Anda di halaman 1dari 2

PANDUAN PRAKTEK KLINIK

BRONKOPNEUMONIA ICD 10 : J18.0 BRONCHOPNEUMONIA, UNSPECIFIED


KSM ANAK
RS AIRLANGGA JOMBANG

Nomer Dokumen: Nomer Revisi: Halaman :


RS AIRLANGGA JOMBANG 002/PPK/KSM/RSA/IV/2022 01 1/2

Tanggal Terbit : Ditetapkan


21 Mei 2022 Direktur Utama RS Airlangga

(dr. Jaufan Fata A, M.H, M.Kes)


Pengertian Pneumonia (Bronkopneumonia ) adalah peradangan/inflamasi parenkim paru, distal
dari bronkiolus terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli, serta
menimbulkan konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat.
Sebagian besar disebabkan oleh mikroorganisme (virus/bakteri) dan sebagian kecil
disebabkan oleh hal lain (aspirasi, radiasi dll)
Tujuan Sebagai acuan petugas sebagai tatalaksana pasien pneumonia ( bronkopneumonia).
Wewanti 1. Penyusun tidak bertanggung jawab terhadap hasil apapun akibat penggunaan
PPK.
2. Penyusun tidak menjamin akurasi informasi yang ada dalam PPK.
3. PPK bukan merupakan hal terbaik untuk semua pasien.
Kebijakan Berdasarkan keputusan Direktur Rumah Sakit Airlangga Jombang tentang kebijakan
pelayanan medis.
Anamnesis Gejala infeksi umum, yaitu demam, sakit kepala, gelisah, malaise, penurunan
nafsu makan, keluhan gastrointestinal seperti mual,muntah atau diare; kadang-kadang
ditemukan gejala infeksi ekstrapulmoner.
Gejala gangguan respiratori, yaitu batuk, sesak napas, retraksi dada, takipnea,
napas cuping hidung, air hunger, merintih, dan sianosis.
Pemeriksaan Fisik Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan tanda klinis seperti pekak perkusi, suara
napas melemah, dan ronki. Akan tetapi pada neonatus dan bayi kecil, gejala dan
tanda pneumonia lebih beragam dan tidak selalu jelas terlihat. Pada perkusi dan
auskultasi paru umumnya tidak ditemukan kelainan.
Pemeriksaan Penunjang  Pemeriksaan darah lengkap
 Pemeriksaan foto toraks.
Kriteria Diagnostik Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Untuk diagnosis
defenitif dilakukan pemeriksaan penunjang.
Diagnosis pasti pneumonia komuniti ditegakkan jika pada foto toraks terdapat infiltrat
baru atau infiltrat progresif ditambah dengan 2 atau lebih gejala di bawah ini:
Batuk-batuk bertambah
Perubahan karakteristik dahak / purulen
Suhu tubuh > 38°C (aksila) / riwayat demam
Pemeriksaan fisik : ditemukan tanda-tanda konsolidasi, suara napas bronkial dan
ronki
Leukosit > 10.000 atau < 4500
Diagnosis Banding  Bronkiolitis
 Payah jantung
 Aspirasi benda asing
 Abses paru
Prognosis Prognosis tergantung pada beratnya penyakit dan ketepatan penanganan.
Terapi Dasar tatalaksana pneumonia( bronkopneumonia) rawat inap adalah pengobatan
kausal dengan antibiotik yang sesuai dan pengobatan suportif yang meliputi :
Pemberian cairan intravena,terapi oksigen,koreksi terhadap gangguan keseimbangan
asam-basa, elektrolit.
1. pemberian IVFD : Sesuai umur dan berat badan
2. pemberian oksigen
3. pemberian bronkodilator
4. pemberian kortikosteroid
5. pemberian obat antipiretik/analgetik.
6. pemberian obat obatan kurang dari 3 bulan ampisiline 100mg/kg/24 jam dalam 4
dosis ditambah gentamicine 5mg/kg/24 jam dalam 2 dosis. Usia lebih dari 3 bulan
ampicilinne 100mg/kg/24 jam dalam 4 dosis atau amoxsisilin 50-100/kgBB dalam
3 dosis. Jika sakit berat ( chess indrawing ) diberikan sefalosporin 100mg/kgBB/24
jam dalam 2 dosis.
Edukasi Penjelasan perjalanan penyakit
Penjelasan rencana perawatan
Penjelasan mengenai pemeriksaan penunjang
Edukasi diberikan kepada individu dan keluarga mengenai pencegahan infeksi
berulang, pola hidup sehat termasuk tidak merokok dan sanitasi lingkungan.
Lama Perawatan 3-5 hari
Kriteria Pemulangan Tidak ada keluhan deman.
Keadaan umum pasien membaik.
Tidak ada keluhan sesak.
Ttv dalam batas normal.
Daftar Pustaka Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Pneumonia Komuniti. Pedoman Diagnosis dan
Penatalaksanaan di Indonesia. Jakarta. 2011.(Perhimpunan Dokter Paru Indonesia,
2011)
Mandell Al, Wunderink RG, Bartlett JG, Campbell GD, Dean NC, Dowell SE,
etc. Infectious diseases society of America/American thoracic society consensus
guidelines on themanagement of community-acquired pneumonia in adults.Clinical
Infectious Diseases 2007;44:S27– 72(Mandel, et al., 2007)
Said M. Pneumonia. Rahajoe NN, Supriyatno B, Setyanto DB, editor. Buku ajar
respirologi anak. Edisi I. Jakarta: IDAI;2011.p. 310-33. (Said, 2011)
Unit Terkait 1. IGD
2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Laboratorium
4. Instalasi Farmasi
5. Instalasi gizi

Anda mungkin juga menyukai