Anda di halaman 1dari 2

Standar Prosedur Operasional (SPO)

RONDE KOMITE PPRA PENATAGUNAAN ANTIMIKROBA (PGA)

No. Dokumen Revisi Ke Ditetapkan Oleh


081/SPO/FRM/RSA/III/2022 00 Direktur Rumah Sakit Airlangga
Tgl. Terbit Halaman
1 Maret 2022 1-2

dr. Jaufan Fata. A, M.H.,M.Kes


Pengertian
Kegiatan mengamati kondisi klinis pasien infeksi yang memeroleh terapi antimikroba empiris secara virtual maupun
offline. Kemudian mengevaluasi indikasi terapi, durasi, efek samping secara komprehensif sehinga dapat memberikan
rekomendasi kepada DPJP terhadap terapi antimikroba yang diberikan (dihentikan, dilanjutkan, diganti, step down
antimikroba oral atau konsul ke bagian mikrobiologi klinik)
Tujuan
1. Untuk memantau dan mengevaluasi penggunaan antimikroba

2. Untuk menerapkan pengunaan antimikroba secara bijak

3. Meningkatkan kesembuhan pasien (patient’s outocome) serta meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan
pasien (patient’s safety)

Kebijakan
Semua kegiatan keffarmasian di instalasi farmasi rs airlangga ditetapkan dengan Peraturan Direktur Rumah Sakit
Airlangga Jombang No. 010/PER/DIR/RSA/III/2022 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Farmasi.
Prosedur
A. Tahap Persiapan
1. Melakukan rekaptulasi pasien yang memperoleh terapi antimikroba empiris dengan kriteria tertentu yang akan
ditetapkan tim PGA sehari sebelum ronde KPPRA pada pasien rawat inap. Rekapitulasi antimikroba dibuat pada
lembar yang memuat data pasien, diagnosis, hasil pemeriksaan penunjang (markerinfeksi,mikrobiologi danradiologi).
Kriteria kasus ronde :
 Kasus sulit
 Kasus multiple diagnosis infeksi
 Kasus dengan antimikroba ganda
 Kasus dengan hasil mikrobiologi yang MDRO
 Kasus yang diajukan DPJP untuk di bahas oleh tim PGA
2. Seleksi pasien: pelayanan pasien visite dalam kegiatan ronde KPPRA diprioritaskan untuk pasien yang menerima
terapi antimikroba empiris memanjang (extended empiris/ EE) serta penggunaan antimikroba empiris yang tidak
sesuai PPAB
3. Pengkajian maslah terkait antimikroba : efektivitas terapi, durasi dan efeks amping obat
4. Faisilitas ronde KPPRA : stempel ronde KPPRA ASO (automatic stop order), rekam medik pasien catattan pemberian
antimikroba (CPA), rekam pemberian CPPT (catatan perkembangan pasien terinterasi)

B. Tahap Pelaksanaan
1. Tim KPPRA masuk ke link round virtual maupun offline yang telah disiapkan
2. Farmasi klinis mengidentifikasi pasien yang akan dilakukan evaluasi terhadap pemberian antimikroba dengan
membuat rekam medis
3. Ketua KPPRA wakil ketua KPPRA/dokter spesialis mikrobiologi klinik/ dokter spesialis terkait infeksi lainnya
menuliskan hasil ronde KPPRA (antimicrobial stewardship round) di CPPT dengan membubuhkan stempel yang
memuat point berikut:
 Diagnosis
081/SPO/FRM/RSA/III/2022 1
 Terapi antimikroba saat ini
 Hasil lab. Mikrobiologi

Standar Prosedur Operasional (SPO)

RONDE KOMITE PPRA PENATAGUNAAN ANTIMIKROBA (PGA)

No. Dokumen Revisi Ke Ditetapkan Oleh


081/SPO/FRM/RSA/III/2022 00 Direktur Rumah Sakit Airlangga

dr. Jaufan Fata. A, M.H.,M.Kes


 Rekomendasi
4. Untuk point rekomendasi terkait penggunaan antimikroba yang dituliskan saat ronde KPPRA yaitu:
 Dihentikan
 Diganti dengan antimikroba lainnya
 Dilanjutkan (sesuai dengan diagnosis/klinis pasien)
 Konversi antimikroba intravena (i.v) ke oral (p.o) : switch theraphy, sequential theraphy dan step-down
theraphy (lihat spo konversi antimikroba i.v ke p.o)
 Konsul kebagian mikrobiologi klinik atau spesialis lain yang terkait infeksi
 Rapat tim kajian kasus infeksi terintegrasi
 Hal lain terkait tatalaksana di bidang infeksi
5. Ronde dilaksanakan setiap 1 bulan sekali

C. Tahap evaluasi
1. Setelah dilakukan rekomendasi tim farmasi klinis, maka dilakukan memantau pemberian antimikroba yang
diberikanoleh DPJP terutama uuntuk rekomendasi menghentikan, konversi i.v ke p.o
2. Jika setelah diberikan rekomendasi DPJP tetap memberikan antimikroba tidak bijak, maka tim KPPRA dapat
merekomendasikan pasien tersebut menjadi kajian kasus infeksi terintegrasi
Unit Terkait
1. Komite Pengendalian Resistensi Antimikroba
2. Instalasi Farmasi
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Gawat Darurat
5. Laboratorium
6. Intensive Care Unit
7. DPJP
8. Komite Farmasi Terapi
9. Komite PPI

081/SPO/FRM/RSA/III/2022 2

Anda mungkin juga menyukai