindakan
1. Rekam Medis
7. Dokumen
Terkait 2. Buku register
3. Buku Register Rujukan

3/3

Anda mungkin juga menyukai