Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

Rumah Sakit TK IV
12 07 02 Sintang

DEMAM TIFOID

Demam Tifoid merupakan penyakit sistemik akut yang


1. Pengertian (Definisi) disebabkan oleh infeksi kuman Salmonella typhi atau
Salmonella paratyphi.
1. Prolonged fever (38,8°-40,5°C)
2. Sakit kepala
3. Menggigil
4. Batuk
5. Berkeringat
2. Anamnesis
6. Myalgia
7. Malaise
8. Arthralgia
9. Gejala gastrointestinal: anoreksia, nyeri abdomen,
mual, muntah, diare, konstipasi.
1. Suhu badan meningkat.
2. Bradikardi relative (peningkatan suhu 1°C tidak
diikuti peningkatan denyut nadi 8x/menit)
3. Lidah yang berselaput (kotor di tengah, tepi dan
ujung merah serta tremor)
3. Pemeriksaan Fisik
4. Hepatomegali
5. Splenomegaly
6. Meteorismus
7. Gangguan mental: somnolen, stupor, koma,
delirium atau psikosis.
1. Suhu badan meningkat.
2. Gejala gastrointestinal: anore, mual, muntah, diare,
konstipasi.
3. Bradikardi relative
4. Lidah yang berselaput
4. Kriteria Diagnosis 5. Uji Widal

Kriteria rawat inap:


1. Pasien dengan muntah persisten
2. Diare hebat hingga muncul tanda
3. Distensi abdomen
5. Diagnosis Kerja Demam Tifoid
1. Demam dengue
6. Diagnosis Banding 2. Malaria
3. Enteritis bacterial
Laboratorium
1. Darah perifer lengkap sering: leukopenia, anemia
dan trombositopenia.
2. Uji Widal: bila kenaikan 4 kali titer antibody O dan H
pada specimen yang diambil pada jarak 2 minggu
7. Pemeriksaan Penunjang
3. Kultur darah, feses dan urin
4. Uji TUBEX
5. Typhidot
6. Dipstick
7. Enzyme linked immunosorbent assay (ELISA)
Trilogi penatalaksanaan Demam Tifoid, yaitu:
1. Diet (pemberian makanan padat dini, menghindari
sementara sayuran yang berserat)
2. Terapi penunjang (simptomatik)
3. Pemberian antimikroba

Pemberian antimikroba pilihan utama:


1. Kloramfenikol 4x500 mg (50-70 mg/KgBB) 14-21
hari atau sampai dengan 7 hari bebas demam.

Alternatif lain:
1. Tiamfenikol 4x500 mg
2. Kotrimoksazol 2x960 mg selama 2 minggu
8. Tata Laksana 3. Ampisilin dan amoksisillin 50-150 mg/Kg BB selama
Minggu
4. Sefalosporin generasi III: seftriakson 3-4 gram
dalam dekstrosa 100 cc selama ½ jam per-infus
sekali sehari, selama 3-5 hari
5. Sefotaksim 2-3x1 gram, Sefoperazon 2x1 gram
6. Fluorokuinolon
 Norfloksasin 2x400 mg/hari selama 14 hari
 Siprofloksasin 2x500 mg/hari (15 mg/KgBB)
selama 5-7 hari
 Ofloksasin 2x400 mg/hari (15 mg/KgBB) selama
5-7 hari
 Perfloksasin 400 mg/hari selama 7 hari
 Fleroksasin 400 mg/hari selama 7 hari
1. Edukasi mengenai kebersihan air, makanan, dan
9. Edukasi sanitasi
2. Vaksinasi
Jika tidak diobati, angka kematian pada demam tifoid
10-20%, sedangkan pada kasus yang diobati angka
mortalitas tifoid sekitar 2%. Kebanyakan kasus kematian
berhubungan dengan malnutrisi, balita, dan lansia.
10. Prognosis
Pasien usia lanjut atau pasien debil prognosisnya lebih
buruk.
Bila terjadi komplikasi, maka prognosis semakin buruk.
Relaps terjadi pada 25% kasus.
11 Tingkat Evidens
12 Tingkat Rekomendasi
13 Penelaah Kritis
14 Indikator (Outcome)
1. Peters CJ. Infections Caused by Arthopod and
Rodent Borne viruses, In: Longo Fauci Kasper,
Harrison‟s Principles of Internal Medicine 17 th
edition. United States of America. McGrow Hill.
2008
2. Widodo D. demam Tifoid. Buku Ajar penyakit
Dalam. Edisi 5. Jakarta. Pusat Penerbitan Ilmu
Penyakit Dalam; 2797-2805.
3. Parry Christopher M, Hien Trans tinh. Thyphoid
fever. N Engl J Med 2002; 347: 1770-1782
15 Kepustakaan 4. Herath. Early Diagnosis of Typhoid Fever by the
detection on Salivary IgA. J Clin Pathol 2003: 56:
694-698
5. Alwi I, Salim S, Hidayat R, Kurniawan J, Tahapary
D, editors. Panduan Praktik Klinis Penatalaksanaan
di Bidang ilmu Penyakit Dalam. Indonesia. Interna
Publishing. 2015. P892-898.
6. Background document: The diagnosis, and
prevention of typhoid fever. Communicable Disease
Surveillance and Response vaccines and
Biologicals. World Health Organization. 2003

Anda mungkin juga menyukai