Pengertian Pneumonia (Bronkopneumonia ) adalah peradangan/inflamasi parenkim paru, distal dari bronkiolus terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli, serta menimbulkan konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat. Sebagian besar disebabkan oleh mikroorganisme (virus/bakteri) dan sebagian kecil disebabkan oleh hal lain (aspirasi, radiasi dll) Tujuan Sebagai acuan petugas sebagai tatalaksana pasien pneumonia ( bronkopneumonia). Wewanti 1. Penyusun tidak bertanggung jawab terhadap hasil apapun akibat penggunaan PPK. 2. Penyusun tidak menjamin akurasi informasi yang ada dalam PPK. 3. PPK bukan merupakan hal terbaik untuk semua pasien. Kebijakan Berdasarkan keputusan Direktur Rumah Sakit Airlangga Jombang tentang kebijakan pelayanan medis. Anamnesis Gejala infeksi umum, yaitu demam, sakit kepala, gelisah, malaise, penurunan nafsu makan, keluhan gastrointestinal seperti mual,muntah atau diare; kadang-kadang ditemukan gejala infeksi ekstrapulmoner. Gejala gangguan respiratori, yaitu batuk, sesak napas, retraksi dada, takipnea, napas cuping hidung, air hunger, merintih, dan sianosis. Pemeriksaan Fisik Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan tanda klinis seperti pekak perkusi, suara napas melemah, dan ronki. Akan tetapi pada neonatus dan bayi kecil, gejala dan tanda pneumonia lebih beragam dan tidak selalu jelas terlihat. Pada perkusi dan auskultasi paru umumnya tidak ditemukan kelainan. Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan darah lengkap Pemeriksaan foto toraks. Kriteria Diagnostik Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Untuk diagnosis defenitif dilakukan pemeriksaan penunjang. Diagnosis pasti pneumonia komuniti ditegakkan jika pada foto toraks terdapat infiltrat baru atau infiltrat progresif ditambah dengan 2 atau lebih gejala di bawah ini: Batuk-batuk bertambah Perubahan karakteristik dahak / purulen Suhu tubuh > 38°C (aksila) / riwayat demam Pemeriksaan fisik : ditemukan tanda-tanda konsolidasi, suara napas bronkial dan ronki Leukosit > 10.000 atau < 4500 Diagnosis Banding Bronkiolitis Payah jantung Aspirasi benda asing Abses paru Prognosis Prognosis tergantung pada beratnya penyakit dan ketepatan penanganan. Terapi Dasar tatalaksana pneumonia( bronkopneumonia) rawat inap adalah pengobatan kausal dengan antibiotik yang sesuai dan pengobatan suportif yang meliputi : Pemberian cairan intravena,terapi oksigen,koreksi terhadap gangguan keseimbangan asam-basa, elektrolit. 1. pemberian IVFD : Sesuai umur dan berat badan 2. pemberian oksigen 3. pemberian bronkodilator 4. pemberian kortikosteroid 5. pemberian obat antipiretik/analgetik. 6. pemberian obat obatan kurang dari 3 bulan ampisiline 100mg/kg/24 jam dalam 4 dosis ditambah gentamicine 5mg/kg/24 jam dalam 2 dosis. Usia lebih dari 3 bulan ampicilinne 100mg/kg/24 jam dalam 4 dosis atau amoxsisilin 50-100/kgBB dalam 3 dosis. Jika sakit berat ( chess indrawing ) diberikan sefalosporin 100mg/kgBB/24 jam dalam 2 dosis. Edukasi Penjelasan perjalanan penyakit Penjelasan rencana perawatan Penjelasan mengenai pemeriksaan penunjang Edukasi diberikan kepada individu dan keluarga mengenai pencegahan infeksi berulang, pola hidup sehat termasuk tidak merokok dan sanitasi lingkungan. Lama Perawatan 3-5 hari Kriteria Pemulangan Tidak ada keluhan deman. Keadaan umum pasien membaik. Tidak ada keluhan sesak. Ttv dalam batas normal. Daftar Pustaka Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Pneumonia Komuniti. Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan di Indonesia. Jakarta. 2011.(Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, 2011) Mandell Al, Wunderink RG, Bartlett JG, Campbell GD, Dean NC, Dowell SE, etc. Infectious diseases society of America/American thoracic society consensus guidelines on themanagement of community-acquired pneumonia in adults.Clinical Infectious Diseases 2007;44:S27– 72(Mandel, et al., 2007) Said M. Pneumonia. Rahajoe NN, Supriyatno B, Setyanto DB, editor. Buku ajar respirologi anak. Edisi I. Jakarta: IDAI;2011.p. 310-33. (Said, 2011) Unit Terkait 1. IGD 2. Instalasi Rawat Inap 3. Instalasi Laboratorium 4. Instalasi Farmasi 5. Instalasi gizi