Anda di halaman 1dari 2

BRONKOPNEUMONIA ANAK

No. Dok. : Revisi Ke : Halaman :


PPK.PWDC......... 00 1/1
Ditetapkan,
PANDUAN PRAKTEK Tgl. Terbit: Direktur
KLINIS (PPK)
...................................
. dr. Daniel Budi Wibowo, M.Kes

1. Pengertian
Pneumonia (bronkopneumonia) adalah suatu peradangan/ inflamasi
parenkim paru, distal dari bronkiolus terminalis yang mencakup
bronkiolus respiratorius dan alveoli, sertamenimbulkan konsolidasi
jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat. Pneumonia
disebabkan oleh mikroorganisme (bakteri, virus, jamur, parasit).
Pneumonia yang dimaksud di sini tidak termasuk dengan
pneumonia yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis.
2. Anamnesis Sebagian besar gambaran klinis pneumonia pada anak berkisar
antara ringan hingga sedang, sehingga dapat berobat jalan saja.
Hanya sebagian kecil yang berat, mengancam kehidupan, dan
mungkin terdapat komplikasi sehingga memerlukan perawatan di
rumah sakit.
Beberapa faktor yang memengaruhi gambaran klinis pneumonia
pada anak adalah:
1. Imaturitas anatomik dan imunologik
2. Mikroorganisme penyebab yang luas, gejala klinis yang kadang-
kadang tidak khas terutama pada bayi
3. Etiologi noninfeksi yang relatif lebih sering
4. Faktor pathogenesis
5. Kelompok usia pada anak merupakan faktor penting yang
menyebabkan karakteristik penyakit berbeda-beda, sehingga perlu
dipertimbangkan dalam tatalaksana pneumonia.
3. Pemeriksaan Fisik Gambaran klinis pneumonia pada bayi dan anak bergantung pada
berat-ringannya
infeksi, tetapi secara umum adalah sebagai berikut:
1. Gejala infeksi umum, yaitu demam, sakit kepala, gelisah,
malaise, penurunan nafsu makan, keluhan gastrointestinal seperti
mual, muntah atau diare; kadangkadang ditemukan gejala infeksi
ekstrapulmoner.
2. Gejala gangguan respiratori, yaitu batuk, sesak napas, retraksi
dada, takipnea, napas cuping hidung, air hunger, merintih, dan
sianosis.
Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan tanda klinis seperti pekak
perkusi, suara napas melemah, dan ronki. Akan tetapi pada
neonatus dan bayi kecil, gejala dan tanda pneumonia lebih
beragam dan tidak selalu jelas terlihat. Pada perkusi dan auskultasi
paru umumnya tidak ditemukan kelainan.

F.YANMED.01.R.00.T.02.05.18

4. Kriteria Diagnosis 1. Demam, suhu > 39 C
2. Dispnea
3. Batuk
Ronkhi basah halus di lapangan paru yang terkena
5. Diagnosis Kerja Bronkopneumonia
6. Diagnosis Banding - Bronkiolitis
- Payah jantung
- Aspirasi benda asing
- Abcess paru
7. Pemeriksaan - Pewarnaan gram,
Penunjang - Pemeriksaan lekosit
- Pemeriksaan foto toraks
- Kultur sputum
- Kultur darah (bila fasilitas tersedia)
8. Tata laksana 1. IVFD: sesuai umur dan berat badan.
2. Pemberian O ksigen 1 – 2 liter/menit
3. Obat-obatan:
< 3bln :
- Ampisilin 100 mg/kgBB/24jam dalam 4 dosis ditambah
- Gentamisin 5mg/kgbb/24jam dalam 2 dosis.
> 3bln:
Sakit tidak berat :
- Ampisilin, 100 mg/kgBB/24 jam dalam 4 dosis atau
- Amoksisilin 50 – 100 mg/kgBB dlm 3 dosis atau
- Kloramfenikol 50-100 mg/kgBB/ dalam 4 dosis.
Sakit berat (chest indrawing) diberikan Sefalosporin 100
mg/kgBB/24jam dalam 2 dosis.bakteri.
9. Edukasi (Hospital - Penjelasan perjalanan penyakit
Health Promotion) - Penjelasan perawatan di rumah
10. Prognosis Ad vitam : dubia ad bonam/malam
Ad sanationam : dubia ad bonam/malam
Ad fumgsionam : dubia ad bonam/malam
11. Tingkat Evidens C

12. Tingkat Rekomendasi IV

13. Penelaah Kritis -

14. Indikator Medis Kriteria pulang perbaikan klinis


Indikator : 80% pasien pulnag dalam waktu 7 hari tanpa komplikasi
1. Tidak ada gejala/tanda sepsis
2. Gejala dapat dikontrol dan bebas gejala dalam waktu 2x24 jam
Tidak ada gangguan pemenuhan nutrisi (mual, muntah)
15. Kepustakaan
Pedoman pelayanan Medis IDAI jilid 1. 2010

F.YANMED.01.R.00.T.02.05.18

Anda mungkin juga menyukai